Linkage PERUBAHAN POLA RUANG PERKOTAAN DALAM TRANSFORMASI SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT TEPIAN SUNGAI DI PONTIANAK – KALIMANTAN BARAT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

70

B. Linkage

Pembentukan yang tercipta dari adanya kebutuhan untuk memanfaatkan potensi suatu kawasan terutama menyangkut pertimbangan ekonomi dan kondisi fisiknya muncul pada sungai kapuas sebagai jalur perdagangan penting dalam skala regional maupun lokal. Sungai kapuas sebagai koridor utama dalam pergerakan perdagangan ini kemudian membentuk sistem pencapaian yang cenderung mengarah pada pembentukan generator aktifitas dalam sistem pergerakannya yang dilihat sebagai bentuk pusat aktifitas yang mendominasi kawasan. Berdirinya benteng dan pasar sebagai pusat aktifitas dalam sistem pencapaian kawasan memberi makna bahwa keduanya menjadi sumber dalam pembetukan dasar pola ruangnya. Pada masa pergerakan air mendominasi kawasan, Benteng sebagai pusat pemerintahan kemudian diikuti dengan pembentukkan susunan dan bentuk konfigurasi yang berfungsi sebagai tempat yang berfungsi sebagai permukiman. Sedangkan pasar sebagai sarana perdagangan diikuti dengan pembentukan daerah komersial dan permukiman. Sehingga dalam pembentukan sistem pergerakannya cenderung mengacu pada pola linier yang mengikuti pergerakan kondisi fisik aliran sungainya. Dengan terbentuknya susunan pola pergerakan linier, maka susunan bentuk dan konfigurasi massanya cenderung mengikuti pola pergerakanya dari tepian sungai, sehingga terbentuklah pola organik sebagai bentuk dan susunan massa didalam kawasan. Dari analisa pola pergerakan transportasi air didalam kawasan dalam pembentukan pola ruang kawasannya, maka dapat diungkapkan bahwa lihat gambar 5.2; 71 ƒ Pola pergerakan transportasi air sebagai moda transportasi utama dari sungai kapuas telah membentuk pusat aktifitas sebagai hierarki kawasan dalam pencapaian utamanya. Hierarki-hierarki ini berupa benteng dan pasar. ƒ Pola pergerakan transportasi air sangat terikat dengan kondisi geografis kawasan, sehingga berpengaruh pada pembentukan pola ruang organik. ƒ Pusat hierarki aktifitas pada kawasan benteng membentuk pola ruang yang berfungsi sebagai pemukiman, sedangkan pasar pada fungsi perdagangan 72 300 900 M Gambar .5.2 Analisa pola pergerakan transportasi air pada masa prakolonial tahun 1826 Sumber : Digambar ulang dari mrsip Nasional Republik Indonesia PASAR BENTENG BELANDA DE R M AGA Kedudukan pasar sebagai pusat perdagangan yang tumbuh sebagai hierarki pencapaian dalam pergerakan kawasan. Kedudukan benteng sebagai hierarki pencapaian yang mendorong terbentuknya permukiman didalam tepian aliran sungai kapuas. Susunan massa permukiman yang mengikuti pergerakan pola linier dari parit cenderung mendorong terbentuknya susunan organik didalam kawasan. SUNGAI KAPUAS Permukiman Susunan pola ruang organik DE R M AGA Perdagangan PA RIT Kedudukan Kedudukan keraotn sebagai pusat pemerintahan didalam kawasan yang mengontrol pertumbuhan perdagangan 73

C. Place