Fungsi Pernafasan Pernafasan 1. Definisi Pernafasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pernafasan 2.1.1. Definisi Pernafasan Pernafasan respirasi adalah gabungan aktivitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai oksigen ke seluruh tubuh dan pembuangan karbondioksida atau hasil dari pembakaran sel Soemantri, 2008.

2.1.2. Fungsi Pernafasan

Fungsi pernafasan adalah menjamin tersedianya O 2 untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh serta mengeluarkan CO 2 hasil metabolisme sel secara terus menerus Soemantri, 2008. Pada dasarnya saluran pernafasan terjadi alveoli dan kapilar-kapilarnya yang membentuk unit pertukaran gas paru-paru. Pergerakan udara secara besar-besaran berakhir dan satu-satu molekul komponen dasar yang amat kecil udara bergerak lewat pipa bronchioli dan alveoli yang amat halus dengan cara difusi. Asap yang mengandung zat kimia masuk ke dalam paru-paru, sudah pasti akan sampai ke alveoli serta darah. Pengaruh yang terus menerus dari racun zat kimia ini akan merusak jaringan paru-paru timbullah peradangan hal ini dapat menimbulkan kanker paru-paru yang mematikan dan karbondioksida bertarung dengan oksigen untuk merebut haemoglobin Sitorus, 2005. Universitas Sumatera Utara 2.1.3. Gambar Anatomi Saluran Pernafasan Sumber : Soemantri, 2008 2.1.4. Anatomi Saluran Pernafasan a. Anatomi Saluran Pernafasan Bagian Atas Saluran pernafasan bagian atas terdiri dari: a. Lubang hidung cavum nasalis yang berfungsi sebagai jalan nafas, pengatur udara, pengatur kelembapan udara, pengatur suhu, pelindung dan penyaring udara, indra penciuman serta resonator suara. Universitas Sumatera Utara b. Sinus Parasinalis merupakan daerah yang terbuka pada tulang kepala yang berfungsi untuk : 1. Membantu menghangatkan dan humidifikasi. 2. Meringankan berat tulang tengkorak. 3. Mengatur bunyi suara manusia dengan ruang resonansi. c. Faring berfungsi saat menelan seperti saat kita bernafas. d. Laring memiliki fungsi untuk pembentukan suara, sebagai proteksi jalan nafas bawah dari benda asing dan untuk memfasilitasi proses terjadinya batuk. 2. Saluran Pernafasan Bagian Bawah Saluran pernafasan bagian bawah terbagi atas : 1. Saluran pernafasan bagian bawah tracheobronchial tree terdiri dari Saluran udara konduktif yaitu trakhea, bronkhus dan bronkhiolus. 2. Saluran respiratorius terminal terdiri dari alveoli, paru-paru, dada, diafragma, pleura dan sirkulasi pulmoner. 2.1.5. Fisiologi Pernafasan Udara masuk melalui hidung melewati nasofaring , oralfaring masuk ke trakhea, ke percabangan trakhea bronchus, kemudian masuk ke percabangan bronchus bronchiolus dan udara berakhir pada ujung bronchus berupa gelembung yang disebut alveolus alveoli dan pertukaran udara terjadi di alveoli. Universitas Sumatera Utara Pernafasan manusia dibedakan atas pernafasan dada dan pernafasan perut. Pernafasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi, demikian juga untuk pernafasan perut. Mekanisme pernafasan dada yaitu : 1. Fase Inspirasi Pernafasan Dada Mekanisme inspirasi pernafasan dada sebagai berikut : Otot antar tulang rusuk muskulus intercostalis eksternal berkontraksi  tulang rusuk terangkat posisi datar  Paru-paru mengembang  tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar  udara luar masuk keparu-paru. 2. Fase Ekspirasi Pernafasan Dada Mekanisme ekspirasi pernafasan dada adalah sebagai berikut: Otot antar tulang rusuk relaksasi  tulang rusuk menurun  paru-paru menyusut  tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru. Mekanisme Pernafasan Perut 1. Fase Inspirasi Pernafasan Perut Mekanisme inpirasi pernafasan perut sebagai berikut : Sekat rongga dada diafraghma berkontraksi  posisi dari melengkung menjadi Universitas Sumatera Utara mendatar  paru-paru mengembang tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar  udara masuk dari paru-paru. 2. Fase Ekspirasi pernafasan perut Mekanisme ekspirasi pernafasan perut sebagai berikut : Otot diafraghma relaksasi  posisi dari mendatar kembali melengkung  paru- paru mengempis  tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar  udara keluar dari paru-paru. 2.1.6. Keluhan Pada Saluran Pernafasan Gangguan pada fungsi paru biasanya ditandai dengan manifestasi klinik berupa keluhan atau gejala-gejala pada sistem pernafasan sebagaimana diuraikan berikut ini : 1. Bersin Refleks bersin bermanfaat untuk mengeluarkan benda asing yang masuk ke rongga hidung atau saluran pernafasan bagian bawah. 2. Batuk Batuk adalah suatu bentuk refleks perlindungan yang mengeluarkan sekret, lendir atau bahan iritan lainnya dari saluran nafas bagian bawah. 3. Nyeri Dada Mekanisme pertahanan tubuh, rasa nyeri timbul bila ada jaringan tubuh yang rusak dan hal ini akan menyebabkan individu bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri, baik nyeri cepat atau nyeri lambat. Universitas Sumatera Utara 4. Sesak Nafas Sesak merupakan bertambahnya frekuensi pernafasan serta meningkatnya upaya seseorang untuk bisa bernafas Tamher, Heryati, 2008. 2.1.7. Patologi Pada Sistem Pernafasan 1. Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin dan tenggorokan terasa gatal. 2. Asma merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis. 3. ISPA adalah penyakit infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan, hidung, sinus, faringlaring yang dibedakan atas infeksi pada saluran pernafasan bagian atas dan bagian bawah. Gejalanya pegal-pegal myalgia, beringus rhinorrhea, batuk, sakit kepala dan sakit pada tenggorokan 4. Infeksi kronis pada paru Infeksi kronis pada paru dikenal dengan istilah PPOK Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau COPD Chronic Obsructive Pulmonary Disease. Pada saluran nafas bagian bawah dengan gejala-gejala berupa kesulitan pada waktu ekspirasi. Penyakit yang ditemukan disini adalah asma, bronkhitis kronis dan emfisema. Universitas Sumatera Utara 5. ARDS Acute Respiratori Distress Syndrome atau Gawat Nafas Pada keadaan ini, membran alveolus kapiler mengalami trauma secara difusi yang mengakibatkan permeabilitasnya meningkat, sehingga berakibat oedem paru-paru dan atelektasis. Atelektasis adalah menciutnya alveolus kolaps akibat penekanan. Sedangkan oedema paru menandai menumpuknya cairan pada jaringan paru akibat meningkatnya tekanan hidrostatik seperti pada kegagalan jantung kiri. 6. Tuberkulosis TBC adalah penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas maka sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya nafas penderita terengah-engah. 7. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru- paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum dan kromium Tamher, Heryati, 2008. Universitas Sumatera Utara 2.1.8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pernafasan Berlangsung Normal 1. Suplai oksigen yang adekuat, apabila suplai oksigen terganggu disebabkan tercampurnya udara yang dihirup dengan gas-gas inert, asap, keracunan CO 2 menyebabkan nyeri kepala, sesak nafas, lemah, mual, berkeringat, penglihatan kabur, pendengaran berkurang dan mengantuk. 2. Saluran udara yang utuh dimana tidak ada hambatan saluran udara yang mengalirkan O 2 melalui trakheobronkhial menuju membran alveolus kapiler. 3. Fungsi pergerakan dinding dada dan diafragma yang normal. Jika fungsi dinding dada lemah akan mempengaruhi pernafasan. Penyebabnya trauma pada dinding dada yang mengakibatkan fraktur iga. 4. Adanya alveoli dan kapiler yang bersama-sama berfungsi membentuk unit pernafasan terminal dalam jumlah yang cukup. 5. Jumlah haemoglobin yang adekuat untuk membawa O 2 pada sel-sel tubuh. 6. Suatu sistem sirkulasi yang utuh dan pompa jantung yang efektif. 7. Berfungsinya pusat pernafasan Soemantri, 2008.

2.2. Kayu Bakar

Dokumen yang terkait

Hubungan Paparan Asap Rumah Tangga dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Bagian Atas pada Balita di Puskesmas Tegal Sari-Medan Tahun 2014

2 115 78

Pola Makan dan Status Gizi Anak Balita Berdasarkan Karakteristik Keluarga di Kelurahan Pekan Dolok Masihul Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011

5 41 77

Analisis Penggunaan Peluang Modal Sosial Dalam Pemeliharaan Prasarana Jalan (Studi Deskriptif di Desa Pertambatan Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai)

0 63 128

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Kajian Eksperimental Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Campuran Dimetil Ester Dengan Solar Terhadap Performansi Motor Diesel

0 42 108

HUBUNGAN ANTARA ASAP KAYU BAKAR SEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP SINDROM MATA KERING (SMK) atau DRY EYE SYNDROME PADA IBU RUMAH TANGGA

2 24 20

Studi MEngenai PEngadaan dan PEnggunaan Bahan Bakar Pada Rumah Tangga di Desa Sukadamai Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

0 6 82

Efektifitas Jahe untuk Menurunkan Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I di Puskesmas Dolok Masihul Kec. Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai Tahun 2008

0 1 6

Efektifitas Jahe untuk Menurunkan Mual Muntah pada Kehamilan Trimester I di Puskesmas Dolok Masihul Kec. Dolok Masihul Kab. Serdang Bedagai Tahun 2008

0 0 2

ARTIKEL KIMIA BAHAN BAKAR ALTERNATIF

0 3 16