46 selama guru melakukan tindakan sampai pada tahap analisis dan refleksi.
Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru muatan lokal membatik yang bernama Ari Dwi Astuti, S. Pd. T.
B. Desain Penelitian
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan desain penelitian model Kemmis Mc.Taggart. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada desain penelitian model Kemmis Mc.Taggart dibawah ini:
Gambar 4. Desain Penelitian Model Kemmis Mc.Taggart Pardjono dkk, 2007:22
Dalam desain penelitian tindakan kelas model Kemmis Mc. Taggart terdapat empat tahapan penelitian tindakan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Pada model Kemmis Mc. Taggart, tahapan tindakan dan observasi menjadi satu tahapan karena kedua kegiatan itu
dilakukan secara simultan. Maksudnya kedua kegiatan ini harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsungnya suatu tindakan, begitu pula
47 pengamatan juga harus dilaksanakan. Tahapan yang harus dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas ini berdasarkan disain penelitian model Kemmis Mc. Taggart, adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan Perencanaan merupakan tindakan yang dibangun dan akan
dilaksanakan, sehingga harus mampu melihat jauh kedepan. Rencana tindakan action plan adalah prosedur, strategi yang akan dilakukan oleh
guru dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. 2. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan adalah tindakan yang dilakukan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pada tahap ini, guru
melaksanakan pembelajaran membuat hiasan dinding pada pembelajaran membatik menggunakan model pembelajaran kooperatif metode Jigsaw
II. Pelaksanaan tindakan harus secara kritis dilaporkan hasilnya. Peneliti bersama kolaborator berperan untuk melakukan pengamatan pada
jalannya pembelajaran. 3. Pengamatan
Pengamatan berfungsi sebagai proses pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untuk tahap refleksi. Adapun
pengamatan dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, dan lembar unjuk kerja.
48 4. Refleksi
Peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan selama tindakan berlangsung. Kekurangan yang ditemui pada siklus sebelumnya
digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. Demikian seterusnya, sehingga siklus berikutnya akan
berjalan lebih baik dari pada siklus sebelumnya.
C. Setting Penelitian