LATAR BELAKANG PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keramik alumina Al 2 O 3 tergolong keramik oksida yang memiliki kekuatan yang sangat tinggi, sangat keras, tahan suhu tinggi, dan memiliki titik lebur sekitar 2050 o C, serta bersifat isolator listrik. Oleh karena itu dalam pembuatan keramik alumina yang padat dan kuat diperlukan suhu pembakaran sintering yang mendekati titik leburnya yaitu sekitar 1800 – 1900 o C Gernot K, 1988. Beberapa cara yang dapat mengurangi suhu sintering keramik alumina antara lain : memperkecil ukuran butiran hingga ukuran nano, atau menambahkan bahan aditif yang memiliki titik lebur yang lebih rendah dari alumina Montanaro, 1997. Beberapa macam aditif yang sering digunakan adalah MgO, SiO 2 , B 2 O 3 , Mullit, TiO 2 , yang masing-masing memilikikeunggulan berbeda Gernot K, 1988. Keunggulan aditif mullit 3Al 2 O 3 .2SiO 2 yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : mullit memiliki koefisien ekspansi termal yang cukup rendah, memiliki kekuatan mekanik yang mendekati kekuatan alumina Yet Ming Chiang, et all. 1997. Oleh karena itu sangatlah tepat untuk memadukan antara alumina dan mullit sebagai keramik alumina untuk penggunaan bahan refraktori. Aplikasinya antara lain : sebagai alat pelengkap tungku pembakar hot plate, roller kiln, crucible, lining brick. Bahan-bahan semacam ini banyak dibutuhkan Muhammad Rais : Studi Analisis Simulasi Tentang Korelasi Suhu Sintering Dan Persentase Aditif Mullit…,2007 USU e-Repository © 2008 oleh industri keramik, gelas, maupun industri pengecoran logam yang ada di Indonesia, dan produk-produk tersebut masih seluruhnya diimpor dari luar negeri. Sedangkan ketersediaan bahan baku untuk pembuatan alumina dan mullit cukup banyak di Indonesia sebagai bahan alam, misalnya bauxit sebagai sumber alumina, dan pasir kuarsa sebagai sumber SiO 2

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Keramik alumina Al 2 O 3 memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 2050 o C dan koefisien termal ekpansi yang tinggi. Untuk memproduksi keramik alumina diperlukan tahapan proses pembakaran sintering pada suhu yang mendekati titik leburnya, sehingga diperlukan energi yang cukup besar. Dengan menambahkan mullit 3Al 2 O 3 .2SiO 2 sebagai aditif maka suhu sintering keramik alumina dapat diturunkan, di mana mullit memiliki keunggulan antara lain : koefisien termal ekspansi lebih rendah, kekuatan mekanik mendekati kekuatan alumina, dan memiliki titik lebur yang lebih rendah dari alumina.

1.2 TUJUAN PENELITIAN