Matrik Faktor Strategis Eksternal Matrik Faktor Strategis Internal

39 analisis kelompok kepentingan tertentu. Sedangkan data internal dapat diperoleh dalam perusahaan itu sendiri, seperti laporan keuangan neraca, laba-rugi, cash- flow, struktur pendanaan, laporan kegiatan sumber daya manusia jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over, laporan kegiatan operasional, laporan kegiatan pemasaran. Dalam evaluasi faktor strategis yang digunakan pada tahap ini adalah model sebagai berikut :  Matrik Faktor Strategis Eksternal  Matrik Faktor Strategis Internal

A. Matrik Faktor Strategis Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, kita perlu mengetahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS. Berikut ini cara-cara penentuan Matrik Faktor Strategis Eksternal EFAS. 1. Susunlah dalam kolom 1 5 sampai 10 peluang dan ancaman 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1. Misalnya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa Universitas Sumatera Utara 40 skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama Rangkuti, 1997 : 22-23.

B. Matrik Faktor Strategis Internal

Setelah faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS International Strategis Factors Analysis Summary disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strengths and Weakness perusahaan. Tahapannya adalah : 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan pada kolom 1. 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0 tidak penting. Berdasarkan pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,0. 3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan memberi skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif semua variabel yang termasuk kategori kekuatan diberi nilai mulai +1 sampai dengan Universitas Sumatera Utara 41 +4 sangat baik dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding sampai dengan 1,0 poor. 5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor- faktor strategis internalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang sama Rangkuti, 1997 : 24-25. Tahap Analisis Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Dalam hal ini digunakan model matrik SWOT Rangkuti,1997 : 30. Universitas Sumatera Utara 42 Matrik TOWS atau SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematika untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats Rangkuti, 1997 : 18-19. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. berikut: SW OT STRENGTHS S  Tentukan 5-10 faktor- faktor kekuatan internal WEAKNESSES W  Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal OPPORTUNITIES O  Tentukan 5-10 faktor- faktor peluang eksternal STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang THREATS T  Tentukan 5-10 faktor- faktor ancaman eksternal STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman Gambar 4. Matrik SWOT  Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Universitas Sumatera Utara 43  Strategi ST Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.  Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.  Strategi WT Strategi ini berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Rangkuti, 1997 : 31-32. Universitas Sumatera Utara 44 K K e e r r a a n n g g k k a a P P e e m m i i k k i i r r a a n n Koperasi merupakan kumpulan orang-orang atau badan hukum yang berwatak sosial dan bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya. Kegiatan usaha koperasi pastilah yang mendukung terhadap kegiatan sehari-hari seperti simpan pinjam untuk mendapatkan kredit, sarana produksi pertanian, warung serba ada, pelayanan, dll. Koperasi dikatakan aktif jika rutin mengadakan rapat anggota yang lazimnya diadakan sekali dalam setahun. Perkembangan koperasi dapat dilihat dari perkembangan jumlah anggota, jumlah modal, pendapatan volume usaha dan jumlah SHU. Ketersediaan modal adalah merupakan hal mutlak dalam pembangunan pertanian dan kesulitan mendapatkan modal tunai dapat membuat kegagalan dalam pertanian. Oleh sebab itu Kopdit dan KUD berusaha bergerak dalam bidang penyediaan modal bagi anggota, petani dan masyarakat dengan ketentuan yang berlaku pada setiap bentuk organisasi koperasi. Kopdit dan KUD merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan, bukan sebagai perkumpulan modal. Kopdit dan KUD mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat pada umumnya melalui pelayanan kebutuhan anggota. Namun pada dasarnya organisasi Kopdit dan KUD sangat berbeda, terutama ditinjau dari aspek kelembagaannya. Perkembangan kehidupan berkoperasi sekarang ini dapat dikatakan masih jauh ketinggalan apabila dibandingkan dengan perkembangan usaha swasta lainnya. Hal ini disebabkan adanya masalah-masalah yang dihadapi koperasi, Universitas Sumatera Utara 45 yang meliputi kepercayaan dan partisipasi anggotanya yang belum optimal, alat kelengkapan koperasi rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa belum sepenuhnya berfungsi dengan baik, juga masalah pengawasan yang belum memadai. Koperasi juga belum mampu memanfaatkan kesempatanpeluang usaha dengan baik yang disebabkan kualitas pengelolanya masih belum memadai serta lemahnya permodalan. Melalui analisis SWOT maka akan dapat dibuat perbandingan antara Koperasi Simpan Pinjam Kopdit dengan Koperasi Unit Desa KUD. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Universitas Sumatera Utara 46 Adapun skema kerangka pemikiran dapat dilukiskan sebagai berikut : K K O O P P E E R R A A S S I I U U N N I I T T D D E E S S A A K K U U D D K K O O P P E E R R A A S S I I S S I I M M P P A A N N P P I I N N J J A A M M K K O O P P D D I I T T Perkembangan Koperasi  Jumlah Anggota  Jumlah Modal  Pendapatan Volume Usaha  Sisa Hasil Usaha SHU Analisis Perbandingan Masalah yang dihadapi Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi K K O O P P E E R R A A S S I I Universitas Sumatera Utara 47 2 2 . . 4 4 . . H H i i p p o o t t e e s s i i s s P P e e n n e e l l i i t t i i a a n n 1. Ada perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Kopdit dan Koperasi Unit Desa KUD ditinjau dari jumlah anggota, jumlah modal, pendapatan volume usaha dan jumlah SHU di daerah penelitian. 2. Ada masalah-masalah yang dihadapi Koperasi Simpan Pinjam Kopdit dan Koperasi Unit Desa KUD di daerah penelitian. 3. Ada upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi Koperasi Simpan Pinjam Kopdit dan Koperasi Unit Desa KUD di daerah penelitian. 4. Ada perbedaan Koperasi Simpan Pinjam Kopdit dan Koperasi Unit Desa KUD ditinjau dari aspek kelembagaan di daerah penelitian Universitas Sumatera Utara 48 I I I I I I . . M M E E T T O O D D E E P P E E N N E E L L I I T T I I A A N N

3.1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian