BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Permasalahan Sistem Informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar
Berdasarkan hasil identifikasi masalah dari kegiatan sistem informasi yang sedang berjalan ditemukan banyaknya permasalahan sistem informasi pada data-data
program mulai dari pengelolaan, pengolahan, penyimpanan sampai pemanfaatan data disebabkan oleh data kurang akurat, tidak lengkap, pengelolaan data masih
terfragmentasi. Permasalahan dalam sistem informasi ini membutuhkan penanganan yang lebih baik agar hasilnya dapat digunakan semaksimal mungkin untuk berbagai
kepentingan. Indikator kinerja sistem informasi diukur dari kelengkapan, kemudahan dan ketepatan waktu Departemen Kesehatan RI, 1997. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan data dan informasi yang akurat, cepat dan tepat serta pesatnya kemajuan di bidang informasi dan teknologinya, maka Sistem Informasi Kesehatan perlu
diselaraskan, dimantapkan dan dikembangkan guna menunjang pelaksanaan manajemen kesehatan.
Banyaknya laporan yang dibebankan pada unit pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dengan duplikasi yang tinggi menyebabkan data yang diperoleh tidak
bermanfaat maksimal dan akan merugikan organisasi dalam pengambilan keputusan. Kurangnya koordinasi sistem informasi pada program-program memudahkan
terjadinya duplikasi data Kusnanto dan Fuad, 2005 yang menyebabkan tidak efisiennya informasi yang mengakibatkan informasi yang didapatkan kurang berguna
Lippeveld dan Sauerborn, 2000. Penyimpanan data yang belum terpusat dengan jumlah data yang sangat besar mengakibatkan data tidak sinkron dan memiliki arti
atau asumsi informasi berbeda-beda sehingga menimbulkan permasalahan dalam pangambilan keputusan IDI 2007.
Untuk memenuhi berbagai laporan, tentu membutuhkan data yang setiap saat harus ada sedangkan hasil observasi yang dilakukan, diketahui bahwa
datainformasi yang dihasilkan tidak tepat waktutersedia saat dibutuhkan, aksesibilitasnya juga kurang dan tidak lengkap. Disisi lain untuk mendukung
manajemen dibutuhkan informasi yang lengkap, tepat waktu dan mudah diakses, Jogiyanto, 2005. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikembangangkan sistem
informasi khususnya pada data-data pelaporan program yaitu mendesain formulir laporan terintegrasi sehingga ketika data dibutuhkan untuk pembuatan laporan data
sudah ada di formulir laporan. Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan, didefenisikan
kebutuhan pengguna terhadap desain formulir yang akan dikembangkan adalah: 1.
Desain formulir yang akan dikembangkan dapat memperbaiki manajemen data yang lebih terorganisir serta mudah didapat untuk dapat digunakan dalam
perencanaan program maupun pemantauan program. 2.
Desain formulir yang akan dikembangkan dapat menghasilkan informasi yang selalu tersedia bila dibutuhkan dengan segera.
3. Desain formulir yang akan dikembangkan harus memudahkan pengguna dalam
pengisian.
5.2. Analisis Kelayakan Pengembangan Desain Formulir