Administrasi Persemaian Desa

4.7. Administrasi Persemaian Desa

Administrasi persemaian memegang peranan penting dalam pengelolaan persemaian. Tanpa administrasi yang baik maka akan sulit memperoleh data yang akurat pada setiap tindakan atau kegiatan persemaian dimana data tersebut akan dibutuhkan dalam setiap pengambilan keputusan. Oleh karena itu pencatatan data administrasi persemaian harus tersimpan dengan baik di kantor persemaian. Jika memungkinkan, data‐data tentang kegiatan persemaian juga dimasukkan dalam program komputer untuk memudahkan pengolahan dan analisa datanya.

Administrasi persemaian dapat dikelompokkan menjadi administrasi perkantoran, administrasi lapangan dan pelaporan.

4.7.1. Administrasi Kantor

Administrasi kantor persemaian ini meliputi administrasi kepegawaian, pembayaran gaji atau upah, kehadiran pegawai, serta administrasi lalu lintas barang, peralatan dan bahan ‐bahan lain di gudang. Kontrak‐kontrak dan perjanjian terkait dengan persemaian dibuat di kantor persemaian dan harus tersimpan dengan baik dengan sistem pengarsipan yang mudah dicari dan mudah ditemukan. Administrasi ini harus dikelola dengan baik di bawah pengawasan Kepala Persemaian Desa.

4.7.2. Administrasi Lapangan

Pencatatan pada setiap kegiatan lapangan sangat penting. Selain pencatatan pada formulir ‐formulir standar yang ada, juga sebaiknya setiap penanggung jawab kegiatan memiliki buku catatan khusus persemaian yang mencatat hal dan informasi penting dalam proses produksi bibit di persemaian desa.

Administrasi lapangan mencakup pencatatan mutasi benih, catatan kegiatan penaburan, penyapihan, seleksi bibit dan catatan pengangkutan bibit atau serah terima bibit. Pencatatan bisa dilakukan dengan membuat formulir khusus untuk tiap data atau informasi atau bisa juga dicatat di dalam buku catatan (buku folio atau buku ekspidisi).

Adapun informasi yang harus dicatat dalam administrasi kegiatan produksi bibit, baik berupa formulir atau dalam buku catatan, adalah sebagai berikut :

Penerimaan Benih : Contoh pentatan untuk penerimaan benih persemaian desa

Tabel

9. Contoh tabel pencatatan penerimaan benih di persemaian desa

No. Jenis Tanaman

Bentuk Asal Pengumpul

Tanggal Keterangan/

Benih (biji,

Benih penerimaan Kondisi

cabutan) (lokasi)

Di Bedengan Tabur : Contoh pencatatan administrasi kegiatan penaburan di bedeng tabur.

Tabel

10. Contoh tabel pencatatan data dalam proses penaburan

No. Jenis Tanggal Penaburan/

% % Ket.

Bedeng Tanaman Tabur Penyemaian Tumbuh Kematian (tanggal

dan Asal

Target

Realisasi

pencata tan)

Di Bedengan Sapih : Contoh administrasi bibit di dalam kegiatan penyapihan atau mutasi bibit dari bedeng tabur

Tabel

11. Contoh pencatatan data dalam proses penyapihan

No. Jenis Tanggal Asal Jumlah Hasil Ket. (tanggal Bedeng Tanaman Sapih bedeng Bibit Sortifikasi pencatatan)

dan Asal

tabur no.

Baik

Jelek

Di Areal terbuka/Open area : Contoh administrasi bibit di areal terbuka atau mutasi bibit dari area naungan.

Tabel

12. Contoh pencatatan data bibit di areal terbuka

No. Jenis Tanggal Asal Jumlah Hasil Sortifikasi Ket.

Bedeng Tanaman di open

bedeng Bibit Baik Kurang Jelek/ (tanggal

dan Asal

area sapih no.

Rusak pencata tan)

Seleksi Bibit di persemaian : Contoh administrasi bibit siap tanam dalam proses seleksi bibit sebelum di kirim ke lapangan.

Tabel

13. Contoh pencatatan data bibit dalam proses seleksi

No Jenis Jumlah Bibit Siap Tanam

Ket

Bedeng Tanaman Baik

Kurang Jelek/Rusak

Jumlah (tanggal seleksi

dan Asal

bibit)

baik

Dalam Proses Pengangkutan Bibit

Pada kegiatan pengangkutan bibit ke lokasi penanaman, di dalamnya tersirat suatu pengertian serah terima bibit dari pihak persemaian desa (produsen bibit) kepada pihak pembuatan tanaman (konsumen bibit). Sehingga pada kegiatan pengangkutan bibit terutama serah terima bibit perlu dilakukan proses administrasi serah terima untuk menghindarkan kesalahpahaman dan saling menyalahkan antara pihak persemaian dan pihak penanaman.

Dalam serah terima tersebut yang perlu diperiksa oleh pihak penanaman adalah jumlah satuan bibit yang diterimanya dilapangan. Untuk itu perlu adanya kejelasan dan kesamaan pengertian tentang bibit yang dapat diterima (baik) dan bibit yang tidak dapat di terima (rusak), selain itu tidak kalah pentingnya adalah siapa yang bertanggung jawab tentang pengangkutan bibit tersebut.

Administrasi pengangkutan bibit di persemaian berupa berita acara serah terima bibit yang berisikan antara lain Nomor formulir dan tanggal pengiriman, Jenis bibit, tempat asal dan origin, Jumlah tiap jenis bibit, tempat tujuan dan pelaksana penanaman, Jenis alat angkut termasuk nama pengemudi/pengangkut, tanda tangan dari pihak persemaian , pengangkut dan pihak penerima (pembuat tanaman), seperti contoh dalam formulir dibawah.

Apabila ada kesulitan dalam hal tanda tangan, akan disesuaikan berdasarkan kesepakatan antara persemaian dan penanaman. Pemeriksaan terhadap bibit yang diterima oleh pelaksana penanaman dapat dilakukan secara sampling dengan teknik pengambilan secara acak dan jumlah sampling yang layak disesuaikan kemampuan (tenaga dan biaya) yang ada dan tersedia.

Bila bibit yang mengalami kerusakan parah selama transportasi jumlahnya kurang dari 5% maka kondisi demikian masih dalam batas toleransi dihubungkan dengan stok bibit di persemaian, namun bila jumlahnya di atas 5% maka kondisinya termasuk serius dan perlu memperoleh perhatian dan pemecahan atas permasalahan tersebut dalam waktu sesegera mungkin.

Pada setiap produksi bibit sudah memperhitungkan kematian bibit dalam angkutan, umumnya antara 5–10% dari total kebutuhan tanaman (tidak termasuk untuk penyulaman).

Adapun contoh berita acara pengangkutan sebagai berikut :

Tabel

14. Contoh Berita acara serah terima bibit dari persemaian desa

BERITA ACARA PENGANGKUTAN /SERAH TERIMA BIBIT

PERSEMAIAN DESA ..........................

NO. .............................

Tanggal : Nama Penerima Bibit

Asal Bibit

: Alat angkut

: Pengangkutan

Tujuan : Nama Pengangkut

No Jenis Jumlah Kondisi Bibit Baik

Ket.

Tanaman dan

Bibit yang

Awal Sebelum

Akhir Setelah

Asal Diangkut Diangkut Diangkut

Nama dan Tt d

Nama dan Tt d

Nama dan Tt d

Seleksi Bibit di penampungan sementara : Contoh administrasi bibit di tempat penampungan sementara sebelum di tanam di lapangan untuk mengetahui jumlah bibit siap tanam yang bagus untuk digunakan pada kegiatan penanaman

Tabel

15. Contoh pencatatan data bibit dalam proses seleksi di penampungan

sementara

No Jenis Jumlah Bibit Siap Tanam

Ket

Tanaman Baik

Kurang Jelek/Rusak

Jumlah (tanggal seleksi

dan Asal

Pelaporan merupakan kegiatan administrasi penting dalam setiap kegiatan dan produknya. Laporan merupakan alat pimpinan untuk melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan lapangan atau kemajuan dari setiap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Pada dasarnya setiap penanggung jawab pekerjaan wajib menyampaikan laporannya, yang merupakan bagian dari pertanggungjawaban pekerjaannya sehari‐hari kepada pimpinannya.

Format laporan bermacam‐macam tergantung dari gaya dan keinginan pimpinan. Laporan dibuat dengan memperhatikan rencana kegiatan yang sudah disusun sehingga dalam isi laporan akan terdapat uraian tentang rencana dan realisasi kegiatan. Laporan dibuat secara berkala terutama laporan bulanan.

Laporan yang dibuat memuat rencana dan realisasi pelaksanaan kegiatan persemaian desa serta informasi lainnya, untuk di sampaikan kepada anggota kelompok dan pihak luar yang berkepentingan. Contoh laporan bulanan persemaian desa, seperti pada tabel berikut :

Tabel

16. Contoh form laporan bulanan persemaian desa ( Blanko RLPS Bt 010, Lampiran 6, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.1/Menhut‐II/2009 tanggal 6 Januari 2009. Tentang Penyelenggaraan perbenihan tanaman hutan)

CATATAN PEMBUATAN BIBIT

1. Nama Pengada Bibit : .........................

2. A l a m a t : .........................

No. Species Asal Pembelian Benih/

Penaburan Benih/

Penyapihan Sortasi Bibit

Benih Pegumpulan Anakan

Penyemaian Stek Pucuk

Bibit/Planlet/ (Kg/plantlet/ **) Penempelan entris/ *)

entres/stek pucuk/

Tgl Jml. No. Tgl Jml No. Tgl Jml No

batang) *)

(gr/kg/ Bedeng (btg) Bedeng (btg) Bedeng

Penanggung Jawab,

Petugas Pengawas