33
3. Perselisihan PHK antara PT BPR Juwana Artasurya dengan pekerjanya
bernama Anjar Novi Kristyowati, A.Md.
Perselisihan pemutusan hubungan kerja antara PT BPR JUWANA ARTASURYA dengan pekerja bernama Anjar Novi Kristiyowati, A.Md yang
mulai bekerja di PT BPR JUWANA ARTASURYA sejak 25 November 1994 sebagai Staf Accounting, dan jabatan terakhir adalah sebagai Marketing Dana.
Pekerja di PHK dengan alasan karena pekerja tidak mampu memenuhi target perusahaan, yaitu bahwa dalam 3 tiga bulan terakhir Juli, Agustus dan
September, pekerja tidak dapat memenuhi target yang dibebankan kepada pekerja, yaitu sebesar Rp. 2000.000.000,- duaratus juta rupiah. Sesuai
dengan SK DIR No. 3BPR-JASDIRVI2009, tanggal 25 Juni 2009 tentang Mutasi Kerja dinyatakan bahwa target sebesar Rp. 200.000.000,- duaratus
juta rupiah apabila tidak tercapai selama 3 tiga bulan berturut-turut, maka secara otomatis pekerja wajib mengundurkan diri. Berdasarkan hal tersebut
pekerja disarankan untuk mengundurkan diri, tetapi pekerja menolak, oleh karena itu sekitar awal Oktober 2009, pengusaha mengeluarkan surat nomor
242BPR-JASX2009 tanggal 25 September 2009 tentang Mutasi Kerja, yang pada intinya pekerja diberhentikan dengan hormat per tanggal 25 Spetember
2009,
34
Pendapat Mediator :
a Bahwa persoalan ini adalah masalah perselisahan PHK, yaitu PHK karena pekerja tidak mampu memenuhi target perusahaan yang ditetapkan oleh
pengusaha b Bahwa selama 3 bulan berturut-turut yaitu pada bulan Juli, Agustus,
September pekerja tidak mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan, dan oleh karena itu pekerja dinyatakan mengundurkan
diri sesuai dengan SK DIR No. 3BPR-JASDIRVI2009, tanggal 25 September 2009 tentang Mutasi Kerja.
c Bahwa pekerja bisa menerima PHK tersebut asal sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pada kasus perselisihan hubungan industrial di atas disebutkan bahwa PHK yang dilakukan pengusaha terhadap karyawannya dikarenakan
karyawan tersebut tidak mampu memenuhi target perusahaan selama 3 tiga bulan berturut-turut yaitu sebesar Rp 200.000.000,-. Maka dalam hal
ini penulis berpendapat bahwa pekerja tersebut telah melakukan wanprestasi, Karena tidak dapat memenuhi apa yang sudah diperjanjikan
sebelumnya, dapat dikatakan juga bahwa kinerja dari karyawan tersebut adalah kinerja rendah. Karena seperti yang sudah disebutkan bahwa suatu
kinerja harus memiliki unsur prestasi, dan dalam kasus ini karyawan tersebut tidak memiliki prestasi.
35
4. Perselisihan hubungan industrial antara PT. Bank Central Asia Tbk