KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

(1)

LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

TRI MARSUDIYONO

B 200 040 370

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

ii

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

TRI MARSUDIYONO B 200 040 370

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal :...Febuari 2009 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, 2009

Pembimbing

(Dr. Noer Sasongko, SE, Msi, Ak.)

Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta


(3)

i

TRI MARSUDIYONO 04.6.106.02030.5.0370 AKUNTANSI

“KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN

Februari 2009

TRI MARSUDIYONO UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG”


(4)

iv

sabar

(2: 153)

2.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain

(94: 6-7)

3.

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu

yang diikuti serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan

(Nabi Muhammad SAW)

4.

Hati yang penuh syukur saja bukan merupakan kebajikan yang besar,

melainkan merupakan pula induk kebajikan yang lain

(cicero)

5.

Tidak ada satu obatpun yang dapat menyembuhkan sakit hati kecuali

keikhlasan


(5)

v

1. Ibunda tercinta yang selalu membimbing, mendoakan dan memberikan motifasi. Yang selalu berharap semoga kelak aku bisa menjadi insan yang berbakti kepada agama, orang tua, bangsa dan negara

2. Bapak tercinta yang selalu memberikan dorongannya, memberikan wejangannya, dan memberikan doanya

3. Kakak ku tercinta mbak.Tanti, terimakasih atas semua nasihat, dan dukungannya yang telah diberikan, semoga ALLAH selalu melapangkan rizkinya kepada mbak sekeluarga

4. Kakak ku yang paling sabar kak Dwi, terimakasih berkat doa yang selalu tercurahkan kepada adik mu yang satu ini, semoga ALLAH selalu memberikan kebaikan kepada mbak beserta keluarganya

5. Keponakan ku yang paling manja Diazz Yang Paling LUCU,imut, centil, nan menggemaskan yang selalu membikin ceria dalam keluarga

6. Keluarga besar dari ibu dan ayah semuanya

7. Nona yang selalu menemani hari-hariku dan yang aku harapakan bisa jadi istri yang baik dan penuh kasih sayang

8. Teman-teman kosku, Teman-teman Kantor 89.60 STARFM SOLO BREAKTHROUGH CHANEL, Temen-temen Ekonomi seangkatan 2004,teman-teman seperjuangan, Temen-temen Elektro 2004,Temen-temen RAPMA, Sahabat lama ku, Bapak/ibu kos dan Semua pihak yang telah membantu ku yang tidak dapat aku sebutkan satu-persatu


(6)

vi

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA

YANG AKAN DATANG”ini dengan lancar. Tak lupa shalawat dan salam juga

senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, nabi akhir zaman pembawa kebenaran Islam yang hakiki.

Penelitian ini merupakan tugas akhir yang penulis susun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan Strata 1 dalam bidang ekonomi pada jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari, bahwa dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Bambang Setiadji, MS, selaku Rektor Unuversitas Muhammadiyah Surakarta

2. Bapak Drs. H. Syamsudin MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unuversitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Bapak Dr. Noer Sasongko, SE, Msi, Ak, selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, membimbing dan mengarahkan penlis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vii

Surakarta yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Hanya teruntuk Ayah dan Bunda tercinta yang dengan deras keringat dan cucuran air mata selalu memberiku semangat, nasehat, tuntunan yang menjadikanku lebih dewasa dan memahami makna hadirmu dalam langkah hidup dan sanubariku. Tanpa doa dan kasih sayangmu, mustahil diri ini mampu melewati masa-masa sulit dalam kobaran perjuangan untuk meraih harapan dan cita-cita. Hanya jiwamu yang selalu akan menyertai panjang perjalanan hidupku ini.

7. Teman-teman kosku Deddy The smart boy, boim, edwin, bobo, mas ahmad pak pns kita, mas jack, mas tanto pertemanan kita tidak main-main. Terimakasih atas semua bantuan dan nasihat-nasihatnya

8. Teman-teman Kantor 89.60 STARFM SOLO BREAKTHROUGH CHANEL Yang telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan yang sudah (dua setengah tahun lebih) sejak saya kuliah dari semester awal sampai selesai yang senantiasa memberikan kesempatan kerja buat saya. Ibu devi selaku program oficer saya yang paling baik, Tika teman berbagi, lulu, mbak fanny, tya si patner kerja ku yang paling atraktif yang centil, rommi, vinno, sita, chalizta, bennot, ollive, juan,cha-cha, veyra, mbak sessy, mbak worro dan teman-teman RCM RADIO NET.

9. Temen-temen sekelas di kampus dedi sutomo,dhiztia walaupun sudah lulus duluan, andri, widiaz, benny, rahmad, dan anak eks pandawa, rossy, indah, yogi, afriza dll. yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih telah bersedia berbagi ilmu


(8)

viii disebutkan satu-persatu

12.Temen-temen RAPMA. Sobat sobat aku Bom-bom a.k.a Moses , jean, talmo a.k.a nino, lilk a.k.a si manusia muncrat rawa, fitri a.k.a Sachi, Yuli a.k.a Yuka or melon,,nisaa ndut si miss cela, rohyan, Erwan, mumu, pok indun, icha si suster, achenk, ajenk, pipit dll. terimakasih telah berbagi keceriaan dan pengalaman kepada ku

13.Sahabat lama ku ipank, rangga, a;in yang senantiasa memberikan kenangan tersendiri

14.Bapak/ibu kos, yuli, putra, arda terimakasih telah memberikan tempat tidur untuk aku

15.Semua pihak yang telah membantu ku yang tidak dapat aku sebutkan satu-persatu

16.Juga semua pihak yang telah membantu penulis baik materiil maupun spirituil yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Akhirnya semoga skripsi ini berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan mampu memberi warna tersendiri dalam khasanah ilmu akuntansi, semoga.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis


(9)

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI

LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG”

ini dengan lancar. Tak

lupa shalawat dan salam juga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,

nabi akhir zaman pembawa kebenaran Islam yang hakiki.

Penelitian ini merupakan tugas akhir yang penulis susun untuk memenuhi

persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan Strata 1 dalam bidang ekonomi pada

jurusan akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari, bahwa

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Prof. Dr. H. Bambang Setiadji, MS, selaku Rektor Unuversitas

Muhammadiyah Surakarta

2.

Bapak Drs. H. Syamsudin MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unuversitas

Muhammadiyah Surakarta.

3.

Bapak Dr. Noer Sasongko, SE, Msi, Ak, selaku Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu, membimbing dan mengarahkan penlis dalam menyelesaikan

skripsi ini.


(10)

selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6.

Hanya teruntuk Ayah dan Bunda tercinta yang dengan deras keringat dan cucuran

air mata selalu memberiku semangat, nasehat, tuntunan yang menjadikanku lebih

dewasa dan memahami makna hadirmu dalam langkah hidup dan sanubariku.

Tanpa doa dan kasih sayangmu, mustahil diri ini mampu melewati masa-masa

sulit dalam kobaran perjuangan untuk meraih harapan dan cita-cita. Hanya

jiwamu yang selalu akan menyertai panjang perjalanan hidupku ini.

7.

Teman-teman kosku Deddy The smart boy, boim, edwin, bobo, mas ahmad pak

pns kita, mas jack, mas tanto pertemanan kita tidak main-main. Terimakasih atas

semua bantuan dan nasihat-nasihatnya

8.

Teman-teman Kantor 89.60 STARFM SOLO BREAKTHROUGH CHANEL

Yang telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan yang sudah (dua

setengah tahun lebih) sejak saya kuliah dari semester awal sampai selesai yang

senantiasa memberikan kesempatan kerja buat saya. Ibu devi selaku program

oficer saya yang paling baik, Tika teman berbagi, lulu, mbak fanny, tya si patner

kerja ku yang paling atraktif yang centil, rommi, vinno, sita, chalizta, bennot,

ollive, juan,cha-cha, veyra, mbak sessy, mbak worro dan teman-teman RCM

RADIO NET.

9.

Temen-temen sekelas di kampus dedi sutomo,dhiztia walaupun sudah lulus

duluan, andri, widiaz, benny, rahmad, dan anak eks pandawa, rossy, indah, yogi,

afriza dll. yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimakasih telah bersedia

berbagi ilmu

10.

teman-teman seperjuangan mas rio semoga cepat lulus, si euero a.k.a curut ayo

semangat teman

11.

Temen-temen Elektro, khususnya angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan

satu-persatu


(11)

achenk, ajenk, pipit dll. terimakasih telah berbagi keceriaan dan pengalaman

kepada ku

13.

Sahabat lama ku ipank, rangga, a;in yang senantiasa memberikan kenangan

tersendiri

14.

Bapak/ibu kos, yuli, putra, arda terimakasih telah memberikan tempat tidur untuk

aku

15.

Semua pihak yang telah membantu ku yang tidak dapat aku sebutkan satu-persatu

16.

Juga semua pihak yang telah membantu penulis baik materiil maupun spirituil

yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari, bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena adanya

keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki.Akhirnya semoga skripsi ini

berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan mampu memberi warna tersendiri

dalam khasanah ilmu akuntansi, semoga.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Penulis


(12)

ix

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xi

ABSTRAKSI... xii

BAB IPENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. TujuanPenelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

A. Tinjauan Pustaka ... 10

1. Informasi Akuntansi... 10

2. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 12

3. Tujuan Laporan Keuangan... 13

4. Jenis Laporan Keuangan ... 13

5. Pemakai Laporan Keuangan ... 16

6. Karakteritik Kualitatif Informasi Akuntansi ... 17

7. Keterbatasan Laporan Keuangan ... 18

8. Laba... 19


(13)

x

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Ruang lingkup penelitian ... 36

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling... 36

C. Data dan Sumber Data... 38

D. Benefit Operasional dan Pengukuran Variabel ... 38

E. Teknik Analisis Data ... 41

1. Uji Asumsi Klasik ... 41

2. Analisis Regresi Berganda ... 43

3. Uji Hipotesis ... 44

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN... 47

A. Deskripsi Data ... 47

B. Pengujian Asumsi Klasik ... 49

C. Pengujian Hipotesis ... 53

D. Pembahasan... 61

BAB V PENUTUP... 68

A. Kesimpulan ... 68

B. Keterbatasan ... 69

C. Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA


(14)

xi

Tabel 4.1. Proses Pengambilan Sampel ... 47

Tabel 4.2. Deskripsi Data... 48

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalisasi... 50

Tabel 4.4. Hasil Uji Multikolinieritas Model Pertama... 51

Tabel 4.5. Hasil Uji Multikolinieritas Model Kedua ... 52

Tabel 4.6. Hasil Uji Hesterokerdasitas Model Pertama ... 53

Tabel 4.7. Hasil Uji Hesterokerdasitas Model Kedua... 54

Tabel 4.8. Hasil Uji Auto Korelasi ... 55

Tabel 4.9. Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda ... 56

Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Uji t Linier Berganda... 57

Tabel 4.11. Rangkuman Hasil Regresi Linier Berganda... 58


(15)

pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan dan berguna untuk mengambil keputusan ekonomi seperti keputusan investasi dan pemberian kredit serta menjadi informasi yang penting bagi investor untuk mengetahui perkembanganya. tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan informasi keuangan yang berupa laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin untuk memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan datang.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode, 2005, 2006, dan 2007. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 perusahaan. Metode analisis data menggunakan analisis regresi berganda.

Berdasarkan hasil analisis data dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variabel laba, piutang dan arus kas mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05 (P < 0,05), artinya variabel laba, piutang dan arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap laba masa depan. Sedangkan untuk variabel biaya operasi dan GPM mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), artinya variabel biaya operasi dan GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap laba masa depan.

Hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variabel piutang, biaya operasi dan arus kas mempunyai nilai probabilitas dibawah 0,05 (P < 0,05), artinya variabel piutang, biaya operasi dan arus kas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap arus kas masa depan. Sedangkan untuk variabel laba dan GPM mempunyai nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (p > 0,05), artinya variabel laba dan GPM tidak berpengaruh signifikan terhadap terhadap arus kas masa depan.

Kata kunci : laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin


(16)

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Seiring dengan era globalisasi perkembangan jaman sekarang ini,

dunia usaha menuntut adanya informasi yang bias digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan bisnis. Untuk mendapatkan informasi yang

berguna bagi para pelaku bisnis tersebut, mala akuntansi ikut berperan

dalam menyediakan informasi yang diperlukan. Laporan keuangan adalah

salah satu informasi penting dan dapat dipercaya oleh pihak internal

maupun eksternal perusahhaan, karena laporan keuangan adalah informasi

mengenai perkembangan perusahaan untuk periode tertentu. laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan disajikan sebagai informasi yang

menyangkut posissi keuangan perusahhaan, laporan kinerja, perubahan

posisi keuangan dan laporan aliran kas yang bermanfaat bagi para

pemakainya, khususnya infestor maupun kreditor dalam pengambilan

keputusan ekonomi.

Menurut statement of financial accounting konsep (SFAC) No.1

tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi untuk

membantu infestor, kreditor dan pemakai lainnya dalam membuat

keputusan infestasi, kredit dan keputusan sejenis dan rasional. Keputusan

ekonomi yang akan diambil oleh pemakai laporan keuangan tentu saja

membutuhkan evaluasi terlebuh dahulu atas kemampuan perusahaan


(17)

dalam menghasilkan laba dan arus kas dan kepastian dari hasil tersebut.

Kemampuan ini akhirnya menentukan mampu atau tidaknya suatu

perusahaan yang membayar pinjaman hutang dan tentu saja pembagian

deviden kepada pemilik.

Sejauh ini informasi-informasi yang disajikan dalam bentuk

kuantitatif dalam laporan keuangan, khususnya neraca, laporan laba rugi

dan laporan arus kas masih diyakini sebagai alat yang andal bagi para

pemakainya untuk mengurang ketidakpastian dalam pengambilan

keputusan-keputusan ekonomi. Salah satunya upaya untuk mengurangi

ketidak pastian tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap

laporan keuangan perusahaan.

Informasi keuangan dalam laporan keuangan sangat penting

digunakan oleh pihak eksternal untuk membuat keputusan infestasi dan

menempatkan sumberdaya yang di infestasikan dan untuk juga

memutuskan pemberian kredit oleh kreditor. Keputusan-keputusan

ekonomi yang akan di investasikan dan juga untuk memutuskan

pemberian kredit oleh kreditor. Keputusan-keputusan ekonomi yang akan

diambil oleh para pemakai laporan keuangan membutuhkan evaluasi atas

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba serta kepastian dari

hasil tersebut. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi

kemampuan perusahaan dan menghasilkan laba serta kepastian dari hasil

tersebut. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan


(18)

jika mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi

keuangan, laporan laba rugi, perubahan posisi keuangan, dan lapora arus

kas perusahaan. Informasi keuangan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah laba, arus kas, piutang, biaya operasi, gross provit margin.

Piutang mempunyai hubungan yang erat dengan pendapatan yang

diterima atau kas masuk. Karena pendapatan merupakan komponen utama

dalam mencari besarnya laba dan arus kas suatu perusahaan. Biaya operasi

merupakan jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membiayai seluruh

aktifitas operasi perusahaan. Gross profit margin merupakan perbandingan

antara laba kotor terhadap besarnya penjualan. Laba diperoleh dari

pendapatan yang diterima dikurangkan dengan biaya yang terjadi selama

satu periode, belum tentu semakin bsar pendapatan yang diterima, laba

yang dipoeroleh juga semakin besar. Arus kas menyediakan pandangan

tentang bagaimana perusahaan memperoleh sumber dana dan penggunaan

sumber dananya.

Informasi laba dalam laporan laba rugi sangat bermanfaat bagi para

investor di pasar modal karena laba menunjukkan kinerja perusanhaan

terutama profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang

sumber ekonomi yang dikelola oleh perusahaan yang akan datang.

Selain laba, informasi lain yang juga bermanfaat bagi para investor

adalah arus kas. Informasi dalam laporan arus kas akan menyebabkan para

investor bereaksi untuk melakukan penjualan atau pembelian saham.


(19)

diseputar tanggal publikasi laporan keuangan sesuai dengan kategori good

news atau bad news (Syafnita, 2003: 132).

Dalam penelitian (Syafnita, 2003: 132), diasumsikan bahwa dalam

kondisi good news, return saham akan mengalami kenaikan sedangkan bad

news apabila akan mengalami penurunan. Adapun kategori good news

adalah apabila terjadi kenaikan perubahan positif dari laporan arus kas,

sedangkan bad news apabila terjadi penurunan atau perubahan negatif dari

laporan arus kas. Mengingat bahwa keuntungan investasi melalui laba

merupakan indikator terhadap kinerja perusahaan maka informasi

keuangan khususnya laba lebih tepat untuk mengukur penurunan atau

pertumbuhan perusahaan. Sedangkan keuntungan investasi yang diukur

melalui perubahan arus kas, bagi kepentingan investor memberikan

informasi tentang kemampuan perusahaan memenuhi kewajibanya kepada

investor antara lain membayar deviden, juga mengukur kemampuan

perusahan menghasilkan (profitabilitas) dalam aktivitas operasinya.

Berdasarkan prediksi laba dan arus kas dapat diketahui kemampuan emiten

menghaslkan keuntungan dan kerugian utamanya, yang selanjutnya

digunakan untuk memenuhi berbagai kewajibanya. Dengan demikian

investor (melalui analis investasi) dalam rangka untuk memutuskan

membeli atau menjual saham, berdasar hasil penemuan penelitian ini dapat

digunakan untuk memperhitungkan keuntungan yang diharapkan atas


(20)

Berbagai penelitian ini telah dilakukan untuk mengukur hubungan

antara informasi yang satu dengan informasi yang lainnya dalam laporan

keuangan.

Hendri Thiono (2007) melakukan penelitian tentang perbandingan

keakuratan model arus kas metode langsung dan tidak langsung dalam

memprediksi arus kas dan deviden masa depan. Hasil penelitian

menunjukkan model dengan komponen arus kas metoda langsung lebih

akurat dibanding model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung

untuk memprediksi arus kas masa depan. Namun tidak terdapat perbedaan

keakuratan model dengan komponen arus kas metoda langsung

dibandingkan model dengan komponen arus kas metoda tidak langsung

untuk memprediksi deviden masa depan.

Widodo, eko (2002). Melakukan penelitian tentang kemampuan

prediksi informasi arus kas dan laba terhadap informasi arus satu tahun ke

depan dengan auto regressive distributed lag model. Hasil penelitian ini

menunjukkan informasi arus kas mempunyai kemampuan memprediksi

arus kas satu tahun kedepan yang lebih baik dari informasi laba.

Asyik (1999) melakukan penelitian untuk menguji apakah informasi

arus kas menambah manfaat investor. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa informasi arus kas berguna bagi investor.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Hendri Kusuma (2001)

mengenai perbandingan kemampuan prediksi informasi laba dan arus kas


(21)

yang superior sebagai prediktor arus kas dimasa mendatang. Hasil

penelitian tersebut dicapai ketika informasi laba diwakili oleh laba bersih

dan informasi arus kas di interpretasikan sebagai arus kas operasi.

Oleh karena itu, informasi keuangan merupakan informasi yang

dapat diandalkan oleh para pemakai laporan keuangan dalam

mengevaluasi kinerja perusahaan dan berguna untuk mengambil keputusan

ekonomi seperti keputusan investasi dan pemberian kredit serta menjadi

informasi yang penting bagi investor untuk mengetahui perkembanganya.

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh

Setyowati (2004) dan Parawiyati dkk (2000). Dalam penelitian ini,

variabel independen yang digunakan sama dengan variabel independen

dalam penelitian setyowati (2004), yaitu laba, arus kas, piutang, biaya

operasi, dan gross profit margin. Penelitian ini menggunakan periode yang

berbeda dari penelitian setyowati (2004), yaitu pada periode 2005, 2006,

2007 sedangkan dalam penelitian Setyowati (2004) mengunakan periode

tahun 2000 hingga tahun 2002. hasil penelitian Setyowati (2004)

menunjukkan bahwa variabel independen secara serentak tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap prediksi arus kas. Sedangkan hasil

penelitian Parawiyati dkk (2000) menunjukkan hasil yang sebaliknya.

Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali kemampuan

beberapa informasi keuangan yang berupa laba, arus kas, piutang, biaya


(22)

Atas dasar dasar uraian tersebut , penulis tertarik untuk meneliti

lebuh lanjut dengan judul “kemampuan informasi keuangan untuk

memprediksi laba dan arus kas di masa yang akan datang.

B. Perumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka

permasalahan yang akan diuji dalam penelitian ini yaitu apakah informasi

keuangan yang berupa laba, arus kas, piutang, biaya operasi , dan gross

profit margin mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dan arus

kas dimasa yang akan datang?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalisis kemampuan informasi keuangan yang berupa

laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin untuk

memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan datang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak berikut

ini:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk melengkapi


(23)

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi investor dan

kreditor apabila laba dan arus kas yang disajikan perusahaan bias

menjadi dasar dalam menentukan kebijakan berinvestasi.

3. Sebagai referensi bagi kalangan akademis dalam mengadakan

kajian lebih lanjut mengenai masalah prediksi laba dan arus kas

dimasa yang akan datang.

E. SESTEMATIKA PENULISAN

Agar pembahasan penulisan skripsi ini sesuai dengan tujuan

penulisan, maka penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab dengan

uraian sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II. Tinjauan pustaka. Bab ini akan menguraikan tinjauan

pustaka yang mengemukakan teori-teori secara konseptual yang

diharapkan mampu mendukung pokok pokok permasalahan yang diteliti.

Bab ini akan mencakup tinjauan pustaka, penelitian yang terdahulu,

kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III. Metode penelitian. Bab ini menguraikan tentang metode

penelitian yang digunakan, meliputi : desain penelitian, populasi, sample,

teknik sampling, pengukuran variabel, instrument penelitian, sumber data,


(24)

BAB IV. Analisis data dan pembahasan. Bab ini menguraikan

tentang hasil analisis data yang telah diperoleh dengan menggunakan alat

analisis yang diperlukan.

BAB V. kesimpulan dan saran. Bab ini berisi kesimpulan dan

saran tentang penelitian yang telah dilakukan, serta keterbatasan penelitian


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Informasi Akuntansi

Informasi adalah data yang berguna untuk di olah sehingga dapat

dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat. Menurut SFAC

No 2, informasi akuntansi adalah informasi yang disediakan melalui

pelaporan keuangan dan berbagai penjelas yang digunakan sebagai

laporan.

Akuntansi merupakan sistem informasi keuangan yang didasarkan

pada pengukuran, penginterpretasian, dan pelaporan transaksi keuangan

suatu institusi. Hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan.

Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi pemakainya

dan proses pengambilan keputusan. Di samping sebagai alat pengambilan

keputusan, laporan keuangan juga merupakan alat pertanggungjawaban

manajemen serta menggambarkan indikator keberhasilan suatu perusahaan

mencapai tujuannya.

Menurut Baridwan (1992), laporan keuangan merupakan ringkasan

dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari

transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan

keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk

mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh


(26)

para pemilik perusahaan. Karena laporan keuangan merupakan dasar bagi

upaya analisis suatu atau mereka yang mempunyai pengetahuan mengenai

kegiatan bisnis dan ekonomis serta ingin menelaah informasi dengan

seksama. Laporan keuangan berisi informasi antara lain:

a. Aktiva

Adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari

peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan

diharapkan diperoleh perusahaan.

b. Kewajiban

Adalah hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa

lalu, penyesuannya menyebabkan arus keluar dari sumber daya

perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

c. Ekuitas

Adalah hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua

kewajiban.

d. Pendapatan dan Beban Termasuk Keuntungan dan Kerugian

Pendapatan dan keuntungan merupakan unsur dari penghasilan

(income) yaitu kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode

akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari kontribusi penanaman modal. Beban adalah penurunan

manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus


(27)

mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian

kepada penanam modal. Beban mencakup baik kerugian maupun

beban yang timbul dari aktivitas perusahaan biasa.

e. Arus Kas

Adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas yang timbul dari

aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

2. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan

Pada dasarnya pelaporan keuangan dan laporan keuangan

mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang muncul antara

keduanya hanyalah dari kegunaan masing-masing (Zaki Baridwan, 1992:

4).

Adapun laporan keuangan mempunyai pengertian sebagai berikut:

a. Menurut Zaki Baridwan (1992: 17), laporan keuangan merupakan

ringkasan dari suatu proses pencatatan, suatu ringkasan dari

transaksi-transaksi yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

b. Menurut Slamet Munawir (1998: 2), laporan keuangan adalah hasil

dari proses akuntansi yang dapat digunakan sehingga alat untuk

komunikasi antara data keuangan atau ativitas dari suatu perusahaan

tersebut.

Menurut standar akuntansi keuangan, laporan keuangan

mempunyai tujuan yaitu menyediakan informasi yang menyangkut posisi


(28)

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

Menurut SFAC No. 1 (FSAB : 1987), menyatakan bahwa laporan

keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk

menunjukan kepada investor yang potensial, kreditur dan pemakai lainnya

dalam menggunakan laporan keuangan untuk keputusan investasi.

3. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan disebutkan dalam SFAC No.1 (FSAB,

1978) yang menjelaskan bahwa tujuan pelaporan keuangan adalah:

a. Menyediakan informasi bagi investor, kreditor, dan pemakai lainnya

baik yang sekarang maupun yang potensial dalam pembuatan

keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis.

b. Menyediakan informasi untuk membantu investor, kreditor dan

pemakai lainnya baik sekarang maupun yang potensial dalam menilai

jumlah, waktu, ketidakpastian penerimaan kas dari deviden dan bunga

di masa yang akan datang.

c. Menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi dari satuan

usaha dan klaim terhadapnya, pengaruh transaksi atau kejadian yang

mengubah sumber daya dan tuntutan terhadap sumber daya tersebut.

4. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menyediakan informasi dalam bentuk neraca,


(29)

laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang sifatnya penjelas dan

merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

a. Neraca atau laporan posisi keuangan menyediakan informasi yang

berhubungan dengan sifat dan jumlah investasi sumber daya

perusahaan, kewajiban perusahaan dan ekuitas pemilik suatu

perusahaan pada suatu tanggal tertentu. Neraca menyediakan informasi

yang memberikan dasar untuk perhitungan tingkat pengambilan,

mengevaluasi struktur modal perusahaan dan menilai likuiditas dan

fleksibelitas keuangan dari suatu perusahaan.

b. Laporan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi

suatu perusahaan atau kinerja keuangan perusahaan selam periode

waktu tertentu. Misalnya seluruh penghasilan, biaya untuk

mendapatkan penghasilan, laba atau rugi perusahaan. Laporan laba

rugi menyediakan informasi yang membantu investor dan kreditor

dalam meramalkan jumlah, waktu, ketidakpastian dari arus kas masa

depan.

c. Laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau

penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan.

d. Sedangkan laporan arus kas menyediakan informasi yang berhubungan

dengan penerimaan dan penbayaran kas suatu perusahaan selama


(30)

bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta

menilai kemampuan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut.

Informasi arus kas juga memungkinkan para pemakai mengembangkan

modal untuk menilai dan membandingakan nilai sekarang dari arus kas

(future cash flow) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga

meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai

perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan

akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

e. Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian

yang tertera dalam neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan

perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban

kontijensi dan komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga

mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk

diungkapkan dalam pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK)

serta pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk

menghasilkan penyajian laporan keuangan yang wajar. Catatan atas

laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam

neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas harus berkaitan dengan


(31)

5. Pemakai Laporan Keuangan

Para pemakai laporan keuangan memiliki kebutuhan informasi yang

berbeda-beda. Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan

keuangan (KDPLK) dan standar akuntansi keuangan (Ikatan Akuntan

Indonesia, 2002), menyebutkan bahwa para pemakai laporan keuangan

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Investor

Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah

harus membeli, menahan, atau menjual investasi mereka.

b. Kreditor atau Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta

bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

c. Pemasok dan kreditor lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang

memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah terhitung

akan dibayar pada saat jatuh tempo.

d. Pelanggan

Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat


(32)

e. Karyawan

Karyawan tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

untuk menilai kemampuan dalam memberikan balas jasa, manfaat

pensiun, dan kesempatan kerja.

f. Pemerintah

Pemerintah juga membutuhkan informasi untuk mengukur aktifitas

perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk

menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g. Masyarakat

Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan

informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran

perusahaan serta rangkaian aktivitasnya. Atau dengan kata lain

informasi mengenai bagian keuntungan perusahaan yang berkaitan

dengan kepentingan publik.

6. Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi

Karakteristik kualitatif informasi akuntansi adalah ciri-ciri informasi

akuntansi yang bertujuan untuk menambah kegunaan bagi para

pemakainya. Informasi akuntansi yang terdapat dalam laporan keuangan

mempunyai empat karakteristik kualitatif yang harus dipenuhi agar


(33)

a. Dapat dipahami

Artinya informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting

tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya.

b. Relevan

Artinya memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai

laporan.

c. Keadalan

Artinya informasi yang andal (reliable) adalah informasi yang tidak

menyesatkan, bebas dari kesalahan material, dapat diandalkan

pemakainya dalam hal perjanjian yang jujur atau disajikan secara

wajar.

d. Dapat Diperbandingkan

Artinya informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua

kebutuhan yang layak dari para pemakai (Harahap, 2000)

7. Keterbatasan Laporan Keuangan

Dalam memberikan laporean keuangan ada beberapa hal yang

merupakan suatu keterbatasan yang cukup berarti. Keterbatasan tersebut

adalah matrealitas, konservatisme dan praktek-praktek industri (Keiso dan

Weygant, 1995)

a. Matrealitas

Suatu pos dinyatakan material jika pemuatan penghapusanya akan


(34)

pos ditanyakan material cukup sulit karena materealitis tergantung dari

jumlah kepentingannya.

b. Konservatisme

Konservatisme berarti dalam keadaan ragu-ragu pilih penyelesaian

yang paling kecil kemungkinanya untuk mencatat harta atau laba

terlalu besar. Jika dalam situasi sulit dan ada pilihan-pilihan yang

harus diputuskan, praktik ini dimaksudkan untuk memberikan jalan

untuk menghindari pencatatan harta dan laba yang terlalu besar.

c. Praktik-praktik industri

Adanya sifat khusus dari industri seperti bank seringkali membutuhkan

prinsip akuntansi dan yang berbeda dengan industri lainnya.

8. Laba

Laba dapat di definisikan sebagai kenaikan atau peningkatan

kesejahteraan. Pengukuran laba merupakan informasi penting yang

menunjukkan prestasi perusahaan dari informasi yang berguna sebagai

dasar pembagian laba, kebijakan investasi, dan pembagian hasil. SFAC No

1 menyatakan bahwa informasi laba berfungsi untuk menilai kinerja

manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka

panjang, memprediksi laba menaksir resiko dalam meminjam atau

investasi.

Salah satu fungsi akuntansi adalah melakukan pengukuran termasuk


(35)

laba penting untuk menentukan prestasi perusahaan dan sebagai informasi

bagi pembagian deviden dan penentuan kebijakan investasi.

Penghitungan laba rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan

operasi perusahaan untuk satu periode waktu tertentu. Masyarakat bisnis

dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan probalilitas,

nilai investasi, dan kelayakan kredit. Perhitungan laba rugi penting karena

menyediakan informasi kepada investor dan kreditor yang membantu

mereka meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa

depan (Kieso dan Weygandt, 1995:178).

Menurut banyak pihak, laporan laba rugi merupakan laporan

keuangan yang penting, karena menunjukkan apakah perusahaan telah

mencapai tujuan utamanya, yang tingkat profitabilitas yang direncanakan.

Dalam melakukan aktifitas bisnis, perusahaan pasti mempunyai alasan

ekonomis. Alasan tradisional untuk melakukan bisnis adalah untuk

mendapatkan laba. Menurut akuntansi, yang dimaksud dengan laba atau

earnings adalah perbedaan antara pendapatan yang direalisasi yang timbul

dari transaksi periode tertentu diharapkan dengan biaya-biaya yang terjadi

pada periode tersebut.

Tujuan utama pelaporan laba adalah untuk memberikan informasi

yang berguna bagi mereka yang paling berkepentingan dengan laporan

keuangan. Tetapi tujuan yang lebih khusus harus dirinci untuk lebih

memahami pelaporan laba. Salah satu tujuan dasar yang dianggap penting


(36)

pengukuran efisiensi manajemen, pengukuran laba historis untuk

membantu meramalkan keadaan usaha dan distribuasi deviden di masa

yang akan datang, dan penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan

serta sebagai pedoman pengambilan keputusan manajerial di masa yang

akan datang. Angka laba atau rugi (net income or loss) adalah informasi

yang terdapat dalam laporan laba rugi (income statement). Angka laba

dapat digunakan untuk (Harahap, 2001):

a. Memperhitungkan pajak, angka laba digunakan sebagai dasar

pengenaan pajak.

b. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik.

c. Menentukan kebijakan investasi dan keputusan sejenis.

d. Memprediksi laba dan kejadian ekonomi lainnya dimasa yang akan

datang.

e. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi suatu

perusahaan.

f. Menilai kinerja suatu perusahaan.

9. Arus Kas

a. Definisi, Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan pergerakan kas perusahaan

untuk menggambarkan sumber kas serta kebutuhan perusahaan dalam


(37)

IAI (1999) dalam standar akuntansi keuangan (SAK)

mendefinisikan arus kas sebagai arus kas masuk dan keluar kas setara

kas. Alasan utamanya adalah agar pihak investor dan para analisis

keuangan mengetahui bagaimana perusahaan menggunakan dan

menghasilkan kas dan setara kas. Informasi arus kas berguna untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas atau setara

kas dan memungkinkan para pemakai mengembangkan modal untuk

menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan

dari berbagai perusahaan.(Y. Anni Aryani dalam Rahmawati, 2003)

Kas terdiri dari cash on hand dan cash in bank. Sedangkan setara

kas adalah aktiva yang sangat likuid, berjangka pendek dan dengan

cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi

resiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas dimiliki untuk

komitmen jangka pendek, bukan investasi atau tujuan lain. Suatu

investasi dapat memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika segera

akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tenggang

waktu perolehan. Contoh dari setara kas adalah commercial paper dan

surat berharga pasar uang lainnya.

Pertanyaan standar akuntansi keuangan (PSAK) No. 2

menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberikan

informasi historis mengenai perubahan kas dan serta kas dari suatu


(38)

aktifitas operasi, investasi maupun pendanaan selama periode

akuntansi.

PSAK No. 2 Par. 03 dan 04 menyatakan bahwa keuangan

informasi arus kas dalam kaitanya dengan laporan keuangan lainnya

adalah sebagai berikut:

a. Memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai laporan

keuangan mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan,

struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas

b. Memberikan informasi untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas dan setara kas

c. Memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan

model untuk membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa

depan dari berbagai perusahaan.

d. Informasi laporan arus kas dapat digunakan sebagai indikator dari

jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Meneliti

kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan

hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak

perubahan harga.

Untuk mencapai tujuan ini dan untuk membantu investor dan

pihak lain dalam analisis arus kas, laporan arus kas melaporkan

pengaruh operasi suatu perusahaan atas kas selama satu periode,

transaksi investasi, transaksi pembelanjaanya dan kenaikan atau


(39)

b. Penyajian Laporan Arus Kas

Menurut PSAK No. 2 Par. 09 dan 10 laporan arus kas harus

dilaporkan selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut

aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan. Alasan pengklasifikasian

menurut aktivitas adalah bahwa klasifikasi tersebut dapat memberikan

informasi yang memungkinkan para pengguna perusahaan serta

terhadap jumlah kas dan setara kas. Semua arus kas diklasifikasikan

dalam laporan arus kas sebagai:

a. Aktifitas Operasi

Arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator yang

menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang

cukup untuk menilai pinjaman, memelihara kemampuan operasi

perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru

tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Arus kas

dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil

utama pendapatan perusahaan. Karena itu arus kas biasanya berasal

dari transaksi dan peristiwa lain yang menpengaruhi penetapan

laba dan rugi bersih.

Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah sebagai berikut:

1) Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa

2) Penerimaan kas dari royalty, komisi, dan pendapatan lain.

3) Pembayaran kas kepada karyawan.


(40)

b. Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mengungkapkan penerimaan

dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang

bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa

depan.

Contoh arus kas dari aktivitas investasi:

1) Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak

berwujud, dan aktiva jangka panjang lain

2) Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan,

aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain.

3) Perolehan saham atau instrumen kauangan perusahaan lain.

c. Aktifitas Pendanaan.

Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan. Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan adalah

sebagai berikut:

1) Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument modal

lainnya.

2) Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau

menembus saham perusahaan.


(41)

4) Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lesse) untuk

mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna

usaha pembiayaan (finance lease).

Kas merupakan aktiva yang paling likuid (mudah dicairkan) atau

merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi

likuiditasnya, berarti bahwa semakin besar jumlah has yang dimiliki

oleh suatu perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya.

c. Metode Penyusutan Laporan Arus Kas

Menurut PSAK No. 2 Par. 17 ada dua metode penyusunan

laporan arus kas, yaitu metode langsung dan metode tidak langsung.

Dengan metode langsung, laporan arus kas memuat penerimaan kas

bruto dan pengeluaran kas bruto berdasar kelompok utama. Sedangkan

metode tidak langsung menyajikan arus kas dengan jalan

menyesuaikan laba atau rugi bersih dengan pengaruh dari transaksi

bukan kas, penangguhan (deferral) atau akrual dari

penerimaan/pembayaran kas untuk operasi di masa depan, dan unsur

penghasilan atau beban yang berkaitan dengan kas investasi atau

pendanaan.

B. Penelitian Terdahulu

Sejak tahun 1980 an, antusiasme terhadap pelaporan aliran arus kas


(42)

Negara mengadopsi standar pelaporan informasi aliran kas. Widodo, eko

(2002). Melakukan penelitian tentang kemampuan prediksi informasi arus

kas dan laba terhadap informasi arus satu tahun ke depan dengan auto

regressive distributed lag model. Hasil penelitian ini menunjukkan

informasi arus kas mempunyai kemampuan memprediksi arus kas satu

tahun kedepan yang lebih baik dari informasi laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Hendri Thiono (2007) melakukan

penelitian tentang perbandingan keakuratan model arus kas metode langsung

dan tidak langsung dalam memprediksi arus kas dan deviden masa depan.

Hasil penelitian menunjukkan model dengan komponen arus kas metoda

langsung lebih akurat dibanding model dengan komponen arus kas metoda

tidak langsung untuk memprediksi arus kas masa depan.

Parawiyati dan Zaki Baridwan (1998) melakukan penelitian yang

menguji hubungan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas

dimasa mendatang. Hasil penelitian mereka membuktikan bahwa informasi

laba dan arus kas dimasa mendatang yang merupakan informasi akuntansi

yang dapat bermanfaat sebagai pertimbangan dalam keputusan oleh para

analis, investor dan manager untuk mengetahui prospek kinerja suatu

perusahaan satu tahun kedepan.

Asyik (1999) melakukan penelitian untuk menguji apakah informasi arus

kas menambah manfaat bagi investor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa


(43)

Penelitian yang dilakukan Parawiyati, Ambar Woro Hastuti dan Edi

Subiyanto (2000) membuktikan bahwa beberapa informasi keuangan

mempunyai kemampuan untuk memprediksi keuntungan investasi bagi

investor. Dari hasil prediksi tersebut, dapat diketahui kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari kegiatan utamanya yang

selanjutnya digunakan untuk memenuhi berbagai kewajibanya. Dengan

demikian investor dapat melakukan analisis investasi unntuk memutuskan

membeli atau menjual saham dari suatu perusahaan.

Sandiyani dan Aryati yang meneliti 30 perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEJ menunjukkan bahwa laba, piutang, biaya administrasi dan

penjualan, serta rasio laba kotor terhadap penjualan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap perubahan laba, biaya, dan penjualan, serta rasio laba

kotor terhadap penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perubahan laba. Sedangkan variabel persediaan ditolak karena tidak signifikan

terhadap perubahan laba. Sedangkan variable independent yang signifikan

mempengaruhi perubahan arus kas satu tahun ke depan adalah arus kas,

piutang, serta biaya administrasi dan penjualan. Dan yang ditolak karena tidak

signifikan adalah laba, persediaan, dan rasio laba kotor terhadap penjualan.

Setyowati (2004 menguji penggunaan informasi laporan keuangan dalam

memprediksi laba dan arus kas masa mendatang. Variable informasi laporan

keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba, piutang dagang,

operating expenses, rasio laba kotor terhadap penjualan, dan arus kas.


(44)

menunjukkan bahwa variabel informasi laporan keuangan berpengaruh

signifikan tergadap prediksi perubahan laba di masa mendatang.

C. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini menguji kemampuan beberapa informasi keuangan dalam

memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan dating. Variabel informasi

keuangan tersebut berupa laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross

profit margin.

1. Laba

Adalah perbedaan antara pendapatan yang terealisasi yang timbul

dari transaksi periode tertentu diharapkan dengan biaya-biaya yang terjadi

pada periode tersebut. Fungsi laporan laba rugi adalah untuk mengukur

profitabilitas perusahaan untuk satu periode. Laba diperoleh dari

pendapatan yang diterima dikurangkan dengan biaya yang terjadi selama

satu periode. Belum tentu semakin besar, karena diikuti dengan

bertambahnya biaya yang dikeluarkan untuk membiayai aktifitas

perusahaan.

2. Arus Kas

Arus kas merupakan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

selama satu periode. Arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana

perusahaan memperoleh sumber dana dan penggunaan sumber dananya.


(45)

keluar kas atau setara kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan

kedalam aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Arus kas dari aktifitas operasi menjadi perhatian penting, mengingat

bahwa dalam jangka panjang untuk kelangsungan hidupnya suatu bisnis

harus menghasilkan arus kas bersih dari aktifitas operasi dipertimbangkan

sebagai ukuran kunci likuiditas (Parawiyati dkk, 2000).

3. Piutang

Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain yang diharapkan dapat

diselesaikan melalui penerimaan kas. Biasanya sumber utamanya piutang

adalah aktivitas normal perusahaan yaitu penjualan barang dan jasa secara

kredit kepada pelanggan. Piutang mempengaruhi jumlah pendapatan yang

diterima atau kas masuk suatu perusahaan, dikarenakan tidak semua

piutang dapat ditagih. Dalam prakteknya, perusahaan melaporkan piutang

sebesar nilai realisasi bersihnya yaitu total piutang dikurangi penyisihan

piutang tak tertagih (Wild dkk, (2005).

4. Biaya Operasi

Biaya operasi sering juga disebut dengan biaya periode. Biaya

periode adalah semua pengeluaran lain untuk mengelola perusahaan dan

menjual produk yang dikeluarkan pada saat biaya itu terjadi. Biaya-biaya

ini merupakan “expense”, karena tidak diharapkan untuk memberikan

nilai di masa yang akan datang(Blocher dkk, 2000). Biaya operasi


(46)

aktivitas operasi perusahaan, seperti biaya administrasi dan umum, biaya

penjualan.

Dalam laporan laba rugi, biaya operasi merupakan pengurang untk

mencari besarnya laba bersih perusahaan. Semakin besar biaya operasi,

maka laba yang diterima semakin kecil. Oleh karena itu, semakin kecil

biaya operasi yang dikeluarkan maka hal itu semakin baik bagi

perusahaan.

5. Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan salah satu macam dari rasio

rentabilitas. Rasio rentabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu. Rasio

rentabilitas perusahaan diukur dengan melihat kesuksesan dan kemampuan

perusahaan dalam menggunakan aktiva perusahaan secara produktif.

Gross profit margin merupakan rasio yang menunjukkan besarnya biaya

kotor yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

Gross Profit Margin =

ersih penjualanb

labakotor

Variabel Independen

Laba Masa Depan Laba

Arus Kas

Piutang

Biaya Operasi


(47)

Variabel Dependen

D. Hipotesis

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memperjelas

penelitian-penelitian terdahulu tentang informasi keuangan untuk

memprediksi laba dan arus kas.

Parawiyati dan Zaki Baridwan (1998) melakukan penelitian yang

menguji hubungan laba dalam memprediksi laba dan arus kas dimasa

mendatang. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa laba dan arus

kas merupakan prediktor yang signifikan dalam memprediksi laba dan arus

kas satu tahun kedepan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka hipotesis

yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1a : Laba mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang

akan datang

H1b : Laba mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas dimasa yang

akan datang

Arus Kas Masa Depan Laba

Arus Kas

Piutang

Biaya Operasi


(48)

Parawiyati dan Zaki Baridwan (1998) melakukan penelitian yang

menguji hubungan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas dimasa

mendatang. Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa laba dan arus

kas merupakan prediktor yang signifikan dalam memprediksi laba dan arus

kas satu tahun kedepan.

H2a : Arus kas mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang

H2b : Arus kas mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang

Lev dan Thiagarajan dalam Parawiyati, dkk (2000) telah melakukan

pengujian terhadap pemicu nilai kunci (key value-drives) seperti laba, risiko,

pertumbuhan, dan posisi persaingan dengan mengistimasikan hubungan nilai

incremental variabel informasi keuangan atas estimasi laba dimasa mendatang.

Pengujian hubungan tersebut diamati melalui koofisien yang negatif. Tanda

negatif tersebut artinya bahwa terdapat ketidak keseimbangan peningkatan

(perubahan) variabel informasi keuangan terhadap penjualan, seperti apabila

terjadi peningkatan piutang dagang, maka akan timbul masalah dalam usaha

peningkatan kredit, sehingga kemungkinan laba masa mendatang menurun,

karena semakin besarnya kerugian yang dibebankan. Berdasarkan penelitian

tersebut hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H3a : Piutang mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang


(49)

H3b : Piutang mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang

Sandiyani dan Aryati (2004) yang meneliti 30 perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEJ menunjukkan bahwa laba, piutang, biaya administrasi

dan penjualan, serta rasio laba kotor terhadap penjualan memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap perubahan laba, biaya, dan penjualan, serta rasio laba

kotor terhadap penjualan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

perubahan laba. Sedangkan variabel persediaan ditolak karena tidak signifikan

terhadap perubahan laba. Sedangkan variable independent yang signifikan

mempengaruhi perubahan arus kas satu tahun ke depan adalah arus kas,

piutang, serta biaya administrasi dan penjualan. Dan yang ditolak karena tidak

signifikan adalah laba, persediaan, dan rasio laba kotor terhadap penjualan.

H4a : Biaya operasi mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa

yang akan datang

H4b : Biaya operasi mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang

Pada penelitian Machfoedz dan Parawiyati dkk (2000) melakukan

pengujian terhadap tiga belas rasio keuangan pada kategori profitabilitas

(profitability), terdapat empat rasio keuangan pada kategori tersebut gross

profit to sales, operating income to sales, net income income to sales, dan net income to net worth. Dari empat rasio tersebut ditemukan bahwa terdapat satu


(50)

rasio yang signifikan terhadap estimasi perubahan laba dimasa mendatang,

yaitu gross proft to sales. Berdasarkan penelitian tersebut hipotesis dapat

dirumuskan sebagai berikut:

H5a : Gross profit margin mempunyai kemampuan untuk memprediksi laba dimasa yang akan datang

H5b : Gross profit margin mempunyai kemampuan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang


(51)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian empiris dengan menggunakan data

sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain), dalam hal ini

beberapa laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2005 sampai dengan 2007. Penelitian ini

menggunakan data yang berasal dari sampel untuk mewakili populasi yang

ada dalam penelitian. Salah satu penggunaan penelitian empiris adalah

memperoleh data yang valid yaitu menunjukkan derajad ketepatan antara data

yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti.

B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

Populasi dapat di definisikan sebagai wilayah generasi yang terdiri atas

objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2000). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode, 2005, 2006,

dan 2007. Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai populasi dengan

pertimbangan homogenitas atau kesamaan dalam aktivitas penghasilan

pendapatan utama.


(52)

Alasan penggunaan hanya satu kelompok perusahaan yakni perusahaan

manufaktur adalah:

1. Untuk menghindari perbedaan karakteristik antara perusahaan manufaktur

dengan jenis perusahaan lainnya, karena hal ini akan berpengaruh pada

proses pembentukan dan penentuan laba bersih tahunan.

2. Perusahaan manufaktur mempunyai populasi yang relative lebih besar

disbanding jenis perusahaan lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tiga periode yaitu 2005,

2006, dan 2007. Daftar ini dapat dilihat pada Indonesian Capital Market

Directory (ICMD) yang diterbitkan oleh BEI setip tahun.

Sample adalah setiap anggota dapat mengambarkan (mewakili)

populasinya. Sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur yang terdaftar di BEI yang dipilih berdasarkan metode purposive

sampling. Dengan metode purposive sampling, sample dipilih atas dasar

kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang telah

ditentukan. Kriteria-kriteria yang ditetapkan untuk memilih sampel adalah

sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar selama periode tahun 2005-2007

2. Perusahaan sudah menerbitkan laporan keuangan per 31 desember selama

periode tersebut dan telah menyertakan laporan arus kas.

3. Data keuangan harus lengkap.


(53)

5. Perusahaan harus memiliki arus kas ayang positif selama periode tahun

2005-2007.

C. Data Dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih, arus kas, piutang,

biaya operasi dan gross profit margin selama periode 2005, 2006, dan 2007.

data yang berupa laba (rugi) bersih, piutang, biaya operasi, serta gross profit

margin diperoleh dari ICMD 2007. Sedangkan data yang berupa arus kas

diperoleh dari laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur yang terdapat

di MM UNS.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah perubahan

laba dan perubahan arus kas. Laba merupakan kekebihan atas pendapatan

(revenue) dengan beban (expense) selama suatu periode akuntansi. Dalam

penelitian ini, data laba yang digunakan adalah laba sebelum pajak

(Parawiyati dkk, 2000). Perubahan laba diukur dengan cara:

∆ Labat+1= Lt1- Lt

Arus kas merupakan penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan

selama satu periode. Di dalam laporan arus kas, perusahaan melaporkan


(54)

yang diklasifikasikan kedalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

Arus kas dalam penelitian ini adalah arus kas dari aktivitas operasi.

Arus kas aktivitas operasi menjadi perhatian, karena kelangsungan hidup

suatu perusahaan untuk jangka penjang harus menghasilkan arus kas

bersih yang nilainya positif dari aktivitas operasi. Informasi arus kas

aktivitas operasi merupakan indicator keberhasilan atau prestasi yang

nyata dari suatu perusahaan sebagai penilaian kinerja menjadi lebih berarti

(Parawiyati dkk, 2000). Perubahan arus kas diukur dengan cara:

∆ AKt+1= AKt1 - AKt 2. Variabel Independen

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba, arus

kas, piutang, biaya administrasi, dan penjualan, dan gross profit margin.

a. Laba

Laba merupakan kelebihan atas pendapatan (revenue) dengan

beban (expense) selama satu periode akuntansi. Dalam penelitian ini,

data laba yang digunakan adalah laba sebelum pajak (Parawiyati dkk,

2000). Perubahan laba diukur dengan cara:

∆ Labat= Lt - Lt1 b. Arus Kas

Arus kas merupakan penerimaan dan pengeluaran kas suatu

perusahaan selama satu periode. Di dalam laporan arus kas, perusahaan

melaporkan arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas selama


(55)

investasi, dan pendanaan.arus kas dalam penelitian ini adalah arus kas

dari aktivitas operasi (Parawiyati dkk, 2000). Perubahan arus kas

diukur dengan cara:

∆ AKt = AKt - AKt1 c. Piutang

Piutang merupakan tagihan kepada pihak lain yang diharapkan

dapat diselesaikan melalui penerimaan kas. Biasanya sumber utama

piutang adalah aktivitas normal perusahaan yaitu penjualan barang dan

jasa secara kredit kepada pelanggan. Piutang yang digunakan dalam

penelitian ini adalah piutang dagang (Parawiyati dkk, 2000).

Pengukuran perubahan piutang diukur dengan cara:

∆Pt = (Pt- Pt−1)/ Pt−1 - (St- St−1)/ St−1

d. Biaya Operasi

Disebut juga dengan administrasi dan penjualan. Biaya operasi

selalu ada dalam laporan keuangan perusahaan, karena sufatnya yang

terus menerus dan dapat diperkirakan. Kerena secara relative

jumlahnya tetap(Parawiyati dkk, 2000). Perubahan biaya operasi

diukur dengan cara:


(56)

e. Gross Profit Margin

Gross profit margin (GPM) biasa juga disebut dengan rasio laba

kotor terhadap penjualan. Rasio ini digunakan untuk mengukur

besarnya laba kotor yang diperoleh perusahaan untuk setiap penjualan

bersih(Parawiyati dkk, 2000). Perubahan Gross profit margin diukur

dengan cara:

∆GPMt= GPMt- GPMt1 E. Teknik Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji nomalitas digunakan untuk mengetahui kepastian sebaran

data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji

normalitas dalam penelitian ini digunakan uji kolmogorov-smirnov.

Kriteria pengujian dengan menggunakan uji dua arah (two-tailed test),

yaitu dengan membandingkan probabilitas yang diperoleh dengan taraf

signifikasi (α) 0,05. jika p-value > 0,005 maka data berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana seluruh faktor

gangguan tidak memiliki varian yang sama atau variannya tidak

konstan untuk seluruh pengamatan-pengamatan atas x. pendeteksian

ada tidaknya heteroskedastisitas digunakan uji glejser. Deteksi ada


(57)

tingkat kepercayaan 5% probabilitas yang dihasilkan lebih besar dari

5% maka tidak mengandung heteroskedastisitas. Apabila probabilitas

yang dihasilkan lebih kecil dari 5% maka mengandung

heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah biaya korelasi antar anggota-anggota dari

serangkaian pengamatan. Autokorelasi menunjukkan hubungan antara

nilai-nilai yang beraturan dari variable yang sama. Akibat adanya

autokorelasi terhadap penaksiran regresi R2 menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan uji Durbin-Watson. Pengambilan keputusan ada

tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada table berikut ini.

H0 (hipotesis nol) Apabila Keputusan

Tidak ada auto korelasi + 0<d<d1 Menolak Tidak ada auto korelasi + d1<d<du Ragu-ragu Tidak ada auto korelasi - (4-d1)<d<4 Menolak Tidak ada auto korelasi - (4-du)<d<(4-d1) Ragu-ragu Tidak ada auto korelasi +/- du<d<(4-du) Menerima

d. Multikolinieritas

Multikolinieritas digunakan untuk menunjukkan adanya

hubungan linier diantara veriabel-variabel bebas dalam model regresi.

Jika variable-variabel bebas berkorelasi secara sempurna, maka


(58)

tidak berkorelasi dikatakan orthogonal, yang menunjjukan bahwa tidak

ada masalah multikolonieritas.

Akibat adanya multikolonieritas adanya koefisien-koefisien

regresi menjadi tidak bias ditaksir dengan nilai standar error setiap

koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Adanya multikolonieritas

dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau Variance

Inflation Factor (VIF) yang lebih besar dari 10.

2. Analisis Regresi Berganda

Salah satu teknik peramalan adalah menggunakan metode regresi.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda. Variavel dipenden dalam penelitian ini yaitu laba dan arus kas

yang diprediksikan dipengaruhi oleh variabel-variabel idependen yaitu

laba, arus kas, piutang, biaya operasi, serta gross profit margin. Persamaan

regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. ∆Lt+1 = a0 + a1 ∆Lt + a2∆Pt +a3 ∆BOt + a4GPMt + a5 ∆AKt

∆ L t+1 : Perubahan Laba Masa Depan

∆ L t : Perubahan Laba

∆Pt : Perubahan Piutang

∆BOt : Perubahan Biaya Operasi

∆GPMt : Perubahan Gross Profit Margin


(59)

b. ∆AKt+1 = a0 + a1 ∆Lt + a2∆Pt +a3 ∆BOt + a4∆GPMt + a5 ∆AKt

∆ AKt+1 : Perubahan Arus Kas Masa Depan

∆ L t : Perubahan Laba

∆Pt : Perubahan Piutang

∆BOt : Perubahan Biaya Operasi

∆GPMt : Perubahan Gross Profit Margin

∆AKt : Perubahan Arus Kas

3. Uji Hipotesis

a. Uji t (Uji Koefisien Regresi Parsial)

Pengujian ini dimagsudkan untuk mengetahui apakah secara

indifidu variabel independent mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independent

lainnya konstan. Dalam penelitian ini, variabel laba, arus kas, piutang,

biaya operasi, serta gross profit margin secara indifidu diuji

pengaruhnya terhadap laba dan arus kas sebagai variabel dependen.

Rumus Uji t adalah:

t = ) ( i Se

i β β

Keterangan:

i

β

: Koefisien Regresi

) ( i


(60)

Kriteria Pengujian

Apabila thitung< ttabel maka H0diterima, berarti variabel

inependen secara indifidu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen pada derajad keyakinan tertentu.

Apabila thitung> ttabel maka H0ditolak yang berarti variabel

inependen secara indifidu berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen pada derajad keyakinan tertentu.

b. Uji F (Uji Ketepatan Model)

Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel laba, arus kas,

piutang, biaya operasi, dan gross profit margin secara bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap arus kas masa depan.

c. Uji R2( Uji Ketepatan Perkiraan)

Metode ini digunakan untuk menilai proporsi total variasi

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel

independent. R2 yang digumakan adalah R2 yangtelah memperhitungkan jumlah variabel bebas dalam suatu regresi atau R2 yang telah disesuaikan (adjusted R2), dirumuskan sebagai berikut:

R2=1-(1- R2)

k N

N

−1

Keterangan:


(61)

K : Banyaknya Variabel

Kriteria Pengujian

Nilai R2 berada antara 0 dan 1 (0 R2 ≤1) dan semakin mendekati 1, berarti model regresi semakin baik. R2sama dengan 1, berarti variabel indipenden berpengaruh sempurna terhadap

variabel dependen. Dan R2 sama dengan 0, berarti variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.


(62)

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan informasi

keuangan yang berupa laba, arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit

margin untuk memprediksi laba dan arus kas dimasa yang akan datang, pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode

tahun 2005-2007.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode, 2005, 2006, dan 2007.

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di BEI yang

dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Adapun proses

sampling dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1

Proses Pengambilan Sampel

No Keterangan Jumlah

1

2

3

4

5

6

Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005-2007.

Perusahaan manufaktur yang menentukan laporan keuangan yang tidak berakhir tanggal 31 Desember 2005, 2006, 2007.

Perusahaan manufaktur tidak yang memiliki data lengkap

Perusahaan manufaktur yang memiliki data lengkap

Perusahaan mempunyai laba dan arus kas positif

Data perusahaan yang mengandung outliers

141

(4)

(69)

68

37

7

Jumlah sampel 30


(63)

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan seperti terlihat pada tabel

4.1 di atas diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 perusahaan. Untuk keperluan

perhitungan data disusun secara panel, jadi jumlah data dalam penelitian ini

sebanyak 60 data (30 x 2). Penelitian ini menggunakan model lag, data laba,

arus kas, piutang, biaya operasi, dan gross profit margin yang digunakan

adalah data tahun 2005-2006, sedangkan data laba dan arus kas masa yang

akan datang adalah data tahun 2006-2007.

Berdasarkan sampel yang diperoleh, dibawah ini akan disajikan

deskripsi data yang digunakan dalam penelitian. Secara rinci deskripsi data

disajikan dalam tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Deskripsi Data

Variabel Minimum Maksimum Mean Std Dev Laba

Piutang Biaya operasi GPM

Arus kas

Laba masa depan Arus kas masa depan

-215615 -0,99 -0,41 -0,08 -343714 -215615 -262963 893242 5,14 0,61 0,07 266746 555495 292726 14290,17 0,06958 -0,0115 -0,00700 -5499,77 19474,03 19890,90 120605,41 0,7026 0,1696 0,02936 88753,84 91146,94 85686,96 Sumber : lampiran 2

Hasil deskriptif statistik pada tabel 4.2 di atas diketahui nilai mean data

perubahan untuk variabel laba adalah sebesar 14290,17 dengan standar deviasi

sebesar 120605,41 dan nilai terendah sebesar -215615 dan nilai tertinggi

sebesar 893242. Nilai mean untuk variabel piutang adalah sebesar 0,06958


(64)

nilai tertinggi sebesar 5,14. Nilai mean untuk variabel biaya operasi adalah

sebesar -0,0115 dengan standar deviasi sebesar 0,1696 dan nilai terendah

sebesar -0,41 dan nilai tertinggi sebesar 0,07. Nilai mean untuk variabel GPM

adalah sebesar -0,00700 atau dengan standar deviasi sebesar 0,02936 dan nilai

terendah sebesar -0,08 dan nilai tertinggi sebesar 0,07. Nilai mean untuk

variabel arus kas adalah sebesar -5499,77 dengan standar deviasi sebesar

88753,84 dan nilai terendah sebesar -343714 dan nilai tertinggi sebesar

266746.

Nilai mean untuk variabel laba masa depan adalah sebesar 19474,03

dengan standar deviasi sebesar 91146,94 dan nilai terendah sebesar -215615

dan nilai tertinggi sebesar 555495. Nilai mean untuk variabel arus kas masa

depan adalah sebesar 19890,90 dengan standar deviasi sebesar 85686,96 dan

nilai terendah sebesar -262963 dan nilai tertinggi sebesar 292726.

B. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mengetahui parameter dalam model yang digunakan adalah

shahih maka penelitian harus diuji mengenai asumsi klasik dari regresi model

sehingga tidak terjadi penyimpangan terhadap asumsi normalitas,

multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Untuk

menguji/mendeteksi adanya penyimpangan asumsi klasik menggunakan alat


(65)

1. Uji Normalitas

Hasil analisis terhadap asumsi normalitas dengan

Kolmogorov-Smirnov terhadap nilai residual dari persamaan regresi disajikan dalam

tabel berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas

Model Z hitung Sign Kesimpulan Model 1

Model 2

1,019 0,793

0,250 0,556

Normal Normal Sumber : lampiran 3

Hasil uji normalitas pada tabel 4.3, menunjukan bahwa nilai probabilitas

pada jumlah sampel (N) sebesar 60 adalah 0,250 pada model 1 (laba masa

depan) dan 0,556 pada model 2 (arus kas masa depan), hal ini menunjukan

bahwa nilai signifikansi pada masing-masing model lebih besar dari 0,05

(p > 0,05), berarti sebaran data berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas terindikasi apabila terdapat hubungan linier

diantara variabel independen yang digunakan dalam model. Metode untuk

menguji adanya multikolinieritas dilihat dari nilai tolerance value atau

Variance Inflation Factor (VIF). Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai

VIF semua variabel independen dibawah nilai 10 dan tolerance value

diatas 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi


(66)

sebagai dasar analisis. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas Model Pertama Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas 0,758 0,699 0,921 0,869 0,821 1,319 1,431 1,085 1,151 1,218 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas

Sumber: lampiran 4

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinieritas Model Kedua Variabel Tolerance VIF Kesimpulan Laba Piutang Biaya operasi GPM Arus kas 0,758 0,699 0,921 0,869 0,821 1,319 1,431 1,085 1,151 1,218 Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas Bebas Multikolinieritas

Sumber: lampiran 4 3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedatisitas adalah keadaan dimana varian setiap variabel

gangguan (disturbance term) yang dibatasi oleh nilai tertentu pada

variabel-variabel bebas tidak berbentuk nilai konstan yang sama dengan

σ2. Untuk mengetahui ada tidaknya masalah heteroskedatisitas akan

dilakukan pengujian dengan uji Park. Hasil pengujian heteroskedastisitas


(1)

Descriptives

Descriptive Statistics

60 -215615 893242 14290.17 126050.41 60 -.99 5.14 6.958E-02 .7026 60 -.41 .61 -1.15E-02 .1696 60 -.08 .07 -7.00E-03 2.936E-02 60 -343714 266746 -5499.77 88753.84 60 -215615 555495 19474.03 91146.94 60 -262963 292726 19890.90 85686.96 60

PLABAT_1 PIUT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PAKT_1 PLABAT PAKT

Valid N (listwise)


(2)

Regression

Variables Entered/Removedb

PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1a

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: PLABAT b.

Model Summaryb

.854a .730 .705 49513.04 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1

a.

Dependent Variable: PLABAT b.

ANOVAb

3.58E+11 5 7.155E+10 29.188 .000a 1.32E+11 54 2451541043

4.90E+11 59 Regression

Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1 a.

Dependent Variable: PLABAT b.

Coefficientsa

17472.804 6809.745 2.566 .013 -.183 .059 -.253 -3.118 .003 100247.8 10977.439 .773 9.132 .000 13637.562 39594.397 .025 .344 .732 142138.7 235510.4 .046 .604 .549 .219 .080 .213 2.735 .008 (Constant)

PLABAT_1 PIUT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PAKT_1 Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardi

zed Coefficien

ts

t Sig.

Dependent Variable: PLABAT a.


(3)

Normality Test :

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

60 -2.20744E-04 47368.58984 .132 .132 -.090 1.019 .250 N

Mean

Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Residual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.


(4)

Autocorrelation Test :

Variables Entered/Removedb

PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1a

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: PLABAT b.

Model Summaryb

.854a .730 .705 49513.04 2.111 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-W atson

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1

a.

Dependent Variable: PLABAT b.

ANOVAb

3.58E+11 5 7.155E+10 29.188 .000a 1.32E+11 54 2451541043

4.90E+11 59 Regression

Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1 a.

Dependent Variable: PLABAT b.

Coefficientsa

17472.804 6809.745 2.566 .013 -.183 .059 -.253 -3.118 .003 100247.8 10977.439 .773 9.132 .000 13637.562 39594.397 .025 .344 .732 142138.7 235510.4 .046 .604 .549 .219 .080 .213 2.735 .008 (Constant)

PLABAT_1 PIUT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PAKT_1 Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardi

zed Coefficien

ts

t Sig.

Dependent Variable: PLABAT a.


(5)

Multicolinearity Test :

Variables Entered/Removedb

PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1a

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: PLABAT b.

Coefficientsa

.758 1.319 .699 1.431 .921 1.085 .869 1.151 .821 1.218 PLABAT_1

PIUT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PAKT_1 Model

1

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: PLABAT a.

Coefficient Correlationsa

1.000 -.141 .188 -.025 .371 -.141 1.000 -.043 .088 -.218 .188 -.043 1.000 -.296 .056 -.025 .088 -.296 1.000 .331 .371 -.218 .056 .331 1.000 6.423E-03 -447.358 3550.326 -1.193E-04 326.428 -447.358 1.6E+09 -4.0E+08 204.460 -9.5E+07 3550.326 -4.0E+08 5.55E+10 -4090.550 1.5E+08 -1.19E-04 204.460 -4090.550 3.450E-03 213.706 326.428 -9.5E+07 1.45E+08 213.706 1.2E+08 PAKT_1

PBOT_1 PGPMT_1 PLABAT_1 PIUT_1 PAKT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PLABAT_1 PIUT_1 Correlations

Covariances Model

1

PAKT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PLABAT_1 PIUT_1

Dependent Variable: PLABAT a.


(6)

Heteroskedasticity Test :

Variables Entered/Removedb

PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1a

. Enter Model

1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: ABSRES1 b.

Model Summary

.168a .028 -.062 33138.9007

Model 1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1

a.

ANOVAb

1.73E+09 5 345700860.7 .315 .902a 5.93E+10 54 1098186739

6.10E+10 59 Regression

Residual Total Model

1

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PAKT_1, PBOT_1, PGPMT_1, PLABAT_1, PIUT_1 a.

Dependent Variable: ABSRES1 b.

Coefficientsa

35470.143 4557.738 7.782 .000

-1.55E-03 .039 -.006 -.039 .969

-2810.459 7347.161 -.061 -.383 .704

25956.897 26500.389 .137 .979 .332

47402.105 157626.3 .043 .301 .765

2.510E-02 .054 .069 .468 .642

(Constant) PLABAT_1 PIUT_1 PBOT_1 PGPMT_1 PAKT_1 Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coefficients

Beta Standardi

zed Coefficien

ts

t Sig.

Dependent Variable: ABSRES1 a.


Dokumen yang terkait

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 2 31

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PERATAAN LABA DALAM MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Stu

0 3 13

KEMAMPUAN INFORMASI AKUNTANSI UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 9

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 2 10

KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN INFORMASI KEUANGAN UNTUK MEMPREDIKSI LABA DAN ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 1 8

PENDAHULUAN KEMAMPUAN RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI LABA DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 1 7

KEMAM PUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP INFORMASI ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS TERHADAP INFORMASI ARUS KAS DI MASA YANG AKAN DATANG (Studi Empiris Periode Tahun 2001 - 2005).

0 0 15

KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 13

PENDAHULUAN KEMAMPUAN PREDIKSI INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP INFORMASI ARUS KAS OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG.

0 0 7

Kemampuan Laba dan Aliran Kas Koperasi dalam Memprediksi Aliran Kas Operasi Masa yang akan Datang.

0 0 21