LANDASAN TEORI

2.2.3. Karakter Pasar Inggris

  Ada lebih dari dua juta warga Muslim di Inggris 14 , sebagian besar adalah warga negara Inggris, dan mayoritas kini telah lahir di country 15 . Masyarakat terdiri dari 350.000

  rumah tangga, keluarga khas yang dua kali lebih besar sebagai ukuran rata-rata keluarga di Inggris. Mayoritas generasi tua berbicara bahasa Urdu atau bahasa lain dari sub-benua India, tetapi kebanyakan berbicara Inggris setidaknya beberapa selain dan dapat membaca dengan berbagai tingkat kemahiran. Generasi muda memiliki bahasa Inggris sebagai bahasa pertama mereka, dan lebih belajar bahasa-bahasa Eropa lainnya di sekolah seperti Perancis daripada bahasa Asia. Minoritas generasi tua yang berasal dari Afrika Timur berbicara Inggris sebagai bahasa pertama mereka. Muda dan tua

  14 1991 sensus menunjukkan 476.555 orang dari kelompok etnis Pakistan, hampir setengah dari yang lahir di Inggris, 162.835 orang Bangladesh, India 840.255, mungkin 40 persen di antaranya

  adalah Muslim, 200.000 orang Asia lainnya, mayoritas dari mereka adalah Muslim dan 150.000 orang Arab. Lihat Etnis Kelompok dan Negara Lahir, HMSO, 1991, Volume 1, hlm. 403-407. Sejak itu penduduk Muslim telah tumbuh, dan pada tahun 1998 mungkin melebihi 1,5 juta warga negara dan penduduk tetap dan 500.000

  15 Muhammad Anwar, “Muslims in Britain” in Syed Z. Abdein and Ziauddin Sardar, (eds.), Muslim Minorities in the West, Grey Seal, London, 1995, pp. 37-50.

  kebanyakan memiliki beberapa pengetahuan tentang Arab, dan dapat membaca ayat-ayat Al-Quran.

  Populasi asal Timur Tengah yang heterogen. paling lama didirikan adalah sebuah komunitas Yaman yang berasal dari pelaut yang menetap di akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh. Banyak yang menikah, dan sebagian besar memiliki pengetahuan yang terbatas akan bahasa Arab dan belum pernah ke Yaman, tapi Islam tetap kuat dalam komunitas ini. Ada juga sebuah komunitas Siprus Turki, terutama penduduk di utara London, di mana ukuran masyarakat melebihi mereka yang tersisa di Siprus. Ada juga sebuah komunitas Arab yang kecil, terutama dari Mesir dan asal Palestina, namun sebagian besar kini juga warga negara Inggris.

  Ada juga sejumlah besar mahasiswa muslim yang bersifat penduduk sementara Inggris untuk masa studi mereka, kelompok terbesar berasal dari Malaysia. Banyak pengunjung, terutama dari kawasan Teluk, merupakan sebuah komunitas sementara, tetapi banyak mempunyai rekening bank Inggris dan penggunaan jasa keuangan lainnya, terutama yang melibatkan valuta asing dan uang transfer. Transfer keuangan ke sub- benua India telah menurun, sebagai Masyarakat Asia telah menjadi menetap di Inggris dan hubungan dengan kerabat jauh melemah.

  Beberapa Muslim Inggris memiliki usaha kecil, mungkin lebih dari 100.000 16 . Ini

  termasuk toko makanan lingkungan, yang bersaing dengan jaringan supermarket yang dominan dengan berada di lokasi yang lebih nyaman bagi mereka yang tidak memiliki mobil atau tidak bisa mengemudi. Ada juga beberapa Muslim berbisnis tekstil dan manufaktur pakaian milik, yang memiliki tenaga kerja lebih rendah daripada biaya dari pesaing mereka, meskipun mereka mungkin akan terpengaruh oleh undang-undang upah

  minimum untuk diperkenalkan pada tahun 1999 17 . Bangladesh imigran memiliki telah

  sangat aktif di restoran dan katering bisnis, dan account untuk up sampai dua puluh persen dari jumlah total restoran nasional. Semua kelompok ini memiliki kebutuhan pembiayaan usaha kecil, terutama untuk menutupi hipotek di lokal, persediaan dan keuangan saham dan pembelian peralatan.

  16 Rodney Wilson, 2000, Challenges And Opportunities For Islamic Banking And Finance In The West:The United Kingdom Experience, London, Islamic Economic Studies Vol. 7, Nos. 1 2,

  Oct.’99 Apr. 2000

  17 Ibid :

2.2.4. Strategi Promosi Bank Islam Di Inggris Untuk Menarik Pelanggan

  Sudah bukan menjadi rahasia bahwa bank syariah bukan hanya ditujukan kepada umat yang beragama Islam saja, tetapi juga bisa ditujukan kepada berbagai umat beragama, bahkan umat yang tidak beragama sekalipun. Islam sebagai sebuah agama yang memiliki comprehensive way dalam kehidupan mengandung unsurrahmatan lil alamin yang dapat diterjemahkan bahwa ajaran yang dikandung Islam mampu membawa berkah bagi seluruh alam, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, budaya, derajat, jenis kelamin, dsb. Hal ini tidak terlepas dari kesempurnaan Islam sebagai sebuah agama yang telah diridhai oleh Allah SWT sebagaimana tertulis dalam Surat Al Maidah ayat 3:

  Artinya: Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha

  Gerakan perbankan modern Islam telah tumbuh secara signifikan selama 40 tahun terakhir dan sangat mapan di Inggris, terutama di London, karena beberapa alasan. Sejak awal 1880-an London Metal Exchange telah digunakan oleh lembaga-lembaga Islam Timur Tengah keuangan untuk memanfaatkan kelebihan likuiditas mereka, ada sekitar dua juta Muslim di Inggris dengan keinginan tulus di antara mereka untuk menggunakan fasilitas perbankan yang sesuai dengan iman mereka; Inggris hukum dan akuntansi perusahaan memainkan peran kunci dalam transaksi keuangan Islam global, dan, akhirnya, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk memerangi pengecualian keuangan dan memperkuat posisi London sebagai pusat keuangan terkemuka di bidang keuangan Islam. Hal ini akan menyebabkan arus masuk modal dan bantuan dalam mengembangkan hubungan dagang dengan negara-negara Islam.

  Saat ini ada dua sepenuhnya syariah-compliant bank-bank Islam di UK: IBB dan Bank Investasi Eropa Islam, yang mencakup ritel dan pasar grosir masing-masing. Ada beberapa pemain lain juga – HSBC Amanah, Lloyds TSB, Alburaq (anak perusahaan Arab Banking Corporation), Ahli United Bank, dan United National Bank. Aplikasi lebih lanjut untuk lisensi ini dengan FSA. Ada sejumlah relatif kecil dari pemain utama dalam perbankan ritel Inggris dan syariah-compliant perbankan menempati ceruk dalam ini. Choudhury menunjuk empat faktor kunci yang mempengaruhi nasabah perbankan: kualitas pelayanan, merek, biaya dan produk jasa yang ditawarkan. Sementara masing- masing adalah penting, bank harus fokus pada satu atau dua. IBB telah memilih untuk fokus pada merek dan produk jasa. Ini telah memperluas portofolio produk jauh dan telah menempatkan banyak usaha dalam mempromosikan IBB merek melalui saluran pemasaran langsung dan tidak langsung. Mereka berusaha untuk membedakan dirinya dari pemain lain.

  IBB adalah bank baru (dua setengah tahun) dan cukup kecil dibandingkan dengan bank-bank Inggris lainnya ritel. Hal ini membawa keuntungan: struktur organisasi yang sederhana, sebuah kesempatan untuk membuat manfaat besar dalam jangka panjang dengan memanfaatkan peran perintis; fleksibilitas; lebih mudah untuk menerapkan skema reward dan staf untuk fokus pada pelanggan dalam membangun produk dan layanan, dan menawarkan harga yang kompetitif dan istilah yang sederhana dan kondisi untuk pelanggan. Bukti awal dari keberhasilan model bisnis ini dapat dilihat.

  Produk inovasi, manajemen hubungan yang baik, segmentasi yang efektif dan terlatih personil adalah penting untuk keberhasilan bank. Untuk memastikan kepatuhan syariah produk, baik Syariah lokal dan internasional ahli sangat di papan dan IBB mempertahankan dialog dengan masyarakat pada tingkat yang berbeda. Choudhury menyimpulkan dengan mengatakan bahwa IBB merek didasarkan pada kepatuhan syari’ah penuh sementara menjadi bank Inggris diatur oleh FSA. Identitas perusahaan dipromosikan meskipun semua saluran pemasaran dan ada rencana untuk ekspansi Uni Eropa di masa depan juga.

  Selain itu bank syariah memiliki keunggulan bukan hanya dalam hitung-hitungan bisnis, namun juga memiliki keunggulan dalam sisi moral bila dibandingkan bank konvensional. Contohnya seperti adanya nilai keterbukaan, transparansi, kemitraan, kejujuran dan akuntabilitas dalam mengoperasikan banknya baik dengan nasabah maupun di internal manajemen bank. Nilai-nilai seperti ini adalah nilai-nilai yang mampu menembus batas ideologis umat non muslim sehingga tertarik dan mau bergabung dengan bank syariah.

  Dari penjelasan startegi-strategi promosi yan telah dijelaskan diatas bahwa bank syariah di Inggris terutama IBB melakukan promosi dengan mengunakan produk, layanan nasbah, merek, manajemen yang baik, serta kapatuhan sayriah dan nilai moral, maka kita akan tinjau strategi tersebut. Pertama, menurut Sun Tzu :

1. Menang Tanpa Bertempur.

  Bank syari’ah bisa melakukan “menang tanpa bertempur” dengan beberapa cara, seperti menyerang bagian pasar yang selama ini terlayani oleh produk bank syari’ah maupun lembaga keuangan lain. Dalam hal ini bank syari’ah bisa melakukannya dengan penyediaan pembiayaan bagi para pengusaha kecil yang selama ini belum banyak tersentuh oleh bank syari’ah. Bank syari’ah juga bisa menggarap pasar mengambang (floating market) yang mempunyai potensi sangat besar. Pasar mengambang ini terdiri dari para nasabah rasional, bukan nasabah loyalis syariah. Bank syari’ah dapat memperkenalkan keunggulan return yang kompetitif dari sistem bagi hasil yang berprinsip keadilan. Return yang kompetitif ini tentu dapat menarik nasabah yang berpikir rasional dan mengharap keuntungan yang tinggi. Dengan begitu bank syari’ah akan memperoleh pangsa pasar yang lebih besar tidak hanya nasabah loyalis syariah saja.

  Jadi dalam hal ini bank syariah khususnya IBB harus dapat membuat dan mempromosikan suatu produk perbankan yang sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat baik masyarakat muslim maupun non muslim. Semisal pembiayan bagi pengusaha kecil, apabila produk ini tidak dimiliki oleh perbankan syariah lain serta mengenalkan semua keunggulan produk tersebut maka IBB akan mendapatkan pasar-pasar yang mengambang sehingga pasar yang mengemabang tersebut dapat menajadi nasabah.

2. Hindari Kekuatan Lawan dan Serang Kelemahannya

  Sun Tzu mengarahkan kita fokus pada kelemahan kompetitor, yang bakal memaksimalkan profit karena dapat meminimalkan sumber daya yang digunakan. “Pasukan itu ibarat air. Agar bisa mengalir, dia harus menghindari tempat tinggi dan mencari tempat rendah. Makanya, hindarilah kekuatan dan seranglah kelemahan lawan,” demikianlah petuah Sun Tzu. Dalam pemasaran, lokasi strategis sangat menentukan bagi penigkatan laba. Pemilihan lokasi pendirian bank syari’ah haruslah disesuaikan dengan potensi pasar (medan perang) yang akan menjadi fokus garapannya. Banyak pemasaran bank syari’ah yang familiar dengan teknik analisis SWOT sebagai cara untuk menganalisa situasi bank syari’ah. Kebanyakan strategi pemasaran sudah menggunakan secara implisit, namun tidak begitu sempurna karena kurang eksplisit. Bank syari’ah sebaiknya menggunakan strategi “flanking” (menyerang sisi) terhadap pesaing lewat diferensiasi, perluasan atau membentuk kembali kebutuhan nasabah. Serangan bisa juga dilakukan ketika pesaing tak menduganya sama sekali.

  Kelemahan bank syari’ah adalah pada sisi modal atau aset, sehingga bank syari’ah harus menghindari persaingan harga secara terbuka. Bank syari’ah tidak perlu terpancing dengan pergerakan suku bunga konvensional dalam menentukan nisbah bagi hasilnya. Selain tidak sehat dari aspek syariah, persaingan ini juga kan membahayakan kelangsungan aset bank syari’ah Sebaliknya, bank syari’ah harus menyerang kelemahan pesaing dari aspek syariah yaitu, bunga yang ribawi.

  Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa peghindaran kekuatan lawan dengan menggunakan analisis SWOT. Pemilihan tempat yang strategis untuk promosi, kemudian pembuatan produk yang terdiferensiasi Dari penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa peghindaran kekuatan lawan dengan menggunakan analisis SWOT. Pemilihan tempat yang strategis untuk promosi, kemudian pembuatan produk yang terdiferensiasi

3. Gunakan Pengetahuan dan Strategi

  Inilah petuah Sun Tzu yang sangat terkenal: “Kenalilah musuhmu dan kenalilah dirimu, niscaya Anda akan berjaya dalam ratusan pertempuran.” Dalam mengenali diri sendiri, bank syari’ah harus mempunyai percaya diri yang tinggi dan tidak mudah menyerah dalam persaingan. Sebaliknya bank syari’ah tidak boleh sombong, ketika meraih kesuksesan. Kesombongan itu akan mengaburkan bank syari’ah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Pengenalan pesaing diharapkan dapat membantu untuk menentukan strategi yang dipakai menyerang kelemahan pesaing. Untuk mengenal medan atau pasar diperlukan pengalaman di lapangan. Dengan mengenal medan, bank syari’ah akan mampu terus berinovasi dan menciptakan momentum. Pengenalan ini tentu memerlukan data informasi dari sebuah tim Research and Development yang handal. Oleh karena itu bank syari’ah memerlukan sebuah departemen Penelitian dan Pengembangan yang terus menerus bekerja di belakang layar.“Suatu perhitungan akan membuahkan hasil kemenangan bila kita mempunyai informasi yang tepat waktu, relevan, dan akurat,” begitulah pendapat Sun Tzu. Oleh karena itu, bank syari’ah harus memaksimalkan kekuatan dalam mengumpulkan informasi yang penting. Penggunaan intelejen pasar (spy) yang jitu akan meningkatkan pengetahuan untuk menyerang pasar dan mendiferensiasikan diri dalam mind share pelanggan. Pemasar bank syari’ah juga tidak bisa mengabaikan gerakan pesaing, lebih-lebih lagi tidak bisa mengabaikan kebutuhan nasabah. Di dunia pemasaran, bank syari’ah mesti mengenal siapa nasabahnya, mengenal siapa pesaingnya, dan mengenal diri bank syari’ah sendiri untuk dapat merebut kemenangan.

  Bank syari’ah tidak boleh hanya mengandalkan informasi yang tersedia di publik atau pasar. Produk bank syari’ah yang bagus saja tidak cukup menjamin Bank syari’ah tidak boleh hanya mengandalkan informasi yang tersedia di publik atau pasar. Produk bank syari’ah yang bagus saja tidak cukup menjamin

  Dari penjelasan diatas maka dapat kita simpulkan bahwa produk-produk yang kita hasilkan harus mencerminkan diri kita sendiri selain itu diperlukan informasi di pasar untuk mengenal musuh kita serta informasi yang kita dapat juga dipakai untuk berinovasi dan pengembangan produk-produk. Serta informasi yang kita dapat akan dapat membantu IBB dalam pembentukan harga dan layanan-layanan yang akan diberikan.

4. Kecepatan dan Persiapan

  Pemasaran bank syari’ah harus bergerak cepat untuk dapat menguasai persaingan. Agar bisa menggunakan pengetahuan dan tipuan secara penuh, Sun Tzu menyatakan bahwa kita harus mampu bertindak dengan kecepatan tinggi. “Bersandar apa adanya tanpa persiapan merupakan kejahatan terbesar, persiapan terhadap kemungkinan yang muncul adalah kebijakan terbesar”. Bergerak dengan cepat bukan berarti mengerjakan secara tergesa-gesa. Kenyataannya, kecepatan butuh persiapan matang. Mengurangi waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan, mengembangkan produk, dan layanan nasabah adalah hal utama. Memahami reaksi kompetitor potensial terhadap serangan kita merupakan hal yang juga penting.

  Timing dan kecepatan sangat krusial dalam persaingan lembaga keuangan Kemampuan membaca pasar dan meluncurkan produk secara cepat, biasanya merupakan langkah utama dalam meraih mind share dan market share. Kecepatan ini mesti dilakukan lewat persiapan yang matang dan membangun struktur tertentu yang cerdas, prospektif, dan adaptif. Dalam meluncurkan produk baru, bank syari’ah harus mempunyai kecepatan dibandingkan pesaing.

  Kecepatan itu juga harus diimbangi dengan persiapan yang matang atas segala kemungkinan, sehingga bank syari’ah akan siap dalam menhadapi segala resiko yang ditimbulkan dan produk yang diluncurkan itu tidak menjadi bumerang di kemudian hari.

  Dari penjelasan diatas kita dapat ketahui bahwa kita harus dapat memahami pasar secara cepat dalam promosi produk dan layanan nasabah serta dengan waktu yang cepat maka promosi yang kita lakukan dapat meraih market share dan mind share sehingga promosi yang dilakukan sangat cerdas dan prospektif bagi peningkatan jumlah nasabah.

  Selain kita tinjau menurut Sun Tzu, kita juga kan tinjua menurut perspektif Islam. Promosi menurut Islam meliputi kriteria sebagai berikut:

  1. Jujur Dalam menjelaskan produk-produk, layanan, harga dan sebagainya kepada konsumen atau calon nasabah maka produsen tidak boleh menyembunyikan hal-hal yang berkaitan dengan produk dll kepada konsumen dengan kata lain produsen atau pihak perbankan harus memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada konsumen.

  2. Amanah

  Artinya : Dan kalau kalian ingin mengganti istri dengan istri yang lain sedangkan kalian telah memberikan harta yang banyak kepada mereka (istri yang kalian tinggalkan), maka janganlah kalian mengambil kembali sedikit pun darinya. Apakah kalian akan mengambilnya dengan kebohongan (yang kalian buat) dan dosa yang nyata?

  3. Menepati janji Produk –produk dan layanan yang ditawarkan haruslah sesuai dengan apa yang telah dijanjikan saat di promosikan dan tidak boleh melanggar janji yan telah ditawarkan kepada calon nasabah.

  Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

  4. Memberi Nasehat Diantara yang menyempurnakan dan mengutamakan nilai kejujuran dan amanah adalah nasehat. Maksudnya menyukai kebaikan dan manfaat bagi orang lain sebagaimana ia menyukainya untuknya dirinya sendiri dan menjelaskan kepada mereka cacat-cacat sembunyi pada barang dagangan yang ia ketahui, tetapi pembeli tidak dpat melihatnya karena tidak tampak kecuali setelah beberapa saat. Seperti cacat dalam fondasi bangunan, spesifikasi barang yang diawetkan atau kandungan sesuatu yang diproduksi atau cara

  memproduksi dan lainya 18 .