Studi Literatur Data Perancangan Alat Uji

16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menentukan jumlah dana bantuan pembangunan rumah tidak layak huni. Input yang digunakan berupa data kepala keluarga, tingkat kerusakan rumah dan penghasilan warga tiap bulan. Data tersebut akan diolah untuk selanjutnya menghasilkan output rekomendasi jumlah dana bantuan. Nantinya sistem diharapkan mampu membantu pihak desa untuk menentukan jumlah dana bantuan pembangunan rumah tidak layak huni. 3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan membaca buku, jurnal, serta sumber lain yang berkaitan dengan Sistem Pendukung Pengambil Keputusan SPPK dan fuzzy khususnya fuzzy Tsukamoto.

3.2.2 Data

- Data yang Digunakan Data yang digunakan adalah data kepala keluarga, kerusakan rumah dan penghasilan perbulan. Kepala keluarga yang dimaksud adalah data yang ada pada kartu keluarga, kerusakan rumah adalah tingkat persentase kerusakan rumah yang telah disurvei berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, penghasilan perbulan adalah jumlah rupiah penghasilan warga dalam satu bulan. - Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan seleksi data dan survei data. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab dengan perangkat desa di Desa Kalitanjung. Melalui wawancara, peneliti dapat mengetahui gambaran proses penerimaan dana bantuan dari pusat dan proses menentukan kriteria PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI rumah tidak layak huni. Selain itu, peneliti memperoleh data kepala keluarga dan menyeleksi kepala keluarga yang mendapat bantuan dana. Peneliti juga mendapatkan data kerusakan rumah dari survei langsung bersama perangkat desa untuk menentukan persentase kerusakan rumah.

3.2.3 Perancangan Alat Uji

Metodologi yang digunakan dalam penelitian adalah model pengembangan alat uji waterfall. Model pengembangan ini dilakukan secara sistematis. Berikut adalah beberapa tahapannya : - Analisa Dalam tahap ini dilakukan analisa terhadap kebutuhan sistem. Seorang sistem analis bertugas dalam mencari informasi sebanyak mungkin dari user sehingga sistem yang dibuat sesuai dengan keinginan user. Tahapan ini biasanya akan menghasilkan dokumen user requirement yang dapat digunakan sistem analis untuk menerjemahkan ke dalam bahasa pemrograman. - Desain Dalam tahap ini dilakukan proses membuat rancangan alat uji berdasarkan informasi dari tahap-tahap sebelumnya. Proses ini berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail algoritma. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. Dokumen ini yang digunakan seorang programmer untuk membangun sistemnya. - Pengkodean Coding Pengkodean merupakan tahap di mana perancangan yang telah dibuat pada tahap desain diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman pada komputer. Pengkodean menghasilkan alat uji dalam bentuk perangkat lunak yang dibuat berdasarkan rancangan yang telah ada. - Pengujian Pada tahap pengujian, alat uji berupa perangkat lunak diuji coba untuk mengetahui apakah perangkat lunak tersebut sudah sesuai dengan rancangan dan kebutuhan pengguna. Selain itu, pengujian dilakukan untuk menemukan kesalahan-kesalahan sistem yang kemudian akan diperbaiki.

3.2.4 Analisis dan Pengujian Sistem