3.3.2 Produk Sediaan Obat Luar
a. Sediaan semi padat antara lain, terdiri dari: krim Kloramfenikol, krim
Acyclovir, krim Ketokonazol, krim Gentamisin dan krim Chloracort. b.
Sediaan cair yakni Povidone Iodine 10
3.3.3 Farmasi Militer
Maskerpasta penyamaran, Vitonmar, minyak senjata, obat nyamuk dan pengolahan air bersih.
3.4 Unit Pengelolaan Limbah
Lafial menyadari tidak hanya memproduksi obat-obatan tetapi juga harus memikirkan dan memperhatikan akibat dari proses produksi tersebut kepada
lingkungan. Oleh sebab itu Lafial membuat penanganan limbah yang dihasilkan dari proses produksi untuk menghindari pencemaran air dan tanah .
Limbah yang dihasilkan oleh Lafial berupa limbah cair dan padat. Pengelolaannya berupa :
3.4.1 Upaya Pengelolaan Limbah Padat
Limbah padat Lafial berasal dari bekas pembungkus bahan baku hasil produksi, baik produksi
β-laktam maupun non β-laktam. Limbah tersebut dikumpulkan melalui dust collector kemudian dibakar melalui incenerator yang
bekerja sama dengan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo.
3.4.2 Upaya Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair Lafial berasal dari proses produksi, baik β-laktam ataupun non
β-laktam, pencucian botol dan alat laboratorium tersebut dialirkan dan diproses melalui IPAL.
Universitas Sumatera Utara
32
Untuk limbah cair yang berasal dari unit produksi β-laktam, diinaktifasi
dahulu dengan penambahan NaOH yang bertujuan memecah cincin β-laktam
hingga mencapai pH 9-10, kemudian dinetralkan dengan penambahan HCl dan didiamkan selama 2-3 jam. Limbah tersebut akan dialirkan dan digabung dengan
limbah cair non β-laktam untuk diproses lebih lanjut.
Pengolahan masuk ke tahapan aerasi limbah dengan aerator yang bertujuan agar bakteri aerob dapat hidup untuk dapat membantu penguraian limbah. Setelah
diaerasi, limbah disaring dengan menggunakan sabut kelapa, pasir dan karbon aktif kemudian diaerasi kembali dengan aerator. Limbah cair tersebut lalu
dialirkan dalam bak penampungan yang didalamnya terdapat indikator hidup yakni ikan mas. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah limbah tersebut sudah
aman atau masih berbahaya bagi mahkluk hidup. Setelah dinyatakan aman maka limbah tersebut akan dialirkan ke sungai .
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PEMBAHASAN
Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di bidang kesehatan, pengadaan sediaan farmasi yang bermutu merupakan tanggung
jawab dari industri farmasi. Industri farmasi berperan penting sebagai produsen sediaan farmasi yang bermutu dan berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
pemerintah mengupayakan penerapan cara produksi obat dengan pengawasan dan jaminan mutu yang ketat melalui Cara Pembuatan Obat Yang Baik CPOB.
Lembaga Farmasi Angkatan Laut Lafial Drs. Mochamad Kamal telah memperoleh sertifikat CPOB pada tahun 1998.
Lafial merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Diskesal yang mempunyai beberapa kegiatan diantaranya yaitu produksi obat, penelitian dan
pengembangan, pendidikan dan pemeriksaan laboratorium, pengolahan limbah, dan pendistribusian obat ke seluruh Indonesia guna kepentingan TNI AL. Pada
struktur organisasi Lafial tidak terdapat bagian pemasaran, hal ini disebabkan karena Lafial merupakan industri farmasi yang tidak berorientasi bisnis dan
produk yang dihasilkan tidak berorientasi pasar. Segala sesuatu tentang produksi obat tergantung pada alokasi dana dari pemerintah dan seluruh produk obat yang
dihasilkan tidak untuk diperjualbelikan, melainkan untuk memenuhi kebutuhan akan obat anggota TNI AL beserta keluarganya.
Proses produksi yang dilakukan oleh Lafial menggunakan dana yang berasal dari pemerintah dengan urutan perintah dari Mabesal kemudian turun ke
Diskesal dan diterima serta dikerjakan oleh Lafial. Proses produksi itu sendiri
33
Universitas Sumatera Utara