Eksekusi Hak Tanggungan Berdasarkan Title Eksekutorial

tanggungan merupakan bentuk dari kebebasan yang diberikan kepada pemberi dan pemegang hak tanggungan dengan tujuan untuk mempercepat penjualan objek hak tanggungan dan juga untuk mengurangi beban biaya eksekusi yang harus dipikul oleh debitor. Namun demikian kesepakatan untuk melakukan penjualan di bawah tangan hanya boleh dibuat apabila telah terjadi cidera janji atau wanprestasi oleh debitor, sehingga dengan demikian kesepakatan tersebut tidak boleh dibuat dan dituangkan dalam APHT terlebih dahulu.

C. Eksekusi Hak Tanggungan Berdasarkan Title Eksekutorial

Pengertian Title Eksekutorial adalah kekuatan yang dilaksanakan secara paksa dengan bantuan dan oleh alat-alat negara. Sedangkan yang dapat mempunyai kekuatan eksekutorial adalah Grosse akta keputusan hakim, Grosse Akta Hipotek dan Grosse Akta pengakuan hutang dibuat oleh seorang notaris. Jadi pada dasarnya yang dapat dieksekusi adalah keputusan pengadilan dan akta otentik tertentu. 53 Grosse adalah suatu salinan yang di atasnya ditulis irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Pelaksanaan isi surat-surat seperti tersebut di atas, dilakukan dengan cara meminta bantuan kepada Pengadilan dan oleh karenanya dengan seizin Ketua Pengadilan Pasal 225 HIR termasuk Grosse Akta, semuanya dilakukan dengan perintah dan di bawah pimpinan Ketua Pengadilan. 54 53 J. Satrio, Hukum jaminan, Hak jaminan kebendaan, Hak Tanggungan , vol.2, pp.ix- xiii, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1998, hal. 43 54 Ibid, hal. 44 Universitas Sumatera Utara Dalam kaitannya dengan jaminan hak atas tanah dengan hak tanggungan, pembebanan hak tanggungan ini dilakukan dengan Akta Pembebanan Hak Tanggungan APHT dan Sertifikat Hak Tanggungan. Sertifikat Hak Tanggungan ini memuat irah-irah “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Dengan demikian, sertifikat hak tanggungan mempunyai Kekuatan Eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap sebagai Grosse Akta Hypotek sepanjang mengenai hak atas tanah. Sebagaimana diketahui bahwa peraturan pelaksanaan eksekusi dalam UUHT belum ada, sehingga dalam pelaksanaannya khususnya tentang eksekusi masih mengacu pada ketentuan pelaksanaan eksekusi Hipotek. Hal ini secara tegas diatur dalam Pasal 26 UUHT bahwa: “Selama belum ada Peraturan Perundang-undangan yang mengaturnya, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 14, peraturan mengenai hipotek yang ada pada mulai berlakunya Undang-undang ini, berlaku terhadap eksekusi hak tanggungan.” Ketentuan mengenai Eksekusi Hipotek berdasarkan title eksekutorial diatur dalam Pasal 224 HIR danatau 258 Rbg, yaitu: 55 “ Surat asli daripada surat hipotek dan surat hutang yang diperkuat di hadapan Notaris di Indonesia dan di kepalanya memakai perkataan ‘Atas Nama Undang- Undang.” berkekuatan sama dengan putusan hakim, jika surat yang demikian itu tidak ditepati dengan jalan damai maka perihal menjalankannya dilangsungkan dengan perintah dan pimpinan ketua pengadilan negeri yang dalam daerah hukumnya orang yang berhutang itu diam atau tinggal atau memilih tempat tinggalnya dengan cara yang dinyatakan dalam pasal-pasal di atas dalam bagian ini, akan tetapi dengan pengertian bahwa paksaan badan itu hanya dapat dilakukan 55 Pasal 224 HIR Universitas Sumatera Utara jika sudah diizinkan dengan keputusan hakim. Jika hal menjalankan keputusan itu harus dijalankan sama sekali atau sebagian diluar daerah hukum pengadilan negeri, yang ketuanya memerintahkan menjalankan itu, maka peraturan-peraturan pada Pasal 195 ayat 2 dituruti’. Apabila debitor cidera janji, maka berdasarkan title eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat hak tanggungan, kreditor dapat mengeksekusi objek hak tanggungan atas perintah ketua pengadilan negeri. Jika mengacu pada ketentuan Pasal 224 HIR atau 258 Rbg, untuk dapat dikatakan mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, maka diperlukan title eksekutorial sehingga sertifikat hak tanggungan yang merupakan tanda bukti adanya hak tanggungan dibubuhkan irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”. Selain itu sertifikat hak tanggungan dinyatakan sebagai Grosse Akta Hipotek sepanjang mengenai hak atas tanah dan eksekusi menggunakan eksekusi hipotek yang diatur dalam Pasal 224 HIR atau Pasal 258 Rbg Pasal 14 dan Pasal 26 UUHT. Dengan demikian eksekusi Hak Tanggungan dilakukan dengan penyerahan sertifikat Hak Tanggungan sebagai dasar pelaksanaannya.

D. Eksekusi Hak Tanggungan Di Bawah Tangan

Dokumen yang terkait

“Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah Di PT. Bank Danamon”

2 84 95

Pelaksanaan Parate Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Alternatif Penyelesaian Kredit Bermasalah Di PT. Bank Danamon

1 72 94

TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SELAKU PEMEGANG HAK TANGGUNGAN DIKAITKAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 19

0 0 13

PENDAHULUAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Dan Undang – Undang Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan Dan Penunda

0 2 14

TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK KREDITOR DALAM MELAKSANAKAN EKSEKUSI SELAKU PEMEGANG JAMINAN DENGAN HAK TANGGUNGAN Tinjauan Yuridis Tentang Hak Kreditor Dalam Melaksanakan Eksekusi Selaku Pemegang Hak Tanggungan Dikaitkan Dengan Undang – Undang Nomor 4 Tah

0 0 22

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 13

KAJIAN HUKUM TERHADAP SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN (SKMHT) BERDASARKAN UNDANG-UNDANG Kajian Hukum Terhadap Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan (Skmht) Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan (Studi pada Kantor Not

0 2 22

PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 DI KOTA SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 134

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KREDITUR DALAM PELAKSANAAN EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DENGAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 239

PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI TENTANG HAK TANGGUNGAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 4 TAHUN 1996 ( Studi Di PT. Bank BRI Tbk Cabang Praya ) - Repository UNRAM

0 0 24