PORT D
PORT D.0 dihubungkan pada pin receiver RS485 dan PORT D.1 dihubungkan pada pin transmitter RS485. PORT D.2 terhubung pada sebuah switch yang berfungsi
mengatur pengalamatan inkubator, dalam pengujian modul RS 485. PORT D.3 – D.5 terhubung pada tombol – tombol pengaturan yang berfungsi untuk lock temperature, up
temperature dan down temperature. PORT D.6 dihubungkan pada rangkaian pengendali pemanas, sebagai picu untuk mengendalikan TRIAC dan PORT D.7 dihubungkan pada
control pin RS 485 untuk mengatur RS 485 bertindak sebagai pengirim atau penerima data.
3.2.4. Modul Sensor
Sensor yang dipakai adalah sensor suhu dan kelembaban SHT 11 dan sensor suhu LM35. Sensor SHT 11 dipilih untuk mengukur suhu dan kelembaban pada ruang
utama inkubator karena mudah digunakan dan dapat mengukur kelembaban sekaligus mengukur temperatur dengan keluaran digital.
SHT11 bekerja pada jangkauan 0-100 RH Relative Humidity dengan akurasi ±3.0. SHT11 juga bekerja pada jangkauan temperatur berkisar -40°C hingga 125°C
dengan akurasi ±0.4°C.
Gambar 3.4 Sensor SHT11
Response time yang dibutuhkan untuk mendeteksi kelembaban adalah 8 detik typical dan untuk mendeteksi suhu, waktu yang dibutuhkan minimal 5 detik, maksimal
30 detik.
Data hasil pengukuran SHT 11 masih berupa data 81214 bit, sehingga harus dikonversi terlebih dahulu ke nilai fisik sebelum ditampilkan.
Tabel 3.2. Pengukuran Kelembaban SO
RH
C
1
C
2
C
3
12bit -4
0.0405 -2.810
-6
8bit -4
0.648 -7.210
-6
= +
. +
. ²
………………… 3.1 Data yang diterima berupa 812 bit diatas merupakan
yang akan dijumlahkan dengan beberapa koefisien diatas sehingga didapat
RH
.
Tabel 3.3. Pengukuran Suhu
Temperature =
+ .
…………………………… 3.2 Data yang diterima berupa 1214 bit diatas merupakan
yang akan dijumlahkan dengan beberapa koefisien diatas sehingga didapat nilai fisik temperatur.
Selain SHT 11, pada inkubator ini juga digunakan sensor suhu LM 35 sebanyak dua buah. LM 35 yang pertama digunakan untuk memantau suhu kerja elemen
pemanas. Tegangan keluaran hasil pengukuran LM 35 akan dikuatkan menggunakan rangkaian penguat non – inverting, kemudian di konversi menggunakan ADC dari
pengendali mikro. Data hasil konversi tersebut akan menjadi acuan bagi pengendali mikro untuk mengatur kerja dari elemen pemanas, sehingga elemen pemanas tidak
VDD d
1
[C] d
1
[F] 5V
-40.00 -40.00
4V -39.75
-39.50 3.5V
-39.66 -39.35
3V -39.60
-39.28 2.5V
-39.55 -39.23
SO
T
d
2
[C] d
2
[F]
14bit 0.01
0.018 12bit
0.04 0.072
overheat dan pecah. Sedangkan LM 35 yang kedua digunakan pada modul emergency stop.
3.2.5. Modul Komunikasi Data