Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kepala Sekolah

37 kesulitannya dalam melaksanakan pembelajaran seperti penyampaian materi pelajaran; penentuan bahan ajar; penggunaan model belajar; penggunaan sumber- sumber belajar; komunikasi pembelajaran; penggunaan alat-alat pembelajaran; dan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan implementasi pembelajaran. Teknik- teknik supervisi akademik yang digunakan oleh kepala sekolah berdasarkan masalah-masalah pokok yang dihadapi oleh guru yang harus diperbaiki dalam kegiatan pembelajaran meliputi kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, rapat, diskusi kelompok, pertemuan guru semata pelajaran, demonstrasi mengajar, kunjungan antar sekolahan, penataran, menilai diri sendiri, kuliahstudi, seminar dan lokakarya.

3. Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kepala Sekolah

Hasil supervisi akademik perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak yang nyata untuk meningkatkan profesionalisme guru. Tindak lanjut supervisi akademik Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, 2011: 123, sebagai berikut: a. Dalam pelaksanaannya kegiatan tindak lanjut supervisi akademik, sasaran utamanya adalah kegiatan belajar mengajar. b. Hasil Analisis dan catatan supervisor dapat dimanfaatkan untuk perkembangan ketrampilan mengajar guru atau meningkatkan profesionalisme guru dan karyawan, setidak-tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala yang muncul atau mungkin akan muncul. c. Umpan balik akan memberi pertolongan bagi supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut supervisi. d. Dari umpan balik itu pula dapat tercipta suasana komunikasi yang tidak menimbulkan ketegangan, menonjolkan otoritas yang mereka miliki, memberi kesempatan unutk mendorong guru memperbaiki penampilan, serta kinerja. Tindak lanjut supervisi akademik meliputi penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar; teguran dan hukuman yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar; dan guru 38 diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihanpenataran, lokakarya, seminar, studi lebih lanjut dan lain-lain. D. Penelitian Relevan 1. Dewi Partini 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Keefektifan Manajemen Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri se Kecamatan Um bulharjo Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa; 1 Perencanaan supervisi akademik pada kategori cukup efektif; 2 Pelaksanaan supervisi akademik pada ketegori kurang efektif; 3 Tindak lanjut supervisi akademik pada kategori kurang efektif. Secara umum manajemen supervisi akademik oleh Kepala SD Negeri se Kecamatan Umbulharjo pada kategori cukup efektif. 4 Kesulitan yang dihadapi adalah kepala sekolah yang kurang profesional dan birokrasi yang rumit. 5 Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan antara lain: meningkatkan kompetensi melalui partisipasi aktif dalam Kelompok Kerja Kepala Sekolah K3S dan Kelompok kerja Guru KKG sebagai wadah pembinaan profesional dan peningkatan mutu pendidikan, mengikuti workshop dan seminar peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kualifikasi pendidikan, serta mengangkat tenaga administrasitata usaha sekolah secara mandiri. 2. Retno Endah Ekowati 2012 dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Persepsi Tentang Supervisi Kepala Sekolah Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Mengajar Guru SMK RSBI Di Daerah Istimewa Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1 persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah secara umum termasuk kategori baik, 2 motivasi 39 berprestasi secara umum termasuk kategori tinggi, 3 kinerja mengajar guru secara umum termasuk dalam kategori tinggi, 4 terdapat hubungan antara persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah dengan kinerja mengajar guru, 5 terdapat hubungan antara motivasi berprestasi terhadap kinerja mengajar, dan 6 terdapat hubungan antara persepsi guru tentang supervisi kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kinerja mengajar guru.

E. Kerangka Pikir