Perumusan Masalah Hipotesa Manfaat Penelitian KERANGKA KONSEPTUAL

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah, yaitu : Apakah ada hubungan modifikasi kadar Natrium dialisat dengan kualitas Hidup pasien hemodialisis reguler ?

1.3 Hipotesa

Ada hubungan modifikasi kadar Natrium dialisat dengan kualitas hidup pasien hemodialisis reguler.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan modifikasi kadar Natrium dialisat dengan kualitas hidup yang diukur dengan SF-36 pada pasien hemodialisis reguler dan untuk mengetahui besar hubungan tersebut.

1.4.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui hubungan modifikasi kadar natrium dialisat dengan kualitas hidup yang diukur dengan SF-36 pada pasien hemodialisis reguler.

1.5 Manfaat Penelitian

Setelah mengetahui hubungan modifikasi kadar natrium dialisat dengan kualitas hidup pada pasien hemodialisis reguler, maka hasil penelitian ini akan memiliki manfaat : a. Sebagai masukan bagi praktisi medis dalam upaya memperbaiki kualitas hidup pasien hemodialisis reguler dengan menerapkan kadar Natrium mesin hemodialisis sesuai kadar Natrium plasma. b. Sebagai dasar bagi penelitian-penelitian berikutnya yang juga berhubungan dengan modifikasi kadar natrium dialisat. Universitas Sumatera Utara

1.6 KERANGKA KONSEPTUAL

Pasien Hemodialisis Reguler Modifikasi kadar natrium dialisat sesuai kadar natrium plasma pasien Kualitas hidup diukur denganSF-36 Hipertensi Asidosis Edema paru LVH Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 PENYAKIT GINJAL KRONIK 2.1.1 Definisi Penyakit Ginjal Kronik NKFKDOQI, 2004 Penyakit ginjal kronik adalah suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif, yang umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Sedangkan gagal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang ireversibel, dimana akan memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal. Kriteria PGK dapat dilihat pada table 2.1 Tabel 2.1 Kriteria Penyakit Ginjal Kronik 1. Kerusakan ginjal yang terjadi 3 bulan, berupa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus LFG, dengan manifestasi: a. kelainan patologis b. terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan dalam komposisi darah atau urin,atau kelainan dalam tes pencitraan 2. LFG 60mlmnt1,73m 2 ginjal. selama 3 bulan, dengan atau tanpa kerusakan

2.1.2. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik NKFKDOQI, 2004

PGK diklasifikasikan atas dua hal yaitu, atas dasar derajat penyakit dan atas dasar diagnosis etiologi. Klasifikasi atas dasar derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG, yang dihitung dengan mempergunakan rumus Kockcroft-Gault sebagai berikut: LFG mlmnt1,73m 2 = 72 X kreatinin plasma mgml 140-umur x berat badan pada perempuan dikalikan 0,85 Universitas Sumatera Utara