pernafasan. Ruangan yang sempit akan membuat nafas sesak dan mudah tertular penyakit oleh anggota keluarga lainnya. Dengan banyaknya penghuni maka kadar
oksigen dalam ruangan menurun dan diikuti oleh peningkatan CO
2
ruangan yang mempuyai dampak penurunan kualitas udara di dalam rumah.
e. Pendapatan
Pendapatan responden perbulan pada umumnya Rp. 822.205,- sebanyak 73 orang 78,4. Dan yang paling sedikit memiliki pendapatan Rp. 822.205,- hanya
20 orang 21,6. Hal ini berarti pendapatan responden masih tergolong rendah. Pendapatan yang rendah akan mempengaruhi seseorang untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari. Menurut Notoatmodjo 2002, seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup uang
untuk membeli obat. Penelitian Sukar, Tugaswati 2003, menyebutkan bahwa ekonomi yang baik diharapkan semakin mampu seseorang untuk membiayai
keluarganya dari segi material yaitu menggunakan suatu bahan bakar yang lebih baik seperti gas dari pada kayu bakar.
5.2. Pengetahuan Responden Pengetahuan responden adalah menyangkut semua ilmu pengetahuan
yang dimiliki oleh responden mengenai suatu objek atau kejadian tertentu yang menjadi perhatian dan memfokuskan kepada penggunaan kayu bakar sebagai bahan
bakar memasak dan keluhan saluran pernafasan. Variabel pengetahuan yang diteliti berdasarkan pertanyaan mengenai penyebab udara tercemar di dalam rumah, dampak
Universitas Sumatera Utara
pencemaran udara di dalam rumah, cara menghindari udara yang tercemar dan sumber informasi tentang penyakit pada saluran pernafasan.
Hasil penelitian dan pengamatan di Desa Bantan dapat diuraikan sebagai berikut bahwa tingkat pengetahuan responden terhadap penggunaan kayu bakar
sebagai bahan bakar memasak dan keluhan saluran pernafasan paling banyak dalam kategori sedang yaitu 66 orang 70,1. Hasil pengukuran terhadap pengetahuan
menunjukkan bahwa sebanyak 63 orang 67,7 mendengar informasi tentang penyakit pada saluran pernafasan dari TV dan radio. Hal ini dikarenakan mayoritas
responden memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga yang mempunyai banyak waktu di rumah sehingga lebih sering menonton TV dan mendengarkan radio.
Hasil penelitian Yusup, Sulistyorini 2004, yang menemukan sebanyak 80,74 masyarakat mendengar informasi tentang jenis dan penggunaan bahan bakar
memasak dan penyakit saluran pernafasan dari televisi. Demikian pula dengan hasil penelitian Sukar, Tugaswati 2003, yang menyatakan bahwa sumber informasi
masyarakat Desa Ceper Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah pada umumnya sebanyak 37,30 diperoleh dari radio dan 52,02 dari televisi tentang penyakit pada
sistem pernafasan. Responden yang paling sedikit menjawab dengan benar adalah mengenai
udara yang dihirup harus bebas pencemaran sebanyak 42 orang 45,1. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Griffith 1999, di Amerika Serikat bahwa telah terjadi
gangguan penyakit pernafasan khususnya berdahak kronik sebanyak 5 dari jumlah penduduk, hal itu ditandai badan dingin pada malam hari dan penurunan berat badan
Universitas Sumatera Utara
terutama pada ibu rumah tangga akibat menghirup udara yang tercemar di dalam rumah karena penggunaan bahan bakar tradisional seperti briket batu bara dan kayu
bakar. Menurut Sukar, Tugaswati 1994, menyatakan ibu rumah tangga yang menggunakan bahan bakar briket batu bara dan kayu bakar mendapatkan resiko 5 kali
lebih tinggi terkena batuk khronik dibandingkan ibu rumah tangga yang menggunakan bahan bakar minyak tanah atau gas. Hasil penelitian Griffith 2005,
menyatakan bahwa memasak dalam ruangan menggunakan bahan bakar padat termasuk kayu bakar meningkatkan risiko kanker paru secara signifikan dan
memasak menggunakan bahan bakar tidak padat termasuk gas menurunkan risiko itu. Menurut Notoatmodjo 2002, menyatakan pengetahuan tentang kesehatan
mencakup apa yang diketahui seseorang terhadap cara pemeliharaan kesehatan yaitu cara pencegahan dan cara mengatasinya. Perilaku seseorang yang didasarkan
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik akan sesuatu hal
diharapkan akan mempunyai sikap yang baik juga.
5.3. Sikap Responden