2.1.8. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pernafasan Berlangsung Normal 1.
Suplai oksigen yang adekuat, apabila suplai oksigen terganggu disebabkan tercampurnya udara yang dihirup dengan gas-gas inert, asap, keracunan CO
2
menyebabkan nyeri kepala, sesak nafas, lemah, mual, berkeringat, penglihatan kabur, pendengaran berkurang dan mengantuk.
2. Saluran udara yang utuh dimana tidak ada hambatan saluran udara yang
mengalirkan O
2
melalui trakheobronkhial menuju membran alveolus kapiler. 3.
Fungsi pergerakan dinding dada dan diafragma yang normal. Jika fungsi dinding dada lemah akan mempengaruhi pernafasan. Penyebabnya trauma pada dinding
dada yang mengakibatkan fraktur iga. 4.
Adanya alveoli dan kapiler yang bersama-sama berfungsi membentuk unit pernafasan terminal dalam jumlah yang cukup.
5. Jumlah haemoglobin yang adekuat untuk membawa O
2
pada sel-sel tubuh. 6.
Suatu sistem sirkulasi yang utuh dan pompa jantung yang efektif. 7.
Berfungsinya pusat pernafasan Soemantri, 2008.
2.2. Kayu Bakar
2.2.1. Definisi Kayu Bakar Kayu bakar merupakan bahan bakar tradisional untuk memasak yang
biasanya banyak digunakan di pedesaan. Antara 10-20 persen bahan bakar ini di gunakan di rumah-rumah tangga tidak terbakar secara sempurna, hal ini memicu
Universitas Sumatera Utara
penyebaran polusi ke udara yang sangat membahayakan kesehatan sistem pernafasan terutama pada kaum perempuan Mansyur, 2006.
2.2.2. Penggunaan Kayu Bakar Sebagai Bahan Bakar Memasak 2.2.2.1. Frekuensi Memasak
Frekuensi memasak adalah jumlah berapa kali ibu rumah tangga memasak dengan menggunakan kayu bakar dalam sehari yang diklasifikasikan menjadi dua,
yaitu frekuensi memasak 1 kali dan 2 kali dalam sehari. Untuk frekuensi memasak 1 kali lebih baik dimana hal ini dapat mengurangi resiko terhadap keterpaparan dengan
asap dapur yang menyebabkan gangguan pada saluran pernafasan. 2.2.2.2. Waktu Memasak
Lamanya waktu yang diperlukan ibu rumah tangga untuk memasak menggunakan bahan bakar seperti kayu bakar dalam sehari. Lama waktu memasak di
dapur dapat digunakan sebagai indikator lama pajanan di dalam ruangan. Waktu memasak yang lebih lama berakibat buruk terhadap saluran pernafasan.
Semakin lama seseorang terpapar dengan suatu zat kimia maka semakin besar peluang untuk timbulnya penyakit. Rata-rata 2 jam merupakan waktu yang dianggap
cukup dalam sehari untuk kontak dengan zat kimia seperti bahan polutan dapur Sukar ; Tugaswati, 2003 .
Universitas Sumatera Utara
2.3. Karakteristik Responden
2.3.1. Umur Umur adalah variabel yang selalu diperhatikan di dalam penyelidikan –
penyelidikan epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.
2.3.2. Pendidikan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2.3.3. Pekerjaan Jenis pekerjaan berperan dalam timbulnya penyakit melalui beberapa
jalan yaitu adanya faktor-faktor lingkungan yang dapat langsung menimbulkan kesakitan seperti bahan kimia, situasi pekerjaan yang penuh dengan stress, ada
tidaknya gerak badan dalam pekerjaan, karena berkerumun dalam satu tempat yang relatif sempit maka dapat terjadi proses penularan penyakit antara para pekerja.
2.3.4. Pendapatan Pendapatan atau penghasilan berguna untuk menilai hubungan antara
tingkat penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun pencegahan.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli obat, membayar transport dan sebagainya.
2.3.5. Jumlah Tanggungan Keluarga Di dalam keluarga besar dan miskin anak-anak dapat menderita oleh karena
penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang Notoatmodjo, 2002.
2.4. Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal