Prosedur Penyusunan

C. Prosedur Penyusunan

Prosedur penelitian memaparkan prosedur yang ditempuh oleh peneliti dalam membuat produk. Prosedur yang digunakan mengadopsi dari prosedur penyusunan tes hasil atau prestasi belajar menurut Djemari Mardapi (2008: 88). yang meliputi tahapan: (1) menyusun spesifikasi tes, (2) menulis soal tes, (3) menelaah soal tes, (4) melakukan ujicoba tes, (5) menganalisis butir soal, hingga tahap (6) memperbaiki tes. Alur penyususnan tes dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Berikut ini penjelasan secara lebih terperinci mengenai langkah penyusunan tes:

1. Menyusun Spesifikasi Tes

Langkah awal dalam penyusunan instrumen tes adalah menentukan spesifikasi tes yang berisi uraian mengenai keseluruhan karakteristik yang harus dimiliki suatu tes (Djemari Mardapi, 2008: 88-90). Penyusunan spesifikasi tes mencakup kegiatan:

a. Menentukan tujuan tes Instrumen tes yang disusun pada penelitian ini adalah tes formatif Fisika tengah semester genap dengan materi alat optik serta suhu dan kalor. Tes

commit to user

untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran sehingga bisa digunakan sebagai bahan memperbaiki strategi mengajar.

Gambar 3.1. Alur Penyusunan Tes.

b. Menyususn kisi-kisi Langkah-langkah menyususn kisi-kisi tes, meliputi:

1) Menulis standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang digunakan merujuuk pada standar yang sudah ditetapkan pemerintah pada standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah oleh badan standar nasional pendidikan.

2) Menentukan indikator Indikator yang dikembangkan dalam penelitian ini sejumlah 20 indikator. Indikator terdiri dari jenjang kemampuan C1 sampai C4.

Menyusun Spesifikasi Tes

Revisi II

Menganalisis Secara

Kuantitatif

Butir Soal Pilihan Ganda Tes Tengah Semester Genap

Kelas X

Menulis Soal Tes

Spesifikasi tes terdiri dari: - Tujuan tes - Kisi-kisi tes - Bentuk tes - Panjang tes

Menganalisis Secara Kualitatif

(Validasi)

Analisis secara kualitatif dilakukan oleh: - Dosen pembimbing - Guru matapelajaran

Revisi I

Meliputi: - Daya Pembeda - Tingkat kesukaran - Keefektifan pengecoh

- Reliabilitas

Melakukan Ujicoba Butir Soal

commit to user

diujikan.Pokok bahasan dalam penelitian ini adalah bab alat optik dan suhu kalor.

4) Menentukan jumlah soal tiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan.

c. Memilih bentuk tes Penelitian ini menggunakan bentuk tes objektif pilihan ganda dengan lima pilihan jawaban. Alasan pemilihan tes tipe objektif karena untuk mengakomodasi cakupan materi cukup luas, menghindari unsur subjektifitas pada proses koreksi, jumlah peserta tes banyak, waktu koreksi yang singkat.

d. Menentukan panjang tes Pada penelitian kali ini tahap awal disusun dua tipe soal yakni A dan B masing-masing terdiri dari 50 soal dengan lama pengerjaan 90 menit. Namun selanjutnya dari soal tersebut diseleksi untuk diambil 40 soal dengan lama pengerjaan 80 menit.

2. Menulis Soal Tes

Penulisan soal merupakan langkah penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karekteristiknya sesuai dengan perincian pada kisiikisi yang telah dibuat. Pada tahap awal dari 20 indikator yang ada disusun dua tipe soal yaitu A dan B yang masing-masing terdiri dari 50 soal. Dalam penulisan instrumen menggunakan pedoman yang nantinya digunakan dalam penelaahan butir sioal yang meliputi aspek materi, konstruksi dan bahasa.

3. Menelaah Soal Tes

Telaah secara diskriptif ini dilakukan berdasarkan kaidah penulisan butir soal, yaitu telaah dari segi materi, konstruksi, bahasa, kebenaran kunci jawaban serta pedoman penskorannya yang dilakukan oleh beberapa penelaah.

Pada penelitian ini validasi dilakukan oleh ahli yaitu dosen pembimbing dan guru bidang studi. Dengan telaah soal ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas soal yang dibuat.

4. Revisi I

Setelah soal tersebut divalidasi oleh ahli maka soal-soal yang kurang bagus akan mengalami revisi tahap pertama. Revisi tahap pertama ini meliputi revisi dari segi materi, konstruksi, bahasa/ budaya, kebenaran kunci

commit to user

diujicobakan ke kelompok kecil.

5. Melakukan Uji Coba I

Uji Coba I dilakukan di SMA Negeri 1 Girimarto Kabupaten Wonogiri. Sekolah tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian karena penalitian ini dilakukan di satu sekolah sehingga diperlukan sekolah yang mempunyai kualitas sedang dengan harapan sekolah tersebut mampu memberi gambaran sekolah lain pada umumnya. Objek uji coba diambil sejumlah dua kelas masing-masing kelas mengerjakan soal dengan tipe yang berbeda.Rincian peserta penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Rincian Peserta Uji dan Tanggal Pelaksanaan Uji I Kelas

Tanggal Uji

Paket Soal

Jumlah Peserta

X. 3

24 April 2012

Paket B

Paket A

30 Penelitian ini dilakukan di kelas X sekolah menengah atas dengan pokok bahasan alat optik, suhu dan kalor. Uji pertama dilaksanakan di kelas

X.3 dan X.3. Baik soal tipe A maupun tipe B memiliki jenjang pemahaman dan karekteristik soal yang sama dengan jumlah soal untuk masing masing tipe sebanyak 50 butir soal.

6. Menganalisis Secara Kuantitatif (Analisis Butir Soal)

Analisis butir soal dilakukan untuk mengetahui beberapa informasi penting tentang kualitas soal antara lain validitas, reliabilitas dan analisis kualitas butir tes (daya pembeda soal, taraf kesukaran, keefektifan pengecoh). Analisis soal menggunakan program ITEMAN versi 3.00. Di mana program ini secara otomatis akan memberikan nilai reliabilitas soal, daya beda, taraf kesukaran dan keefektifan pengecoh dan statistik lain.

7. Revisi II

Setelah dilakukan analisis secara kuantitatif terhadap hasil ujicoba yang dilakukan, maka dapat diketahui kualitas soal dari segi taraf kesukaran, daya beda, dan keefektifan pengecoh. Dari data tersebut ada kemungkinan beberapa soal sudah baik sehingga tidak perlu revisi, beberapa butir mungkin

commit to user

yang diharapkan. Item soal yang masuk katagori direvisi diperbaiki, perbaikan hanya dilakukan pada item soal yang nantinya akan digunakan pada uji selanjutnya. Perbaikan yang dilakukan menyangkut perbikan pilihan jawaban, yaitu pilihan jawaban yang dirasa kurang baik dan sedikit dipilih oleh peserta tes akan diubah, selain itu perbaikan juga dilakuakan terhadap penulisan soal dan angka-angka yang digunakan. Angka-angka yang dirasa sulit untuk dilalukan perhitungan diubah dan pernyataan soal yang kurang jelas dan dirasa bisa membingungkan siswa juga diubah supaya lebih jelas. Bagian apa saja dan perbaikan apa yang dilakukan untuk memperbaiki instrumen soal dapat dilihat pada lampiran.

Langkah selanjutnya adalah memilah soal dari paket A dan B menjadi satu paket soal baru yang akan digunakan untuk uji coba II dengan jumlah soal

40 butir dan lama pengerjaan 90 menit. Empat puluh butir soal yang dirakit diperoleh dari soal tipe A dan B yang diterima atau hasil revisi dari soal tersebut. Meskipun jumlah soal berkurang yaitu dari 50 pada tes awal dan diubah menjadi 40 pada tes sesungguhnya namun indikator yang digunakan tetap sama yaitu sebanyak 20 buah hanya saja proporsi soal untuk tiap indikator diubah.

8. Melaksanakan Uji Coba II

Uji Coba II dilaksanakan dengan peserta uji sebanyak tiga kelas, yaitu kelas X.2, X.4 dan X.5 ketiga kelas ini diharapkan mampu mewakili kondisi siswa secara keseluruhan. Rincian peserta dan waktu pekasanaan uji kedua disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Rincian Peserta dan Waktu Uji Ke-2

Kelas

Jumlah peserta tes

29 31 Mei 2012 Tes dilaksanakan selama tiga hari rincian waktu pelaksanaan pada

Tabel 3.2. Pada uji II digunakan soal sebanyak 40 butir dengan lama waktu

commit to user

butir soal selam 2 sampai 3 menit.

9. Menganalisis Akhir

Hasil tes dianalisis kembali agar dapat diperoleh beberapa informasi penting tentang kualitas soal antara lain validitas, reliabilitas dan analisis kualitas butir tes (daya pembeda soal, taraf kesukaran, keefektifan pengecoh). Setelah diketahui kualitas butir tes yang disusun, maka akan dapat diketahui instrument yang diterima, perlu direvisi dan ditolak.