Three-Terminal Voltage Regulator DASAR TEORI

Sehingga persamaan least squares regression line dapat dicari dengan persamaan berikut: = + 2.18 dengan a merupakan konstanta intercept, b merupakan slope, merupakan variabel terikat, merupakan variabel bebas. Lambang digunakan untuk membedakan antara nilai ramalan yang dihasilkan garis regresi dengan nilai data y yang sesungguhnya untuk nilai x tertentu.

2.10 Ukuran Pemusatan

Nilai tunggal yang mewakili semua data atau kumpulan pengamatan dimana nilai tersebut menunjukkan pusat data disebut ukuran pemusatan. Rata-rata hitung mean adalah salah satu ukuran pemusatan yang banyak digunakan. Rata-rata hitung merupakan jumlah dari seluruh nilai data dibagi dengan banyaknya data [26] atau dapat dirumuskan sebagai berikut: = 1 + 2 + 3 + 4 + ⋯ + 2.19 =  � 2.20 dengan adalah rata-rata hitung,  � merupakan jumlah dari seluruh nilai data, dan n adalah banyaknya data. 24

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Arsitektur Sistem

Perancangan ini terdiri dari dua sistem, yaitu subsistem hardware dan subsistem software. Subsistem hardware terdiri dari rangkaian sensor cahaya, pengondisi sinyal untuk menguatkan keluaran sensor cahaya, minimum sistem untuk mikrokontroler ATMega8535, LCD character, tombol push-on, dan LED indikator, sedangkan untuk subsistem software, berhubungan dengan program yang akan digunakan untuk menjalankan sistem ini. Arsitektur umum dari sistem ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Arsitektur Umum Penjelasan Sistem Sistem akan diaktifkan dengan menggunakan tombol on-off. Kemudian, sumber cahaya polikromatis berupa lampu halogen yang sudah melewati sebuah celah sempit akan memancarkan berkas cahaya ke lensa cembung untuk difokuskan. Cahaya yang sudah difokuskan oleh lensa cembung akan masuk ke monokromator prisma. Cahaya yang Tombol on-off Sumber Cahaya Polikromatis Visible Monokromator berbasis prisma Kuvet Sensor Cahaya Mikrokontroler LCD character Tombol push-on Pengondisi Sinyal Lensa Cembung LED Indikator dikeluarkan dari monokromator prisma berupa cahaya monokromatis. Cahaya ini akan melewati sebuah celah sempit agar sinar dengan panjang gelombang warna ungu saja yang boleh melewati celah. Cahaya monokromatis akan mengenai senyawa yang terletak di dalam kuvet. Suatu cahaya apabila dilewatkan pada suatu bahan maka intensitas cahaya yang diterima oleh fototransistor akan lebih kecil daripada ketika cahaya tersebut langsung diterima oleh fototransistor. Pada awalnya mikrokontroler menerima tegangan dari fototransistor ketika tidak ada kuvet di antara sumber cahaya dan fototransistor. Kemudian larutan yang mengandung kurkumin diletakkan di antara sumber cahaya dan fototransistor. Mikrokontroler akan melakukan pengukuran kedua setelah tombol push-on ditekan dan LED indikator proses pengukuran akan menyala secara berkedip-kedip. Cahaya yang menembus senyawa dalam kuvet akan diterima oleh fototransistor. Tegangan keluaran fototransistor akan dikuatkan oleh pengondisi sinyal. Kemudian tegangan keluaran pengondisi sinyal akan masuk ke ADC mikrokontroler. Perbedaan tegangan antara sebelum dan sesudah diletakkan larutan kunyit inilah yang merupakan nilai absorban yang akan dikalibrasi dengan menggunakan spektrofotometer standar dan didapatkan nilai y. Kemudian, melalui persamaan kurva baku y=bx+a yang didapatkan melalui persamaan 2.18 akan diperoleh variabel a dan b. Pembuatan kurva baku merupakan hal pokok yang akan dipakai untuk menentukan konsentrasi larutan sampel berdasarkan perbandingan penyerapan sinar oleh larutan sampel . Kurva baku ini diukur dengan menggunakan spektrofotometer standar. Nilai b dan a yang diperoleh pada kurva baku tersebut, kemudian disimpan dalam mikrokontroler alat yang akan dibuat. Setelah diperolehnya nilai y dan nilai variabel a dan b, akan diperoleh besar kadar kurkumin pada larutan x sesuai persamaan kurva baku. Data-data hasil pengukuran berupa nilai tegangan keluaran pengukuran yang pertama dan kedua, nilai absorban y, nilai kadar kurkumin x dalam μg ml , dan nilai kadar kurkumin dalam persentase akan ditampilkan pada LCD character. Proses Pengukuran Proses pengukuran akan dilakukan dalam dua tahap, yaitu: a. Pengukuran tanpa kuvet. Saat tombol on-off ditekan, sistem akan aktif dan melakukan pengukuran yang pertama dengan kondisi tidak ada kuvet di antara sumber cahaya dan fototransistor. Tahap ini berfungsi untuk mendapatkan tegangan keluaran fototransistor yang terbesar. b. Pengukuran larutan kunyit. Saat tombol push-on ditekan, sistem akan melakukan pengukuran yang kedua dengan kondisi kuvet yang sudah diisi oleh larutan kunyit. Tahap ini merupakan tahap terakhir dari proses pengukuran. Tahap ini akan mendapatkan tegangan keluaran fototransistor yang kedua. Semua hasil pengukuran akan ditampilkan pada LCD dan disimpan di dalam mikrokontroler. Setelah itu, dicari absorbanserapan yang merupakan selisih tegangan pengukuran pertama dan kedua. Selisih tegangan ini merupakan besar serapan cahaya yang akan dikalibrasi dengan spektrofotometer standar. Selanjutnya akan dicari besar kadar kurkumin dan diubah menjadi persentase kadar kurkumin lalu ditampilkan ke LCD character .

3.2 Perancangan Subsistem Hardware

3.2.1 Perancangan Mekanik

Semua subsistem hardware akan diletakkan pada sebuah kotak dengan ukuran dimensi 40x35x14 cm. Tampilan desain mekanik alat tampak luar, tampak dalam, tampak depan, dan tampak atas masing-masing ditunjukkan pada Gambar 3.2, 3.3, 3.4, dan 3.5. Gambar 3.2 Desain Mekanik Alat Tampak Luar