Memperbaiki Televisi Rusak Mustamant pdf

Mustamant

Memperbaiki

Televisi Rusak

Hak cipta dilindungi undang-undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada CV. GEMA BUKU NUSANTARA.

Ketentuan Pidana Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 1. Barang siapa dengan sengaja atau tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu

ciptaan atau member izin untuk itu dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Memperbaiki Televisi Rusak Penyusun

: Mustamant

Editor

: Kuncoro Desain Sampul : Dadan S.

Lay Out

: Asep Rahdhani

Cetakan

: Tahun 2014

Penerbit : CV. GEMA BUKU NUSANTARA Jl. Riung Arum Raya No. 7 Bandung 40295, Telp. 022-7304606 E-mail: gemabukunusantara@yahoo.co.id

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Mustamant

Memperbaiki Televisi Rusak Cet. 1 - Bandung: Gema Buku Nusantara, 2014. iv + 60 hlm. ; ilus ; 25 cm.

Bibliografi : hlm. 60 ISBN 978-602-9110-42-5

1. Memperbaiki Televisi Rusak I. Judul

Prakata

Penulis memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Illahi yang telah memberikan kemampuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini.

Buku ini merupakan pengetahuan praktis tentang tata cara dan pengenalan dasar untuk memperbaiki pesawat televisi yang mengalami kerusakan. Kerusakan pada televisi karena banyak hal, seperti pola tonton masyarakat yang menyebabkan televisi terus-menerus dinyalakan sehingga kemungkinan terjadi kerusakan pada komponennya. Selain itu, ada juga gangguan alam, seperti serangan petir yang menyebabkan terbakarnya salah satu atau sebagian komponen pesawat televisi. Untuk menghindari biaya perbaikan yang tinggi, sebaiknya kita mengenal penyebab kerusakan pada pesawat televisi sendiri. Dengan demikian, kita akan juga banyak belajar tentang rangkaian yang ada dalam pesawat televisi.

Akhir kata, semoga buku ini memberi pengetahuan dasar bagi pembaca. Selamat membaca!

Penulis

Daftar Isi

Prakata - iii

Bab 1 Sepintas Lalu tentang Televisi - 1

A. Penemuan Televisi - 2

B. Manfaat Televisi - 9

Bab 2 Cara Kerja Televisi - 11

A. Saluran dan Standar Pemancar - 12

B. Blok Rangkaian Televisi - 16

Bab 3 Komponen Televisi - 21

A. Mengenal Komponen Televisi - 22

B. Mengenal Alat untuk Perbaikan Televisi - 25

Bagian 4 Memperbaki Televisi Rusak - 31

A. Masalah Umum Kerusakan Televisi - 32

B. Langkah Perbaikan Kerusakan Televisi - 35

Glosarium - 57 Indeks - 59 Daftar Pustaka - 60

Bab 1

Sepintas Lalu tentang Televisi

A. Penemuan Televisi

Pada tahun 1873, seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistensi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya ke dalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell).

Kemudian, piringan metal kecil berputar dengan lubang-lubang di dalamnya ditemukan oleh

seorang mahasiswa yang bernama Paul Gottlie Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920, John Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan piringan karya Paul Gottlie Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan

gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada

waktu itu, belum ditemukan komponen listrik

Sumber: Eureka, 2007

Paul Gottlie Nipkow perintis

tabung hampa (Cathode Ray Tube).

dunia televisi.

Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan oleh televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, melainkan juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan fi nansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir

Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnsworth

berhasil dengan TV elektroniknya.

Sumber: Eureka, 2007

Cikal bakal rangkaian televisi.

Memperbaiki Televisi Rusak

Sumber: Eureka, 2007

Perkembangan rangkaian televisi berikutnya.

Dengan biaya yang murah dan hasil yang berjalan baik, orang mulai melihat kemungkinan untuk Vladimir Zworykin yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff, Senior Vice President dari RCA ( Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga

Sumber: Eureka, 2007

berhasil mendapatkan sponsor

Perkembangan televisi pada 1934-1935

untuk mendukung idenya dan ikut

di Jerman.

berkompetisi dengan Vladimir.

Baik Farnsworth maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya berhasil dalam membuat kemajuan TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Pada tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka adalah Baird Television yang sudah terlebih dahulu melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Pada saat itu, sangat

Sepintas Lalu tentang Televisi Sepintas Lalu tentang Televisi

seadanya. Pada masa itu, ukuran layar TV hanya sekitar tiga sampai delapan inchi saja sehingga persaingan mekanik dan elektronik tidak begitu nyata, tetapi kompetisi itu ada di sana.

Sumber: Eureka, 2007

Model televisi RCA.

TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA dan Zworykin siap untuk program reguler televisinya, dan mereka mendemonstrasikan secara besar-besaran pada World Fair di New York. Antusias masyarakat yang begitu besar terhadap sistem elektronik ini, menyebabkan the National Television Standards Committee [NTSC], 1941, memutuskan sudah saatnya untuk menstandarkan sistem transmisi siaran televisi di Amerika. Lima bulan kemudian, seluruh stasiun televisi Amerika yang berjumlah 22 buah itu, sudah mengonversikan sistemnya ke dalam standar elektronik baru.

Pada tahun-tahun pertama, ketika sedang resesi ekonomi dunia, harga satu set televisi sangat mahal. Ketika harganya mulai turun, Amerika terlibat Perang Dunia ke II. Setelah perang usai, televisi masuk dalam era emasnya. Sayangnya pada masa itu semua orang hanya dapat menyaksikannya dalam format warna hitam putih.

Sebenarnya CBS sudah lebih dahulu membangun sistem warnanya beberapa tahun sebelum rivalnya, RCA. Akan tetapi, sistem mereka tidak kompatibel dengan kebanyakan TV hitam putih di seluruh negara. CBS yang sudah mengeluarkan banyak sekali biaya untuk sistem warna mereka harus menyadari kenyataan, bahwa pekerjaan mereka berakhir sia-sia. RCA yang belajar dari pengalaman CBS mulai membangun sistem warna menurut formatnya. Mereka dengan cepat membangun sistem warna yang mampu untuk diterima pada sistem warna dan sistem hitam putih. Setelah RCA memamerkan kemampuan sistem mereka, NTSC membakukannya untuk siaran komersial tahun 1953.

Berpuluh tahun kemudian hingga awal milenium baru abad ke-21 ini, orang sudah biasa berbicara lewat telepon selular digital dan mengirim e-mail lewat jaringan komputer dunia, tetapi teknologi televisi pada intinya tetap sama. Tentu saja ada beberapa perkembangan seperti tata suara stereo dan warna

Memperbaiki Televisi Rusak Memperbaiki Televisi Rusak

1. Dunia Televisi di Indonesia

Pada tahun 1962 menjadi tonggak pertelevisian Nasional Indonesia dengan berdiri dan beroperasinya TVRI. Pada perkembangannya, TVRI menjadi alat strategis pemerintah dalam banyak kegiatan, mulai dari kegiatan sosial hingga kegiatan-kegiatan politik. Selama beberapa dekade, TVRI memegang monopoli penyiaran di Indonesia dan menjadi “corong” pemerintah. Sejak awal keberadaan TVRI, siaran berita menjadi salah satu andalan. Bahkan, Dunia dalam Berita dan Berita Nasional ditayangkan pada jam utama. Bahkan, Metro TV menjadi stasiun TV pertama di Indonesia yang fokus pada pemberitaan, layaknya CNN atau Al-Jazeera. Pada awalnya, persetujuan untuk mendirikan televisi hanya dari telegram pendek Presiden Soekarno ketika sedang melawat ke Wina, 23 Oktober 1961.

Sulit dibayangkan bagaimana repotnya dan susahnya ketika itu karena, bahkan untuk memlilih peralatan yang mana dari perusahaan apa, masih serba menerka. Dalam perkembangannya, TV swasta melahirkan siaran berita yang lebih variatif. Siaran berita yang bersifat straight news, seperti Liputan

6 ( SCTV), Metro Malam ( Metro TV), dan Seputar Indonesia ( RCTI) tidak jadi satu-satunya pakem berita televisi. Kurang dalamnya straight news disiasati stasiun TV dengan tayang depth reporting, yang mengulas suatu berita secara lebih mendalam. Tayangan itu, antara lain Metro Realitas ( Metro TV), Derap Hukum, Sigi ( SCTV), dan Kupas Tuntas (Trans TV). Sementara itu, berita kriminal mendapat tempat tersendiri dalam dunia pemberitaan televisi, sebutlah Buser ( SCTV), Sergap ( RCTI), dan Patroli (Indosiar). Tonggak kedua dunia pertelevisian adalah pada tahun 1987, yaitu ketika diterbitkannya Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 190 A/ Kep/ Menpen/ 1987 tentang siaran saluran terbatas, yang membuka peluang bagi televisi swasta untuk beroperasi. Seiring dengan keluarnya Kepmen tersebut, pada tanggal 24 Agustus 1989 televisi swasta, RCTI, resmi mengudara, dan tahun-tahun berikutnya bermunculan stasiun-stasiun televisi swasta baru, berturut-turut adalah SCTV (24/8/90), TPI (23/1/1991), Anteve (7/3/1993), Indosiar (11/1/1995), Metro TV (25/11/2000), Trans TV ( 25/11/2001 ), dan Lativi (17/1/2002). Selain itu, muncul pula TV global dan TV 7. jumlah stasiun televisi swasta nasional tersebut belum mencakup stasiun televisi lokal dan regional.

Sepintas Lalu tentang Televisi

Maraknya komunitas televisi swasta membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, baik positif maupun negatif. Kehadiran mereka pun sering menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Pada satu sisi, masyarakat dipuaskan oleh kehadiran mereka yang menayangkan hiburan dan memberikan informasi, tetapi di sisi lain mereka pun tidak jarang menuai kecaman dari masyarakat karena tayangan-tayangan mereka yang kurang bisa diterima oleh masyarakat ataupun individu-individu tertentu. Bagaimanapun juga, televisi telah menjadi sebuah keniscayaan dalam masyarakat dewasa ini. Kemampuan televisi yang sangat menakjubkan untuk menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media masa lainnya. Televisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh secara geografi s, ia juga hadir di ruang-ruang publik hingga ruang yang sangat pribadi. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar hidup (gerak atau live) yang bisa bersifat politis, informatif, hiburan, pendidikan, atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Oleh karena itu, ia memiliki sifat yang sangat istimewa.

Kemampuan televisi yang luar biasa tersebut sangat bermanfaat bagi banyak pihak, baik dari kalangan ekonomi hingga politik. Bagi kalangan ekonomi, televisi sering dimanfaatkan sebagai media iklan yang sangat efektif untuk memperkenalkan produk pada konsumen. Sementara, bagi kalangan politik, televisi sering dimanfaatkan sebagai media kampanye untuk menggalang massa. Belakangan, televisi pun sering dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai media sosialisasi sebuah kebijakan yang akan diambil kepada masyarakat luas, seperti sosialisasi tentang kenaikan harga BBM dan tarip dasar listrik. Kehadiran televisi banyak memberi pengaruh positif dalam masyarakat, terutama yang terkait dengan kemampuannya untuk menyebarkan informasi yang cepat dan dapat diterima dalam wilayah yang sangat luas pada waktu yang singkat.

Hasil penelitian MRI (2001) terhadap para ibu yang diungkapkan oleh Puspito (Almira-online) menyebutkan, bahwa siaran televisi memberikan dampak positif bagi anak-anak mereka. Di antara dampak positif tersebut, salah satunya adalah menambah wawasan anak, anak menjadi lebih cerdas, anak dapat membedakan yang baik dan jahat, serta dapat mengembangkan keterampilan anak. Dampak negatif yang ia lihat pada anak mereka, yaitu berperilaku keras, moralitas negatif, anak pasif, tidak kreatif, nilai sekolah rendah, kecanduan menonton, dan perilaku konsumtif.

Memperbaiki Televisi Rusak

2. Penyiaran Televisi Lokal

Penyiaran saat ini tidak lagi menjadi monopoli Jakarta. Fenomena menjamurnya televisi lokal di berbagai daerah dapat dijadikan indikator telah menyebarnya sumber daya penyiaran. Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), sebuah organisasi tempat bergabungnya televisi lokal yang berdiri pada 26 Juli 2002, hingga saat ini telah menghimpun sebanyak 23 industri televisi lokal. Anggotanya tersebar di berbagai daerah di Indonesia, ada Bandung TV di Bandung, Bali TV di Bali, Riau TV di Pekanbaru Riau, dan berbagai daerah lainnya. Belum lagi keberadaan televisi lokal lainnya yang belum terdata sama sekali.

Dapat dibayangkan betapa ramainya udara Indonesia di masa yang akan datang dengan maraknya televisi lokal yang akan bermunculan. Menggeliatnya perkembangan televisi lokal tidak seindah yang dibayangkan. Televisi lokal yang sudah beroperasi banyak yang berjibaku dengan masalah internalnya, dari persoalan buruknya manajemen, baik manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan, hingga pada persoalan sulitnya mendapatkan iklan. Iklan merupakan masalah tersendiri yang cukup membuat gelisah para pengelola sebagian besar televisi lokal. Potret buruknya sistem manajemen sebagian

televisi lokal dapat dilihat dalam peristiwa protes karyawan salah satu televisi lokal yang terjadi di tahun 2005. Protes karyawan dilatarbelakangi karena rendahnya upah yang diterima serta tidak adanya kepastian kerja bagi mereka. Tumpuan harapan publik sesungguhnya menaruh harapan begitu tinggi terhadap televisi lokal. Kehadirannya di belantika penyiaran diharapkan dapat memberi alternatif tontonan dan dapat mengakomodasi khazanah lokalitas yang saat ini kurang tertampung dalam tayangan televisi nasional.

Zaman telah berubah, konsentrasi media dan pemusatan modal ingin dihilangkan. Walau tidak bisa dilakukan secara langsung, keinginan menyebar sumber daya itu akan dilakukan secara bertahap seiring dengan penataan sistem dan regulasinya. Ini merupakan berkah yang patut disyukuri masyarakat daerah. Apabila keadaan ini terus berjalan sesuai dengan harapan, geliat industri penyiaran di daerah akan berkembang dan orang tidak lagi melihat Jakarta sebagai pusat peradaban penyiaran. Peradaban penyiaran lambat laun akan tumbuh di berbagai daerah. Fenomena ini mungkin hampir sama dengan keadaan pada zaman Yunani kuno. Di sana polis-polis berkembang dan kebudayaan tidak terpusat di suatu tempat.

Sepintas Lalu tentang Televisi

Banyaknya masalah yang dihadapi oleh industri televisi lokal menuntut perhatian dan upaya untuk mengatasinya. Hal ini bukan hanya menjadi tanggung jawab regulator penyiaran, melainkan juga menjadi tanggung jawab pengelola televisi lokal itu sendiri. Dari sudut regulator diharapkan ada regulasi atau kebijakan yang memihak terhadap tumbuhkembangnya televisi lokal.

Pemihakan itu kemudian dituangkan dalam produk peraturan. Dari sisi televisi lokal, harus segera dilakukan upaya, antara lain pertama, televisi lokal harus mampu menciptakan keunikan dari program siaran yang dikelolanya. Apabila hal ini dapat dilakukan, setidaknya televisi lokal dapat membangun posisi tawar di hadapan televisi Jakarta dan dapat meraih pemirsa daerah yang selama ini menjadi penonton loyal televisi lokal. Apabila televisi lokal telah menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri, rasanya cita-cita mewujudkan sistem penyiaran nasional yang berkeadilan bukanlah sebuah impian.

Pada era otonomi daerah, peran media massa makin urgen. Undang- Undang No. 22 Tahun 1999 yang direvisi menjadi Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah lebih menitikberatkan pada partisipasi dan kontrol masyarakat serta pemberdayaan institusi lokal. Salah satu upaya yang harus dilakukan demi suksesnya otonomi daerah adalah mengoptimalkan peran institusi lokal nonpemerintah, seperti media massa. Strategi komunikasi yang berkembang pun tidak lagi centrist vertical seperti pada masa Orde Baru. Pada masa itu, media massa hanya menjadi corong komunikator puncak yang duduk di jabatan tertinggi pemerintahan sehingga informasi yang beredar pun hanya untuk kepentingan pemerintahan. Sementara itu, masyarakat diposisikan hanya sebagai komunikan yang dijejali dengan berbagai propaganda. Di Indonesia saat ini sudah berkembang startegi komunikasi two way traffi c yang dalam pandangan Peterson dan Burnett, telah terjadi komunikasi vertikal downward communication dan upward communication.

Kenyataan tersebut merupakan angin surga bagi kehidupan media massa di tanah air. Setidaknya, media massa pada orde ini dapat lebih memberdayakan dirinya sembari tetap mempertahankan empat fungsi pokoknya, yakni, memberikan informasi (to inform), menjadi media pendidikan (to educate), sarana hiburan bagi masyarakat (to entertain), dan kontrol sosial (social control). Keempat fungsi pokok tersebut harus dikayuh dalam bingkai-bingkai norma yang berlaku, baik norma hukum, norma agama, norma susila, maupun norma kesopanan.

Memperbaiki Televisi Rusak

B. Manfaat Televisi

Berbicara mengenai masalah televisi, seperti halnya berbicara tentang rumah makan, yaitu tidak lepas dari masalah siapa yang menyajikan, apa yang disajikan, dan siapa yang menikmati sajian tersebut. Meskipun sebagai pemirsa kita dapat memilih mana tontonan yang layak untuk dinikmati dan mana yang tidak, tetapi tetap saja televisi selalu mampu membius perhatian orang yang ada di sekitarnya. Banyak orang yang dengan tanpa sengaja baik sadar ataupun tidak, tiba-tiba saja duduk di hadapan televisi untuk menikmati

siaran atau acara yang disajikan. Sehubungan dengan hal tersebut, banyak pula niat dan rencana yang

tiba-tiba saja digagalkan. Sebagai contoh, seorang pelajar yang tengah asyik membaca buku pelajarannya atau sudah siap untuk belajar, tiba-tiba saja menghentikan kegiatannya atau membatalkan niatnya, hanya karena tergelitik untuk menikmati berbagai acara, musik, fi lm, sinetron, gosip atau lawakan yang jelas-jelas tidak lebih bermanfaat daripada tugas dan kewajibannya untuk belajar. Oleh karena itu, sebagian kalangan menyatakan, bahwa menonton televisi itu lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

Televisi sebagai salah satu hasil temuan budaya manusia modern, perlu dipergunakan secara benar agar dapat memberikan manfaat. Pemanfaatan Televisi secara benar memungkinkan terciptanya budaya baru atau suatu iklim yang dapat menghubungkan keberadaan makhluk dengan Sang Pencipta. Kebudayaan yang dapat menjadikan manusia menyadari tugas dan kewajibannya, serta memahami peran dan fungsi keberadaan dirinya di tengah masyarakat dan alam semesta ini.

Adalah sangat mungkin bagi kita untuk memanfaatkan televisi sebagai alat bantu yang paling efektif dan efi sien dalam menjalani kehidupan ini, menuju masyarakat yang penuh dengan kemashlahatan, baik secara sosial budaya, politik maupun ekonomi. Semua kemaslahatan tersebut dapat terwujud apabila berbagai program dan acara yang dibuat untuk ditayangkan di televisi, didasarkan pada hasil penelitian kebutuhan masyarakat secara umum dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral maupun material. Beruntunglah kita, karena dewasa ini telah banyak program televisi menayangkan berbagai acara. Sebagaimana diharapkan semua pihak, hadirnya televisi akan berdampak pada pola pikir suatu masyarakat. Akan tetapi, sebagian pihak menuding siaran televisi memperburuk perilaku masyarakat, misalnya pengaruh iklan yang terus

Sepintas Lalu tentang Televisi Sepintas Lalu tentang Televisi

Televisi seharusnya menjalankan fungsi manfaatnya, yakni sebagai media hiburan, informasi, pendidikan, dan kontrol sosial. Semua unsur ini harus berimbang dalam penayangannya. Salah satu unsur saja yang ditonjolkan, dampaknya akan terasa oleh masyarakat.

Memperbaiki Televisi Rusak

Bab 2

Cara Kerja Televisi

A. Saluran dan Standar Pemancar

Sebelum mengetahui prinsip kerja pesawat televisi, ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang perjalanan objek gambar yang biasa kita lihat di layar kaca. Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera.

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Cara kerja televisi.

Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan berdasarkan tiga warna dasar, yaitu merah (R = red), hijau (G = green), dan (B = blue). Hasil tersebut akan dipancarkan oleh pemancar televisi (transmiter). Pada sistem pemancar televisi, informasi visual yang kita lihat pada layar kaca pada awalnya diubah dari objek gambar menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut akan ditransmisikan oleh pemancar ke pesawat penerima ( receiver) televisi.

Memperbaiki Televisi Rusak

Pesawat televisi akan mengubah sinyal listrik yangdi terima menjadi objek gambar utuh sesuai dengan objek yang ditranmisikan. Pada televisi hitam putih (monochrome), gambar yang di produksi akan membentuk warna gambar hitam dan putih dengan bayangan abu-abu. Pada pesawat televisi berwarna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi.

Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditranmisikan bersama sinyal gambar. Penyiaran telavisi sebenarnya menyerupai suara sistem radio, tetapi mencakup gambar dan suara. Sinyal suara dipancarkan oleh modulasi frekuensi (FM) pada suatu gelombang terpisah dalam satu saluran pemancar yang sama dengan sinyal gambar. Sinyal gambar termodulasi mirip dengan sistem pemancaran radio yang telah dikenal sebelumnya. Dalam kedua kasus ini, amplitudo sebuah gelombang pembawa frekuensi radio (RF) dibuat bervariasi terhadap tegangan pemodulasi. Modulasi adalah sinyal bidang frekuensi dasar (base band).

Modulasi frekuensi (FM) digunakan pada sinyal suara untuk meminimalisasikan atau menghindari derau (noise) dan interferensi. Sinyal suara FM dalam televisi pada dasarnya sama seperti pada penyiaran radio FM, tetapi ayunan frekuensi maksimumnya bukan 75 khz, melainkan 25 khz.

Apa aluran dan standar pemancar televisi? Kelompok frekuensi yang ditetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk tranmisi sinyalnya disebut saluran (chanel), yang masing-masing mempunyai sebuah saluran 6 mhz dalam salah satu bidang frekuensi (band) dan dialokasikan untuk penyiaran televisi komersial.

1) VHF bidang frekuensi rendah saluran 2 sampai 6 dari 54 MHZ sampai 88 MHZ.

2) VHF bidang frekuensi tinggi saluran 7 sampai 13 dari 174 MHZ sampai 216 MHZ.

3) UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 MHZ sampai 890 MHZ. Sebagai contoh, saluran 3 disiarkan pada 60 MHZ sampai 66 MHZ. Sinyal

pembawa RF untuk gambar dan suara keduanya termasuk di dalam tiap saluran tersebut.

Cara Kerja Televisi

1. Jenis Sistem Televisi

Sistem pemancar televisi yang kita kenal di antaranya sebagai berikut.

1) NTSC (National Television System Committee)

2) PAL (Phases Alternating Line)

3) SECAM (Sequential Couleur a Memorie)

4) PALB NTSC digunakan di Amerika Serikat, sistem PAL digunakan di Inggris, sistem

SECAM digunakan di Perancis. Sementara itu, Indonesia sendiri menggunakan sistem PALB. Hal yang membedakan sistem tersebut adalah format gambar, jarak frekuensi pembawa dan pembawa suara. Berikut ini sistem televisi dasar di dunia

2. Jenis Layar Televisi

1) Tipe Layar Televisi CRT (Cathode Ray Tube)

Pada televisi jenis ini, layar terlihat lebih cembung daripada jenis lainnya. Teknologi televisi dengan tabung CRT tergolong paling tua dan hingga saat ini terus digunakan dan dikembangkan walaupun telah muncul teknologi yang baru. Tabung CRT hanya berisi sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray tube) sedang untuk perbandingannya, plasma terdiri dari satu juta tabung fl uorescent berukuran sangat kecil.

Memperbaiki Televisi Rusak

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Layar televisi CRT.

2) Tipe Layar Televisi Plasma

Dalam prinsipnya, layar plasma tersusun atas dua lembar kaca. Di antara keduanya diisi ribuan sel yang ratusan di antaranya berisi gas xenon dan neon. Dua jenis elektroda panjang, address electrode dan transparent display electrode, direntangkan di antara lempengan kaca tersebut. Saat layar plasma dihidupkan, elektroda-elektroda yang saling berpotongan di atas sel itu diberi muatan listrik oleh komputer layar untuk mengionisasi gas dalam sel. Ini berlangsung ribuan kali dalam sepersekian detik. Arus listrik pun melewati gas di dalam sel dan menghasilkan aliran partikel bermuatan listrik yang cepat, yang merangsang atom gas tersebut melepaskan foton ultraviolet.

Kemudian, foton ultraviolet berinteraksi dengan fosfor yang akhirnya melepaskan energi di dalam bentuk sinar foton yang jelas. Setiap pixel tersusun atas tiga sel sub pixel yang terpisah, masing-masing dengan fosfor yang berbeda warna, yaitu; merah, hijau, biru yang akan bercampur menghasilkan warna pixel.

Cara Kerja Televisi

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Layar televisi plasma.

Untuk menyeragamkan kekuatan arus listrik yang mengalir melalui sel berbeda, sistem kontrolnya akan menambah atau mengurangi intensitas warna setiap sub pixel. Hal ini untuk menghasilkan ratusan kombinasi merah, hijau, dan biru yang berbeda. Dengan cara ini, sistem kontrol dapat menghasilkan warna dalam spektrum luas, sekira ada 16,77 juta warna bisa dihasilkan sebuah layar plasma. Inilah yang membuat tampilan gambar plasma sangat tajam dan jelas.

B. Blok Rangkaian Televisi

Selain membutuhkan energi listrik untuk memfungsikan semua komponen, pesawat televisi baru dapat berfungsi jika memiliki beberapa rangkaian berikut.

1) Rangkaian Catu Daya (Power Supply)

Rangkaian ini berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi DC yang selanjutnya didistribusikan ke seluruh rangkaian. Rangkaian catu daya dibatasi

Memperbaiki Televisi Rusak Memperbaiki Televisi Rusak

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian catu daya.

2) Rangkaian Penala (Tuner)

Rangkaian ini terdiri dari penguat frekuensi tinggi (penguat HF), pencampur (mixer), dan osilator lokal. Rangkaian penala berfungsi untuk menerima sinyal masuk (gelombang TV) dari antena dan mengubahnya

menjadi sinyal frekuensi IF. Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian penala.

Cara Kerja Televisi

3) Rangkaian Penguat IF (Intermediate Frequency)

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal hingga 1.000 kali. Sinyal output yang dihasilkan penala (tuner) merupakan sinyal yang lemah dan yang sangat bergantung pada pada sinyal pemancar, posisi penerima, dan bentang bentang alam. Rangkaian ini juga berguna untuk membuang gelombang lain yang tidak dibutuhkan dan meredam interferensi pelayanan gelombang pembawa suara yang mengganggu gambar.

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian penguat IF.

4) Rangkaian Detektor Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai pendeteksi sinyal video komposit yang keluar dari penguat IF gambar. Selain itu, rangkaian ini berfungsi pula sebagai peredam seluruh sinyal yang mengganggu karena apabila ada sinyal lain yang masuk akan mengakibatkan buruknya kualitas gambar. Salah satu sinyal yang diredam adalah sinyal suara.

5) Rangkaian Penguat Video

Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal luminan yang berasal dari deteltor video sehingga dapat menjalankan layar kaca atau CRT (Catode Ray Tube). Di dalam rangkaian penguat video terdapat pula rangkaian ABL (automatic brightness level) atau pengatur kuat cahaya otomatis yang berfungsi

Memperbaiki Televisi Rusak Memperbaiki Televisi Rusak

6) Rangkaian AGC (Automatic Gain Control)

Rangkaian AGC berfungsi untuk mengatur penguatan input secara otomatis. Rangkaian ini akan menstabilkan sendiri input sinyal televisi yang berubah- ubah sehingga output yang dihasilkan menjadi konstan.

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian penguat video.

7) Rangkaian Defl eksi Sinkronisasi

Rangkaian ini terdiri dari empat blok, yaitu rangkaian sinkronisasi, rang kai an defl eksi verti- kal, rangkaian defl eksi horizontal, dan rangkaian pembangkit tegangan tinggi.

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian penguat video.

Cara Kerja Televisi

8) Rangkaian Audio

Suara yang kita dengar adalah hasil kerja dari rangkaian ini, sinyal pembawa IF suara akan dideteksi oleh modulator frekuensi (FM). Sebelumnya, sinyal ini dipisahkan dari sinyal pembawa gambar.

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Rangkaian audio.

Memperbaiki Televisi Rusak

Bab 3

Komponen

Televisi

A. Mengenal Komponen Televisi

Dalam televisi, terdapat komponen aktif dan pasif. Dua komponen ini memiliki jenis, fungsi, dan karakter.

1. Komponen aktif televisi terdiri atas dioda, transistor, dan Iintegrated Circuit (IC). Dioda terbagi menjadi beberapa jenis, tetapi khusus untuk televisi, dioda yang digunakan adalah dioda penyearah atau rectifi er yang terbuat dari germanium dan silikon, Light Emitting Diode (LED), dan dioda zener.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Dioda yang dipakai di televisi.

Transistor merupakan komponen semikonduktor. Transistor terdiri atas dua jenis, yakni PNP dan NPN. Transisitor ini memiliki tiga kaki, yakni basis, kolektor, dan emitor. Pada pesawat televisi, komponen ini banyak dijumpai dengan berbagai jenis dan fungsi yang berbeda.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Salah satu transistor pada televisi.

Memperbaiki Televisi Rusak

Integrated circuit (IC) terdiri atas dua jenis, yakni monolitik dan hibrida. Untuk mendeteksi kerusakan pada IC, kita dapat melihat tampilan fi siknya, seperti pecah, terlalu panas, atau tidak mengantarkan panas (kalor).

Sumber: Pustekkom, Depdiknas 2007

Contoh IC pada televisi.

2. Komponen pasif televisi terdiri atas resistor (R), induktor (L), dan kapasitor atau kondensor (C). Nilai resistansi dapat dilihat dengan membaca kode warna atau dengan alat multitester.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Salah satu resistor pada televisi.

Induktor adalah kumparan berupa lilitan kawat pada suatu inti. Jenis induktor yang menggunakan lilitan kawat litz atau kawat email tampak pada gambar berikut.

Trafo fl yaback

Trafo IF

Trafo Switching

Komponen Televisi

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Berbagai induktor pada pesawat televisi.

Kapasitor/ kondensator terdiri dari dua jenis, yaitu kondensator polar dan nonpolar. Perhatikan contoh berikut.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Jenis-jenis kondensator pada pesawat televisi.

Memperbaiki Televisi Rusak

B. Mengenal Alat untuk Perbaikan Televisi

Untuk memudahkan pekerjaan, kita perlu menyiapkan alat penting selengkap mungkin. Berikut ini alat dasar yang membantu kerja perbaikan televisi.

1. Solder

Di pasaran dapat dijumpai berbagai macam bentuk solder, ada yang berbentuk pensil dan ada yang berbentuk pistol. Biasanya solder pistol mempunyai dua macam voltase, pada posisi standby biasanya voltase kecil dan apabila ditekan voltase menjadi maksimum. Solder bentuk pensil kebanyakan digunakan untuk pekerjaan yang terus-menerus, sedangkan solder pistol biasanya digunakan untuk pekerjaan yang tidak terus-menerus. Solder dengan berukuran 30 Watt biasanya sudah cukup baik digunakan untuk patri komponen elektronik.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Solder bentuk pensil dan bentuk pistol

Solder mempunyai berbagai bentuk ujung, ada yang kecil runcing, pipih lurus, pipih bengkok, dan sebagainya. Ujung solder biasanya dilapisi dengan lapisan anti-size (anti menempel) dimaksudkan agar timah patri mau melekat di barang yang dipatri dan tidak nempel ikut dengan ujung solder. Jadi kalau ujung solder kotor, pembersihan dilakukan dengan menghapus dengan spons basah dan tidak boleh sekali-kali diampelas atau dikikir.

Komponen Televisi

Beberapa komponen elektronik seperti jenis MOS sangat peka terhadap elektrostatik, ia mudah rusak karena listrik. Ujung solder yang runcing itu merupakan tempat berkumpulnya muatan listrik. Untuk keperluan pematrian komponen jenis MOS, ujung solder harus di-ground. Penggarapan komponen jenis MOS ini umumnya digunakan solder baterai dan tidak menggunakan listrik PLN, sebagai baterai biasanya digunakan NiCd.

2. Timah Patri

Ada berbagai jenis timah patri terjual di toko-toko elektronik, biasanya timah patri untuk keperluan pematrian komponen elektronik berbentuk seperti kawat. Bahan patri yang baik digunakan untuk komponen elektronik adalah jenis alloy yang terdiri atas bahan perak dan timah. Bahan alloy itu berbentuk buluh panjang yang berisi bahan organik berupa pasta yang disebut rosin.

Alloy yang terdiri atas campuran 60 % perak dan 40% timah akan meleleh pada suhu 190C, sedangkan alloy eutetic yang terdiri atas 63% perak dan 37% timah mempunyai titik leleh sekitar 180C. Kedua jenis ini digunakan untuk patri komponen elektronik.

Sumber: mindoroschooloftechnology.com

Saat menyolder, kita perlu mengenal timah dan pastanya.

Timah patri 50/50 mempunyai titik leleh 2130C dan timah patri 40/60 mempunyai titik leleh 2350C. Kedua jenis timah patri ini jarang digunakan untuk komponen elektronik dan jenis ini digunakan untuk mematri barang- barang yang tahan panas, misalnya sambungan kawat ground.

Memperbaiki Televisi Rusak

Untuk keperluan sehari-hari digunakan timah patri rosin 60/40 berbentuk kawat dengan diameter 1 MM atau 0.85 MM. Selain timah patri, dalam pekerjaan patri mematri sering diperlukan pasta patri, digunakan untuk memudahkan patri menempel, misalnya pada pematrian kawat atau terminal. Olesan pasta juga berfungsi untuk mencegah oksidasi pada waktu barang yang dipatri itu dipanasi.

Cara mematri atau menyolder harus memperhatikan hal berikut.

1) Sewaktu akan digunakan, solder ditunggu hingga panasnya mencukupi dan ujung solder dibersihkan dahulu dengan spons. Untuk solder yang baru, ujung solder dilapisi terlebih dahulu dengan timah patri, sehingga tipis dan merata.

2) Bahan yang akan disolder harus bersih, bebas dari lemak, karat atau kotoran lainya. Komponen terletak erat pada PCB dan PCB harus erat pula, sehingga tidak goyang sewaktu dipatri.

3) Tempat yang akan disolder dipanasi terlebih dahulu dengan ujung soler sehingga cukup panas kemudian dengan ujung solder tetap menempel pada barang yang dipatri, tempelkan timah patri sehingga meleleh dengan jumlah secukupnya. Ditunggu sebentar sehingga patri terlihat mengepyar, akhirnya timah patri ditarik dan kemudian solder ditarik pula. Ditunggu beberapa saat sampai timah mengeras dan tidak boleh goyang. Disini sering terjadi kesalahan ialah timah patri ditempel dahulu di ujung solder, baru dibawa ke tempat yang akan dipatri. Prosedur ini sama sekali tidak dianjurkan, karena kedua barang yang akan dipatri harus sama-sama dalam keadaan panas, baru patri dilelehkan di atasnya.

4) Untuk pematrian komponen semi-conductor, diusahakan proses

pemanasan sesingkat mungkin, yakni dengan menunggu terlebih dahulu

solder mencapai panas yang cukup tinggi sebelum ditempelkan. Apabila perlu body komponen dibungkus dengan kain basah sehingga panas dari kaki komponen tidak menjalar ke body komponen.

5) Setelah pematrian selesai semua, muka PCB bekas patrian dibersihkan dengan cairan thinner untuk menghilangkan sisa-sisa pasta yang masih menempel di PCB. Pekerjaan pematrian kelihatannya memang mudah, akan tetapi agar hasilnya baik memerlukan latihan yang benar dan cukup banyak. Karena patri komponen elektronik kecuali harus menempel erat, komponen komponen harus terhubung secara elektris dengan baik.

Komponen Televisi

3. Penyedot Timah

Dalam kegiatan patri-mematri sering diperlukan penyedot timah, misalnya untuk pencabutan komponen yang harus diganti. Kecuali dengan sedotan timah, menghilangkan patrian dapat dilakukan dengan dengan cara kapiler misalnya dengan kawat kasa halus atau dengan ujung kawat serabut.

4. Avo Meter atau Multimeter

Alat lain yang harus tersedia pada meja kerja adalah avometer atau sering disebut pula multimeter atau multitester. Fungsi utamanya adalah untuk mengukur Ampere, Voltage, dan OHM (resistansi). Sebagai penunjuk besaran,

avometer ada yang menggunakan jarum dan ada yang menggunakan display angka. Alat ini dilengkapi dengan dua kabel penyidik yang berwarna masing- masing merah dan hitam. Untuk dapat bekerja, avometer memerlukan sumber listrik berupa baterai. Dalam penyimpanan yang cukup lama, baterai ini harus dilepaskan.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Avo meter manual dan digital.

Pada umumnya, avometer terdapat tombol-tombol sebagai berikut.

1) Saklar Jangkah, yakni digunakan untuk memilih jenis besaran yang diukur dan jangkah pengukuran.

2) Sekerup Kontrol Nol, yakni digunakan sebelum pengukuran, jarum harus menunjukkan tepat angka nol. Jika tidak, sekerup kontrol nol diatur ulang.

Memperbaiki Televisi Rusak

3) Tombol Nol, yakni digunakan setiap pengukuran resistansi, tombol Nol

diatur sehingga jarum menunjukkan tepat pada angka nol.

4) Kabel Penyidik, yakni terdiri atas kabel merah dipasang pada lubang plus

dan kabel hitam dipasang pada lubang minus atau lubang common. Pada penggunaan alat ini perlu selalu diperhatikan pemilihan jangkah yang

tepat. Kesalahan pemilihan jangkah dapat mengakibatkan kerusakan avometer, misalnya pengukuran voltase dengan jangkah pada OHM, maka akibatnya akan fatal. Apabila besaran yang diukur tidak dapat diperkirakan sebelumnya, harus dibiasakan memilih jangkah tertinggi. Setiap selesai pengukuran, dibiasakan meletakkan jangkah pada posisi off atau vdc angka tertinggi.

Sumber: leoserviceelectronic.blogspot.com

Jarum avo meter dan kabel deteksi.

5. Obeng

Berbagai jenis obeng yang diperlukan untuk memperbaiki televisi, di antaranya obeng minus (-) dan obeng plus (+), obeng untuk membuka berbagai jenis sekrup, obeng trim minus (-) dan trim (+) berguna untuk menyetel nilai komponen putar. Obeng trim terbuat dari bahan nilon untuk mencegah terjadinya induksi saat digunakan.

6. Tang

Tang terdiri atas berbagai jenis dan fungsinya. Misalnya, tang untuk memotong dan tang lancip untuk menjepit.

Komponen Televisi

7. Pinset

Pinset umumnya digunakan untuk menjepit komponen apabila diperlukan.

8. Kuas

Kuas berguna untuk membersihkan kotoran atau debu yang menempel pada PCB.

Memperbaiki Televisi Rusak

Bab 4

Memperbaiki

Televisi Rusak

A. Masalah Umum Kerusakan Televisi

Berbicara tentang penyebab kerusakan yang mungkin terjadi pada pesawat televisi, terkadang banyak teknisi yang begitu dihadapkan pada sebuah kerusakan televisi langsung beraksi dengan multimeter dan soldernya. Padahal, teknik seperti ini salah besar. Bisa jadi setelah kita menganalisis sampai sekian lama dan tidak menemukan penyebab kerusakan, barulah menyadari bahwa hanya ada satu kerusakan sepele, steker putus misalnya.

Sumber: jakartacity.olx.co.id

Mengenali kerusakan televisi harus teliti.

Ada beberapa indikasi yang bisa dijadikan tanda kerusakan pesawat televisi, yakni sebagai berikut.

1. Penglihatan pada keseluruhan bagian TV. PCB retak, resistor yang terbakar, kapasitor elektrolit yang meledak, bunga api yang timbul dari fl yback, komponen retak, dan retak leher tabung, merupakan sedikit dari banyak hal contoh ini.

Memperbaiki Televisi Rusak

2. Pendengaran, kita dapat mendengar bunyi tik tik dan suara tidak normal dari fl yback atau transformator, Elko meledak saat beroperasi atau adanya suara desisan dari tudung tegangan tinggi pada tabung.

3. Penciuman, minyak yang bocor dari kondensator dapat menghasilkan bau yang kuat begitu juga dengan resistor atau dioda yang terbakar. Atau pula, adanya bau ozon yang tercium di sekitar fl yback—dapat mangindikasikan adanya kebocoran tegangan tinggi.

4. Sentuhan, kita dapat menggunakan jari untuk menganalisis suatu kerusakan. Hanya saja kita harus sedikit berhati-hati. Pastikan kita selalu mencabut stop kontak sebelum melakukan aksi ini. Mengukur normal atau tidaknya panas transistor power, misalnya cukup berbahaya jika dilakukan pada saat unit masih dalam keadaan on. Pastikan juga kita tidak menyentuh tanah pada saat menyentuh komponen yang sensitif terhadap listrik statis, seperti IC Micom atau eeprom.

Kita pasti merasa jengkel saat asyik-asyiknya menonton acara favorit, tiba- tiba televisi mati total. Langkah apa yang harus dilakukan? Hati-hati terhadap kejutan listrik (tersetrum). Utamakan keselamatan diri.

Sumber: www.bisnisbali.com

Kerusakan televisi banyak faktornya.

Memperbaiki Televisi Rusak

1) Sebelum memperbaiki ke langkah yang lebih jauh, pertama-tama kita melakukan pengecekan bagian yang paling mudah dijangkau. Periksalah AC Cord (cek AC/stop kontak), lihat kondisi AC Cord-nya, apakah masih bagus atau sudah hangus terbakar.

2) Periksa kabel AC Cord dan kabel stop kontaknya. Apakah masih baik kondisinya atau putus. Jika putus, ganti dengan yang baru atau sambung dengan solatif yang aman.

3) Setelah langkah di atas dilakukan dan dipastikan semua kondisi part (bagian) tersebut baik, maka mau tidak mau kita harus membongkar unitnya. Pastikan AC Cord sudah tercabut dari jala-jala listrik PLN. Bongkar tutup belakang unitnya yang terdiri dari 6-9 baut (bergantung pada jenis dan merk televisi) menggunakan obeng plus (+).

4) Setelah tutup belakang (back cover) terbuka, kita melakukan pengecekan fi sik komponennya. Khususnya, pengecekan pada bagian SMPS (Switching Module Power Supply) yang letaknya di bagian primer dekat trafo. Bagian ini biasanya terdiri dari fuse, mosfet, dioda, elcho, resistor, kapasitor, dan induktor (coil). Periksa fi siknya apakah ada yang terbakar, putus, gosong, dan hal lainnya.

5) Lepas komponen yang fi siknya rusak dengan menggunakan solder dan desolder (atraktor). Sebelum komponen yang dilepas akan diganti dan jika fi sik komponen tidak ada yang mencurigakan, lakukan langkah yang selanjutnya.

6) Lepaskan dan periksalah komponen mosfet pada bagian primer (komponen yang diberi pendingin) dengan menggunakan multimeter (avo meter). Jika diketahui ada kerusakan pada komponen tersebut, segera ganti dengan yang baru.

7) Sebelum komponen baru penggantinya dipasang, langkah selanjutnya adalah mengecek semua komponen selain mosfet, antara lain resistor, dioda, kapasitor, elcho, transistor, dan fi xed coil.

8) Gantilah semua komponen yang rusak, kemudian pasang semua kompenen yang baru kecuali mosfet, cek, dan teliti solderan serta penempatan komponen penggantinya.

9) Periksalah dioda pada bagian sekundernya terutama pada bagian tegangan 115 Volt (B+).

Memperbaiki Televisi Rusak

10) Jika kondisi diodanya masih baik, langkah berikutnya mengecek tegangan gate start mosfet test point (tp) dan gate ini biasanya terletak pada lubang untuk kaki komponen mosfet yang pinggir dan bukan ground. Tegangan normal gate 5 Volt DC.Tidak boleh lebih ataupun 0 Volt. Pengecekan tegangan gate harus hati-hati, karena tegangan pada elco fi lter setelah

dioda bridge-nya besar meskipun tegangan DC dan ini lebih berbahaya daripada tegangan AC.Jika tegangan pada gate mosfet yang diukur tidak sebesar 5 Volt, baik terlalu lebih maupun sebesar kira-kira 2 Volt. Cek

transistor dan diodanya (komponen yang lainnya).

11) Setelah dipastikan tegangan gate start mosfet normal, barulah kita

memasang mosfet yang baru.

12) Langkah berikutnya, kita mengecek pemasangan komponen baru, apakah sudah sesuai dengan komponen yang lama atau ada solderan yang kurang kuat.

13) Setelah komponen terpasang semua, saatnya kita mencoba hasil perbaikan. Letakkan probe merah multimeter ke tegangan B+ dan probe hitam ke ground. Range multi di atas 150 Volt. Alangkah baik dan amannya resistor penghubung tegangan B+ dengan rangkaian horizontal dilepas dahulu. Hal ini bertujuan agar saat tegangan B+ terlalu besar, rangkaian horizontalnya tidak rusak. Hubungkan AC cord ke jala-jala PLN sebentar saja, lihat penunjukan multimeternya apakah tegangannya sudah tepat 115 Volt.

13) Jika sudah tepat tegangan B+ dan tegangan yang lainnya, pasang resistor yang tadi dilepas dan jika tidak ada kerusakan pada komponen yang lain, pesawat televisi kita akan kembali normal.

B. Langkah Perbaikan Kerusakan Televisi

Televisi adalah sarana hiburan dan informasi. Di masa sekarang ini hiburan dan informasi ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat [setiap individu]. Para pebisnis melihat hal ini sebagai ladang usaha, sehingga begitu banyak stasiun pemancar televisi yang beroperasi, bahkan ada yang mengudara hampir 24 jam sehingga memberi kebebasan waktu untuk menonton, baik siang hari maupun malam hari.

Memperbaiki Televisi Rusak

Sumber: www.tempo.com

Siaran televisi menawarkan banyak program siaran.

Jika memperhatikan pola menonton masyarakat kita, pagi hari sampai sore hari di dominasi oleh anak-anak, remaja, dan kaum ibu. Sedangkan malam hari hingga mendekati subuh, didominasi oleh remaja dan kaum pria dewasa. Jadi bisa ditarik kesimpulan, televisi yang ada hampir di setiap rumah penduduk hampir 24 jam menyala /hidup.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, televisi rentan akan kerusakan. Karena panas yang dihasilkan oleh rangkaian televisi [yang begitu panjang] mengakibatkan komponen rangkaian televisi cepat rusak. Ditambah lagi dari gejala alam seperti petir/ kilat yang menyambar antenna dan kualitas dari komponen itu sendiri.

Bagi tenaga terampil khususnya di bidang elektronik, hal ini dapat merupakan peluang usaha untuk membuka jasa servis/reparasi pesawat televisi. Oleh karena itu, peluang usaha ini harus diimbangi dengan pengetahuan dan keterampilan elektronik yang memadai.

Agar mempermudah pencarian daerah kerusakan pesawat televisi, rangkaian televisi perlu di blok-blokkan menurut fungsi kerjanya. Rangkaian televisi, dari televisi 14”– 39”, umumnya dapat di blok-blokkan menjadi sembilan bagian berikut.

Memperbaiki Televisi Rusak

1. Blok Rangkaian Power

2. Blok Rangkaian Degaussing

3. Blok Rangkaian Program

4. Blok Rangkaian Tuner

5. Blok Rangkaian Suara

6. Blok Rangkaian Croma, IF dan Oscillator

7. Blok Rangkaian CRT

8. Blok Rangkaian Horizontal

9. Blok Rangkaian Vertikal Rangkaian Blok Power dapat dikenali melalui kabel yang akan digunakan

untuk dihubungkan ke arus listrik/stop kontak atau melalui saklar on-off pesawat televisi serta melalui trafo switching.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Rangkaian power pada pesawat televisi.

Kerusakan:

Pesawat televisi mati total tanpa adanya tanda-tanda lampu indikator power menyala.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

Periksalah kabel power dengan multimeter, apakah kabel masih baik. Dilanjutkan dengan memeriksa saklar on-off pesawat televisi. Setelah tahap ini, periksalah pada rangkaian power apakah ada komponen yang terbakar/hangus. Pada umumnya, komponen utama yang mengoperasikan rangkaian power ada tiga jenis, yakni:

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Rangkaian power pesawat televisi.

Rusaknya ketiga jenis komponen utama ini sering menyebabkan komponen di sekitarnya menjadi ikut rusak atau terbakar, terutama komponen resistor <restand>. Penyebab rusaknya ketiga jenis komponen utama ini bisa akibat hal berikut.

1) Naiknya tegangan listrik

2) Jatuhnya tegangan DC 250 Volt – 300 Volt rangkaian power.

Memperbaiki Televisi Rusak

Perbaikan:

Gejala ini bisa disebabkan oleh kering atau bocornya kapasitas elko power yang berkapasitas 100uF s.d. 220uF 400-450 Volt yang menyebabkan tegangan DC turun menjadi sekitar 170 Volt ke bawah.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Naik-turunnya listrik menyebabkan kerusakan komponen.

Juga jatuhnya tegangan DC power ini bisa disebabkan oleh rusaknya dioda /silicon bridge perata tegangan rangkaian power.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Kerusakan dioda.

Memperbaiki Televisi Rusak

Rusaknya IC regulator power atau IC regulator umpan balik (biasanya memiliki empat buah kaki,masing-masing mempunyai dua kaki di sisi-sisinya). Lemah atau keringnya elko yang berhubungan dengan kaki basis transistor komponen utama. Gulungan trafo switching short atau terbakar. Patah atau putusnya jalur rangkaian power yang disebabkan oleh panas. Timah solderan retak/usang .

Selain itu, rangkaian power bisa tidak bekerja, karena membesarnya nilai tahanan/resistor yang men-start komponen utama. Biasanya bernilai antara 100K ohm s.d. 220K ohm 1-2 watt. Pada lain hal, turunnya tegangan DC power 250– 300 Volt menjadi 150-180 Volt DC yang dikarenakan oleh lemahnya elko utama power, dapat menyebabkan gambar bergelombang seperti ombak.

Apabila rangkaian power bekerja dengan baik, akan menghasilkan tegangan output DC sekitar 97 s. d. 115 Volt untuk televisi 14” s.d. 21” (standarnya 103 Volt) dan 129 Volt untuk televisi 29”.

Apabila tegangan output naik mencapai 150 Volt ke atas, gantilah elko- elko yang berkapasitas kecil di rangkaian power atau periksalah trimpot (trimer potensiometer) adjust regulator tegangan, mungkin berubah nilai hambatannya atau telah rusak/putus.

Blok Rangkaian Degaussing, kumparan degaussing berfungsi untuk menghilangkan tumpukan warna pada sisi-sisi layar yang disebabkan oleh magnetan bumi/ magnet liar. Kata populernya rangkaian degaussing berfungsi sebagai pembuang magnetan. Blok rangkaian ini dapat dikenali dari kumparan yang melingkari tabung televisi yang terbungkus/ terisolasi berwarna hitam.

Kumparan ini bekerja hanya sesaat Sumber: www.infoservistv.co.cc

Kumparan ini bekerja hanya sesaat ketika televisi

ketika televisi dihidupkan. Lebih dihidupkan.

kurang selama 7 detik.

Memperbaiki Televisi Rusak

Komponen yang mengontrol kerja kumparan degaussing ini disebut PTC. Letaknya tidak jauh dari soket kabel kumparan degaussing.

Sumber: www.infoservistv.co.cc

Komponen pengontrol kumparan degaussing.