Mekanik Gambar Fisik Hardware

Gambar 4.5 Rangkaian Pengondisi Sinyal Rangkaian sistem minimum mikrokontroler, LCD character, LED indikator, dan catu daya masing-masing ditunjukkan pada Gambar 4.6, 4.7, dan 4.8. Gambar 4.6 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler Keterangan Gambar 4.6: 1. Output +5 volt 2. Gnd 3. Port A.0 – A.7 4. Port C.0 – C.7 5. Port untuk downloader 6. Port B.0 – B.7 7. Port D.0 – D.7 8. Input +12 volt Gambar 4.7 Rangkaian LCD Character dan LED Indikator Gambar 4.8 Rangkaian Catu Daya Keterangan Gambar 4.8: 1. Input trafo 2 A 2. IC LM7812 3. IC LM7912 4. IC LM7805 5. Konektor +12 volt 6. Konektor -12 volt 7. Konektor +5 volt Keluaran arus rangkaian ini maksimal 1 A, sehingga hanya digunakan untuk menyuplai rangkaian yang tidak memerlukan kebutuhan arus yang besar seperti fototransistor, pengondisi sinyal, sistem minimum mikrokontroler, dan LCD character. Lampu halogen yang memerlukan kebutuhan arus yang besar menggunakan catu daya water dispenser power supply PCB main controller board electronic cooling water dispensers for drinking trough fountain Sh6429A Sh6429 dengan keluaran catu daya sebesar +12 volt 6 A [28]. Akan tetapi, tegangan keluaran awal rangkaian ini saat diuji hanya sebesar +10,2 volt. Hal ini dikarenakan pada bagian konektor NTC belum terpasang sensor suhu NTC, sehingga digunakan resistor sebesar 10 KΩ untuk menggantikan sensor suhu NTC. Tegangan keluaran yang didapatkan setelah dipasang resi stor 10 KΩ menjadi sebesar +12,07 volt. Rangkaian catu daya yang digunakan untuk menyuplai lampu halogen ditunjukkan pada Gambar 4.9. Gambar 4.9 Rangkaian Catu Daya Lampu Halogen [28]

4.2 Proses Pengukuran

Proses pengukuran yang dilakukan berbeda dengan yang dirancang pada bab III. Proses pengukuran diawali dengan pengukuran larutan etanol. Hal ini disebabkan kualitas etanol untuk masing-masing pabrik tidak bisa sama, sehingga perlu dilakukan pengukuran untuk mengetahui besar absorban etanol. Setelah itu, proses pengukuran dilanjutkan dengan pengukuran larutan kurkumin untuk menghasilkan kurva baku dan dikalibrasi dengan spektrofotometer standar. Proses pengukuran terakhir adalah pengukuran terhadap larutan kunyit. Besar absorban dihitung dengan mencari selisih antara pengukuran larutan etanol dengan pengukuran larutan kurkumin atau kunyit. Pengukuran dilakukan sebanyak lima belas kali dan menggunakan larutan yang mempunyai kondisi yang berbeda. Pengukuran kurva baku menggunakan larutan kurkumin