Syarat-syarat Pengangkatan Anak Kedudukan Anak Angkat Terhadap Harta Waris Orang Tua Angkat Menurut PP Nomor 54 Tahun 2007 dan Kompilasi Hukum Islam

hubungan darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya. 29 Hal sensitif yang juga harus disadari oleh calon orang tua angkat dan orang tua kandung adalah bahwa calon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon anak angkat, hal ini penting diperhatikan oleh karena pengaruh agama orang tua angkat terhadap anak angkat hanya memiliki satu arus arah dari orang tua angkat terhadap anak angkatnya, jika hal ini terjadi maka akan sangat melukai hati dan nurani serta akidah orang tua kandung anak angkat tersebut. Hubungan nasab anak angkat dengan orang tua kandungnya tidak terputus oleh lembaga pengangkatan anak, dan orang tua kandung tetap memiliki hak untuk menjalankan hak dan kewajibannya sebagai orang tua kandung, oleh karena itu orang tua angkat wajib memberitahukan kepada anak angkatnya mengenai asal usul dan orang tua kandungnya. Pemberitahuan asal usul dan orang tua kandungnya dengan memperhatikan kesiapan anak yang bersangkutan. 30

C. Syarat-syarat Pengangkatan Anak

Mengenai syarat pengangkatan anak hendaknya dibedakan antara sifat yang bersifat formal yaitu mengenai acara pengangkatan anak dan syarat yang bersifat materiil yaitu syarat calon orang tua angkat dan calon anak angkat. 31 Tentang syarat materiil dapat dikemukakan bahwa calon orang tua angkat pada umumnya adalah pasangan suami istri, kadang kala mereka yang pernah kawin. 29 Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak Nomor 54 Tahun 2007 Pasal 4 30 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Pengangkatan Anak, Pasal 40 31 Ahmad Kamil dan M.Fauzan, Op.Cit.,hlm 58 Universitas Sumatera Utara Mengenai jumlah anak yang dapat diangkat pada umumnya tidak ada pembatasan dan pada umumnya mengangkat lebih dari satu orang anak dimungkinkan. Calon orang tua angkat dapat mengangkat anak paling banyak 2 dua kali dengan jarak waktu paling sedikit 2 dua tahun. Dalam hal anak yang diangkat adalah anak kembar, maka pengangkatan anak dapat dilakukan sekaligus dengan saudara kembarnya. 32 Jarak waktu pengangkatan anak pertama dan kedua itu dapat dikecualikan bagi anak penyandang cacat. Ketentuan ini secara eksplisit mengatur berapa kali dan dalam jarak berapa lama orang boleh melakukan pengangkatan anak. Ketentuan tidak menyatakan dengan tegas tentang berapa anak yang boleh diangkat, tetapi jika ketentuan dalam Pasal 21 ayat 1 dihubungkan dengan ketentuan Pasal 21 ayat 2 dan Pasal 13 butir g PP No.54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, secara implisit terkandung maksud dari pembentuk PP Pengangkatan Anak bahwa sekali pengangkatan anak hanya untuk satu anak angkat saja, sehingga dengan dua kali pengangkatan anak maka jumlah anak yang diangkat adalah hanya 2 dua orang anak. Tetapi dalam hal calon anak angkat adalah kembar maka pengangkatan anak dapat dilakukan sekaligus dengan saudara kembarnya oleh calon orang tua angkat. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 pasal 12 ayat 1 syarat anak yang hendak diangkat adalah : 1. Belum berusia 18 delapan belas tahun. 32 Pasal 21 ayat 1 dan 2 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak Universitas Sumatera Utara 2. Merupakan anak terlantar atau ditelantarkan. 33 3. Berada dalam asuhan keluarga atau Lembaga Pengasuhan Anak. 34 4. Memerlukan perlindungan khusus. 35 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 pasal 12 ayat 2, mengenai usia anak yang hendak diangkat adalah : 1. Anak berusia 6 enam tahun merupakan prioritas utama. 2. Anak berusia 6 enam tahun sampai dengan berusia 12 dua belas tahun, sepanjang ada alasan mendesak. 3. Anak berusia 12 dua belas tahun sampai dengan berusia 18 delapan belas tahun, sepanjang anak memerlukan perlindungan khusus. 36 Pada penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 dijelaskan pengertian sepanjang ada alasan mendesak dan sepanjang anak memerlukan perlindungan khusus. Yang dimaksud dengan “ada alasan mendesak” seperti anak korban bencana, anak pengungsian dan sebagainya. Yang dimaksud dengan “anak memerlukan perlindungan khusus” adalah anak dalam situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara ekonomi danatau narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya napza, anak korban 33 Anak terlantar atau ditelantarkan adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar, baik fisik, mental, spiritual maupun sosial Pasal 1 butir 6 UU Perlindungan Anak 34 Lembaga Pengasuhan Anak adalah lembaga atau organisasi sosial atau yayasan yang berbadan hukum yang menyelenggarakan pengasuhan anak terlantar dan telah mendapat izin dari Menteri untuk melaksanakan proses pengangkatan anak Pasal 1 butir 5 PP Pengangkatan Anak 35 Pasal 12 ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak 36 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, Pasal 12 ayat 2 Universitas Sumatera Utara penculikan, penjualan dan perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik danatau mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan penelantaran. 37 Mengenai syarat-syarat bagi calon orang tua angkat diatur dalam pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, sebagai berikut : 1. Sehat jasmani dan rohani; 2. Berumur paling rendah 30 tiga puluh tahun dan paling tinggi 50 lima puluh tahun; 3. Beragama sama dengan calon anak angkat; 4. Berkelakuan baik dan tidak pernah dihukum karena melakukan kejahatan; 5. Berstatus menikah paling singkat 5 lima tahun; 6. Tidak merupakan pasangan sejenis; 7. Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak; 8. Dalam keadaan mampu ekonomi dan sosial; 9. Memperoleh persetujuan anak dan izin tertulis orang tua wali anak; 10. Membuat pernyataan tertulis bahwa pengangkatan anak adalah demi kepentingan terbaik anak, kesejahteraan dan perlindungan anak; 11. Adanya laporan sosial dari pekerja sosial Instansi Sosial Provinsi setempat; 12. Telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 enam bulan sejak izin pengasuhan diberikan; 13. Memperoleh izin Menteri danatau kepala Instansi Sosial Provinsi. 38 37 Penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, pasal 12 huruf c Universitas Sumatera Utara Menyimpang dari syarat bahwa calon orang tua angkat harus berstatus menikah seperti syarat yang disebutkan diatas, bagi pengangkatan anak antar WNI masih terbuka kemungkinan calon orang tua angkat tunggal tidak dalam status perkawinan baik karena tidak menikah atau seorang dudajanda, dengan syarat tambahan sebagai berikut: a. Mendapat izin pengangkatan dari Menteri Sosial, dapat juga izin dari Instansi Sosial Provinsi yang didelegasikan kewenangan oleh Menteri untuk menerbitkan izin pengangkatan anak oleh orang tua tunggal; 39 b. Pengangkatan dilakukan melalui Lembaga Pengasuhan Anak. Yang dimaksud dengan Lembaga Pengasuh Anak adalah lembaga atau organisasi sosial atau yayasan yang berbadan hukum yang menyelenggarakan pengasuhan anak terlantar dan telah mendapat izin dari menteri untuk melaksanakan proses pengangkatan anak. Pengangkatan anak oleh orang tua tunggal tidak dapat dilakukan terhadap anak yang langsung dibawah pengasuhan orang tuanya Pengangkatan Anak Secara Langsung. Pada pengangkatan anak Warga Negara Indonesia oleh Warga Negara Asing sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 harus memenuhi syarat yang terdapat pada pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 yaitu : 1. Memperoleh izin tertulis dari pemerintah negara asal pemohon melalui kedutaan atau perwakilan Negara pemohon yang ada di Indonesia. 38 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, Pasal 13 39 Permensos RI No. 110HUK2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak, Pasal 12 Universitas Sumatera Utara 2. Memperoleh izin tertulis dari pemerintah. 3. Melalui lembaga pengasuhan anak. 40 Pada pengangkatan anak Warga Negara Asing oleh Warga Negara Indonesia harus memenuhi persyaratan yang terdapat pada pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 yaitu : 1. Memperoleh persetujuan tertulis dari Pemerintah Republik Indonesia; 2. Memperoleh persetujuan tertulis dari Pemerintah Negara asal anak. 41 Selain syarat-syarat yang disebutkan diatas, pengangkatan anak Warga Negara Asing oleh Warga Negara Indonesia juga harus memenuhi syarat: 1. Calon anak angkat dan calon orang tua angkat harus berada di wilayah Negara Republik Indonesia; 2. Pelaksanaannya harus memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku di Negara anak itu berasal. 42 Pada pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007 mengenai syarat calon orang tua angkat untuk Warga Negara Asing, selain harus memenuhi syarat yang disebutkan dalam pasal 13, juga harus memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Telah bertempat tinggal di Indonesia secara sah selama 2 dua tahun; 2. Mendapat persetujuan tertulis dari pemerintah Negara pemohon; 40 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, Pasal 14 41 Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2007, Pasal 15 42 Rusli Pandika, Op.Cit., hlm 151 Universitas Sumatera Utara 3. Membuat pernyataan tertulis melaporkan perkembangan anak kepada Departemen Luar Negeri Republik Indonesia melalui perwakilan Republik Indonesia setempat. 43 BAB III WASIAT WAJIBAH DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM

A. Pengertian dan Dasar Hukum Wasiat