5 Kurang realitas dalam memandang dan
menerima dirinya, serta memiliki tuntutan yang melebihi kemampuan dirinya.
Menurut Lazarus 1961, penyesuaian diri yang buruk atau tidak sehat terjadi ketika seseorang
menerima kenyataan secara pasif dan tidak melakukan usaha apapun untuk mengoptimalkan potensi yang
dimilikinya. Dari uraian Schneider dan Lazarus tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa kriteria penyesuaian diri yang tidak sehat antara lain:
1 Ketika individu tidak bisa menerima realitas
atau kenyataan yang terjadi dalam hidupnya 2
Mengalami kesulitan untuk bisa mengatasi hambatan yang muncul
3 Tidak berusaha menyelesaikan masalahnya
4 Individu tidak mampu menahan emosinya
5 Kaku dan tidak fleksibel ketika melakukan relasi
dengan lingkungan.
B. Guru Non-Pendidikan Luar Biasa Non-PLB
Guru non-pendidikan luar biasa non-plb adalah guru pengajar di Sekolah Luar Biasa yang tidak menempuh pendidikan secara formal di
jurusan atau program studi Pendidikan Luar Biasa. Latar belakang pendidikan guru tersebut biasanya di luar program studi Pendidikan Luar Biasa, seperti
lulusan jenjang SMASMK, Diploma dan Sarjana dengan jurusan di luar PLB seperti Psikologi, Sejarah, PGSD, dan lain-lain.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 72 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Biasa, pasal 20 menyatakan bahwa tenaga pendidik di
lingkungan pendidikan luar biasa merupakan tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi khusus sebagai guru pendidikan luar biasa Universitas Sam
Ratulangi, 2009 . Hal ini tentu menjadi pertimbangan tersediri mengingat
data yang ada menunjukkan bahwa tenaga pendidik atau guru SLB masih kurang. Oleh karena itu, sekolah menerima tenaga pendidik yang secara
khusus tidak memiliki kualifikasi yang dimaksud. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pendidikan Luar Biasa Dinas Pendidikan
Jawa Barat, Dr. Dadang Rahman, bahwa masih ada banyak kekurangan tenaga guru slb di wilayahnya dan akhirnya menutup kekurangan tersebut
dengan menerima guru sukarelawan yang berijazah SMA, bukan dari PLB Radjiman, 2013
. Peran guru di SLB menjadi berbeda karena mereka melayani anak-
anak yang memiliki kebutuhan khusus. Dalam hal ini, termasuk para guru yang berstatus non-plb tersebut. Prinsip yang harus dikembangkan dalam
pendidikan anak berkebutuhan khusus antara kasih sayang, layanan secara individual, motivasi, kesiapan, keperagaan, belajar dan bekerja kelompok,
ketrampilan, penanaman dan penyempurnaan sikap Efendi, 2006. Selain
prinsip tersebut, dibutuhkan kemauan yang keras pada diri guru dalam menjalani pekerjaannya Herawaty Budiharto, 2008. Hal ini juga berlaku
bagi mereka yang berlatar belakang pendidikan non-plb.
C. Siswa Tunarungu Siswa SLB-B