•  f  tegangan untuk memelihara plastic-deformation 

•  f  tegangan untuk memelihara plastic-deformation 

  diperlukan untuk menangani : suhu , regangan dan laju regangan (strain and strain rates)  yield-strength handbook kurang berguna (tegangan untuk memulai plastic deformation) !

  • Bergantung pd process-state : steady-state dan non steady-state

  proses ! • Proses cold-working :

  Non steady-state  ambil instantaneous flow-stress pada point of interest !. Maximum force  ambil flow-stress pada final-strain !

  Steady-state n  ambil mean-flow stress = integrasi  Y

  fm  K 

  dari limit strain ybs. Untuk annealed material :

  n  K 1    Y fm  

    n  

  K dan n cari dari Tabel atau lakukan pengujian kompresi (compression test) !.

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar : a) Strain hardening yg tinggi (ditunjukkan dgn n yg tinggi) menghasilkan elongasi besar yg uniform, post-necking deformation meningkat dgn meningkatnya strain-rate sensitivity (m), shg fracture tertunda. b) Material dgn nilai n yg rendah menghasilkan neck yg cepat dan jika nilai m rendah, cepat tjd fracture.

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar : Plane-strain condition dibatasi oleh a) elemen dies, b) bagian yg tidak terdeformasi (point 4 pada von Mises)

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Flow-stress (cont’d)

  •Proses hot-working : dipengaruhi strain-rate sensitivity ! 

  Flow-stress m dihitung berdasarkan :  C dan m Y

  f  C  

  ( strenght coeficient dan strain-rate sensitivity exponent ) diambil dari tabel !. Bila tidak ada lakukan pengujian compression !

  Strain berbeda  C dan m berbeda.

  T =  m Y  f  C

Effect of Friction

  •Terjadi karena kontak antara benda-kerja dgn toolsdies !

  F  i

  •Berdasarkan koefisien gesek   

  P p

  •Meningkatnya tekanan inerface p  meningkatkan interface

  shear-stress  secara linear !  koefisien gesek konstan !

   i

  i

  •Bila gesekan besar (shear stress)  interface shear-stress

  mencapai shear flow-stress  f dari material benda-kerja 

  benda kerja menolak pergeseran dgn toolsdies  tjd deformasi dgn shearing (pergeseran) pada bagian dalam benda-kerja !

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar :

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Inhomogeneous Deformation :

  • Saat toolsdies melakukan penetrasi, tjd identasi lokal 

  inhomogenuos material flow = aliran material tak-homogen !

  Gambar :

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Cth 1 : Tarikan murni di kenakan pada komponen pesawat 7075-T6 Alumunium

  alloy : diameter = 25mm, panjang 400 mm. Diketahui dari tabel  E = 70 GPa, Ys = 496 MPa, Ts = 558 MPa. Hitung : a) perpanjangan komponen bila terbeban = 80 kN , b) beban dimana komponen mengalami deformasi permanen , c) beban maksimum tanpa fracture .

  Jawab : a) 2 Penampang bar  A

  0 = 20 .4 = 314 mm2. Tensile stress =

  80.000314 = 255 Nmm2 (= 255 Mpa)  kurang dari Ys  deformasi = elastik !  e t = E= 25570000 = 0.0036 (36).

  b) Ys =  0.2 = 496 Nmm2  P 0.002 = ( 0.2 )(A 0 ) = 496314 = 156 kN c) Pmax = (Ts)(A 0 ) = 558314 = 175 kN

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar : Sifat mekanik dari beberapa material

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Cth 2 :

  Sebuah komponen dgn ketebalan 6.35 mm dan lebar 6.38 mm, panjang l 0 = 25 mm di dpt dr proses pemesinan thd plat 80Cu-20Ni alloy yg di annealed. Dilakukan penarikan (tension) dgn gaya 10000 kgf (98kN). Setelah tjd fracture = l f = 42.2 mm, dengan penampang adl 2.85 mm x 3.50 mm. Hitunglah : a) Modulus

  Young , b)  0.2 c) Ts , d) elongasi , dan e) pengurangan penampang .

  Jawab :

  a) Di dpt P = 5.7 kN dan A 0 = (6.35)(6.38) = 40.5 mm2 = 40.5 (10 -6 ) m2. Perpanjangan  0.025 mm,  e t = 0.02525.0 = 0.001.

  40.5(10 )(0.001)  l

  b) Pada regangan 0.2 = e t  0.002 l o 25 Shg perpanjangan = (0.002)(25.0) = 0.05 mm. Tarik garis paralel thd garis

  elastik  memotong titik dimana P =4.4 kN. Shg 

  2   MPa 

  40.5 mm

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Cth 2 : c) Beban maksimum  P max = 14.2 kN 

  d) Elongasi dgn l f yg diukur pada spesimen  42.2  25.0

  e) Luas penampang saat fracture Af =(2.85)(3.5) = 9.98 mm2. 

  40.5 9.98 

  q 

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Cth 3 : Sebuah komponen, silinder baja dgn diameter 15.00 mm dan tinggi 22.5 mm di buat

  dari hot-rolled AISI 1020 steel, di tekan (compression) pada suhu ruang. Pelumas grafit digunakan untuk mengurangi gesekan . Gaya P yg terlihat di 6 titik berikut tinggi sesaat (instantaneous height) tercatat pd tabel. Hitunglah : a)

  true-stress  pada setiap point , b) compressive strain e c .

  Jawab : a) Volume dari komponen tsb  (152.4)(22.5)=3976 mm3. Penampang A sesaat =

  A=Vh = (3976)(8.5)  P

    A

  b) Dihitung dgn 

  A

  h 0 

  e c  h A

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Cth 4 : Dari kurva displacement dari contoh 2, hitung flow stress dari material tsb pada

  beberapa point.  Plot-lah utk mendapatkan nilai K dan n . Jawab : a) Untuk mendptkan luas penampang sesaat, volume dari komponen (specimen) di

  hitung pada panjang l0  V = (6.35)(6.38)(25.0) = 1031 mm3. Luas penampang sesaat diperoleh dari 

  l 0 V A 

  l flow stress dari 

  P  f  A

  true-strain dari 

  Titik terakhir pada tabel di hitung dari penampang saat tjd fracture :  f =P f A f =

  (9300)(2.85)(3.5)=932 MPa, dan regangan dari regangan saat tjd fracture = ln(A0A1) = ln(40.59.98)=1.4. Plot dari titik2 pada kertas log-log  garis lurus  K = 760 Mpa, dan n = 0.45.

  Tekanan dan Gaya dalam Metal Forming (cont’d)

  Metal Forming

  Tabel : Tabulasi dari flow-stress pada beberapa titik

  Suhu dalam Pengerjaan Logam

  Metal Forming

  1. Cold working (Pengerjaan Dingin)

   Pro : • Akurasi yg lebih baik. • Permukaan akhir yg lebih baik . • Pengerasan regang ( strain hardening ) meningkatkan kekuatan

  dan kekerasan ( strength and hardness ). • Aliran butir (grain) selama deformasi menyediakan sifat

  direksional  penting utk proses pengerjaan logam lembaran (sheet metalworking).

  • Tidak memerlukan pemanasan.  Kontra :

  • Membutuhkan gaya dan daya yg lebih besar  high flow-stress ! • Permukaan sebaiknya di bersihkan. • Ductility rendah (krn  kepadatan dislokasi meningkat) +

  pengerasan regang (strain-hardening) membatasi pembentukan. • Ductility rendah  fracture pada bendakerja  dibutuhkan

  annealing (utk tahap recovery dan recrystallization) softening !

  Suhu dalam Pengerjaan Logam (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar : Cold working meningkatkan kekuatan material (strength of material) dan menurunkan ductility

  Suhu dalam Pengerjaan Logam (cont’d)

  Metal Forming

  Gambar :

  Suhu dalam Pengerjaan Logam (cont’d)

  Metal Forming

2. Warm working – suhu antara suhu ruang dan suhu rekristalisasi, secara garis besar sekitar 0.3 T m

   Pros yg berseberangan dgn cold working : • Gaya dan Daya yg lebih rendah  flow stress lebih rendah

  (ketimbang cold working)!. • Memungkinkan pengerjaan terhadap Geometri yg lebih

  kompleks. • Kebutuhan untuk dilakukan proses annealing mungkin dapat di

  kurangi atau bahkan dihilangkan.

  Suhu dalam Pengerjaan Logam (cont’d)

  Metal Forming

3. Hot working – Deformasi pada suhu dibawah suhu rekristalisasi umumnya antara 0.5T m to 0.75T m

   Pros • Memungkinkan deformasi yg lebih besar. • Gaya dan daya yang lebih rendah. • Pembentukan material dengan keuletan rendah dengan suhu

  ruang dimungkinkan. • Menghasilkan sifat isotropik (isotropic properties) dari

  proses. • Tidak ada pekerjaan pengerasan.

  Suhu dalam Pengerjaan Logam (cont’d)

  Metal Forming

  • Isothermal Forming – proses preheating terhadap

  tools (e.g. dies) ke suhu yang sama dengan suhu metal yg dikerjakan :

   menghilangkan : pendinginan permukaan dan gradient thermal yg di hasilkan di benda-kerja (metal yg dikerjakan).

   Normalnya di lakukan terhadap baja paduan tinggi (highly alloyed steels), titanium alloys dan paduan nikel suhu tinggi (high-temperature nickel alloys).

  Efek dari Laju Regangan (Effect of Strain Rate)

  Metal Forming

  Y m

  f  C  

    = strain rate

  v  1  ( s )

  h m = strain-rate sensitivity exponent

  v = instantaneous Deformation veloc.

  h = instant. Length of workpiece

  •Strain rate dipengaruhi secara kuat oleh temperatur .

  n Y m

  f  K  

Dokumen yang terkait

PENGARUH CLIENT IMPORTANCE DAN AUDIT TENURE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI)

4 86 21

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Melakukan Merger dan Akuisisi yang tercatat di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002)

2 35 1

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia)

0 14 18

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Contoh Soal UN Matematika SMK kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial dan Administrasi Perkantoran

7 100 11

Pengaruh Teknologi Informasi Dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja Pemeriksa Pajak (Survei Pada Pemeriksa Pajak di 3 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktori Jenderal Pajak Jawa Barat I)

2 26 45

Tinjauan Atas Perencanaan Dan Pengendalian Anggaran Kas Pada Lembaga Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung

6 69 56

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (Survey Pada Koperasi di Kota Bandung)

3 19 1

ANALISIS KEMAMPUAN LABA OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA OPERASI, ARUS KAS OPERASI DAN DIVIDEN KAS MASA DEPAN ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2009-2011)

10 68 54