40
jumlah sampel yang dibutuhkan berada pada kisaran 80-200. Dalam skripsi ini, bobot yang dipilih adalah 25 sehingga jumlah sampel yang akan diambil adalah
sebanyak 200 sampel untuk nasabah Asuransi Jiwa Unit Link. Sedangkan nasabah Asuransi Jiwa Unit Link tersebut dipilih dari 10 profesi, yaitu PNS selain Guru
dan Dosen, Dosen, Guru, Teknisi, Pegawai Swasta, Pedagang, Militer TNI, POLRI, Pengusaha, Dokter, dan Pengacara.
C. Teknik Sampling
Sampling adalah cara pengumpulan data jika hanya elemen sampel sebagian dari elemen popolasi yang diteliti Cochran, 1977. Teknik penentuan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana pada penelitian ini tidak dilakukan pada seluruh populasi tetapi fokus pada target. Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena dalam penelitian ini akan meneliti tentang alasan seseorang memutuskan untuk
membeli Asuransi Jiwa Unit Link maka sampel sumber datanya adalah nasabah Asuransi Jiwa Unit Link. Sedangkan kriterianya adalah nasabah Asuransi Jiwa
Unit Link yang berprofesi sebagai PNS selain Guru dan Dosen, Dosen, Guru, Teknisi, Pegawai Swasta, Pedagang, Militer TNI, POLRI, Pengusaha, Dokter,
dan Pengacara.
D. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert Likert Scale. Skala Likert merupakan jenis skala yang mempunyai reliabilitas
tinggi dalam mengurutkan manusia berdasarkan intensitas sikap tertentu. Skala
41
Likert dalam menafsikan data relatif mudah. Skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf atau intensitasnya dibanding dengan
skor yang lebih rendah Nasution, 2000: 63.
Responden ditanya tentang alasan mereka memutuskan untuk membeli produk asuransi. Kemudian responden diminta untuk melingkari angka-angka
yang berderet yang menunjukkan “sangat setuju” angka 7 atau “sangat tidak setuju” angka 1 dengan pernyataan yang tertera sebelumnya. Di antara kutub-
kutub itu ada angka pilihan. Dimana masing-masing pilihan itu menunjukkan derajat ketidaksetujuan atau kesetujuan. Semakin dekat ke angka 1 semakin dekat
dengan tidak setuju, dan sebaliknya. Tetapi angka itu bukanlah skor.
E. Teknik Pengolahan Data
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah agar data tersebut dapat memberikan gambaran masalah yang ada, yaitu, alasan seseorang dalam
memutuskan untuk membeli produk asuransi. Tahap-tahap pengolahan data adalah :
1. Pengeditan
Tahap awal analisis data adalah melakukan edit terhadap data yang telah dikumpulkan. Proses editing data bertujuan agar data yang
nanti akan dianalisis telah akurat dan lengkap. 2.
Pengkodean Setelah tahap editing selesai, tahap selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah coding. Coding pengkodean merupakan pemberian kode-kode
42
tertentu pada tiap-tiap data termasuk memberikan kategori untuk jenis data yang sama. Kode adalah simbol tertertu dalam bentuk huruf atau
angka untuk memberikan identitas data. 3.
Tabulasi Tabulasi adalah proses menempatkan data yang telah diberikan kode
dalam bentuk tabel sesuai dengan kebutuhan analisis. 4.
Pemrosesan Data Setelah semua data melalui proses editing dan coding, langkah
selanjutnya adalah memproses data agar dapat dianalisis. Dalam penelitian ini memproses data dilakukan dengan bantuan software
yaitu SPSS, menggunakan metode average linkage dan metode Ward.
F. Analisis Data
Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan kelengkapan jawaban. Pada tahap ini data yang telah diperoleh diperiksa kembali, untuk mencari apakah jawaban dari angketkuesioner
yang dibutuhkan telah diperoleh secara lengkap. 2. Penyusunan data yang telah diperoleh agar mudah untuk
dianalisisdigunakan pada tahapan selanjutnya.
43
3. Klasifikasi data dengan menggunakan analisis cluster, mulai dari memilih ukuran jarak, memilih prosedur pengclusteran, menentukan banyaknya
cluster, dan menginterpretasikan profil cluster yang terbentuk.