21
a. Panjang serat Secara umum ketahanan sobek lembaran pulp meningkat seiring dengan
peningkatan panjang serat. Hal ini terjadi karena serat-serat panjang dapat menyebarkan daerah perusakan ikatan yang lebih besar daripada serat pendek saat
dilakukan penyobekan. b. Jumlah serat yang berperan saat penyobekan
Masing-masing serat yang menyusun suatu lembaran pulp pada gramatur tertentu massa lembaran pulp dalam gram per satuan luasnya dalam meter persegi turut
menyumbangkan energy terhadap keseluruhan energy yang dibutuhkan untuk penyobekan. Sehingga lembaran pulp dengan jumlah serat lebih banyak akan
memiliki ketahanan sobek lebih tinggi. c. Ikatan antarserat
Ikatan antarserat turut berpengaruh terhadap ketahanan sobek lembaran pulp. Dalam hal ini kekuatan ikatannya sangat tergantung pada proses fibrilasi
penguraian mikrofibril serat yang terjadi pada saat pulping yang kemudian disempurnakan melalui proses refining. Didalam refiner sebagian mikrofibril
serat akan mengalami pemipihan dan penguraian sehingga luas permukaan yang berpotensi membentuk ikatan hydrogen bertambah, akibatnya ikatan antarserat
makin kuat. Ketahanan sobek lembaran pulp meningkat seiring dengan peningkatan ikatan antarserat sampai pada batas tertentu saat masing-masing
serat mengalami tarikan yang sangat kuat sehingga ikatan antarkeduanya mudah putus.
Perhitungan yang diperlukan dalam mengukur ketahanan sobek kertas tersebut adalah sebaai berikut:
Ketahanan Sobek rata-rata = ………………………………………........ 1
dengan: A = Pembacaan skala rata-rata N B = Jumlah lembaran yang diperlukan pada saat pengujian
2.5.2. Indeks Sobek Kertas
Indeks sobek adalah ketahanan sobek kertas dalam mili newton dibagi dengan gramatur. Secara matematis dapat dituliskan:
22
Indeks Sobek =
⁄
…………………………………….… 2
2.5.3. Ketahanan Tarik Tensile Strength
Didefinisikan sebagai daya tahan lembaran pulp terhadap gaya tarik yang bekerja
pada kedua ujungnya. Kuat tarik adalah ketahanan suatu bahan terhadap deformasi plastis. Ketahan tarik merupakan ukuran ketahanan kertas terhadap
tarikan langsung dan dihitung dari beban yang diperlukan untuk menarik putus sebuah jalur kertas dengan dimensi tertentu. Daya regangan adalah regangan
maksimum yang dapat dicapai oleh jalur kertas tersebut diukur pada kondisi standar SNI ISO 1924.2: 2010. Untuk pengujian kuat tarik, pengukuran
dilaksanakan berdasarkan tegangan yang diperlukan untuk menarik benda uji standar dengan penambahan tegangan konstan. Hasil pengukuran dari pengujian
kekuatan tarik berasal dari tegangan yang mengakibatkan regangan. Sifat fisik ini dianggap penting untuk jenis kertas tertentu seperti kertas
belanja . Dalam hal ini nilai kekuatannya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain Saranah, 2002:
a. Arah serat dalam lembaran pulp Nilai ketahanan tarik lembaran pulp akan lebih tinggi jika arah seratnya sejajar
dengan arah tarikannya. b. Ikatan antarserat
Makin besar kekuatan ikatan antarserat maka ketahanan tarik lembaran pulp makin besar.
Selain itu, factor – factor yang dapat mempengaruhi ketahanan tarik yang
lainnya adalah: 1. Kekuatan serat individu lemah maka kekuatan juga terpengaruh.
2. Panjang serat rata-rata terlalu panjang, maka akan menghasilkan pembentukan kertas yang tidak baik yang dapat menurunkan kekuatan tarik.
3. Kemampuan pengikatan permukaan serat bergantung kepada proses penekanan, serat yang tidak dipress akan menghasilkan pengikatan yang
lemah.
23
4. Struktur permukaan keras; kekuatan tarik akan terpengaruh apabila struktur pembentukan kertas tidak baik.
Secara matematik, kuat tarik maksimum dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Ketahanan Tarik σ = ………………………………………..…………… 3
dengan: Fm = Gaya maksimum N A
o
= Luas permukaan m
2
2.5.4. Indeks Tarik Kertas