BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yang dapat digunakan sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang berkaitan
dengan masalah yang akan diteliti. Antara lain pernah dilakukan oleh : a
Bandi dan Rahmawati 2005, dengan jurnal penelitian berjudul
”Relevansi Kandungan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan”.
1. Perumusan Masalah
”Informasi apa yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan di Indonesia, komponen arus kas; arus operasi, arus pendanaan, dan arus
investasi, ataukah laba?”. 2.
Hipotesis Komponen arus kas, meliputi arus kas operasi, arus kas investasi, dan
arus kas pendanaan, dan laba mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas di masa yang akan datang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu yang berfungsi sebagai variabel independen adalah arus kas aktivitas operasi operasi,
arus kas aktifitas investasi, arus kas aktivitas pendanaan dan earnings. Sedangkan untuk variabel dependen adalah arus kas masa depan.
4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan replikasi dari model yang digunakan Supriyadi 1998, yaitu sebagai berikut ini:
1. CF
t
=
α
+
1
CFO
t-1
+
2
CFO
t-2
+ Є
t
2. CF
t
=
α
+
ı
CFI
t-ı
+
2
CFI
t-2
+ Є
t
3. CF
t
=
α
+
ı
CFF
t-ı
+
2
CFF
t-2
+ Є
t
4. CF
t
=
α
+
ı
EA
t-ı
+
2
EA
t-2
+ Є
t
5. CF
t
=
α
+
1
EA
t-ı
+
2
EA
t-2
+ ı
CFI
t-ı
+
2
CFI
t-2
+
δ
1
CFO
t-1
+
δ
2
CFO
t-2
+
φ
ı
CFF
t-ı +
φ
2
CFF
t-2
+
Є Definisi:
CFO
t
= arus kas dari aktifitas operasi; CFI
t
= arus kas dari aktivitas investasi; CFF
t
= arus kas dari aktifitas pendanaan; EA
t
= laba bersih;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
CF = total arus kas; t = variabel waktu yang diukur semi tahunan;
t-ı = nilai lag, dan Є = error
Uji hipotesis juga menggunakan Uji t untuk mengukur perbedaan signifikan dari perbandingan pairwise di antara dua model,
sementara Uji F digunakan untuk perbandingan secara simultan di antara tiga model atau lebih. Model yang terbaik dipilih dengan
berdasarkan rata – rata absolute precentage errors MAPE
s
. 5.
Hasil Penelitian Hasil koefisien regresi menunjukkan bahwa prediktor earnings tidak
secara mutlak memiliki kemampuan prediksi yang yang lebih baik daripada prediktor komponen arus kas. Hal ini berarti, pada tahun –
tahun tertentu prediktor komponen arus kas khususnya arus kas operasi justru merupakan prediktor yang lebih baik dalam memprediksi arus
kas masa depan dibanding prediktor earnings. Hasil perhitungan MAPE memberikan kesimpulan bahwa model 5 lebih unggul daripada
model 4.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b Yolanda Dahler dan Rahmat Febrianto 2006, dengan jurnal penelitian
berjudul ”Kemampuan Prediktif Earnings dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan”.
1. Perumusan Masalah
”Apakah laba atau arus kas yang memiliki kemampuan lebih baik dalam memprediksi arus kas masa depan pada saat perusahaan
melaporkan laba positif dan laba negatif”. 2.
Hipotesis a.
Laba memiliki kemampuan lebih baik untuk memprediksi arus kas masa depan dibandingkan dengan arus kas untuk perusahaan yang
melaporkan laba positif. b.
Laba memiliki kemampuan lebih baik untuk memprediksi arus kas masa depan dibandingkan dengan arus kas untuk perusahaan yang
melaporkan laba negatif. 3.
Variabel Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas
operasi perusahaan periode setelah tahun amatan. Variabel independen yang digunakan adalah arus kas operasi tahun berjalan dan laba bersih
sebelum pos – pos luar biasa tahun berjalan. 4.
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data adalah regresi
linier berganda. Uji hipotesis menggunakan uji F dan uji t di tiap – tiap variabel independen laba bersih dan arus kas operasi tahun berjalan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
manakah yang paling berkaitan erat dan signifikan terhadap variabel dependen arus kas operasi periode setelah tahun amatan pada
perusahaan yang berlaba positif dan perusahaan yang berlaba negatif. 5.
Kesimpulan a.
Hipotesis pertama, nilai F hitung adalah sebesar 82,725 dan nilainya signifikan secara statistik pada alfa 0,05 sehingga model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi arus kas masa depan. Berdasarkan uji t, pada alfa 0,05 dengan nilai t hitung 5,073 untuk
laba sebelum pos – pos luar biasa dan 9,213 untuk arus kas operasi berjalan. Dapat disimpulkan bahwa laba dan arus kas operasi tahun
berjalan memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
b. Hipotesis kedua, nilai F hitung adalah sebesar 8,907 yang jauh
lebih kecil dibandingkan dengan kelompok perusahaan berlaba positif, namun nilai F hitung tersebut juga signifikan secara
statistik pada alfa 0,05 sehingga dapat dikatakan variabel independen signifikan secara statistik dalam mempengaruhi
variabel dependen. Sebaliknya, diperoleh t-hitung 1,189 untuk laba sebelum pos – pos luar biasa dan nilai t ini tidak ini tidak
signifikan secara statistik karena probabilitas signifikansi untuk laba ini jauh di atas 0,05. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis
alternatif kedua ditolak, yang artinya laba tidak memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan arus kas operasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
tahun berjalan dalam memprediksi arus kas operasi masa depan untuk kelompok yang berlaba negatif.
c Ivon Dwi Raharjo dan Linda Kusumaning W 2005, dengan jurnal
penelitian berjudul ”Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ”.
1. Perumusan Masalah:
a. Apakah perubahan rasio keuangan memiliki kemampuan untuk
memprediksi perubahan laba perusahaan satu tahun kedepan? b.
Apakah perubahan rasio keuangan memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun kedepan?
2. Hipotesis:
H1a : perubahan rasio keuangan Debt Equity Ratio memiliki
kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan satu tahun kedepan.
H2a
: perubahan rasio keuangan Debt Equity Ratio memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun
kedepan.
H1b : perubahan rasio keuangan Current Ratio memiliki kemampuan
untuk memprediksi perubahan laba perusahaan satu tahun kedepan.
H2b
: perubahan rasio keuangan Current Ratio memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun kedepan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
H1c
: perubahan rasio keuangan Tottal Assets Turn Over Ratio memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan
satu tahun kedepan.
H2c : perubahan rasio keuangan Tottal Assets Turn Over Ratio
memiliki kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun kedepan.
H1d : perubahan rasio keuangan Net Profit Margin memiliki
kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan satu tahun kedepan.
H2d : perubahan rasio keuangan Net Profit Margin memiliki
kemampuan untuk memprediksi perubahan laba perusahaan dua tahun kedepan.
3. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang bertfungsi sebagai variabel independen adalah perubahan dari rasio keuangan, yang berdasarkan pada tahun
dasar. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan laba dimasa datang.
4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tidak dilakukan regresi logistik secara bersamaan, tetapi dilakukan sendiri –
sendiri dengan cross sectional yaitu dengan melakukan pengujian Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
, pengujian Overall
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Model Fit , pengujian koefisien regresi dan Variabel In The Equation,
dan penilaian ketepatan prediksi pada clasification tabel. 5.
Hasil Penelitian a.
Berdasarkan pengujian Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test
, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya, sehingga model baik dan dapat
dipakai untuk analisis selanjutnya. b.
Berdasarkan pengujian Overall Model Fit, dapat disimpulkan bahwa dapat menunjukkan model yang baik.
c. Berdasarkan pengujian koefisien regresi dan Variabel In The
Equation , yaitu tidak terdapat variabel independen yang nilai
signifikansinya yang lebih kecil untuk satu dan dua tahun kedepan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen tersebut
tidak layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen dan tidak dapat dimasukkan dalam model, sehingga menolak hipotesis
alternatif karena tidak ada perubahan rasio keuangan yang mampu melakukan prediksi perubahan laba untuk satu tahun dan dua tahun
kedepan. d.
Berdasarkan penilaian ketepatan prediksi pada clasification tabel menunjukkan bahwa dari 47 perusahaan yang perubahan labanya
positif hanya 19 perusahaan yang mampu diprediksi dengan benar untuk satu tahun kedepan. Sedangjan untuk dua tahun kedepan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menunjukkan bahwa dari 19 perusahaan yang labanya positif hanya 2 perusahaan yang mampu diprediksi dengan benar.
d
Handri Thiono 2007, dengan jurnal penelitian berjudul ”Perbandingan Keakuratan Model Arus Kas Metoda Langsung dan Tidak Langsung
dalam Memprediksi Arus Kas dan Dividen Masa Depan”.
1. Perumusan Masalah
a. Apakah model dengan komponen arus kas metoda langsung
memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik daripada model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung untuk
memprediksi arus kas masa depan. b.
Apakah model dengan komponen arus kas metoda langsung memiliki kemampuan prediksi yang lebih baik daripada model
dengan komponen arus kas metoda tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.
2. Hipotesis
H1: Model dengan komponen arus kas metoda langsung lebih akurat dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda tidak
langsung dalam memprediksi arus kas masa depan. H2: Model dengan komponen arus kas metoda langsung lebih akurat
dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung dalam memprediksi dividen masa depan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan beberapa variabel dependen, yaitu arus kas operasi masa depan dan dividen masa depan.
Sedangkan yang berfungsi sebagai variabel independen adalah arus kas masuk operasi, arus kas keluar operasi, laba bersih, dan akrual.
4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
Parameter – parameter model penelitian ini ditaksir dengan regresi data panel. Penelitian ini mempertimbangkan 4 metode regresi data
panel, yaitu 1model regresi linier OLS, 2 model covariance FEM, 3 model error components ECM, 4 model otokorelasi runtun
waktu GLS. 5.
Hasil Penelitian a.
Pengujian hipotesis 1 membuktikan bahwa model dengan komponen arus kas metode langsung lebih akurat dibandingkan
model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan.
b. Pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan keakuratan model dengan komponen arus kas metoda langsung dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda
tidak langsung untuk memprediksi dividen masa depan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
e Slamet Sugiri 2003, dengan jurnal penelitian berjudul ”Nilai Tambah
Informasi Arus Kas Studi Empiris di BEJ”.
1. Perumusan Masalah
”Apakah laba historis berhubungan secara positif dengan arus kas perioda mendatang dan apakah arus kas historis menyediakan
informasi tambahan terhadap laba historis dalam memprediksi arus kas perioda mendatang”.
2. Hipotesis
H1: Laba historis berhubungan secara positif dengan arus kas periode mendatang.
H2: Arus kas historis menyediakan informasi tambahan terhadap laba historis dalam memprediksi arus kas perioda mendatang.
3. Variabel Penelitian
Variabel – variabel penelitian ini adalah arus kas dan laba. 4.
Teknik Analisis dan Uji Hipotesis Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
menggunakan regresi liner bergnda, sedangkan untuk uji hipotesis dalam penelitian menggunakan nilai F hitung.
5. Hasil Penelitian
Laba memiliki kemampuan untuk memprediksi arus kas perioda mendatang dan bahwa arus kas berguna bagi pengguna laporan
keuangan sebagai informasi yang menyediakan kemampuan tambahan terhadap laba untuk memprediksi arus kas perioda mendatang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Persamaan dari penelitian dengan penelitian terdahulu adalah sama – sama menggunakan data laporan keuangan sebagai populasi penelitian dan model
analisis regresi linier berganda. Sedangkan untuk perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu,
adalah sebagai berikut: Tabel 2.1: Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang
No. Nama Peneliti Tahun
Judul Variabel
Hasil Penelitian
1. Bandi dan Rahmawati
2005 Relevansi Kandungan Informasi
Komponen Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas
Masa Depan Variabel independen:
arus kas aktivitas operasi, arus kas aktifitas investasi, arus kas
aktivitas pendanaan dan earnings
. Variabel dependen: arus kas
masa depan. Prediktor
earnings tidak secara
mutlak memiliki kemampuan prediksi yang yang lebih baik
daripada prediktor komponen arus kas. Hal ini berarti, pada
tahun – tahun tertentu prediktor komponen arus kas khususnya
arus kas operasi justru merupakan prediktor yang lebih
baik dalam memprediksi arus kas masa depan dibanding
prediktor
earnings. 2.
Ivon Dwi Raharjo dan Linda Kusumaning W
2005 Analisis Rasio Keuangan Dalam
Memprediksi Perubahan Laba Dimasa Yang Akan Datang Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEJ
Variabel independen adalah perubahan dari rasio
keuangan, yang berdasarkan pada tahun dasar. Sedangkan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan
laba dimasa datang. Tidak terdapat variabel
independen yang nilai signifikansinya yang lebih kecil
untuk satu dan dua tahun kedepan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel independen tersebut tidak layak
digunakan untuk memprediksi variabel dependen dan tidak
dapat dimasukkan dalam model, sehingga menolak
hipotesis alternatif karena tidak ada perubahan rasio keuangan
yang mampu melakukan prediksi perubahan laba untuk
satu tahun dan dua tahun kedepan.
3. Yolanda Dahler dan
Rahmat Febrianto 2006
Kemampuan Prediktif Earnings
dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa
Depan Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi
perusahaan periode setelah tahun amatan. Variabel
independen yang digunakan adalah arus kas operasi tahun
berjalan dan laba bersih sebelum pos – pos luar biasa
tahun berjalan.
Hipotesis pertama
: bahwa laba dan arus kas operasi tahun
berjalan memiliki kemampuan dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan.
Hipotesis kedua: laba tidak
memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan arus
kas operasi tahun berjalan dalam memprediksi arus kas
operasi masa depan untuk kelompok yang berlaba negatif
4. Handri Thiono
2007 Perbandingan Keakuratan Model
Arus Kas Metoda Langsung dan Tidak Langsung dalam
Memprediksi Arus Kas dan Dividen Masa Depan
Variabel dependen, yaitu arus kas operasi masa depan dan
dividen masa depan. Sedangkan yang berfungsi
sebagai variabel independen adalah arus kas masuk operasi,
arus kas keluar operasi, laba bersih, dan akrual.
Pengujian hipotesis 1
membuktikan bahwa model dengan komponen arus kas
metode langsung lebih akurat dibandingkan model dengan
komponen arus kas metoda tidak langsung untuk
memprediksi arus kas masa depan.
Pengujian hipotesis 2
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan keakuratan
model dengan komponen arus kas metoda langsung
dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda
tidak langsung untuk memprediksi dividen masa
depan.
5. Pratitis Indah
Widyawati 2011
Pengaruh laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan
arus kas dimasa yang akan datang pada perusahaan
otomotif di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2009
Variabel dependen: prediksi laba yang akan datang dan prediksi
arus kas yang akan datang. Variabel Independen:
Laba dan arus kas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Informasi Akuntansi