antara komitmen organisasi dan tingkat sensitivitas etika. Menurut Sorensen dan Sorensen 1974 karwayan dengan tingkat komitmen organisasi yang tinggi akan
kurang sensitiv untuk situasi dimana tujuan organisasi berbeda dengan profesinya. Sebaliknya, Aranya dan Feris 1984; Lanchman dan Aranya 1986 memberikan
bukti pengaruh positif antara kedua varaibel tersebut yaitu tidak adanya konflik antara tujuan organisasi dan profesional dimana terdapat kesesuaian antara tujuan
KAP dan profesi akuntan. Selanjutnya menunjukkan bahwa karyawan yang berkomitmen organisasi
lebih tinggi, lebih sensitiv untuk masalah etika. Dengan demikian, karyawan mempunyai komitmen yang tinggi, sensitivitas etika yang tinggi akan lebih terlihat
pada perilaku etikanya mengikuti standar etika profesi, sehingga dihipotesiskan sebagai berikut:
H
9
: Tingkat komitmen organisasi auditor berpengaruh pada tingkat sensitivitas etika.
III. METODE PENELITIAN 3.1 PartisipanSubjek
Subjek yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Bengkulu dan Sumatera Selatan yang bersedia untuk
menjadi responden. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
3.2 Prosedur Pengumpulan Data
Data dikumpulkan melalui kuesioner yang dibuat dalam bentuk skenario dan disertai surat permohonan kepada pimpinan KAP agar dapat menunjuk stafnya untuk
menjadi responden. Pengisian kuesioner oleh responden di lingkungan kerja dan pada saat jam kerja selama 30 - 45 menit. Untuk daerah Sumatera Selatan kuesioner
11
dikirim melalui kontak person, yang akan menyampaikan dan mengambil kembali kuesioner.
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah variabel komitmen profesional yaitu tingkat loyalitas individu pada profesi seperti yang dipersepsikan oleh
individu., komitmen organisasional yaitu kekuatan individu untuk tetap menjadi anggota organisasi yang ditunjukkan dengan kerja kerasnya. Idealisme adalah
kepercayaan individual untuk tetap tidak melanggar etika moral termasuk etika profesional. Relativisme adalah kepercayaan individual untuk dapat menolak moral
dalam perilakunya. Sensitivitas etika adalah kemampuan untuk mengakui sifat dasar etika pada situasi profesional auditor.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kombinasi beberapa pengukuran valid yang digunakan oleh penelitian sebelumnya yaitu
komitmen profesional diukur dengan menggunakan skala Aranya et al., 1981, komitmen organisasi dengan skala Aranya dan Ferris 1984, idealisme dan
relativisme dengan skala Forsyth 1980, dan dengan menambah sensitivitas etika. Variabel komitmen profesional, komitmen organisasi, idealisme dan relativisme
menggunakan skala 1-5 yang berarti nilai 1 sangat tidak setuju dan nilai 5 sangat sejutu. Pengukuran selanjutnya pada skenario auditing, akan diketahui masalah
profesional seorang auditor yang ditunjukkan dalam suasana kerja. Kemudian pengukuran sensitivitas etika sama cara yang digunakan oleh Bebeau et al., 1985
yaitu dengan mengindikasikan dalam skenario apakah responden mempertimbangkan penting atau relatif penting terhadap masalah etika.
12
3.4 Tehnik Analisis