Aspal Beton Sifat-Sifat Aspal Beton

7

2.2. Aspal Beton

Aspal beton adalah lapisan penutuo konstruksi jalan yang mempunyai nilai struktural yang pertama dikembangkan di Amerika oleh The Asphalt Institude dengan nama Asphalt Contrete AC. Umumnya campuran ini terdiri dari atas agregat menerus dengan aspal keras, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam keadaan panas pada suhu tertentu. Dalam perkerasan bahan utama aspal sebagai bahan pengikat antara butiran-butiran agregat sehingga terbentuk struktur yang dapat dilintasi kendaraan berat ataupun kendaraan ringan. Persyaratan aspal dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut : Tabel 2.1 Persyaratan Aspal Keras. No. Jenis Pemeriksaan Syarat Satuan AC 60 AC 80 Min max Min Max 1. Penetrasi 25 O C 60 79 80 99 0.1 mm 2. Titik Lembek 48 58 46 54 o C 3. Daktilita25 O C 25 O C,5cmmenit 100 - 100 - Cm 4. Titik Nyala 200 - 225 - o C 5. Kelarutan C 2 HCl 3 99 - 99 - berat 6. Kehilangan Berat 163 C, 5 jam - 0.8 - 0.1 berat 7. Penetrasi setelah kehilangan berat 54 - 50 - semula 8. Daktilitas setelah kehilangan berat 50 - 75 - Cm 9. Berat jenis 25 O C 1 - 1 - gr cc Sumber : Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton LASTON Untuk Jalan Raya, SNI 03-1737-1989 8

2.3. Sifat-Sifat Aspal Beton

Aspal beton merupakan campuran panas atau hotmix yang bergradasi tertutup atau menerus, sehingga aspal beton mempunyai fungsi sebagai berikut : a Sebagai pendukung beban lalu lintas. b Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya dari kerusakan akibat pengaruh air dan cuaca. c Sebagai lapisan aus. d Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin. Aspal beton juga mempunyai sifat : 1. Tahan terhadap keausan akibat beban lalu lintas. 2. Kedap air 3. Mempunyai nilai struktural 4. Mempunyai stabilitas yang tinngi. Ketentuan mengenai sifat-sifat aspal dari campuran Laston AC dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut : 9 Tabel 2.2 Ketentuan Sifat-sifat Campuran Laston AC Sifat-Sifat Campuran LASTON AC WC BC Base Penyerapan Aspal Maks. 1,2 Jumlah tumbukan per bidang 75 112 Rongga dalam campuran Min. 3,5 Maks. 5,5 Rongga dalam agregat VMA Min. 15 14 13 Rongga terisi aspal Min. 65 63 60 Stabilitas Marshall Kg Min. 800 1500 Maks. Kelelehan Flow mm Min. 3 5 Maks. Marshall Quotient Kgmm Min. 250 350 Stabilitas marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam. 60°C Min. 75 Rongga dalam campuran pada kepadatan membal refusal Min. 2,5 Sumber : Revisi SNI 03-1737-1989

2.4. Jenis – Jenis Aspal Beton

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PASIR BESI SEBAGAI BAHAN CAMPURAN AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LAPIS TIPIS ASPAL PASIR (LATASIR) KLAS B

3 17 20

PENGARUH SUBSTITUSI AGREGAT HALUS DENGAN PASIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PCC

5 68 1

ANALISIS KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS CAMPURAN PASIR MERAH PURWODADI DAN Analisis Kuat Tekan Dan Permeabilitas Beton Dengan Agregat Halus Campuran Pasir Merah Purwodadi Dan Pasir Kaliworo Klaten.

4 17 14

ANALISIS KUAT TEKAN DAN PERMEABILITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS CAMPURAN PASIR MERAH PURWODADI Analisis Kuat Tekan Dan Permeabilitas Beton Dengan Agregat Halus Campuran Pasir Merah Purwodadi Dan Pasir Kaliworo Klaten.

0 2 20

PENDAHULUAN Analisis Kuat Tekan Dan Permeabilitas Beton Dengan Agregat Halus Campuran Pasir Merah Purwodadi Dan Pasir Kaliworo Klaten.

0 6 8

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

0 1 7

Keywords— Spent Bleaching Earth; agregat halus; minyak sawit; Uji kuat Tekan

0 0 6

PEMANFAATAN PASIR VULKANIK GUNUNG KELUD SEBAGAI AGREGAT HALUS TERHADAP NILAI MARSHALL TEST PADA CAMPURAN LATASTON KELAS B

0 0 6

Karakteristik Marshall campuran asphalt AC WC Menggunakan tras Lompotoo sebagai filler

3 27 12

ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST TUGAS AKHIR - ANALISA UJI KUAT TEKAN AGREGAT HALUS PASIR BESI TULUNGAGUNG PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN MENGGUNAKAN MARSHALL TEST

1 3 17