Stres Kerja. TINJAUAN PUSTAKA

3. Gejala Stres. Menurut Braham 1990, gejala stres adalah : a. Fisiologis Fisik Stres dapat meningkatkan ketegangan yang menimbulkan respon yang mengganggu keseimbangan fisiologis. Sehingga dapat dikatakan bahwa stres adalah reaksi fisik akibat adanya tekanan-tekanan yang dialami oleh individu. Bentuk reaksi itu antara lain gangguan pencernaan, radang usus, kulit gatal-gatal, punggung terasa sakit, urat-urat pada bahu dan leher terasa tegang, keringat berlebihan, berubah selera makan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, kehilangan energi. b. Emosional Tekanan dari lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman, sehingga menjadi lebih mudah tersinggung dan terlalu sensitif, merasa gelisah dan cemas. Suasana hati nya juga mudah berubah- ubah, sehingga ia merasa sedih yang berlebihan, mudah menangis dan depresi, gugup, agresif terhadap orang lain dan mudah bermusuhan serta gampang menyerang, dan kelesuan mental. c. Intelektual kognitif. Stres dapat membuat seseorang menjadi kacau pikirannya sehingga sulit untuk berkonsentrasi. Akibatnya, seseorang yang mengalami stres menjadi sukar mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, ia juga menjadi mudah lupa karena daya ingatnya menurun, suka melamun berlebihan, dipenuhi satu pikiran saja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Interpersonal Apabila seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan kerja, maka ia akan merasa tertekan dan terancam. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mengalami penyimpangan saat berhubungan dengan rekan-rekan maupun atasannya di tempat kerja.wujud penyimpangan itu dapat berupa acuh dan mendiamkan orang lain, kepercayaan pada orang lain menurun, mudah mengingkari janji pada orang lain, senang mencari kesalahan orang lain atau menyerang dengan kata-kata, menutup diri secara berlebihan, dan mudah menyalahkan orang lain. Hal tersebut apabila dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan meingkatnya absensi dan kepindahan karyawan, rendahnya produktifitas, serta penurunan kesetiaan terhadap perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa stres mencakup berbagai aspek, yaitu aspek fisik, emosional, intelektual serta interpersonal. 4. Penyebab Terjadinya Stres Kerja Holt Berger dan Brezitz, 1982, mengemukakan bahwa lingkungan fisik, tekanan waktu, faktor sosial dan organisai, perubahan dalam pekerjaan atau karier, peran dalam pekerjaan, serta faktor tugas dan tekanan dalam kehidupan sehari-sehari dapat menjadi penyebab stres kerja. Sedangkan Maramis 1980, mengemukakan stres kerja terjadi karena frustasi, konflik, serta ekanan atau krisis. Davis Susiyatri, 2004 mengatakan bahwa hampir semua kondisi pekerjaan dapat mengakibatkan timbulnya stres. Stres kerjadi karena adanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tuntutan dalam lingkungan kerja yang tidak seimbang dengan kemampuan individu. Sementara Cooper 2001, mengemukakan bahwa sumber stres kerja adalah 1 Kondisi kerja a Beban kerja yang berlebihan dan beban kerja yang kurang. Yaitu kondisi dimana karyawan berada dalam situasi ketika tugas-tugas yang harus di kerjakan oleh karyawan memiliki bobot yang berlebihan ataupun terlalu sedikit. Ketika karyawan mendapatkan tugas yang melebihi kapasitas mereka, maka karyawan akan mengalami stres kerja. Demikian pula sebaliknya, beban kerja yang kurang juga akan penyebab munculnya stres kerja. b Pembagian waktu kerja. Karyawan harus dapat menyesuaikan kegiatan sehari- hari mereka dengan jadwal kerja yang diberikan oleh pimpinan mereka. Pembagian waktu kerja dapat menjadi pemicu stres apabila waktu kerja mereka berubah-ubah. Misalnya saja karyawan dengan sistem shift. c Kondisi fisik yang berbahaya. Stres sering terjadi pada karyawan yang bekerja di bidang-bidang yang beresiko tinggi, misalnya di perusahaan penambangan, perusahaan listrik, pemadam kebakaran, dan sebagainya. d Stres karena kemajuan teknologi Hal ini dapat terjadi apabila karyawan tidak memiliki kemampuan yang cukup mewadai dalam menghadapi teknologi yangn mungkin di pakai dalam perusahaan tempatnya bekerja. Misalnya, karyawan hotel yang harus dapat mengoperasikan peralatan keluaran terbaru. Apabila mereka tidak segera dapat menguasai cara-cara pengoperasian alat tersebut, mereka justru akan merasa tersisih 2 Stress karena peran. Stress karena peran dapat terjadi karena adanya ambiguitas dalam berperan. Hal ini terjadi bila dalam suatu organisasi atau perusahaan terdapat dua orang atau bahkan lebih yang berasal dari devisi atau kepentingan yang berbeda, yang masing-masing memberikan perintah. Akibatnya, karyawan akan mengalami kebingungan untuk mengikuti perintah mana yang harus dijalankan. 3 Faktor Interpersonal Karyawan senantiasa berhubungan dengan orang lain dalam melakukan pekerjaannya. Mereka berinteraksi dengan sesama rekan kerja, dengan bawahan, maupun dengan atasannya. Apabila terjadi ketidakcocokan akibat komunikasi yang kurang lancar diantara elemen-elemen tersebut, maka akan menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi karyawan itu sendiri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Perkembangan karier. Setiap orang menginginkan kariernya mengalami peningkatan, demi alasan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun demi aktualisasi dirinya. Apabila pemimpin perusahaan tidak dapat memberikan kepastian kepada mereka, misalnya apakah mereka akan memiliki kesempatan untuk mengalami kenaikan upah, bagaiman sistem promosi yang diterapkan di perusahaan atau organisasi tersebut, maka karyawan akan mengalami stres. 5 Struktur Organisasi. Stres akan terjadi apabila pemimpinnya kurang atau bahkan tidak melibatkan karyawan dan proses pengambilan keputusan. Biasanya terjadi pada perusahaan yang menerapkan sistem otoriter, dimana pemimpin mengambil keputusan sendiri dan karyawan hanya tinggal menjalankan perintah tanpa memiliki kesempatan untuk mempertanyakan kebijakan yang dibuat para pemimpin. Namun stres dapat pula terjadi apabila segala keputusan berada di tangan karyawan. Berdasarkan keterangan para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa stres kerja dapat disebabkan oleh adanya berbagai kondisi di lingkungan pekerjaan yang tidak dapat diatasi oleh karyawan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Hotel

1. Definisi Hotel. Menurut Hotel Proprietor Act dalam Mumpuni, 2000 , hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan fasilitas pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Sementara pengertian hotel menurut Grolier Electronic Publishing Inc dalam Suhartati, 2001 adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan serta pelayanan-pelayanan lain untuk umum. Berdasarkan Surat Keputusan Menparpostel No.KM 37 PW 340 MPPT – 86 : Tentang Peraturan Usaha dan Pengelolaan Hotel, Bab I, Pasal 1, ayat b, yang menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa pununjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta fasilitas penunjang lainnya yang disediakan untuk umum dan dikelola secara komersial. 2. Karakteristik Hotel Ada beberapa karakteristik yang membedakan antara industri hotel dengan industri yang lain., yaitu: a. Industri hotel dapat digolongkan sebagai industri yang padat modal dan padat karya. Maksudnya, industri hotel memerlukan modal usaha serta tenaga kerja yang besar. b. Industri hotel sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sektor ekonomi, politik, sosial, budaya, serta keamanan negara tempat hotel tersebut didirikan. c. Industri hotel memproduksi dan memasarkan produknya bersamaan dengan tempat dimana produk itu dihasilkan. d. Industri hotel memberikan pelayanan kepada tamu konsumen selama 24 jam sehari, kecuali hotel-hotel yang beroperasi musiman. e. Industri hotel menganggap dan memperlakukan tamu sebagai raja dan rekan dalam usaha, karena industri hotel sangat bergantung kepada banyak sedikitnya tamu yang menggunakan fasilitas hotel tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Jasa

1. Pengertian Jasa Jasa adalah suatu hasil dari kegiatan timbal balik antara produsen dan konsumen melalui beberapa kegiatan internal. Produsen dapat memenuhi kebutuhan konsumen dalam bentuk kepuasan Yoeti, 1999 . William J.Stanton 1986 mengemukakan bahwa jasa adalah kegiatan yang dapat diidentifikasikan secara tersendiri yang pada hakekatnya bersifat tak teraba intangible , yang merupakan pemenuhan kebutuhan dan tidak harus terikat pada penjualan produk atau jasa lain. Sementara Phillip Kotler 1999 mendefinisikan jasa sebagai setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan kepada satu pihak kepada pihak lain yang sifatnya tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan. Jadi, berdasarkan keterangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian jasa adalah hasil kegiatan hubungan timbal balik antara produsen dan konsumen melalui beberapa kegiatan internal yang sifatnya tidak berwujud fisik, tidak menghasilkan kepemilikan, dan tidak harus bergantung pada produk atau jasa lain.