“Kajian Awal Pembuatan Pupuk Organik dari Sampah Daun Kampus Memakai Reaktor Biodigister”
Jurusan teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
22 penggunaan bahan organik untuk memperbaiki produktivitas lahan perlu
digalakkan.
b. Karakteristik Bahan Dasar Pupuk Organik
Kualitas pupuk organik bergantung pada bahan dasarnya. Bahan dasar dari sisa tanaman sedikit mengandung bahan berbahaya, tetapi pupuk
kandang, limbah industri dan limbah kota banyak mengandung bahan berbahaya seperti logam berat dan asam-asam organik yang dapat mencemari
lingkungan. Selama proses pengomposan, bahan berbahaya ini terkonsentrasi dalam produk akhir yaitu pupuk. Karena itu perlu ada peraturan mengenai
seleksi bahan dasar kompos berdasarkan kandungan bahan-bahan berbahaya. Di Korea, peraturan mengenai kriteria kandungan logam berat dalam bahan
dasar kompos telah tersedia, yaitu: As 50, Hg 2, Pb 150, Cd 5, Cu 500, Cr 300, Zn 900, dan Ni 50 mgkg bahan. Seleksi ini penting terutama
untuk limbah sampah kotaserta limbah industri makanan, tekstil, pembuatan oli, dan aki.
Pupuk organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat
melalui proses pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Pupuk kimia biasanya lebih murni daripada pupuk organik, dengan kandungan
bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki
kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara efektif.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“Kajian Awal Pembuatan Pupuk Organik dari Sampah Daun Kampus Memakai Reaktor Biodigister”
Jurusan teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
23
c. Ciri-ciri pupuk organik yang baik
• Warna coklat kehitaman
• Suhu awal relatif sama dengan akhir dari pengomposan
• Berbau harum dan tidak menyengat
• Analisis CN rationya kurang 30.
www.pustaka-deptan.go.idagritekdkij0104.pdf
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“Kajian Awal Pembuatan Pupuk Organik dari Sampah Daun Kampus Memakai Reaktor Biodigister”
Jurusan teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
24 Tabel 2.2 Standar SNI kualitas kompos
Sumber data : Balai Penelitian Dan Konsultasi Industri, Surabaya No
Parameter Satuan
Minimum Maksimum 1
Kadar air -
50 2
Temperatur ⁰C
Suhu air tanah 3
Warna Kehitaman
4 Bau
Berbau tanah 5
Ukuran partikel mm
0.55 25
6 Kemampuan ikat air
58 -
7 pH
6.8 7.49
8 Bahan asing
1.5 Unsur makro
9 Bahan organik
27 58
10 Nitrogen
0.4 -
11 Karbon
9.8 32
12 Phosfor P
₂O₅ 0.1
- 13
CN rasio 10
20 14
Kalium K ₂O
0.2 Unsur mikro
15 Arsen
mgkg 13
16 Kadmium Cd
mgkg 3
17 kobal Co
mgkg 34
18 Kromium Cr
mgkg 210
19 Tembaga Cu
mgkg 100
20 Merkuri Hg
mgkg 0.8
21 Nikel Ni
mgkg 62
22 Timbal Pb
mgkg 150
23 Selenium Se
mgkg 2
24 Seng Zn
mgkg 500
Unsur lain 25
Kalsium 25.5
26 Magnesium Mg
0.6 27
Besi Fe 2
28 Alumunium Al
2.2 29
Mangan Mn 0.1
Bakteri 30
Fecal Colli MPNgr
1000 31
Salmonella sp. MPNgr
3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“Kajian Awal Pembuatan Pupuk Organik dari Sampah Daun Kampus Memakai Reaktor Biodigister”
Jurusan teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
25
2. Pupuk kimia atau pupuk buatan.
Pupuk kimia biasanya lebih murni daripada pupuk organik, dengan kandungan bahan yang dapat dikalkulasi. Pupuk organik sukar ditentukan
isinya, tergantung dari sumbernya; keunggulannya adalah ia dapat memperbaiki kondisi fisik tanah karena membantu pengikatan air secara
efektif. Pupuk ini mempunyai kombinasi bahan-bahan kimia, yang akan merusak ekosistem. Jika pemakaiannya berjangka lama, akan membuat tanah
tersebut suatu saat mati, tidak sanggup untuk memberikan hasil lagi.. Struktur, kimia dan biologi tanah akan rusak oleh pupuk sintetik tsb. Bahan pestisida
merusak ekosistem dan habitat beberapa binatang yang justru menguntungkan petani.
B. Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair. Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran,
atau kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan.
C. Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan: pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur, sedangkan pupuk
majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan. Terdapat pula
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
“Kajian Awal Pembuatan Pupuk Organik dari Sampah Daun Kampus Memakai Reaktor Biodigister”
Jurusan teknik kimia UPN “Veteran” Jawa Timur
26 pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung hara mikro
micronutrients. http:www.Wikipedia.org
2.3 Landasan Teori 2.3.1 Mikroba