23 perusahaan yang tinggi pula, sehingga mengakibatkan sebagian investor
takut dalam berspekulasi dalam penanaman sahamnya ke perusahaan tersebut.
2.1.7. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan Penjualan dilihat dari Kim et al., 2003 dalam Handayani dan Rachadi, 2009 bahwa perusahaan yang memiliki
pertumbuhan penjualan yang tinggi, kemungkinan termotivasi dalam melakukan tindakan manipulasi laba untuk melaporkan laba. Sebaliknya
jika perusahaan memiliki pertumbuhan penjualan yang rendah, maka akan memiliki kecenderungan untuk menyesatkan laporan laba atau perubahan
laba melalui tindakan manipulasi laba. Namun demikian, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi juga memiliki motivasi
dalam melakukan manajemen laba dalam memperoleh laba, manakala mereka dihadapkan pada permasalahan untuk tetap mempertahankan trend
laba dan trend penjualan. Myers dan Skinner 2000 Handayani dan Rachadi, 2009 menjelaskan bahwa sebagian besar perusahaan memiliki
kencendrungan untuk mengontrol angka pertumbuhan penjualan yang dapat berdampak pada pengukuran besar kecilnya perusahaan.
2.2 . Penelitian Terdahulu
Tinjauan umum dari beberapa literatur yang relevan mengindikasikan bahwa telah terdapat penelitian-penelitian mengenai
praktik manajemen laba secara komprehensif Naufal Aditya 2013. Hasil
Universitas Sumatera Utara
24 penelitian menunjukan yang dilakukan pada Perusahaan Sektor aneka
Indusrty yang terdaftar di BEI dengan populasi pada penelitian 44 perusahaan selama 2 tahun dari tahun 2010-2012 menyimpulkan bahwa
kualitas audit dengan proksi ukuran KAP dan kualitas audit dengan proksi auditor spesialis industri tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba sedangkan
Debt to Assets
berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap manajemen laba. Novitara Dwi Putri 2012 meneliti apakah Independensi auditor
mempengaruhi
discretionary accrual
dengan melakukan penelitian terhadap laporan keuangan 39 perusahaan selama 3 tahun dari tahun 2009-2011.
Populasi penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEI. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Kepemilikan institusi tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba. Semakin besar kepemilikan manajerial akan semakin rendahnya manajemen laba. Variabel Ukuran KAP berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba. Sebuah perusahaan yang menggunakan KAP
bigfour
lebih mampu dalam meminimalisir praktik manajemen laba dibanding KAP
non big four
. Variabel Independensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba dan yang terakhir variabel
auditor spesialisasi industri tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Universitas Sumatera Utara
25 Nuryana 2013 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Leverage
, Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap manajemen laba pada Perusahaan Manufaktur di BEI 2012-2013 menunjukkan bahwa secara
simultan,
Leverage
DEBT, Likuiditas CR dan Profitabiliatas ROE berpengaruh signifikan terhadap Manajemen laba pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan secara parsial,
Laverage
DEBT dan Likuiditas CR berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2012-
2013, namun Profitabilitas ROE tidak berpengaruh signifikan sedangkan besarnya sumbangan pengaruh
Leverage
DEBT, Likuiditas CR dan Profitabiliatas ROE terhadap Manajemen Laba sebesar 0,24 atau 24.
Sedangkan sisanya 76 dijelaskan oleh variabel lain. Siti Nayroh 2012 melakukan penelitian dengan judul Analisis
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Manajemen Laba. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di BEI kecuali perusahaan dalam industri keuangan,
real estate
dan
property
, serta telekomunikasi, selama tahun 2007 – 2011. Berdasarkan
hasil pengujian disimpulkan Kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, Komisaris independen tidak berpengaruh
terhadap praktik manajemen laba, Komite audit tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, Kualitas audit terbukti berpengaruh secara
signifikan terhadap praktik manajemen laba, Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba, Debt tidak terbukti
Universitas Sumatera Utara
26 berpengaruh terhadap praktik manajemen laba dan
Growth
tidak berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
NO NAMA
PENELITI JUDUL
VARIABEL HASIL
1. Naufal
Aditya 2012
Pengaruh Kualitas
auditor, Debt to Asset
dan Ukuran
perusahaan Terhadap
Manajemen Laba
Kualitas auditor, Debt to
Asset, Ukuran
Perusahaan Kualitas audit dengan
proksi ukuran KAP dan
kualitas audit
dengan proksi auditor spesialis industri tidak
berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba sedangkan Debt
to Assets berpengaruh secara
signifikan terhadap
manajemen laba
dan ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh secara
signifikan terhadap
manajemen laba. 2.
Novitara Dwi
Putri 2012 Pengaruh
Struktur Kepemilikan
dan Kualitas
Audit Terhadap Manajemen
Laba Kepemilikan Institusi,
Kepemilikan Manajerial,
Ukuran KAP,Independensi
Auditor, Auditor
Spesialisasi Industri Kepemilikan institusi
dan Independensi tidak berpengaruh
signifikan terhadap manajemen
laba sedangkan
kepemilikan manajerial
dan Ukuran
KAP berpengaruh
signifikan terhadap manajemen
laba 3.
Nuryana 2013 Pengaruh
Leverage ,
Likuiditas, profitabilitas
terhadap Manajemen
Laba Leverage, Likuiditas,
profitabilitas Secara simultan,
Leverage DEBT,
Likuiditas CR
dan Profitabiliatas
ROE berpengaruh
signifikan terhadap Manajemen
laba pada
perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia.
Sedangkan secara
parsial, Laverage
DEBT dan Likuiditas CR
berpengaruh signifikan
terhadap Manajemen Laba pada
Universitas Sumatera Utara
27
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia
periode 2012-2013
, namun
ProfitabilitasROE tidak berpengaruh signifikan,
dan Besarnya
sumbangan pengaruh
Leverage DEBT,
Likuiditas CR dan Profitabiliatas
ROE terhadap
Manajemen Laba sebesar 0,24
atau 24.
Sedangkan sisanya 76 dijelaskan oleh variabel
lain. 4.
Siti Nayroh2012 Analisis
Faktor – Faktor
Yang Mempengaruhi
Praktik Manajemen
Laba. Kepemilikan
Institusional, Komisaris
Independen, Komite audit, Kualitas audit,
Ukuran
perusahaan, Debt, dan Growth.
Kepemilikan institusional tidak
berpengaruh terhadap praktik manajemen laba,
Komisaris independen tidak berpengaruh
terhadap praktik manajemen laba, Komite
audit tidak berpengaruh terhadap praktik
manajemen laba, Kualitas audit terbukti
berpengaruh secara signifikan terhadap
praktik manajemen laba, Ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap praktik manajemen laba,
Debt tidak terbukti berpengaruh terhadap
praktik manajemen laba dan Growth tidak
berpengaruh terhadap praktik manajemen laba.
2.3. Kerangka Konseptual