II.3.1 Miopia
Miopia atau rabun jauh merupakan jenis kelainan refraksi dimana sinar-sinar sejajar sumbu penglihatan yang datang dari jarak tak terhingga
difokuskan didepan retina saat tidak berakomodasi. Untuk dapat melihat dengan jelas sinar yang datang pada mata akan dibiaskan oleh kornea
dan lensa sedemikian sehingga sinar-sinar tersebut terfokus tepat di retina. Agar hal ini dapat tercapai, diperlukan keseimbangan antara daya
bias kornea dan lensa dengan panjang sumbu bola mata. panjang sumbu bola mata normal antara 23-25 mm, sedangkan daya bias kornea dan
lensa masing-masing 43,05 D dan 19,11 D.AAO,2014 Miopia dibedakan menurut derajatnya menjadi miopia rendah,
sedang dan tinggi. Sedangkan berdasarkan keadaan klinisnya dibedakan menjadi miopia simplek, intermediate dan patologis. Parera, CA,1957;
Pruett, 1994 Menurut American Optometric Association 2006, miopia secara
klinis dapat terbagi lima yaitu: 1.
Miopia Simpleks : Miopia yang disebabkan oleh dimensi bola mata
yang terlalu panjang atau indeks bias kornea maupun lensa kristalina yang terlalu tinggi.
2. Miopia Nokturnal
: Miopia yang hanya terjadi pada saat kondisi di sekelilingkurang cahaya. Sebenarnya, fokus titik jauh mata seseorang
bervariasi terhadaptahap pencahayaan yang ada. Miopia ini dipercaya penyebabnya adalah pupilyang membuka terlalu lebar untuk
Universitas Sumatera Utara
memasukkan lebih banyak ,cahaya, sehingga menimbulkan aberasi dan menambah kondisi miopia.
3. Pseudomiopia
: Diakibatkan oleh rangsangan yang berlebihan terhadap mekanisme akomodasi sehingga terjadi kekejangan pada
otot–otot siliar yang memegang lensa kristalina. Di Indonesia, disebut dengan miopia palsu, karena memang sifat miopia ini hanya
sementara sampai kekejangan akomodasinya dapat direlaksasikan. Untuk kasus ini, tidak boleh buru – buru memberikanlensa koreksi.
4. Miopia Degeneretif
: Disebut juga sebagai miopia degeneratif, miopia malignaatau miopia progresif. Biasanya merupakan miopia derajat
tinggi dan tajam penglihatannya juga di bawah normal meskipun telah mendapat koreksi. Miopia jenis ini bertambah buruk dari waktu ke
waktu. 5.
Miopia Induksi : Miopia yang diakibatkan oleh pemakaian obat –
obatan, naik turunnya kadar gula darah, terjadinya sklerosis pada nukleus lensa dan sebagainya.
Pengelompokan miopia berdasarkan penyebabnya : Khurana, 2007 a.
Miopia aksial
, miopia yang disebabkan oleh peningkatan panjang antero-posterior bola mata. Merupakan bentuk miopia yang paling
sering dijumpai. b.
Miopia refraktif , miopia yang disebabkan oleh peningkatan kekuatan
refraksi mata. Miopia ini dibedakan atas: •
Curvatural myopia, miopia yang disebabkan oleh peningkatan
kelengkungan kornea, lensa, atau keduanya, sehingga kekuatan
Universitas Sumatera Utara
refraksi meningkat. Misalnya pada keratokonus, atau pada hiperglikemia sedang ataupun berat, yang menyebabkan lensa
membesar. •
Index myopia, disebabkan peningkatan indeks refraksi lensa mata.
•
Positional myopia, miopia yang disebabkan pergerakan lensa
mata ke anterior. Pengelompokan miopia secara klinis : Khurana,2007;Lang,2000
a. Simple Myopia, disebut juga miopia fisiologis atau developmental