Televisi Rusak

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan 1:

Tidak dapat start/hidup padahal tegangan output DC power normal.

Perbaikan:

Hal ini bisa disebabkan oleh rusaknya IC memory atau IC program. Bisa juga tidak adanya tegangan kerja 5 Volt yang mendukung kerja IC. Hal yang sering dijumpai kerusakan ada pada IC memory. Oscillator Crystal yang memberikan denyut frekuensi kerja IC program, juga bisa menyebabkan hal ini [frekuensi oscillator crystal-nya berubah/ lemah ].

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Komponen pada IC memory.

Kerusakan 2:

Kontrol tombol depan [P+ , P- , V+ , V- , Video, dan menu] tidak bekerja pada semestinya. Misalnya, kita ingin memindah program, ternyata volume yang bertambah.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

Kerusakan ini disebabkan tidak baiknya tombol/tuts switch program. Gantilah tombol/tuts ini.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Tombol/tuts switch program.

Kerusakan 3:

Program siaran selalu hilang saat televisi dihidupkan. Misalnya, saat mencari program siaran, siaran dapat tersimpan di channel-nya masing-masing. Akan tetapi, saat televisi dimatikan, lalu beberapa waktu kita menghidupkannya kembali, siaran tadi hilang dari channel- nya. Lalu, program siaran dicari lagi dan bisa tersimpan di channel- nya masing-masing. Ketika televisi dimatikan dan hendak dihidupkan lagi beberapa saat, hal serupa terulang.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

Kerusakan ini disebabkan oleh lemah/habisnya baterai 3 Volt pendukung kerja IC memory/program. Gejala ini pernah dijumpai pada televisi merek Thomson keluaran lama. Selain itu, kerusakan bisa disebabkan oleh rusaknya IC memory, tetapi yang sering dijumpai kerusakan IC memory menyebabkan televisi tidak mau start/hidup.

Blok Rangkaian Tuner. Tuner berfungsi sebagai penerima/ penangkap sinyal gelombang radio [ siaran]. Untuk mengenalinya sangat mudah karena blok rangkaian tuner ini akan berhubungan langsung dengan kabel antena.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Blok rangkaian tuner.

Kerusakan:

Televisi tidak dapat menerima sinyal gelombang siaran sama sekali/kurang baik.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

1) Periksa kebel antena terlebih dahulu dengan multimeter, skala x

1 Ω, biasanya berkisar antara 12Ω -25Ω.

2) Periksa tegangan kerja tuner tersebut.

3) Sentuhlah kaki IF tuner dengan multimeter [kabel hitam], dan kabel merah lekatkan ke ground [heatsink], skala meter x1 Ω. Jika noise/raster pada layer berubah-ubah mengikuti irama sentuh tadi, dapat dipastikan rangkaian penguat IF [croma , IF, dan Osc.] bekerja dengan baik. Selanjutnya, fokus penganalisisan terhadap tuner.

4) Jika tegangan kerja tuner telah benar seperti +B , AGC, dan seterusnya, tiliklah tegangan VT [vine tuning] tuner. Lakukan program searching siaran. Ukurlah tegangan VT tuner, tegangan ini akan bergerak naik dari 0-33 Volt. Jika ini terjadi dan sinyal

siaran belum dapat, bisa dipastikan tuner telah rusak.

5) Sebaliknya, jika tegangan VT tuner tidak berubah, ikutilah/ telusurilah jalur dari kaki VT tuner, akan didapati transistor pengatur/driver tegangan VT tuner tersebut. Dari transistor ini dapat diketahui pula sumber tegangan 33 Volt-nya , biasanya akan ada dioda zener pembatas tegangan 33 Volt-nya. Periksalah kondisi transistor ini.

6) Kemudian, jika transistor pengatur/driver tegangan VT tuner ini kondisinya baik, tegangan 33 Volt-nya ada, tetapi tegangan VT tuner tetap tidak berubah dari 0-33 Volt, periksalah kaki basis

transistor tersebut dengan skala meter 2,5 Volt DC. Jika tegangan di kaki basis transistor pengatur/driver tegangan

VT tuner ini tidak mau berubah, berarti kerusakan ada pada rangkaian program. Catatan: Searching auto program harus tetap dilakukan selama pengecekan tegangan VT tuner tersebut.

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan khusus:

Pada tuner yang rusak, bisa dijumpai tegangan VL,VH, danVU tidak pada semestinya. Misalnya, hal berikut ini.

1) Pada channel UHF= VL:0 volt , VH:0 volt , VU:12 volt [ 10 – 12 volt ]

2) Pada channel VHF= VL:0 volt , VH:12 volt , VU:0 volt

3) Pada channel LHF= VL:12 volt , VH:0 volt , VU:0 volt Jika tegangan pada kaki channel-channel tuner tersebut tidak

sesuai dengan prinsip kerja di atas, dapat menyebabkan siaran televisi berubah-ubah [tetapi bukan nomor/display channel programnya.

Blok Rangkaian CRT, blok ini berfungsi sebagai penguat akhir sinyal warna/ gambar [video out] dan letaknya ada di belakang leher tabung televisi.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Blok rangkaian CRT.

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan 1:

Layar berwarna merah, biru, atau hijau dibarengi dengan garis- garis putih seperti garis-garis buku.

Perbaikan:

Kerusakan ini disebabkan oleh rusaknya transistor penguat akhir RGB [video out]. Bisa juga disebabkan oleh rusaknya tabung/layar televisi [katoda merah , biru , atau hijau telah aus].

Kerusakan 2:

Layar normal, tetapi gambar kurang fokus.

Perbaikan:

Kejadian ini disebabkan oleh rusaknya soket CRT, selain tidak tepatnya pengaturan fokus fl yback. Jika soket telah diganti, pengaturan fokus fl yback sudah diatur–atur, tetapi gambar tetap tidak fokus. Ini berarti kerusakan ada pada tabung/lensa. Boleh dikatakan lensanya lemah.

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan 3:

Gambar normal tetapi warna di layar tampak salah satu warna primer [merah, biru, dan hijau] lebih dominan.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Soket CRT.

Catatan:

Ini tidak berarti apabila salah satu dari tiga lampu fi lament [heater] tidak menyala/putus. Apabila salah satu lampu fi lament/heater tidak menyala, kita harus mengganti tabung televisi dengan yang baru atau yang masih baik.

Perbaikan:

Hal ini bisa disebabkan oleh pengaturan tegangan bias transistor penguat akhir [video out] yang tidak tepat. Pengatur ini biasanya berupa trimpot [trimer potensiometer], atau dari pengaturan adjust warna IC program [dibuka dari menu set-up]. Selain itu bisa disebabkan oleh timah solderan yang longgar. Untuk mendapatkan pengaturan warna dasar yang tepat, lakulanlah hal berikut.

Memperbaiki Televisi Rusak

1) Aturlah colour atau warna gambar sampai nol [menjadi tidak berwarna].

2) Aturlah tegangan bias transistor penguat akhir [video out] melalui trimpot tadi, sampai didapatkan warna dasar layar menjadi hitam putih. Jika layar telah menjadi hitam putih, berarti pengaturan bias transistor penguat akhir telah benar.

Kerusakan 4 :

Layar putih dibarengi dengan garis-garis buku.

Perbaikan:

Gejala ini disebabkan oleh tidak adanya tegangan 180 Volt dari fl yback ke rangkaian CRT. Biasanya hal ini disebabkan oleh kering/ lemahnya elko perata tegangan 180 Volt-nya, yang turun menjadi 140 Volt sampai sama dengan tegangan output power [103 Volt]. Bisa juga hal itu disebabkan oleh short/rusaknya screen lensa [G2 katode]. Atau juga pengatur tegangan screen pada badan/body

fl yback telah rusak [harus diganti dengan fl yback baru].

Kerusakan 5:

Layar gelap, tetapi suara siaran televisi terdengar.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

Gejala ini bisa disebabkan oleh tidak menyalanya lampu fi lament /heater lensa. Jika lampu ini tidak menyala, periksalah tegangannya. Biasanya teganganan berkisar antara 3 Volt s.d. 5 Volt AC dan bersumber dari fl yback. Jika tegangan pada kaki lampu fi lament ini ada, tetapi lampu fi lament tetap tidak menyala, berarti lampu fi lament telah putus dan harus diganti dengan lensa baru.

Blok Rangkaian Vertikal, blok ini berfungsi untuk membuka layar bagian atas dan bagian bawah. Untuk mengenali daerah ini, kita dapat memeriksa kabel kumparan defl eksi [yoke] atau sering juga disebut sanggul. Kabel yoke ini ada empat, yakni dua ke rangkaian horizontal dan dua lagi ke rangkaian vertikal.

Kerusakan 1:

Gambar normal, tetapi bagian atas layar berkurang antara 1 cm s.d. 3 cm.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Blok rangkaian vertikal.

Perbaikan:

Gejala ini biasanya disebabkan oleh lemah atau keringnya komponen elko perata tegangan +B rangkaian vertikal [24 Volt], biasanya memiliki nilai antara 330uF/35 Volt s.d. 1.000uF/35 Volt.

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan 2:

Gambar normal, tetapi bagian bawah layar berkurang antara 1 cm s.d. 3 cm.

Perbaikan:

Gejala ini juga disebabkan lemah atau keringnya komponen elko rangkaian vertikal, biasanya bernilai 100uF/35 Volt, 10uF/35 Volt, 2,2uF/35 Volt dan letaknya tidak jauh dari kaki IC vertikal.

Pada lain hal [televisi keluaran Toshiba], pernah dijumpai kerusakan bukan elko di sekitar IC rangkaian vertikal, melainkan elko di rangkaian ”Croma, IF, dan Osc” serta memiliki nilai 1uF/35 Volt.

Cara Mendeteksinya :

Hidupkan televisi, lihat melalui cermin, sentuh-sentuhlah kaki-kaki IC ”Croma, IF dan Osc” dengan menggunakan multimeter skala 10 Volt DC [mengukur tegangan di setiap kaki IC ”Croma , IF, dan Osc”]. Perhatikan layar televisi, apabila pada salah satu kaki IC yang disentuh atau diukur tadi menunjukkan tanda-tanda layar berubah lebarnya, perhatikan jalur di kaki IC tersebut, akan dijumpai elko yang bernilai 1uF/50 Volt.

Pada kasus kerusakan lain, pernah dijumpai [televisi keluaran Fuji], kerusakan ada pada tegangan 33 Voltnya [untuk mengatur tegangan VT tuner], dioda zenernya tidak rusak, tetapi tegangannya tidak mencapai 33 Volt.

Ketika dijumpai tegangannya turun menjadi 20 Volt. Hal ini dikarenakan, membesarnya nilai resistor pembatas arus dioda zener

33 Volt.

Memperbaiki Televisi Rusak

Kerusakan 3:

Gambar normal, tetapi layar bagian atas dan bawah berkurang.

Perbaikan:

Gejala ini juga disebabkan oleh lemah atau keringnya komponen elko vertikal. Biasanya, elko output rangkaian vertikal [elko yang menuju kabel yoke]. Jika rangkaian vertikal memakai stellan trimpot V.Size, stel atau aturlah trimpot ini atau diganti dengan yang baru.

Catatan:

Jika semua komponen elko pada rangkaian vertikal telah diganti, tetapi lebar layar belum normal, cobalah periksa nilai resistor di rangkaian vertikal. Gejala ini pernah dijumpai pada televisi keluaran lama.

Kerusakan 4:

Layar gelap dan hanya ada cahaya putih memanjang horizontal atau datar.

Perbaikan:

Gejala ini disebabkan oleh rusaknya komponen IC vertikal atau tidak adanya tegangan +B rangkaian vertikal [24 Volt]. Hal ini bisa juga disebabkan oleh tidak adanya frekuensi /sinya vertikal dari rangkaian oscillator [”Croma, IF, dan Osc”].

Memperbaiki Televisi Rusak

1. Persiapkan dan Alat Merakit Pesawat Televisi

Dari keterampilan pengenalan dasar merawat televisi, dapat kita kembangkan dengan cara merakit televisi sendiri. Berikut ini langkah yang harus disiapkan, yakni menyiapkan alatnya yang terdiri atas:

1) Timah (Tenol)

2) Atraktor (Penyedot Timah)

3) Solder

4) Obeng

5) Lem, dan

6) Mur/baut

Sumber: student.eepis-its.edu

Alat yang digunakan untuk merakit televisi.

Apa saja bahan yang dibutuhkan dalam perakitan televisi? Kita perlu memperhatikan hal berikut.

1) Rangkaian atau mesin televisi berwarna yang harganya berkisar 170 ribu s.d. 220 ribu.

2) Tabung televisi baru atau bekas asal masih bisa berfungsi normal.

3) Soket RGB 7 pin (sebenarnya ini tidak diperlukan, berhubung mesin televisi yang di beli memiliki 12 pin, sedangkan CRT-nya memiliki 7 pin, sehingga kita harus mengganti soketnya menjadi 7 pin).

4) Kalau semua peralatan dan bahan sudah siap, kita mulai merakit saja. Kemarin yang sempat kesulitan pada Rangkaian RGB-nya yang soketnya 12 pin, sedangkan di CRT nya hanya 7 pin, solusinya kita harus melihat mesin televisi yang lama untuk menyesuaikan katoda-katodanya, tetapi mesin yang lama sudah tidak ada. Kita berpikir keras, sehingga akhirnya dengan menggunakan ilmu ’tukang servis’ bukan ilmunya orang teknis. Langsung saja kita beli soket 7 pin, kemudian coba dipasang, dan hasilnya kalau tidak rusak warnanya berarti normal.

Rangkaian yang perlu dirakit, di antaranya sebagai berikut.

1) Memasang konektor soket RGB ke CRT.

2) Memasang yoke defl eksi horizontal dan vertikal. Hati-hati jangan sampai terbalik antara vertikal dan horizontal. Tandanya, kawat kumparan defl eksi horizontal lebih besar daripada kawat defl eksi vertikal.

Memperbaiki Televisi Rusak

3) Pastikan pada rangkaian, mana konektor horizontal dan vertikalnya, untuk lebih jelas bisa melihat gambar skema rangkaianya.

4) Jika kita memasang terbalik konektor defl eksi vertikal maka ketika televisi dinyalakan gambarnya akan berbalik atas-bawah, sedangkan ketika memasang terbalik konektor defl eksi horizontal maka gambarnya akan terbalik kanan-kiri.

5) Terakhir adalah memasang katub A2 (Anoda 2) bentuknya seperti kop yang

dipasang di bagian atas CRT. Hal ini berfungsi transmisi tegangan tinggi antara 20 Kv - 40 Kv, sehingga kita harus lebih berhati-hati.

6) Langkah terakhir, periksa ulang semua konektor yang menghubungkan antarkomponen dan pastikan semuanya terpasang rapi dan benar.

7) Setelah yakin, silakan kita mencoba untuk mengujinya.

Sumber: student.eepis-its.edu

Mesin televisi tampak atas.

Sumber: student.eepis-its.edu

Mesin televisi tampak bawah dan skema rangkaian televisi (skema ini penting, sebab kalau tidak ada berarti kita harus bekerja dua kali dan mem-

baca rangkaian secara manual).

Memperbaiki Televisi Rusak

Sumber: student.eepis-its.edu

Sumber: student.eepis-its.edu

Sumber: student.eepis-its.edu

Tabung televisi (CRT).

Soket RGB 7 pin.

Pesawat televisi hasil rakitan sendiri walaupun kualitas gambar belum sempurna.

Catatan:

Sebenarnya ada yang belum normal dengan gambarnya karena gambar terlalu panjang atas bawah. Mengapa demikian? Hal ini ada sedikit masalah pada rangkaian vertikalnya. Biasanya, pada televisi ada pengaturan untuk posisi X dan Y atau kalau tidak ada, biasanya di rangkaianya ada kapasitor variabel untuk mengatur posisi X dan Y, tetapi pada mesin ini semua pengaturan itu tidak ada.

Sebenarnya juga, hal itu tidak terlalu sulit. Kita tinggal mengganti nilai kapasitor yang di pararel dengan kumparan defl eksi vertikalnya. Cari saja elko berkapasitas besar yang terletak di bagian rangkaian penguat akhir vertikal. Dengan demikian, pesawat televisi rakitan dapat dinikmati gambar dan suaranya.

Memperbaiki Televisi Rusak

Glosarium

ampere

(sering disingkat A) satuan ukur yang digunakan untuk menyatakan arus listik

abampere

satuan ukur arus elektromagnetik, misalnya 1 abampere = 10 ampere

AC

(alternating current) atau arus bolak-balik

AC amperemeter

amperemeter arus tukar

accumulator

suatu alat yang terdiri dari sel-sel sekunder yang digunakan untuk menyimpan aliran listrik yang kemudian aliran listrik tersebut dialirkan pada alat-alat yang memerlukannya

AC/DC receiver

pesawat penerima AC/DC

AC voltmeter

voltmeter arus bolak-balik

Accostic

suatu ilmu yang mempelajari tentang gelombang suara

A/D

(analog to digital) atau perubahan koversi sinyal analog menjadi sinyal digital

adaptor

suatu alat yang merupakan alat perantara yang dapat menurunkan tegangan sesuai dengan yang dikehendaki

Glosarium Glosarium

proses perpindahan elektron dari titik positif ke titik negatif

diac

komponen elektronik semikonduktor yang dapat melangsungkan arus listrik secara dua arah dengan pengaturan keadaan polaritas

dioda

dua elektroda

komponen elektronika

elemen terkecil dari rangkaian elektronika yang tidak dapat berdiri sendiri seperti resistor, transistor, dan lain-lain

PCB

Printed Circuit Board atau papan rangkaian tercetak

TV LCD

TV LCD bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar

TV Plasma

Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai TV Plasma merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV layar datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis

Volt

satuan untuk tegangan listrik

Watt

satuan untuk daya listrik

Memperbaiki Televisi Rusak

Indeks

ABL (automatic brightness level)

Metro TV 5

18 modulator frekuensi (FM) 20 Al-Jazeera 5 Asosiasi Televisi Lokal Indonesia

7 National Television Standards avometer 28, 29

Committee 4

Charles Francis Jenkins 2

Paul Gottlie Nipkow 2

CNN 5

Philo T. Farnsworth 2

CRT (Cathode Ray Tube) 14

D Radio Corporation of America 3 dioda 22, 33, 34, 35, 39, 46, 52,

rangkaian defl eksi horizontal 19

59 RCTI 5 receiver 12, 58

elco fi lter 35

SCTV 5

F siaran 3, 4, 5, 6, 8, 9, 36, 44, 45, 46, fl yback 32, 33, 48, 50, 51

fotosel silenium 2 sinyal 12, 13, 17, 18, 19, 20, 45, 46,

I solder 25, 26, 27, 34

IC memory 42, 43, 45

sponsor 3

integrated circuit (IC) 22

televisi lokal 5, 7, 8

John Logie Baird 2 transistor 22, 33, 34, 35, 40, 46, 48,

TVRI 5

komponen semikonduktor 22 komunitas televisi 6 kondensator 24, 33 konektor soket 54

Indeks

Daftar Pustaka

Nashshar, F.M. 2008. Pengenalan Dasar Komponen Pesawat Televisi. Bandung:

Eureka Dwiraga. Sofyan. 2008. Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada TV Berwarna. Jakarta:

Kawan Pustaka. Sumanto. 2007. Pengetahuan Bahan-Bahan Mesin dan Listrik. Yogyakarta:

Andi. Wikipedia bahasa Indonesia, ”Televisi”, diunduh pada 12 Februari 2013.

Memperbaiki Televisi Rusak