Karakter Spikula Sebagai Dasar Identifikasi
B. Karakter Spikula Sebagai Dasar Identifikasi
Gorgonian dibedakan dengan Alcyonian dikarenakan adanya aksis semi-rigid scleroproteinous . Gorgonacea merupakan nama ordo gorgonian yang hanya berada pada GenBank-taxonomy NCBI dan UNEP-WCMC database untuk hewan. Ordo ini dihapuskan oleh Bayer (1961), kemudian dimasukkan pada ordo Alcyonacea (Fabricius and Alderslade, 2001; Sanchez et al., 2003). Ordo Alcyonacea terdiri atas satu grup yaitu Scleraxonia, dan 2 ordo yaitu Holaxonia dan Calcaxonia. Scleraxonia merupakan grup gorgonian yang memiliki aksial dalam seperti lapisan dan aksial luar yang terbentuk dari sklerit. Holaxonia merupakan kelompok yang memiliki ciri aksial bulat, tidak memiliki sklerit aksis tanpa spikula aksial dan saluran melintang berlekuk pada inti tengah. Calcaxonia merupakan kelompok yang memiliki aksis gorgonin sleroproteinous dengan sejumlah non-skleritik CaCO3, internodus terbenam dalam gorgonin, aksis tanpa saluran melintang berlekuk pada inti tengah (Grasshoff, 1999; Grasshoff, 2000; Fabricius and Alderslade, 2001; Sánchez et al., 2003; McFadden et al., 2006).
Bentuk sklerit seringkali digunakan untuk menentukan spesimen pada tingkat tertentu (Brill and Backhuys, 1983; Gerhart, 1983; Lewis and Wallis, 1991; Grasshoff, 1999; Grasshoff, 2000; Fabricius and Alderslade, 2001;. Sánchez et al., 2003; William and López-González, 2005). Grup scleraxonia merupakan salah satu kelompok dari kelas
Alcyonacea. Nama scleraxonia bukan merupakan ordo karena pada kelompok ini terdiri atas alcyonian dan gorgonian. Alcyonian dan gorgonian memiliki kesamaan yaitu bagian luar dan dalam aksis tersusun atas sklerit. Oleh karena alcyonian dan gorgonian yang termasuk pada grup ini memiliki kesamaan komplek, maka scleraxonia bukan merupakan ordo.
Hasil identifikasi berdasarkan karakter spikula memasukkan familia Subergorgiidae dan Melitaheidae dalam grup scleraxonia. Subergorgiidae merupakan anggota scleraxonia dengan aksis yang tidak tergabung (terdiri atas medulla dan korteks). Melitaheidae merupakan scleraxonia yang aksisnya tergabung (Grasshoff, 1999; Grasshoff, 2000; Fabricius and Alderslade, 2001; Sánchez et al., 2003; McFadden et al., 2006). Hasil identifikasi menempatkan Annella sp.1-4 sebagai anggota Subergorgiidae. Adapun Melithaeidae terdiri atas Wrightella sp. dan Melithae sp.1-2.
Ordo Holaxonia terdiri atas dua familia, Plexauridae dan Achanthogorgiidae. Plexauridae ditandai adanya Paraplexaura sp. Adapun Achanthogorgiidae ditandai adanya Anthogorgia sp. (Grasshoff, 1999; Grasshoff, 2000; Fabricius and Alderslade, 2001; Sánchez et al., 2003; McFadden et al., 2006). Ordo Calcaxonia terdiri atas familia Ellisellidae, yang ditandai dengan adanya Verucella sp. dan Viminella sp. (Grasshoff, 1999; Grasshoff, 2000; Fabricius and Alderslade, 2001; Sánchez et al., 2003). Pemberian nama spesies pada penelitian ini belum terlalu spesifik karena terkendala ketersediaan halotipe, proses pemberian nama spesies yang sangat rumit dan spesimen yang terbatas.
Hasil identifikasi memperlihatkan hal yang menarik. Pada familia Subergorgiidae mempunyai 4 jenis Annella yang terbagi dalam Annella sp.1, Annella sp.2, Annella sp.3 dan Annella sp.4. Keempat Annella tersebut mempunyai bagian-bagian yang sama yaitu Hasil identifikasi memperlihatkan hal yang menarik. Pada familia Subergorgiidae mempunyai 4 jenis Annella yang terbagi dalam Annella sp.1, Annella sp.2, Annella sp.3 dan Annella sp.4. Keempat Annella tersebut mempunyai bagian-bagian yang sama yaitu
Adapun Melithaea dibedakan dibedakan dalam Melithaea sp.1 dan Melithaea sp.2. Penentuan jenis tersebut didasarkan pada perbedaan yang terdapat pada korteks. Melithaea sp.1 mempunyai korteks yang berbentuk ballon clubs, sedangkan Melithaea sp.2 mempunyai korteks yang berbentuk double disk. Adapun anggota satu familia dengan Melithaea yaitu Wrightella sp. dibedakan dengan Melithaea karena memiliki kaliks yang berbentuk Unilateraly foliate spheroid.
Jenis yang lain seperti Viminella sp., Verrucella sp., Anthogorgia sp. dan Paraplexaura sp. dengan mudah dibedakan dari jenis lain karena mempunyai ciri-ciri yang nyata berbeda. Hasil identifikasi ini memperlihatkan bahwa dalam genus yang sama mempunyai banyak persamaan dalam bentuk sklerit. Hal ini menunjukkan bahwa karakter sklerit merupakan kunci dalam melakukan identifikasi.
Hasil identifikasi memberikan wawasan tentang aspek biologi dari gorgonian. Gorgonian merupakan anggota karang yang sangat indah, namun belum banyak yang memahami. Sering kali gorgonian dianggap sebagai karang lunak “soft corals”, padahal istilah ini lebih tepat jika digunakan untuk menyebut alcyonian. Adapun untuk melihat Hasil identifikasi memberikan wawasan tentang aspek biologi dari gorgonian. Gorgonian merupakan anggota karang yang sangat indah, namun belum banyak yang memahami. Sering kali gorgonian dianggap sebagai karang lunak “soft corals”, padahal istilah ini lebih tepat jika digunakan untuk menyebut alcyonian. Adapun untuk melihat