BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Perusahaan yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah industri kecil sandal dan sepatu di Wedoro – Waru, Sidoarjo. Kerajinan sandal dan
sepatu di Desa Wedoro ini asal mulanya merupakan usaha sampingan selain bertani.
Namun dalam perkembangannya usaha kerajinan sandal dan sepatu ini mengalami kemajuan dengan pesat dari tahun ke tahun, dan usaha
tersebut bukan lagi merupakan usaha sampingan, karena hampir semua rumah tangga yang berada di Desa Wedoro sumber penghasilan utamanya
berasal dari kerajinan sandal dan sepatu. Sehingga Desa Wedoro di Kecamatan Waru, Sidoarjo ini pada akhirnya menjadi sentra industri kecil
sandal dan sepatu. Bahkan pada tahun 2006 usaha di Deso Wedoro tidak hanya
meliputi sandal dan sepatu, tetapi juga telah merambah pada tas dan ikat pinggang.
Hasil produksi sandal dan sepatu para pengrajin di Desa Wedoro ini mengalami peningkatan dengan pesat, demikian pula dengan jangkauan
pemasarannya sudah menyebar hampir ke seluruh wilayah Pulau Jawa dan luar Jawa.
4.1.2. Sejarah Singkat Objek Penelitian
Pada awalnya Desa Wedoro adalah daerah pertanian, namun bukan berarti semua masyarakatnya sebagai petani. Hal ini dikarenakan
kebanyakan pemilik lahan atau sawah tersebut menyewakan tanahnya kepada petani atau penggarap.
Berawal pada tahun 1958 tumbuh kerajinan sandal dan sepatu yang sifatnya belum merata, hanya sebagian atau beberapa orang saja yang
sekiranya mempunyai modal yang cukup untuk membuka usaha ini. Pada waktu itu produk sandal dan sepatu yang diproduksi berbahan dari kulit
asli. Dimana bahan kulit ini memerlukan proses pengolahan yang cukup lama sebelum menjadi produk sandal dan sepatu yang siap pakai.
Sekitar tahun 1960 an terdapat variasi terhadap kerajinan dan sepatu yaitu adanya sandal-sandal dari klompen atau dari bahan kayu yang
dikombinasi kap dari kulit. Namun kerajinan sandal dan sepatu dari kulit masih tetap berjalan selama keberadaan bahan baku kulit masih tidak
mengalami kesulitan. Sekitar tahun 1967 an muncul bahan baru pada kerajinan sandal dan
sepatu yaitu dari bahan spon. Hal ini disebabkan penemuan model atau desain dari para pengrajin yang ditujukan untuk mempercepat volume
kebutuhan konsumen. Hal ini dikarenakan pengerjaan sepatu dan sandal dari bahan kulit asli memakan waktu yang relative lama, modelnya relatif
sedikit dan harus telaten. Pada tahun 1979 variasi desain sandal dan sepatu semakin banyak,
serta kombinasi bahan yang digunakan juga semakin banyak macamnya, seperti bahan dari kulit imitasi, plastik, dan lain-lain.
Pada tahun 1990 para pengrajin sandal dan sepatu sudah mulai berkembang ke propinsi lain. Tahun 1993 pengrajin sudah mulai merambah
export yaitu ke Arab Saudi. Sampai saat ini 2006 bahan baku sandal dan sepatu seluruhnya menggunakan spon, dan bahan dari kulit asli sudah
hampir punah. Perkembangan teknis sampai saat ini :
- Dari mal, digambar, kemudian dipotong dengan gunting atau pisau.
- Memotong dengan matres memakai olir.
- Memotong dengan matres memakai pons atau senggot.
- Memotong dengan matres memakai mesin hidrolis.
Perkembangan pasar sampai saat ini : -
Awalnya hanya daerah pasar turi. -
Berkembang sampai ke luar kota Surabaya, seperti Solo, Jogja, Semarang, Jakarta, Bahkan luar pulau seperti Kalimantan, Manado, dan
lain – lain. -
Mulai merambah export seperti Arab Saudi, Singapura, India. Perkembangan tenaga kerja saat ini :
- Tenaga kerja 65 berasal dari daerah Desa Wedoro, sedangkan 35
berasal dari luar Desa atau Kecamatan. Perkembangan lain-lain :
- Sekitar tahun 1998 terdapat pembinaan dari Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Sidoarjo yang memberikan bantuan rancangan atau percontohan berupa showroom untuk penempatan contoh-contoh
produksi sandal dan sepatu di Wedoro
Pada penelitian ini jumlah perusahaan kecil yang digunakan sebagai sampel hanya 25 perusahaan, Dan adapun daftar nama – nama dari 25
perusahaan kecil tersebut, dapat diihat pada tabel 2, sebagai berikut
Tabel. 2. Daftar Nama – Nama Industri Sandal, Sepatu dan Tas Di Wilayah Wedoro - Sidoarjo
No. Nama Jenis
Usaha
1 Alfian Jaya
Industri Sepatu dan Sandal 2 Annisa
Industri Tas
3 Baroka Jaya
Industri Sepatu dan Sandal 4
Bintang Industri Sepatu dan Sandal
5 Dewa
Industri Sepatu dan Sandal 6
Istana Jaya Industri Tas
7 Jaya Abadi
Industri Sepatu dan Sandal 8 Layla
Industri Tas
9 Lina Collection
Industri Tas 10
Linda Jaya Industri Sepatu dan Sandal
11 Lestari
Industri Sepatu dan Sandal 12
Mahkota Industri Sepatu dan Sandal
13 Muda Jaya
Industri Sepatu dan Sandal 14
Nadia Industri Sepatu dan Sandal
15 Nafib Industri
Tas 16
Nur Jaya Industri Sepatu dan Sandal
17 Qawi Industri
Tas 18
Rahmat Jaya Industri Sepatu dan Sandal
19 Rajawali
Industri Sepatu dan Sandal 20
Sinar Barokah Industri Sepatu dan Sandal
21 Sinar Jaya
Industri Sepatu dan Sandal 22
Srijaya Industri Sepatu dan Sandal
23 Sugiono Industri
Tas 24
Toko Diana Industri Tas
25 Zarah Industri
Tas
Sumber : Penulis 4.1.3.
Lokasi Objek Penelitian
Industri kecil ini berada di sepanjang jalan Kolonel Sugiono Waru, Sidoarjo. Pemilihan lokasi ini banyak didasarkan pada pertimbangan yang
menyangkut beberapa hal antara lain : 1.
Transportasi Dengan arus lalu lintas yang baik akan memperlancar
pengangkutan barang hasil produksi ke daerah pemasaran.
2. Bahan Mentah
Untuk memperoleh bahan mentah dapat diperoleh dengan membeli di Waru, Sidoarjo, karena ada seseorang yang memang khusus
menjual bahan mentah sandal berupa spon. 3.
Tenaga Kerja Untuk mendapatkan tenaga kerja di Waru, Sidoarjo tidak terlalu
sulit, karena tenaga kerja yang didapat merupakan tetangga sendiri. Sehingga tidak khawatir kekurangan tenaga kerja.
4.1.4. Proses Produksi
Proses Produksi pada kerajinan sandal dan sepatu di Wedoro dimulai dari proses membuat pola sampai menjadi barang jadi yang berupa
sandal dan sepatu. Peralatan yang digunakan dalam proses produksi ini adalah alat potong pisau, mesin pres mesin drolis, alat potong drolis bon,
alat pijat rolling, slep alat penghapus. Sedangkan bahan baku yang digunakan adalah spon dan lem sebagai perekat.
Tahap – Tahap Proses Produksi : 1.
Pembuatan Pola Merupakan tahap pembuatan mal atau pola sesuai dengan jenis
– jenis ukuran kaki. 2.
Pemotongan Spon Setelah pembuatan mal pola, kemudian malnya diletakkan
diatas spon sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan kemudian dipotong.
3. Pelapisan
Merupakan tahap dimana sandal perlu dilapisi spon warna lain yang diinginkan dan letaknya ada di tengah.
4. Pengesolan
Proses merekatkan spon yang sudah di mal bagian atas dan bawah, kemudian membuat kap sampai dengan merekatkan kap.
5. Pengepakan
Merupakan tahapan dimana sandal sepatu dan tas yang sudah jadi di masukkan ke dalam plastik atau kardus dan siap untuk diantar
ke agen – agen pemasaran.
4.1.5. Tujuan Perusahaan
Adapun tujuan yang hendak dicapai : 1.
Tujuan Jangka Pendek a.
Meningkatkan Volume Penjualan b.
Mempertahankan Pelanggan c.
Memaksimumkan Laba 2.
Tujuan Jangka Panjang a.
Menjaga Kelancaran Proses Produksi b.
Mengadakan Perluasan
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian