Macam-macam Dispersi Materi Kimia SMA Kelas XI Semester 1/2 Lengkap Bab 9 Sistem Koloid

237 Sistem Koloid SMA Jilid 2 Apabila setengah sendok teh gula pasir dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka partikel gula tidak tampak lagi dan campuran menjadi jernih. Meskipun campuran itu didiamkan, gula dan air tidak terpisah. Campuran itu disebut larutan sejati. Dalam larutan sejati, partikel-partikel gula terpisah menjadi ukuran molekul yang sangat kecil, yaitu kurang dari 10 –7 sentimeter. Partikel gula dan air tidak dapat dibedakan karena larutan tersebut bercampur homogen dan tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Kemudian, jika setengah sendok teh pasir yang bersih dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk, maka dapat diamati dengan jelas bahwa pasir dan air akan terpisah setelah didiamkan beberapa saat. Campuran itu disebut suspensi kasar. Lama pemisahan campuran tersebut bergantung pada besar kecilnya partikel pasir. Makin besar ukuran partikel pasir, makin cepat terjadi pemisahan dan terbentuk endapan. Ukuran partikel suspensi kasar lebih dari 10 –5 sentimeter. Oleh karena ukuran partikel besar, maka campuran itu dapat dipisah- kan menjadi komponen-komponennya dengan cara penyaring- an. Butir-butir pasir tertahan di atas kertas saring, sedangkan air menerobos melalui pori-pori kertas saring dan keluar dari corong. Suspensi kasar merupakan campuran heterogen. Apabila setengah sendok teh sabun bubuk dimasukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air dan diaduk sampai seluruh butiran sabun bubuk hilang, maka terlihat campuran keruh

A. Macam-macam Dispersi

Obat-obatan, karet, kosmetika, film, kabut, awan, em- bun, asap, dan buih merupakan suatu sistem koloid. Begitu banyak contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, maka perlu dipelajari dan dipahami sistem koloid ini. air gula Gelas I air + pasir Gelas II air sabun Gelas III Gambar 9.2 Sumber: Penerbit Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 238 KIMIA SMA Jilid 2 merata dan sabun tidak terpisah lagi dengan air. Sabun dan air tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Campuran itu disebut sistem koloid atau dispersi koloid. Kata koloid diambil dari bahasa Yunani yaitu kolla artinya lem glue dan oidos artinya seperti yang pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Graham pada tahun 1861. Sistem koloid adalah campuran antara campuran homogen dan campuran heterogen. Diameter partikel koloid lebih besar daripada partikel larutan sejati, tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar. Partikel koloid mempunyai diameter lebih besar daripada 10 –7 cm dan lebih kecil daripada 10 –5 cm atau antara 1–100 nm 1 nm = 10 –9 m = 10 –7 cm. Partikel koloid dapat menembus pori-pori kertas saring tetapi tidak dapat menembus selaput semipermeabel. Gelas I : larutan jernih, air dan gula tidak terpisah. Gelas II : larutan keruh, ada endapan dan dapat dipisahkan dengan disaring. Gelas III : larutan keruh, tidak ada endapan, tidak dapat dipi- sahkan dengan penyaringan. Campuran air dan gula membentuk larutan homogen yang disebut larutan sejati. Air dan pasir membentuk campuran heterogen yang disebut suspensi kasar. Sedangkan larutan sabun mempunyai sifat antara homogen dan heterogen yang disebut sistem koloid atau dispersi koloid. Dispersi koloid, yaitu suspensi dari partikel-partikel yang sangat halus yang tersebar merata dalam suatu medium. Partikel-partikel yang tersebar dalam sistem dispersi koloid disebut fase terdispersi dan mediumnya disebut medium pendispersi. Ukuran diameter partikel-partikel koloid lebih besar daripada diameter partikel larutan sejati tetapi lebih kecil daripada partikel suspensi kasar, yaitu sebesar 10 –7 cm–10 –5 cm. Ukuran partikel koloid: Larutan sejati Dispersi kasar Koloid 10 –7 cm 10 –5 cm Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 239 Sistem Koloid SMA Jilid 2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 Larutan sejati diameter partikel 10 –7 cm satu fase jernih homogen tidak dapat disaring tidak mengendap stabil amikron, dapat dilihat dengan mikroskop elek- tron, tetapi tidak dapat dilihat dengan mikros- kop ultra Sistem koloid diameter partikel 10 –7 cm–10 –5 cm dua fase agak keruh antara homogen dan he- terogen tidak dapat disaring sukar mengendap relatif stabil submikron, dapat dilihat dengan mikroskop ultra, tetapi tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa Suspensi diameter partikel 10 –5 cm dua fase keruh heterogen dapat disaring mudah mengendap tidak stabil mikron, dapat dilihat de- ngan mikroskop biasa Tabel 9.1 Perbedaan larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi Untuk lebih jelas melihat perbedaan antara sistem koloid dengan larutan dan suspensi, marilah kita perhatikan tabel di bawah ini. Percobaan Sistem Koloid Tujuan: mengetahui perbedaan ketiga bentuk campuran larutan, koloid, dan suspensi. Alat dan Bahan - Gelas kimia 100 mL 12 buah - Pengaduk 1 buah - Corong 1 buah - Kertas saring 6 helai - Gula tebu 1 gram - Terigu 1 gram - Susu instansusu kental manis 1 gram 1 mL - Urea 1 gram Lakukan percobaan berikut untuk lebih memperjelas perbedaan antara sistem koloid dengan larutan dan suspensi. Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 240 KIMIA SMA Jilid 2 - Sabunserbuk detergen 1 gram - Serbuk belerang 1 gram - Akuades 300 mL Cara Kerja 1. Isilah 6 gelas kimia masing-masing dengan kira-kira 50 mL akuades. 2. Tambahkan ke dalam gelas: ± 1 gram gula tebu ke dalam gelas ke-1 ± 1 gram terigu ke dalam gelas ke-2 ± 1 gram susu instan± 1 mL susu kental manis ke dalam gelas ke-3 ± 1 gram urea ke dalam gelas ke-4 ± 1 gram sabunserbuk detergen ke dalam gelas ke-5 ± 1 gram serbuk belerang ke dalam gelas ke-6 3. Aduklah setiap campuran batang pengaduk harus dibilas dan dikeringkan lebih dahulu sebelum diguna- kan untuk mengaduk isi gelas yang berbeda. Perhati- kan dan catat apakah zat yang “dilarutkan” larut atau tidak larut. 4. Diamkan campuran-campuran itu. Perhatikan dan catat apakah campuran stabil atau tidak stabil; bening atau keruh. 5. Saringlah campuran pada setiap gelas masing-masing ke dalam gelas kimia yang bersih. Perhatikan dan catat, campuran manakah yang meninggalkan residu; apakah hasil penyaringan bening atau keruh. Catatan: Corong harus dibilas dan dikeringkan sebelum digunakan untuk menyaring campuran yang berbeda. Pengamatan Campuran air dengan Gula Sifat Campuran LarutTidak StabilTidak BeningKeruh Meninggalkan residutidak Filtrat beningkeruh Terigu Susu Urea Sabun Belerang Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 241 Sistem Koloid SMA Jilid 2 Pertanyaan Kelompokkan campuran urea dengan air, sabundeter- gen dengan air, dan belerang dengan air ke dalam larutan, suspensi, atau koloid Kesimpulan Buatlah kesimpulan mengenai sistem koloid apakah sistem koloid itu? Kadang-kadang sangat sukar untuk membedakan la- rutan sejati dengan sistem koloid jika hanya dilihat wujud fisis- nya saja. Cara yang sederhana untuk membedakannya, yaitu dengan mengamati pengaruh cahaya yang dilewatkan pada kedua sistem tersebut. Pada larutan sejati, partikel dalam larutan tidak menghamburkan cahaya, tetapi pada sistem koloid partikel dalam larutan menghamburkan cahaya. Peristiwa ini disebut Efek Tyndall. Bagaimanakah cara mengenali sistem koloid? Salah satu cara yang sangat sederhana adalah dengan menjatuhkan seberkas cahaya pada objek. Larutan sejati meneruskan cahaya transparan sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu, berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping walaupun partikel koloidnya sendiri tidak tampak. Jika partikel terdispersinya juga kelihatan maka sistem itu bukan koloid melainkan suspensi. Untuk lebih me- ngerti hal ini lakukanlah percobaan berikut. Percobaan Efek Tyndall Tujuan: mempelajari koloid terhadap cahaya. Alat dan Bahan - Tabung reaksi besar 6 buah - Lampu senter kecil 1 buah - Larutan gula 10 mL Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 242 KIMIA SMA Jilid 2 - Larutan sabun 10 mL - Larutan K 2 CrO 4 5 10 mL - Sol As 2 S 3 10 mL - Larutan I 2 10 mL - Sol FeOH 3 10 mL Cara Kerja 1. Siapkanlah 6 tabung reaksi besar yang bersih, kemu- dian isilah dengan larutan-larutan masing-masing setinggi kira-kira 5 cm seperti berikut. - tabung 1 dengan larutan gula, - tabung 2 dengan larutan sabun air sabun, - tabung 3 dengan larutan K 2 CrO 4 , - tabung 4 dengan sol As 2 S 3 , - tabung 5 dengan larutan I 2 , - tabung 6 dengan sol FeOH 3 . Catatlah warna dan keadaan larutan-larutan itu be- ning atau keruh. 2. Arahkan berkas cahaya lampu senter pada masing- masing tabung satu per satu. Amati berkas cahaya itu dengan arah yang tegak lurus. Pada tabung keberapa saja berkas cahaya dapat terlihat? Catat peng- amatanmu. Data Pengamatan Pertanyaan 1. Bagaimanakah sifat koloid terhadap cahaya? 2. Apa yang dimaksud efek Tyndall? 3. Apakah sistem koloid selalu keruh? Jelaskan Larutan gula Sifat Campuran - Warna larutancampuran bening atau keruh? - Menghamburkanmene- ruskan cahaya? Larutan sabun Larutan K 2 CrO 4 Sol As 2 S 3 Larutan I 2 Sol FeOH 3 Di unduh dari : Bukupaket.com Sumber buku : bse kemdikbud 243 Sistem Koloid SMA Jilid 2 Jika suatu larutan tersusun dari komponen-komponen zat terlarut dan pelarut, maka suatu sistem koloid juga ter- susun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi zat terlarut dan medium pendispersi pelarut. Contohnya, dispersi tanah liat; partikel tanah liat sebagai fase terdispersi, sedangkan air merupakan medium pendispersi. Dalam sistem koloid, baik fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, atau padat. Oleh karena itu, kita mengenal delapan macam sistem koloid. Lihat tabel berikut.

B. Macam-macam Koloid