Pembelajaran Kooperatif LANDASAN TEORI

23

E. Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning Cooperative Learning merupakan ”teknik pembelajaran yang menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda ke dalam kelompok- kelompok kecil” Robert Slavin, 2005:4. Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompoknya, seperti menjelaskan kepada teman sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya. Pembelajaran yang menggunakan Cooperative Learning pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. Johnson Johnson dalam Kagan dalam www. model-pembelajaran- kooperatif-tipe.html mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatif adalah strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap suatu konsep. Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran kooperatif adalah mengoptimalkan kompetensi individu menjadi kompetensi kelompok dalam mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal ini memberikan kesempatan kepada 24 siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebagai fondasi yang baik untuk meningkatkan prestasi siswa. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode belajar mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk diterapkan di depan kelas. Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam mata pelajaran apapun. Model pembelajaran kooperatif ini mengemukakan bermacam ragam tujuan intelektual dan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk memproses yang dibutuhkan siswa karena pada dasarnya model pembelajaran kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah pendekatan diskusi kelompok kecil. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari cara siswa mengerjakan tugas. Kapanpun siswa bekerjasama dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua orang atau lebih bisa dikatakan bahwa siswa sedang terlibat dalam model pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dari setiap penerapan model pembelajaran kooperatif ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktekkan sejumlah ketrampilan-ketrampilan spesifik sehingga akan tertanam kesadaran, pengetahuan dan kemampuan bekerjasama dengan siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah pembaruan dalam pergerakan reformasi pendidikan. Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerjasama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial. 25 Penerapan model pembelajaran kooperatif biasanya akan melibatkan : 1. Ketrampilan sosial Ketrampilan sosial merupakan ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru. Interaksi tatap muka setiap individu akan berinteraksi secara tatap muka langsung dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta mengambil bagian. 2. Siswa harus saling bergantung positif Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok mereka. Setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling terhubung, saling mengisi, dan bantu membantu. Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam pergerakan reformasi pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk pengajaran dan pembelajaran yang merupakan perbaikan tipe pembelajaran tradisional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial. 26 Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara lain: 1. Ketrampilan sosial Artinya ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru. 2. Interaksi tatap muka Setiap individu akan berinteraksi dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta mengambil bagian. 3. Pelajar harus saling bergantung positif Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok itu. Setiap siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan bantu-membantu. 27 Kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif 1 Kelemahan Pembelajaran Kooperatif a. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan diskusi, seperti belajar kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga siswa yang kurang pandai kurang kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, yang tidak terbiasa dengan belajar. b. Kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerja sama. 2 Kelebihan Pembelajaran Kooperatif a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri dan cara memecahkan masalah. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya. c. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun tegas. d. Meningkatkan motivasi belajar siswa. e. Membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajar. Karena langkah- langkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah. f. Mendorong motivasi guru untuk menciptakan media pengajaran karena media begitu penting dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan 1994, Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak manfaat yaitu: a. Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa. b. Dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial. c. Dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan. 28 d. Dapat meningkatkan kepercayaan diri. e. Dapat meningkatkan kemahiran teknologi.

F. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT