C : jarak dari pusat ke salah satu ujung retak, m
2.6.3 Kekuatan Patah bending strength
Kekuatan patah bending strength digunakan metode dua titik tumpu dan dapat ditentukan dengan persamaan :
Sb
2
2 3
bh PL
= .................................................................................4
dengan : P
: gaya penekan, kgf L
: jarak dua penumpu, cm b,h
: dimensi sampel, cm
2.7 PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
Eksperimen dalam fisika adalah suatu hal yang mutlak harus dilakukan. Eksperimen selalu diperlukan untuk pengujian teori dan pengembangan teori-teori
baru, juga untuk memahami hukum-hukum fisika. Namun demikian, dalam melakukan suatu eksperimen di lapangan selalu
ditemukan kendala-kendala, antara lain disebabkan beberapa faktor, yaitu : 1.
Gejala fisika yang diteliti prosesnya relatif cepat sehingga sukar diukur dan diamati visualisasinya.
2. Ukuran benda yang diteliti relatif kecil mikro sehingga sukar diukur.
3. Gejala yang diteliti cenderung berbahaya.
Muhammad Rais : Studi Analisis Simulasi Tentang Korelasi Suhu Sintering Dan Persentase Aditif Mullit…,2007 USU e-Repository © 2008
4. Peralatan yang diperlukan untuk analisis suatu gejala relatif mahal atau sukar dioperasikan
5. Data hasil eksperimen yang diperoleh cukup besar Zarlis, M, 2007
Kendala-kendala di atas menyebabkan karakteristik suatu gejala fisis tidak dapat terungkap secara tuntas, hal ini tentunya akan menyebabkan informasi yang
bias dan akan menggangu perkembangan ilmu fisika itu sendiri. Berdasarkan model matematis suatu sistem fisis dapat diketahui karakteristik
sistem fisis tersebut, dan melalui karakteristik sistem fisis dapat diramalkan hal- hal yang akan terjadi bila sistem diberi suatu perlakuan tertentu. Zarlis, M, 2007
Matlab yang merupakan singkatan dari Matrix Laboratory dikembangkan sebagai bahasa pemograman sekaligus alat visualisasi yang menawarkan banyak
kemampuan untuk menyelesaikan berbagai kasus yang berhubungan langsung dengan disiplin keilmuan Matematika, seperti bidang rekayasa teknik, fisika,
statistika, komputasi dan modeling. Matlab dibangun dari bahasa induknya yaitu bahasa C, namun tidak dapat dikatakan sebagai varian dari C, karena dalam
sintak maupun cara kerjanya sama sekali berbeda dengan C. Namun dengan hubungan langsungnya terhadap bahasa C, Matlab memiliki kelebihan-kelebihan
bahasa C bahkan mampu berjalan pada semua platform Sistem Operasi tanpa mengalami perubahan sintak sama sekali Abdia Gumai, 2006.
Matlab adalah bahasa pemograman level tinggi yang dikhususkan untuk komputasi teknis. Bahasa ini mengintegrasikan kemampuan komputasi visualisasi
dan pemograman dalam sebuah lingkungan yang tunggal dan mudah digunakan.
Muhammad Rais : Studi Analisis Simulasi Tentang Korelasi Suhu Sintering Dan Persentase Aditif Mullit…,2007 USU e-Repository © 2008
Matlab memberikan sistem interaktif yang menggunakan konsep array matrik sebagai standar variabel elemennya tanpa membutuhkan pendeklarasian array
seperti pada bahasa lainnya Abdia Gumai, 2006. Matlab menyediakan berbagai jawaban sekaligus tantangan.Matlab
menyediakan beberapa pilihan untuk dipelajari, mempelajari metoda visualisasi saja, pemograman saja atau kedua-duanya. Kemudahan yang ditawarkan sama
sekali bukan tandingan bahasa pemograman yang lain, karena bahasa pemograman yang lain memang tidak menawarkan kemudahan serupa Abdia
Gumai, 2006. Matlab adalah sistem interaktif dengan elemen dasar basis data array
yang dimensinya tidak perlu dinyatakan secara khusus. Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak masalah perhitungan teknik, khususnya yang
melibatkan matriks dan vektor dengan waktu yang lebih singkat dari waktu yang butuhkan untuk menulis program dalam bahasa C atau Fortran. Kegunaan Matlab
di antaranya : 1.
Matematika dan komputasi 2.
Pengembangan Algoritma 3.
Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype 4.
Analisa data, ekplorasi dan visualisasi 5.
Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antarmuka grafis. Hanselman Duane, 2000.
Muhammad Rais : Studi Analisis Simulasi Tentang Korelasi Suhu Sintering Dan Persentase Aditif Mullit…,2007 USU e-Repository © 2008
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer Program Studi Ilmu Komputer dan di rumah dengan fasilitas Personal Computer.
3.2 PEMILIHAN BAHAN BAKU
Pemilihan bahan baku yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya adalah : serbuk
g-Al
2
O
3
E-Merck, tepung kuarsa dari Cibadak Sukabumi Si
2
O
3
, Aquades.
3.3 VARIABEL dan PARAMETER 3.3.1 Variabel
Variabel yang digunakan pada simulasi ini adalah suhu sintering dan persentase mullit.
3.3.2 Parameter
Parameter yang digunakan pada analisis ini meliputi : densitas, porositas, kekerasan vickers hardnes, kekuatan patah bending strength. Data-data
diperoleh dari tesis Tarigan, Nerrus, 2006.
Muhammad Rais : Studi Analisis Simulasi Tentang Korelasi Suhu Sintering Dan Persentase Aditif Mullit…,2007 USU e-Repository © 2008