An Stepping 4 pencegahan penghindaran pajak

POKOK-POKOK BAHASAN 1. Thin Capitaliza.on 2. Controlled Foreign Corpora.on 3. Transfer Pricing

4. An Stepping

5. Treaty Abuse 6. Associated Enterprises hubungan is.mewa 7. Special Purpose Company 8. Tax Haven Country Praktek Perpajakan yang dilarang 1. Tax Haven Country dan Preferenal Tax Regime 2. Controlled Foreign Corporaons CFC 3. Transfer Pricing 4. Thin Capitalizaon 5. Treaty Shopping 6. Special Purpose Company PengerAan: Suatu perusahaan disebut thinly capitalized apabila terdapat perbandingan yang Anggi antara : modal hutang debt capital dan modal ekuitas equity capital. Kriteria yang umumnya diterapkan untuk menyebut suatu perusahaan sebagai thinly capitalized adalah rasio capital gear, leverage, atau DER. Diterjemahkan dari IBFD Interna.onal Tax Glossary, 2005 5 Pasal 18 ayat 1 UU PPh: Menteri Keuangan berwenang mengeluarkan keputusan mengenai besarnya perbandingan antara utang dan modal perusahaan untuk keperluan penghitungan pajak berdasarkan Undang‐undang ini. Pasal 18 ayat 3 UU PPh: Direktur Jenderal Pajak berwenang untuk menentukan kembali besarnya penghasilan dan pengurangan serta menentukan utang sebagai modal untuk menghitung besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak yang mempunyai hubungan isAmewa dengan Wajib Pajak lainnya sesuai dengan kewajaran dan kelaziman usaha yang dak dipengaruhi oleh hubungan ismewa dengan menggunakan metode perbandingan harga antara pihak yang independen, metode harga penjualan kembali, metode biaya‐plus, atau metode lainnya. 7 Opsi I: Investasi dalam bentuk ekuitas 1 juta Opsi II: Investasi dalam bentuk ekuitas 100 ribu dan dalam bentuk pinjaman 900 ribu Opsi III: Investasi dalam bentuk ekuitas 100 ribu, menjamin pinjaman bank 900 ribu. INVESTOR PERUSAHAAN BANK Deposit Pinjaman US –Parent Co. PT ABC di Indonesia Skenario 1: Pembiayaan Ekuitas 1 juta Skenario 2: Pembiayaan Hutang 1 juta 10 interest Investasi 1 juta Expected Return 10 Asumsi: Withholding tax atas bunga dan dividen : 20 Tarif PPh di Indonesia: 25 Laba sblm bunga pajak: 150 rb Dividen payout rao: 100 Diminta: Hitung beban pajak dan Return on investment msg2 skenario Debt Financing Equity Financing Back-to-back Pinjaman Pemegang Shm atau pinjaman bank 1 juta Laba sebelum bunga pajak 150.000 150.000 150.000 Bunga Pinjaman 10 100.000 100.000 Penghasilan kena pajak Pajak tarif 25 50.000 12.500 150.000 37.500 50.000 12.500 Laba bersih Dividen payout ratio 100 37.500 37.500 112.500 112.500 37.500 37.500 Beban Pajak: Bunga tarif 20 Dividen tarif 20 PPh Perseroan Fee Bank 20.000 7.500 12.500 22.500 37.500 20.000 7.500 12.500 15.000 Total beban pajakinvestasi 40.000 60.000 55.000 Hasil Investasi Bersih 110.000 90.000 95.000 Penghasilan Bersih ROI 11 9 9.5 2 . CONTROLLED FOREIGN COMPANY PengerAan: CFC Rules adalah ketentuan pencegahan atas penghindaran pajak yang dilakukan oleh WP dalam negeri yang melakukan pengalihan penghasilan ke perusahaan terkendali yang berada di negara‐negara yang mengenakan pajak rendah atau dak mengenakan pajak. Diterjemahkan dari IBFD Interna.onal Tax Glossary, 2005 10 11 Sebelum ada CFC Setelah ada CFC PT ABC Indonesia LN Income: Income: Rp PT ABC Indonesia Low-tax jurisdiction Income: Income Rp CFC Penyertaan LN Dividen? 1.  WPDN mendirikan CFC di “low-tax jurisdiction”, 2.  Income dari LN dialihkan ke CFC, 3.  WPDN tidak meminta haknya atas laba bersih CFC untuk menunda pajak. 1.  Income dari DN dan LN dikenakan pajak di Indonesia sekaligus melalui SPT yang disampaikan PT ABC. 2.  PT ABC bermaksud menunda pajak atas Income dari LN di Indonesia. 1 2 3 Pasal 18 ayat 2 UU PPh: Menteri Keuangan berwenang menetapkan saat diperolehnya dividen oleh Wajib Pajak dalam negeri atas penyertaan modal pada badan usaha di luar negeri selain badan usaha yang menjual sahamnya di bursa efek, dengan ketentuan sebagai berikut: a.  besarnya penyertaan modal Wajib Pajak dalam negeri tersebut paling rendah 50 lima puluh persen dari jumlah saham yang disetor; atau b.  secara bersama‐sama dengan Wajib Pajak dalam negeri lainnya memiliki penyertaan modal paling rendah 50 lima puluh persen dari jumlah saham yang disetor. Peraturan pelaksanaan: PMK No.256PMK.032008 13 APABILA: 1.  WPDN mempunyai perusahaan di LN yang dak terdahar pada bursa efek di LN, 2.  WPDN memiliki penyertaan modal minimal 50, sendiri atau bersama‐sama dengan WPDN lain, dan 3.  Penghasilan dividen dari CFC [laba bersih CFC X penyertaan pada CFC], MAKA:   Saat pengakuan dividen ditetapkan pada bulan ke‐4 setelah batas waktu penyampaian SPT perusahaan di LN berakhir atau pada bulan ke‐7 setelah tahun pajak perusahan di LN berakhir.   Besarnya dividen adalah laba bersih CFC dikalikan besarnya kepemilikan pada CFC. Kondisi I: Pada tahun 2006 PT A memperoleh penghasilan neto dalam negeri: 1,000 dan dari luar negeri: 500 membayar pajak di luar negeri 20  100, Pajak di Indonesia: worldwide income, tarif tunggal 30. Hitunglah beban pajak PT A pada tahun 2006. Kondisi II: Menggunakan kasus pada kondisi I, dianggap pada awal tahun PT A telah mendirikan anak perusahaan yang dimiliki 100 di Cayman Island untuk menampung penghasilan dari luar negeri. Di negara tersebut dak terdapat pajak atas penghasilan dan penghasilan yang dikirim ke luar negeri outbound income dak dikenakan pajak. Hitunglah beban pajak dalam tahun 2006, bila: a.  PT A meminta dividen 100 seap tahun; b.  PT A dak meminta dividen; c.  CFC didirikan di Singapura tarif pajak 18, outbound income dalam bentuk dividen dak dikenakan pajak 15

3. An Stepping