11
Wd = Berat bahan kering g Wt = Berat total g
Kadar air basis kering adalah berat bahan setelah mengalami pengeringan dalam waktu tertentu sehingga beratnya konstan. Pada proses pengeringan, air
yang terkandung dalam bahan tidak seluruhnya diuapkan meskipun demikian hasil yang diperoleh disebut juga sebagai berat bahan kering Anonim
e
, 2011.
2.2 Defenisi Vitamin C
Vitamin C adalah vitamin yang berbentuk Kristal putih agak kuning tidak berbau, mudah larut dalam air, terasa asam, mencair pada suhu 190-192
o
C dan
merupakan suatu asam organik. Rumus molekul vitamin C adalah C
6
H
8
O
6
dan berat molekulnya adalah 176.13. Vitamin C mempunyai dua bentuk molekul aktif
yaitu bentuk tereduksi asam askrobat dan bentuk teroksidasi asam dehidro askrobat. Bila asam dehidroaskrobat teroksidasi lebih lanjut akan berubah
menjadi asam diketoglukonat yang tidak aktif secara biologis. Manusia lebih banyak menggunakan asam askrobat dalam bentuk L; bentuk D asam askrobat
hanya dimetabolisme dalam jumlah sedikit. D asam askrobat banyak digunakan sebagai bahan pengawet daging. Manusia tidak dapat mensintesis asam askrobat
dalam tubuhnya karena tidak mempunyai enzim untuk mengubah glukosa atau galaktosa menjadi asam askrobat, sehingga harus disuplai dari makanan.
2.3 Metode Penetapan Kadar Vitamin C
1. Metode F is ika
a. Metode Spektroskopis
Metode ini berdasarkan pada kemampuan vitamin C yang telarut dalam air menyerap ultraviolet dengn panjang maksimum 265 nm.
b. Metode Polarografik
Metode ini berdasarkan pada potensial oksidasi asam askrobat dalam larutan asam atau pangan yang bersifat asam.
Universitas Sumatera Utara
12
2. Metode K imia
Metode kimia merupakan metode yang paling banyak dan paling sering digunakan. Sebagian besar metode didasarkan pada kemampuan
daya reduksi yang kuat dari vitamin C. Macam- macam penetapan metode kimia antara lain:
a. Titrasi dengan Iodimetri
Iodimetri akan mengoksidasi senyawa-senyawa yang mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil dibandingkan iodium dimana hal ini
potensial reduksi iodium +0,535 volt, karena vitamin C mempunyai potensial reduksi yang lebih kecil +0,116 volt dibandingkan iodium
sehingga dapat
dilakukan titrasi
langsung dengan
iodium Andarwulan, 1992; Rohman, 2007.
b. Titrasi dengan Metylen Blue
Vitamin C dapat direduksi oleh metylen blue dengan bantuan cahaya menjadi senyawa leuco leuco- metylene blue. Reaksi ini sering
digunakan untuk menentukan vitamin C secara kuantitatif. c.
Titrasi dengan 2,6-dikhlorofenol indofenol Metode ini adalah cara yang paling banyak digunakan untuk
menentukan vitamin C dalam bahan pangan. Disamping mengoksidasi vitamin C, pereaksi indofenol juga mengoksidasi
senyawa lain, misalnya senyawa-senyawa sulfidhril, thiosianat, senyawa-senyawa piridimium, bentuk tereduksi dari turunan asam
nikosianat dan riboflavin. Dalam larutan vitamin C, terdapat juga bentuk dehidro asam askrobat yang harus diubah menjadi asam
askrobat.
2.4 Metode Analisa Warna Sampel