BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Televisi sebagai Media Massa
Televisi terdiri dari istilah “tele” yang berarti jauh dan “visi” vision yang berarti penglihatan. Segi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan sisi
penglihatannya oleh gambarnya Effendy, 2002:147. Perpaduan radio broadcast dan film moving picture ini membuat penonton di rumah tidak
mungkin menangkap siaran televisi, kalau tidak ada unsur-unsur radio. Dan tidak mungkin melihat gambar-gambar yang bergerak tanpa pada layar pesawat televisi
jika tidak ada unsur film Effendy, 2002:148. Televisi adalah satu diantara sekian banyak media massa yang tengah
berkembang. Meskipun demikian, perkembangannya terus-menerus dan cepat. Hal ini terbukti dari makin banyaknya stasiun televisi swasta bermunculan. Ini
dikarenakan media televisi memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan media lain yang lahir saat itu Kuswandi, 1996:8.
Keunggulan televisi sebagai media massa diantaranya televisi merupakan gabungan dari media gambar dan dengar. Kekuatan gambar menjadi andalan
media televisi, karena gambar yang disajikan bukan gambar mati melainkangambar hidup yang mampu menimbulkan kesan pada penonton. Ini
jelas menguntungkan televisi untuk digunakan penonton karena sifatnya yang audio visual Kuswandi, 1996:23. Kedua, pesan yang disampaikan kepada
9
10
penonton tidak mengalami proses yang berbelit Effendy, 1993:178.ketiga, media televisi adalah menguasai jarak dan ruang karena media teknologi televisi telah
menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan melalui transmisi. Dengan demikian sasaran yang dicapai untuk menjangkau massa cukup
besar. Nilai aktualitas terhadap suatu liputan atau pemberitaan itu sangat cepat. Daya rangsang orang terhadap media televisi cukup tinggi. Hal ini disebabkan
kekuatan gambar dan suara yang bergerak. Komunikasi massa media televisi adalah proses komunikasi antara
komunikator dengan komunikan massa melalui sebuah sarana, yaitu televisi. Komunikasi massa media televisi bersifat periodic dalam komunikasi media
tersebut, lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan, melainkan melibatkan banyak orang dengan organisasi yang komplek serta pembiayaan yang
besar. Karena media televisi bersifat transitory hanya meneruskan maka pesan- pesan yang akan disampaikan melalui komunikasi media massa tersebut, hanya
dapat didengar dan dilihat secara sekilas. Pesan-pesan di televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar yang dapat bergerak
audiovisual JB. Wahyudi, 1991:116. Pada intinya televisi memiliki 3 fungsi utama Effendy,1993:23-20 yaitu :
1. Fungsi Penerangan
Masyarakat menaruh perhatian besar kepada televisi karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat
memuaskan. Hal ini dikarenakan dua faktor yang terdapat pada media massa audio visual tersebut, yaitu faktor immediacy dan realism.
11
Faktor immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh
pemirsa pada saat peristiwa berlangsung, seolah-olah pemirsa berada ditempat peristiwa terjadi. Faktor realism mengandung makna
kenyataan. Ini berarti bahwa televisi menyiarkan informasinya secara audio dan visual dengan perantara mikrofon dan kamera apa adanya
sesuai dengan kenyataannya. Jadi pemirsa melihat dan mendengar sendiri.
2. Fungsi pendidikan
Sesuai makna pendidikan,yakni meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara
teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, dan lain-lain. Selain acara pendidikan yang dilakukan secara berkesinambungan, televisi
juga menyiarkan berbagai acara yang secara implisit mengandung pendidikan.
3. Fungsi hiburan
Di kebanyakan negara terutama masyarakat agraris, fungsi hiburan yang melekat pada televisi tampaknya dominan. Sebagian besar dari
alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti, oleh karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar
hidup beserta suara bagaikan kenyataan, dan dapat dinikmati di rumah oleh sekeluarga, serta dapat dinikmati oleh khalayak yang tidak
mengerti bahasa asing, bahkan tuna aksara.
12
2.1.2 Pemirsa Televisi sebagai Audience