Pentingnya Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah

101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai “Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri SMPN se- Kabupaten Bantul”, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kompetensi kewirausahaan kepala SMPN se-Kabupaten Bantul dalam kategori sangat baik. Dari 5 sub variabel kompetensi kewirausahaan tersebut secara keseluruhan mempunyai perolehan persentase sebesar 84,65. Apabila dilihat dari penghitungan jumlah persentase tiap indikator dari per sub variabel, maka yang mempunyai persentase tertinggi adalah sub variabel bekerja keras sebesar 86,30. Sedangkan sub variabel yang mempunyai persentase terendah adalah sub variabel tindakan inovatif sebesar 82,39. Dari 46 kepala SMPN di Kabupaten Bantul diketahui bahwa ada 35 kepala sekolah yang mempunyai kompetensi kewirausahaan dalam kategori sangat baik dan ada 11 kepala sekolah yang mempunyai kompetensi kewirausahaan dalam kategori baik. Walaupun secara keseluruhan kepala SMPN se-Kabupaten Bantul memiliki kompetensi kewirausahaan yang sangat baik, masih ada sebagian kecil kepala sekolah yang perlu memperbaiki lagi kompetensi kewirausahaan yang dimilikinya terutama mengenai tindakan inovatif dan naluri kewirausahaan. Bagi kepala sekolah yang sudah memiliki kompetensi kewirausahaan sangat bagus perlu mempertahankan dan selalu mengembangkan kompetensi kewirausahaan 102 tersebut agar lebih baik lagi dalam mengelola, memajukan, mengembangkan, dan memandirikan sekolah yang dipimpinnya. Selain itu, alangkah baiknya jika kinerja kepala sekolah maupun lingkungan sekolah dibuat seperti di perusahaan yang mempunyai lingkungan, budaya, dan lebih obyektif dalam hal penilaian. Karena selama ini yang tertanam di lingkungan sekolah sangat menonjolkan unsur subyektifnya, misalnya untuk pengangkatan kepala sekolah dipilih oleh atasan yang mempunyai kedekatan secara pribadi, pasti ini akan memberikan penilaian yang tidak obyektif, melainkan kalau pengangkatan kepala sekolah dipilih oleh warga sekolah yang sudah tahu perilaku keseharian calon kepala sekolah tersebut.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut. 1. Bagi Kepala SMPN se-Kabupaten Bantul Kepala SMPN se-Kabupaten Bantul yang sudah memiliki kompetensi kewirausahaan dalam kategori sangat baik hendaknya selalu mempertahankan dan meningkatkan kompetensi tersebut. Bagi kepala sekolah yang belum terlalu menguasai karakteristik kompetensi kewirausahaan perlu dilakukan usaha perbaikan. Cara untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan kepala sekolah bisa dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, diskusi dengan teman sejawat, maupun belajar secara otodidak. 2. Bagi Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul 103 Berdasarkan analisis hasil penelitian kompetensi kewirausahaan kepala SMPN se-Kabupaten Bantul di atas tergolong dalam kategori sangat baik, padahal pada saat ini Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul belum pernah memberikan pengembangan kompetensi kewirausahaan bagi kepala sekolah. Sebaiknya Dinas Pendidikan Dasar Kabupaten Bantul selalu memberikan pembinaan dan pengembangan bagi kepala sekolah mengenai kompetensi kewirausahaan guna lebih meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kewirausahaannya. 3. Bagi Peneliti Lain Penelitian kompetensi kewirausahaan kepala sekolah ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, bagi peneliti lain yang akan mengambil tema penelitian yang sama diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang mempunyai hubungan maupun pengaruh terhadap kompetensi kewirausahaan kepala sekolah agar hasil penelitian lebih komprehensif. Responden yang dipilih juga tidak hanya kepala sekolah saja, tetapi melibatkan guru maupun tenaga kependidikan lainnya agar tidak ada unsur subyektif. Selain itu peneliti lain juga perlu menambahkan metode pengumpulan data yang tidak hanya angket, agar bisa mendapatkan informasi yang mendalam.