Merumuskan Masalah Memilih Ukuran Jarak

14 Klasifikasi prosedur pengclusteran analisis cluster ini ditampilkan dalam bagan di bawah ini Simamora, 2005: Klasifikasi Prosedur Pengclusteran Gambar 2.1. Bagan Analisis Cluster CLUSTERING PROCEDURE Hierarchical Non hierarchical Agglomerative Divisive Sequential thereshold Parallel thereshold Optimizing Partitionin Linkage Method Variance Method Centroid Method Single Linkage Complete Linkage Average Linkage Ward’s Method 15

a. Metode Hierarki

Metode hierarki hierarchical method adalah suatu metode pada analisis cluster yang membentuk tingkatan tertentu seperti pada struktur pohon karena proses pengclusterannya dilakukan secara bertingkatbertahap. Hasil pengclusteran dengan metode hierarki dapat disajikan dalam bentuk dendogram Dendogram adalah representasi visual dari langkah-langkah dalam analisis cluster yang menunjukkan bagaimana cluster terbentuk dan nilai koefisien jarak pada setiap langkah. Angka disebelah kanan adalah obyek penelitian, dimana obyek- obyek tersebut dihubungkan oleh garis dengan obyek yang lain sehingga pada akhirnya akan membentuk satu cluster Simamora, 2005. Gambar 2.2. Contoh Dendogram Average Linkage 16 Tahap-tahap pengclusteran data dengan menggunakan metode hierarki adalah Gudono, 2011: 1 Tentukan k sebagai jumlah cluster yang ingin dibentuk 2 Setiap data obyek dianggap sebagai cluster sehingga n = N. 3 Menghitung jarak antar cluster 4 Mencari dua cluster yang mempunyai jarak antar cluster paling minimal dan menggabungkannya berarti N = n-1 5 Jika n k, maka kembali ke langkah 3. Metode-metode yang bisa digunakan dalam metode hierarki adalah metode agglomeratif agglomerative method dan metode defisif devisive method. a Metode Agglomeratif Metode agglomeratif dimulai dengan menganggap bahwa setiap obyek adalah sebuah cluster. Kemudian dua obyek dengan jarak terdekat digabungakan menjadi satu cluster. Selanjutnya obyek ketiga akan bergabung dengan cluster yang ada atau bersama obyek lain dan membentuk cluster baru dengan tetap memperhitungkan jarak kedekatan antar obyek. Proses akan berlanjut hingga akhirnya terbentuk satu cluster yang terdiri dari keseluruhan obyek. Metode aglomeratif sendiri masih ada beberapa macam, yaitu : 1 Metode Single Linkage Untuk menentukan jarak antarcluster dengan menggunakan metode single linkage dapat dilakukan dengan melihat jarak antardua cluster yang ada, 17 kemudian memilih jarak paling dekat atau aturan tetangga dekat nearest neighbour rule. Langkah-langkah menggunakan metode single linkage Johnson Wichern, 1992: a Menemukan jarak minimum dalam D = {d ij } b Menghitung jarak antara cluster yang telah dibentuk pada langkah 1 dengan obyek lainnya. c Dari algoritma di atas jarak-jarak antara IJ dan cluster K yang lain dihitung dengan cara: min , 2.5 Dalam hal ini besaran-besaran dan masing-masing adalah jarak terpendek antara cluster-cluster I dan K dan juga cluster-cluster J dan K. Hasil dari pengclusteran menggunakan metode single linkage dapat ditampilkan secara grafis dalam bentuk dendrogram atau diagram pohon. Cabang-cabang pada pohonnya mewakili banyaknya cluster. Sebagai contoh : Terdapat matriks jarak antara 5 buah obyek, yaitu : Langkah penyelesaiannya : a Menemukan jarak minimum dalam D = {d ij }