Kalimat Pasif Bahasa Indonesia
Penerjemahan harfiah adalah penerjemahan yang berdasarkan bentuk bahasa sumber. Sedangkan penerjemahan idiomatis adalah penerjemahan berdasarkan
penyesuaian makna teks bahasa sumber dengan bentuk bahasa sasaran secara wajar.
Kenyataannya ialah bahwa bahasa merupakan perangkat hubungan yang kompleks antara makna semantik dan bentuk leksikon dan gramatika. Tiap
bahasa mempunyai bentuk yang khas untuk mewakili maknanya, sehingga dalam penerjemahan, makna yang sama mungkin harus diungkapkan dalam bahasa lain
dengan bentuk yang sangat berbeda, oleh karena itu makna harus lebih diutamakan daripada bentuk.
Sasaran penerjemah ialah menghasilkan teks dalam bahasa sasaran untuk menyampaikan amanat yang sama seperti amanat teks sumber, dan menggunakan
pemilihan gramatikal dan leksikal yang wajar dalam bahasa itu. Setiap bahasa mempunyai pembagian leksikonnya sendiri ke dalam kelas seperti nomina, verba
dan adjektiva. Konstruksi gramatikal juga bervariasi antara bahasa sumber dan bahasa sasaran, bahkan susunan katanya mungkin terbalik sama sekali. Termasuk
konstruksi aktif BJ terkadang harus diterjemahkan dengan konstruksi pasif BI dan juga sebaliknya. Tergantung pada bentuk wajar bahasa sasarannya. Konstruksi BJ
dapat diganti tanpa harus mengubah makna, sedangkan BI tidak dapat diganti tanpa harus mengubah makna. Sebagai contohnya adalah:
53 Ich liebe dich dan dich liebe ich
Ꞌaku cinta kamu dan kamu cinta aku.Ꞌ
Ada dua jenis perpadanan dalam penerjemahan yaitu padanan textual textual equivalence dan kesejajaran bentuk formal corespondence Catford,
1978: 27.