pemegang hak tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan pihutangnya dari hasil penjualan tersebut.” Dari Pasal 6 UUHT tersebut memberikan hak bagi pemegang hak
tanggungan untuk melakukan parate eksekusi. Artinya pemegang hak tanggungan tidak perlu memperoleh persetujuan saja dari pemberi hak tanggungan, tetapi juga
tidak perlu meminta penetapan dari pengadilan setempat dimana objek hak tanggungan berada, apabila akan melakukan eksekusi atas objek hak tanggungan
yang menjadi jaminan hutang debitor dalam hal debitor cidera janji wanprestasi. Pemegang Hak Tanggungan dapat langsung datang dan meminta kepada
Kepala Kantor Lelang untuk melakukan pelelangan atas objek hak tanggungan yang bersangkutan. Karena kewenangan pemegang hak tanggungan pertama itu
merupakan kewenangan yang diberikan oleh Undang-undang kewenangan tersebut dimiliki demi hukum, maka Kepala Kantor Lelang Negara harus
menghormati dan mematuhi kewenangan tersebut.
13
F. Metode Penulisan
Untuk melengkapi Penulisan Skripsi ini agar tujuan dapat lebih baik, terarah dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka metode penulisan
yang digunakan:
13
Sutan Remy Syahdani, Hak Tanggungan, Asas-asas, Ketentuan-ketentuan Pokok dan Masalah Yang dihadapi Oleh Perbankan, Jakarta:Institut Bankir Indonesia, 1999, hal. 46
Universitas Sumatera Utara
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat di dalamnya. Dengan demikian, metode yang
digunakan adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu suatu pendekatan yang dilakukan untuk menganalisis suatu Peraturan atau Perundang-undangan atau
hukum yang sedang berlaku secara efektif
14
. Dengan cara menganalisis hukum yang tertulis dari bahan pustaka atau data sekunder belaka yang lebih dikenal
dengan nama dan bahan acuan dalam bidang hukum atau bahan rujukan bidang hukum.
15
2. Data dan Sumber Data
Dalam menyusun skripsi ini, data dan sumber data yang digunakan adalah bahan hukum primer, sekunder, dan juga tersier. Bahan hukum primer, yaitu
bahan hukum yang terdiri dari Perundang-undangan di bidang hukum yang mengikat. Perundang-Undangan yang digunakan pada skripsi ini antara lain
adalah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok
Agrari, dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan serta Peraturan Perundang-undangan lain yang di dalamnya membahas mengenai
parate eksekusi hak tanggungan.
14
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI, 1982, hal. 52
15
Soerjono Soekanto Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: PT. RadjaGrafindo Persada, 2007, hal. 33
Universitas Sumatera Utara
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberi penjelasan mengenai bahan hukum primer. Seperti Rancangan Undang-Undang, hasil
penelitian danatau pendapat pakar hukum. Sedangkan Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang, yaitu bahan hukum yang dapat memberikan petunjuk
atau penjelasan terhadap bahan hukum primer danatau bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum dan lain sebagainya.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penyusunan skripsi ini yaitu dengan cara menggunakan Penelitian Kepustakaan Library Research.
Penelitian Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang disebut dengan data sekunder berupa Perundang-undangan,
Karya ilmiah para ahli, Sejumlah buku-buku, Artikel-artikel baik dari surat kabar, majalah maupun media elektronik.
4. Analisis Data
Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini termasuk ke dalam tipe penelitian hukum normatif. Pengolahan data pada hakekatnya merupakan kegiatan
untuk melakukan analisis terhadap permasalahan yang akan dibahas. Analisis data dilakukan dengan:
a. Mengumpulkan bahan-bahan hukum yang relevan dengan permasalahan
yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
b. Memilih kaidah-kaidah hukum atau doktrin yang sesuai dengan penelitian.
c. Mensistematisasikan kaidah-kaidah hukum, azas atau doktrin.
d. Menjelaskan hubungan-hubungan antara berbagai konsep, Pasal atau doktrin yang ada.
e. Menarik kesimpulan dengan pendekatan deduktif.
16
G. Sistematika Penulisan