Latar Belakang Evaluasi Karakteristik Operasional Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) (Studi Kasus : PO.DATRA dan CV.PAS Trayek Medan-Sidikalang)

51 Sektor transportasi khususnya sistem angkutan umum dan pelanyanan memegang peranan penting dalam rutinitas kehidupan di kota. Jika dilihat secara mendalam, persoalan transportasi untuk angkutan umum perkotaan disebabkan tidak terkontrolnya trayek yang tujuan dari perjalanannya sama, sehingga terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan yang dimaksud dapat saja terjadi karena ketidaksesuaian antara transport demand permintaan akan transportasi dan transport supply ketersediaan kebutuhan akan transportasi ataupun faktor-faktor yang relevan lainya yang pada dasarnya menyebabkan pergerakan manusia dan barang tidak efisien dan efektif Tamin, 1997.

1.2 Latar Belakang

Medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai salah satu kota besar, Medan melaksanakan pembangunan di segala bidang untuk menuju sebuah kota metropolitan. Hal ini menuntut penyediaan sarana dan prasarana yang baik dan cukup demi menunjang segala aktifitas pada sebuah kota metropolitan. Kebutuhan akan sarana transportasi dari waktu ke waktu terus meningkat akibat makin besarnya kegiatan – kegiatan yang membutuhkan jasa transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan arus lalu lintas antar kota. Seiring dengan meningkatnya mobilitas penduduk, maka dituntut tersedianya sarana transportasi angkutan antar kota yang memenuhi syarat kelancaran, kenyamanan, dan keamanan. Meningkat sangat pentingnya peranan angkutan umum, maka perlu adanya suatu studi yang membahas angkutan umum ini, sehingga untuk 52 perencanaan transportasi kedepan dapat diambil langkah – langkah yang tepat guna dan efisien. Jumlah armada yang tepat untuk kebutuhan sulit dipastikan, yang dapat dilakukan adalah jumlah mendekati besarnya kebutuhan. Hal ini disebabkan karena pola pergerakan penduduk yang tidak merata sepanjang waktu, misalnya pada saat jam sibuk permintaan tinggi dan pada saat jam sepi permintaan rendah. SK DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT NO.SK.687AJ.206DRJD2002 tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Perjalanan Medan-Sidikalang ini dapat dilayani oleh beberapa moda, diantaranya: PO.DATRA, CV.PAS, SAMPRI dan BTN. Tetapi setiap armada ini mempunyai kelebihan maupun kekurangan operasional kerja. Dari beberapa moda diatas, peneliti memilih meneliti armada jenis PO.DATRA dan CV.PAS berdasarkan pola pelaku perjalanan rute Medan- Sidikalang. Indikator melakukanb penelitian ini muncul dari permasalahan umum angkutan yaitu: Waktu perjalanyan yang lama, waktu tunggu yang lama, dan jadwal keberangkatan dari angkutan tersebut tidak beraturan. Maka untuk itu akan diteliti bagaimana karakteristik operasional angkutan tersebut dapat dilihat dari efektifitas dan efesiensinya . 53

1.3 Perumusan Masalah