Media Pembelajaran Hasil Belajar

Perbedaan antara pengertian “pengajaran” teaching dan “pembelajaran” instruction bisa diamati pada tabel : Tabel 2.1 Perbedaan Pengajaran dan Pembelajaran No. Pengajaran Pembelajaran 1. 2. 3. 4. Dilaksanakan oleh mereka yang berprofesi sebagai pengajar Tujuannya menyampaikan informasi kepada si belajar Merupakan salah satu cara penerapan strategi dalam pembelajaran Kegiatan belajar berlangsung bila ada gurupengajar Dilaksanakan oleh mereka yang dapat membuat orang belajar Tujuannya agar terjadi belajar pada diri siswa agar dapat belajar Merupakan salah satu cara untuk mengembangkan rencana yang terorganisir untuk keperluan belajar Kegiatan belajar dapat berlangsung dengan atau tanpa hadirnya guru

2. Media Pembelajaran

Sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar, media mempunyai beberapa fungsi. Fungsi media pengajaran dibagi menjadi enam kategori, sebagai berikut: a. Penggunaan media dalam Program belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. b. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru. c. Media pengajaran dalam pengajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dari isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan pemanfaatan media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. d. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata–mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekadar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. e. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. f. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Sehingga dengan media hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa dan mempunyai nilai tinggi. Media pengajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Program GeoGebra untuk membantu pemahaman siswa pada sub bahasan melukis segitiga pada siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Sedayu

3. Hasil Belajar

Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan –kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni a keterampilan dan kebiasaan, b pengetahuan dan pengertian, c sikap dan cita –cita. Menurut Nana Sudjana 2010;3 mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:3-4 hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotrik. Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enak aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif berhubungan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berhubungan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni a gerakan refleks, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan perseptual, d keharmonisan atau ketepatan, e gerakan keterampilan kompleks, dan f gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitif yang paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. a. Ranah Kognitif Menurut Benjamin S. Bloom menyebutkan bahwa enam jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut: 1 Pengetahuan : mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkaitan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori, prinsip, atau metode. 2 Pemahaman : mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. 3 Penerapan : mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru misalnya menggunakan prinsip 4 Analisis : mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan atau organisasinya dapat dipahami dengan baik. 5 Sintesis : mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu Program. 6 Evaluasi : mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan. b. Ranah afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki penguasaan kognitif tingkat tinggi. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti kurang perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan hubungan sosial. Beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar yaitu : 1 Recivingattending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan stimulasi dari luar datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus,, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 2 Respondingjawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasaan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang dari dirinya. 3 Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. 4 Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi adalah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lain lain. 5 Karakteristik nilai atau intenalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yangg telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya. c. Ranah psikomotoris Hasil belajar psikomotris tampak dalam bentuk keterampilan skill dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu : a. Gerakan refleks keterampilan pada gerakan yang tidak sadar; b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar; c. Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain; d. Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan. e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks; f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan –kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Kemampuan –kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

4. Pendekatan Saintifik

Dokumen yang terkait

Informasi penerimaan mahasiswa baru program doktor ilmu komputer universitas indonesia tahun ajaran 2013:2014 • semester ganjil

1 131 5

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Efektifitas pembelajaran dengan praktikum di laboratorium alam berwawasan salingtemas terhadap hasil belajar biologi(Di SMP Negeri 2 Jember kelas I semester 2 sub konsep pencemaran lingkungan tahun ajaran 2004/2005)

0 3 131

Identifikasi miskonsepsi materi biologi kelas II semester 1 pada siswa SMP negeri di kecamatan Kencong tahun ajaran 2003/2004

2 6 94

program semester bhs inggris kelas x semester 1

0 9 26

program semester bhs inggris kelas x semester 2

0 19 27

program semester bahasa indonesia kelas x semester 2

0 20 27

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kreatif dan Produktif - Penerapan model pembelajaran kreatif dan produktif pada materi pokok zat dan wujudnya kelas VII semester I SMP-N 7 Palangka Raya tahun ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Ra

0 0 19

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dan hasil belajar siswa melalui pokok bahasan pesawat sederhana di SMP Negeri-4 kelas VIII semester II Palangka Raya tahun ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 185