Financial Literacy LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Financial Literacy

1. Pengertian Financial Literacy Menurut Chen and Volpe 1998: 108 financial literacy diartikan sebagai kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi. Sedangkan, Garman and Forgue dalam Erawati and Susanti 2017: 2 menyebutkan bahwa financial literacy merupakan pengetahuan tentang fakta, konsep, prinsip dan alat teknologi yang mendasari untuk cerdas dalam menggunakan uang. Selanjutnya, Kiyosaki 2003: 57 menjelaskan financial literacy sebagai kemampuan untuk membaca dan memahami hal-hal berhubungan dengan masalah keuangan. Lebih lanjut dijelaskan, financial literacy menurut Huston 2010: 307-308 diartikan sebagai komponen sumber daya manusia yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keuangan. Seseorang dikatakan melek keuangan ketika memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut. Sedangkan definisi lebih lengkap dijelaskan oleh Vitt, et al dalam Rohmah 2014: 1, “Personal financial literacy is the ability to read, analyze, manage and communicate about personal financial condition that affect material well-being. It includes the ability to discern financial choices, discuss money and financial issues without or despite discomfort, plan for the future and respond competently to life events that affect everyday financial decisions, including events in the general economy. ” Dengan demikian melek keuangan pribadi merupakan kemampuan untuk membaca, menganalisa, mengelola dan berkomunikasi tentang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kondisi keuangan pribadi yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi. Hal ini mencakup kemampuan untuk membedakan pilihan keuangan, mendiskusikan masalah keuangan, rencana keuangan di masa depan, dan kemampuan menanggapi peristiwa kehidupan yang mempengaruhi keputusan keuangan sehari-hari maupun peristiwa dalam perekonomian secara umum. Selain itu, Remund 2010: 284 mendefinisikan financial literacy sebagai, “Ukuran sejauh mana seseorang memahami kunci konsep keuangan, memiliki kemampuan serta percaya diri untuk mengelola keuangan pribadi dengan tepat, baik perencanaan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang serta sadar terhadap perubahan kondisi keuangan ”. Dengan kata lain financial literacy merupakan kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola keuangan guna meningkatkan kesejahteraan. 2. Manfaat Financial Literacy Menurut Otoritas Jasa Keuangan OJK financial literacy memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, seperti mampu memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai kebutuhan, memiliki kemampuan dalam melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan terhindar dari aktivitas investasi pada instrument keuangan yang tidak jelas. Manfaat financial literacy bagi mahasiswa adalah mengerti bagaimana cara mengelola keuangan dan tidak jatuh pada pengeluaran yang berlebihan. Sebagai mahasiswa harus mampu membedakan mana kebutuhan yang tidak penting dan mana kebutuhan yang penting dalam hal keuangan, oleh karena itu mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuan dan kemampuan financial literacy secara mandiri untuk menentukan suatu keputusan yang tepat. 3. Indikator Financial Literacy Financial literacy mencakup beberapa aspek keuangan yang harus dikuasai. Terdapat beberapa aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui tingkat financial literacy seseorang. Berikut ini indikator- indikator financial literacy yang digunakan dalam penelitian sebelumnya. Menurut Chen and Volpe 1998:109 beberapa indikator yang termasuk dalam financial literacy antara lain : a. Pengetahuan umum general knowledge Menurut Wagland and Taylor 2009: 16 pengetahuan tentang keuangan mencakup pengetahuan keuangan pribadi yakni bagaimana mengatur pendapatan dan pengeluaran, serta memahami konsep dasar keuangan seperti perhitungan pendapatan pribadi setelah di potong pajak, paham mengenai pendapatan tetap, adanya pengaruh inflasi terhadap kelompok tertentu dan lain -lain. Inflasi dapat berpengaruh kepada kelompok- kelompok tertentu yang dapat menimbulkan permasalahan yang besar atau bisa disebut kelompok yang dirugikan dan ada kelompok yang diuntungkan karena inflasi. Oleh karena itu, seseorang atau kelompok yang dirugikan tersebut perlu melakukan suatu perencanaan keuangan sebelum terjadinya inflasi. b. Tabungan dan pinjaman saving borrowing Menurut Garman and Forgue dalam Rohmah 2014: 14 tabungan adalah akumulasi dana terlebih dengan sengaja mengkonsumsi lebih sedikit dari pendapatan. Dengan kata lain tabungan adalah simpanan yang berasal dari sebagian pendapatan dan tidak untuk di konsumsi melainkan digunakan pada saat-saat tertentu. Dalam pemilihan tabungan, terdapat enam faktor yang perlu dipertimbangkan menurut Kapoor, et.al dalam Rohmah 2014: 14, yaitu: 1 Tingkat pengembalian presentase kenaikan tabungan 2 Inflasi perlu diperimbangkan dengan tingkat pengembalian karena dapat mengurangi daya beli 3 Pertimbangan-pertimbangan pajak 4 Likuiditas kemudahan dalam menarik dana jangka pendek tanpa kerugian atau dibebani fee 5 Keamanan ada tidaknya proteksi terhadap kehilangan uang jika bank mengalami kesulitan keuangan 6 Pembatasan-pembatasan dan fee penundaan atas pembayaran bunga yang dimasukan dalam rekening dan pembebanan fee suatu transaksi tertentu untuk penarikan deposito Dalam indikator ini dapat dilihat bahwa menabung menjadi suatu hal yang sangat penting untuk menyusun perencanaan keuangan jangka pendek. Dalam hal ini tempat untuk menabung menjadi penting untuk mengamankan asset agar tidak hilang ataupun diambil oleh orang lain. Seseorang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan financial literacy yang tinggi akan bisa memilih dengan tepat dimana asset tersebut harus disimpan. Hutang juga menjadi suatu hal yang penting dalam financial literacy. Menurut Munawir 2007: 18 hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. seseorang yang sudah paham dan mengerti financial literacy maka orang tersebut akan menggunakan hutang tersebut dengan baik dan tahu kapan memilih waktu dan cara yang tepat untuk menggunakan hutang tersebut. Karena jika seseorang sudah mempunyai hutang pasti ada risiko yang harus di tanggung. orang yang memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kemampuan dalam financial literacy dapat mengurangi risiko tersebut sehingga tidak mengalami keterlambatan dalam membayar hutang. Dalam hal pemakaian kartu kredit diperlukan pengetahuan mengenai financial literacy agar jumlah tagihan yang harus dibayarkan ke bank tidak membengkak. c. Asuransi insurance Dalam UU No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian, asuransi merupakan perjanjian diantara dua pihak, yaitu perusahaan-perusahaan asuransi dengan pemegang polis, yang menjadi dasar atau acuan bagi penerima premi oleh perusahaan asuransi. Terdapat beberapa asuransi yang dapat digunakan seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi kendaraan bermotor roda dua dan roda empat , dan lain- lain. Dari masing-masing asuransi pasti ada keuntungan dan kerugian didalam asuransi tersebut. Dalam pemilihan asuransi seseorang harus cermat karena tidak semua asuransi dapat memberikan keuntungan oleh karena itu pengetahuan dan kemampuan tingkat financial literacy dalam mengambil keputusan sangat penting untuk memilih asuransi yang baik dan dapat memanfaatkan asuransi tersebut dengan baik. d. Investasi investment. menurut Sunariyah 2004: 4 investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Menurut Nababan dan Sadalia 2012 terdapat beberapa indikator penting dalam financial literacy, antara lain: a. Basic personal finance Menurut Budiono 2014: 1-15 basic personal finance mencakup berbagai pemahaman sadar seseorang dalam pengelolaan keuangan seperti perhitungan bunga sederhana, bunga majemuk, inflasi, opportunity cost, nilai waktu, likuiditas asset, dan lain-lain. Didalam basic personal finance terdapat kaitannya dengan understanding income yaitu bagaimana seseorang memahami dasar suatu pengelolaan keuangan dalam hal pendapatan. Pendapatan ada kaitannya dengan gaji yang diperoleh seseorang setiap bulan. Pendapatan setiap orang pasti akan berbeda tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan oleh masing- masing individu. Pendapatan seseorang akan menentukan seseorang melakukan kredit demi memenuhi kebutuhan. Meskipun pendapatan besar tetapi tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, dapat dipastikan bahwa seseorang tersebut akan memiliki masalah keuangan. b. Money management Money management mempelajari bagaimana seseorang individu dapat mengelola keuangan pribadi. Money management erat kaitannya dengan financial literacy. Semakin seseorang memahami tentang financial literacy dan mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari dalam hal money management dapat dipastikan bahwa seseorang semakin baik dalam pengelolaan keuangan pribadi Retang, 2016. Money management dapat memberikan dampak positif apabila dilakukan oleh seseorang dengan benar. Mengerti prioritas yang lebih penting dan dapat mengontrol pengeluaran agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. c. Credit and debt management Credit and debt management merupakan aspek penting dimana seseorang mampu mengelola pengeluaran- pengeluarannya dalam hal pemakaian kredit. Dalam hal ini tidak sembarangan dalam menggunakan kredit, karena kredit hanya sebagai alat bantu dalam hal pemenuhan kebutuhan. Apabila credit tersebut dipakai tidak sesuai dengan kemampuan keuangannya maka akan memberikan masalah keuangan yang baru dan hutang pun akan bertambah. Oleh karena itu perlu adanya debt management plan untuk mempermudah pengaturan credit yang dipakai. d. Saving and investment Menurut Samuelson and William 1996 saving adalah bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan atau digunakan untuk konsumsi. Dalam hal ini peran financial literacy sangat penting sebagai pemahaman yang mendasar bahwa tabungan menjadi bagian penting. Semakin seseorang memahami dan mengetahui mengenai financial literacy maka seseorang tersebut akan melakukan investasi dan menabung uang dengan baik. Dari beberapa indikator-indikator yang telah dijelaskan diatas maka, indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat financial literacy mahasiswa dengan mengadopsi pernyataan tersebut dari Mandell 2008: 41 dan Chen and Volpe 1998. Untuk mengetahui tingkat financial literacy menggunakan indikator yang telah dijelaskan oleh Chen and Volpe 1998:109, yaitu: a. Pengetahuan umum General Knowledge Di dalam indikator General Knowledge terdapat 9 butir pernyataan yang mengadopsi dari mandell 2008: 41 dan Chen and Volpe 1998, yaitu: 1 Saya membandingkan dengan cermat harga produk sebelum membeli 2 Saya mengikuti berita perkembangan kondisi perekonomian 3 Saya sulit membedakan keinginan dan kebutuhan 4 Saya membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan setiap hari 5 Pengeluaran saya setiap bulan lebih besar dibandingkan uang saku yang saya terima setiap bulan. 6 Manfaat financial literacy 7 Pemahaman tentang pendapatan 8 Pemahaman tentang pajak penjualan 9 Perhitungan pendapatan dipotong pajak. b. Tabungan dan Pinjaman Saving and Borrowing Di dalam indikator Saving Borrowing terdapat 9 butir pernyataan yang mengadopsi dari mandell 2008: 41 dan Chen and Volpe 1998, yaitu: 1 Saya merasa dapat mengontrol situasi keuangan dengan baik. 2 Saya takut terhadap penggunaan hutang. 3 Saya memiliki tabungan yang cukup untuk membiayai pengeluaran tak terduga. 4 Saya tidak tahu dengan pasti untuk apa uang saya gunakan setiap bulan. 5 Saya selalu menyisihkan uang yang saya terima dari orang tua. 6 Tempat penyimpanan uang 7 Pengetahuan mengenai layanan konseling. 8 Pengetahuan tentang ATM 9 Pengetahuan mengenai PPh 21 c. Asuransi Insurance Di dalam indikator asuransi ini diukur dalam 5 butir pernyataan yang mengadopsi dari mandell 2008: 41 dan Chen and Volpe 1998, yaitu: 1 Pengetahuan mengenai BPJS 2 Pengertian asuransi 3 Saya merasa perlu untuk memiliki asuransi jiwa untuk melindungi diri. 4 Manfaat asuransi d. Investasi investment Di dalam indikator investasi ini diukur dalam 8 butir pernyataan yang mengadopsi dari mandel 2008: 41 dan Chen and Volpe 1998, yaitu: 1 Pengetahuan mengenai pertumbuhan investasi 2 Saya merencanakan program investasi secara teratur tiap bulan untuk mencapai tujuan tertentu. 3 Saya bisa melihat beberapa peluang bisnis yang ada di sekitar saya. 4 Tanah dan rumah merupakan bentuk asset kekayaan yang ingin saya miliki. 5 Saya memilih sarana investasi dengan resiko yang dapat saya tanggung apabila mengalami kegagalan. 6 Saya merasa mampu mencapai tujuan keuangan di masa depan. 7 Pengetahuan mengenai Reksa dana Untuk pengukuran tingkat financial literacy mahasiswa akan menggunakan tingkatan presentase berdasarkan teori Chen Volpe 1998, yaitu: 1 More than 80 Diartikan memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai financial literacy. 2 60 to 79 Diartikan memliki pengetahuan sedang mengenai financial literacy. 3 Below 60 Diartikan memiliki pengetahuan yang rendah mengenai financial literacy. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Financial Literacy Tingkat kemampuan financial literacy yang dimiliki masing-masing individu berbeda. Perbedaan inilah yang akan menyebabkan adanya perbedaan pengumpulan aset jangka pendek maupun jangka panjang. Monticone 2010 menjelaskan bahwa tingkat financial literacy seseorang dipengaruhi oleh: 1 Karakteristik Demografi Karakteristik demografi memiliki pengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan financial literacy. Yang termasuk dalam karakteristik demografi yaitu jenis kelamin gender, usia, pendapatan dan pendidikan. Jenis kelamin dapat dikategorikan sebagai laki-laki dan perempuan, dalam hal ini jenis kelamin dapat mempengaruhi pengetahuan dan kemampuan mengenai financial literacy. Menurut teori Monticone 2010 usia juga mempengaruhi tingkat financial literacy, memungkinkan bahwa seseorang yang memiliki usia lebih tua memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi mengenai financial literacy dikarenakan memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak dibandingkan seseorang yang masih dalam rentang usia yang muda. Pendidikan juga mempengaruhi tingkat financial literacy. Dalam hal ini pendidikan akan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Hakikat pembelajaran adalah usaha sadar akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pengajar untuk mengajarkan kepada mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan Trianto, 2009: 17. seseorang akan diberikan pengajaran mengenai cara bagaimana membuat perencanaan keuangan dan bagaimana cara melakukan manajemen keuangan dengan baik. Pembelajaran di perguruan tinggi sangat berperan penting dalam proses pembentukan financial literacy mahasiswa. Dengan adanya fasilitas yang disediakan, metode pengajaran, media dan sumber pembelajaran yang terencana dengan baik diharapkan mahasiswa dapat memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan dengan baik. 2 Latar Belakang Keluarga Latar belakang keluarga mempengaruhi sikap seseorang dalam melakukan kegiatan belanja, menabung, investasi, kredit, penganggaran dan pengelolaan keuangan Widayati, 2012: 4. Dalam hal ini latar belakang keluarga akan menyangkut dengan status sosial ekonomi keluarga. Menurut Ahmad 2007: 229 status sosial ekonomi orang tua mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku dan pengalaman mahasiswa sebagai seorang anak. Mahasiswa dikondisikan oleh kelas sosial ekonomi yang mempengaruhi kognisi dan perilaku mereka dalam mengelola keuangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dalam hal ini peneliti hanya membatasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat financial literacy. Peneliti menggunakan gender sebagai variabel yang membedakan tingkat financial literacy.

B. Financial Literacy Berdasarkan Gender.